You are on page 1of 19
MODUL PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK Disusun Oleh: Tim Laboratorium Teknik Tenaga Listrik PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEMARANG 2019 * Boze. 7 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Buku Petunjuk Praktikum Teknik Tenaga Listrik. Buku ini disusun sebagai petunjuk dan pedoman bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan unit-unit percobaan pada mata kuliah Praktikum Teknik Tenaga Listrik, sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku di jurusan Teknik Blektro Fakultas Teknik Universitas Semarang, ‘Materi buku praktikum ini meliputi unit-unit Instalasi Penerangan Listrik (Electrical Lighting Instalation units) dan wnit-unit Instalasi Tenaga Listrik(Electrical Power Instalation units) yong disusun berurutan, sehingga diharapkan mampu melatih mahasiswa untuk ‘memahami dan terampil dalam sistem instalasi penerangan dan sistem instalasi tenaga dengan benar, Mulai dari percobaan yang sederhana sampai pada tingkat perencanaan yang lebih kompleks. Berbagai macam contoh-contoh percobaan Praktikum Instalasi Penerangan Listrik dan Instalasi ‘Tenaga Listrikkami himpun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa sesuai dengan perkembangan teknologi dan kesediaan fasilitas di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik, dengan harapan dapat memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang Instalasi Listrik Penerangan dan Instalasi Tenaga yang ada di lapangan secara lebih nyata dengan cakupan seluas-luasnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Buku petunjuk praktikum inibaik secara langsung maupun tidak langsung. Jika didalam penyusunan buku praktikum ini masih terdapat kekurangan kami mohon maaf. Saran dan kritik yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk penyempumaan buku ini, Akhimya, Kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Universitas SemarangProgram Studi $1 Teknik Elektro. Semarang, April 2015 Tim Penyusun IL _ LAPORAN PRAKTIKUM . Laporan sementara diserahkan kepada petugas setiap kali selesai melaksanakan praktikum, cukup | laporan sementara untuk 1 kelompok. Assistensi laporan dilaksanakan 3 hari setelah selesai praktikum. . Laporan akhir praktikum diserahkan paling lambat 1 minggu setelah praktikum selesai dilaksanakan. . Isi laporan, meliputi L Tujuan IL Alat dan Bahan OL Dasar Teori IV. Prosedur Percobaan/Langkah Kerja Vv. Hasil dan Data Percobaan a. Hasil Percobaan b. Perhitungan c. Tugas/ Pertanyaan d. Kesimpulan dan Saran e. Daftar Pustaka Laporan Lengkap/ Akhir dibuat oleh masing-masing peserta (Individu) > Ditulis tangan pada kertas ukuran Kwarto (A4) > Gambar percobaan (diagram pengawatan) digambar menggunakan tinta yang berbeda wama untuk membedakan jenis fasa-fasanya, > Cover laporan warna biru tua, dijilid setelah melakukan assisteNsi dan revisi Laporan praktikum yang tidak memenuhi syarat akan dikembalikan kepada peserta untuk di perbaiki. Kemudian akan dikumpulkan kembali. 1. — UNIT-UNIT PRAKTIKUM. INSTALASI PENERANGAN DAN TENAGA LISTRIK GROUP 1 1. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan listrik satu fasa derigan saklar tunggal dan stop kontak 2. Mengerjakan instalasi penerangan listrik satu fase dengan saklar tukar pada system ruang pentas/ panggung pertunjukan. 3. Mengerjakan instalasi penerangan listrik jalan/ taman dengan saklar senja dan timer. 4, Mengerjakan pemasangan instalasi sebuah motor induksi tiga fase yang dikendalikan secara direct on line (DOL starting) menggunakan kontaktor magnetik, lengkap dengan pengamannya, GROUP 2 1. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan listrik satu fasa dengan saklar tunggal dan stop kontak. 2. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan listrik satu fase dengan saklar push on/ push off pada system penerangan lorong panjang. Mengerjakan instalasi penerangan listrik jalan/ taman dengan saklar senja dan timer. 4, Mengerjakan pemasangan instalasi sebuah motor induksi tiga fase yang dikendalikan secara direct on line (DOL starting) menggunakan kontaktor magnetik, lengkap dengan pengamannya. GROUP 3 1. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan listrik satu fasa dengan saklar tunggal dan stop kontak, 2. Mengerjakan pamasangan instalasi penerangan listrik satu fase dengan system hubung seri-paralel atau hubung DIM. 3. Mengerjakan instalasi penerangan listrik jalan/ taman dengan saklar senja dan timer. 4, Mengerjakan pemasangan instalasi sebuah motor induksi tiga fase yang dikendalikan secara direct on line (DOL starting) menggunakan kontaktor magnetik, lengkap dengan pengamannya. GROUP 4 1, Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan listrik satu fasa dengan saklar tunggal dan stop kontak. 2. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan listrik satu fase dengan system hubungan pemeriksa. ‘Mengerjakan instalasi penerangan listrik jalan/ taman dengan saklar senja dan timer. 4. Mengerjakan pemasangan instalasi sebuah motor induksi tiga fase yang dikendalikan secara direct on line (DOL starting) menggunakan kontaktor magnetik, lengkap dengan pengamannya. IV. ALAT DAN BAHAN 1. Peralatan yang digunakan dalam praktikum : No Nama Keterangan 1. Tool Set ‘Satu set lengkap peralatan tukang listrik 2. Tang Kombinasi lat untuk memuntir kabel yang disambung 3. Solder Alat untuk mematri sambungan kabel 4. Obeng Untuk memasang/ melepas sekrup 5. Water Pass Untuk mengetahui pemasangan pipa tegak/datar atau tidak 6 Tespen Untuk mengetahui suatu penghantar bertegangan atau tidak 7. Megger Untuk mengetahui ketahanan isolasi pada suatu rangkaian instalasi. Tahanan isolasi paling rendah 1000 kkali tegangan kerja, dinyatakan dalam ohm. Misalnya apabila tegangan kerja 220 Volt, maka tahanan isolasi paling rendah 220.000 Ohm atau 220 Mega Ohm Papan Kayu Dianggap sebagai dinding/tembok 9. Gergaji Besi Untuk memotong pipa Union 10. Kikir Blok Besar ‘Untuk menghaluskan ujung pipa bekas gergaji 11, Martit Untuk memukul 12, Alat Pembengkok ‘Untuk membengkokkan pipa 13. Trek Bor Untuk membuat Iubang mula pada papan kayu sebelum disekrup. 2, Bahan-Bahan yang digunakan dalam praktikum : No Nama Bahan Keterangan 1. Kabel NYA 2,5 mm2 Jenis penghantar yang banyak dipakai untuk instalasi | rumah tinggal pasangan tetap, pada saluran utama, 2. Kabel NYA 1,5 mm2 Penghantar untuk saluran cabang, yaitu saluran ke Jampu atau saklar, | 3. Pipa Union 5/8” Pembungkus kabel NYA pada instalasi 4 Tule 58” Pelindung ujung pipa agar permukean halus! licin, agar ea aw 10, lL 12. 13, 14, 15, 16. 17. 18, 19, 20, Lasdop T-Doos 5/8” Kruis Doos Roset Kayu Fiiting Edison Bocht Korte Saklar Tunggal Saklar Seri Saklar Tukar/ Hotel Stop Kontak Steker/ Kontak Tusuk Saklar 2 kutub/ 3 kutub Sekering Kast KWH Meter Lampu Pijar Lampu TL ‘kabel yang dimasukkan ke dalam pipa tidak rusak isolasinya, Sebagai isolasi sambungan kabel. Kotak bercabang tiga untuk percabangan penghantar Kotak bercabang empat untuk persilangan penghantar. Sebagai dudukan fitting plafond yang dipasang pada langit-langit. Pemegang lampu pijar yang digantung. Penyambung dua pipa yang berbentuk sudut 90 derajat. ‘Untuk memutus atau menghubungkan aliran listrik. Untuk menyalakan atau mematikan dua buah lampu secara bergantian atau bersama-sama. Untuk menyalakan/mematikan lampu dari dua tempat yang berbeda, saklar ini banyak dipakai di hotel atau Jorong panjang. Merupakan terminal tempat menghubungkan peralatan listrik, seperti TV, Seterika, Kulkas, DLL. Penusuk peralatan listrik pada stop kontak. Untuk menghubungkan/ memutuskan aliran_listrik pada instalasi dengan sumber. Kotak berisi saklar dan sekering untuk melindungi instalasi dari arus lebih. Alat untuk mengetahui/mengukur energy listrik yang | dipakai pada suatu instalasi (Kilo Watt Hour Meter), ‘Sumber cahaya karena memijamya kawat wolframe yang berada di dalam bola kaca yang berisi gas/ruang hampa. ‘Sumber cahaya, karena adanya perlucutan atom gas air | raksa di dalam tabung kaca dengan tekanan rendah sekali (Tube Lumanesence) | | | ea aw 10. met 12. 13. 14, 15, 16. 17, 18, 19. 20. Lasdop T-Doos 5/8” Kruis Doos Roset Kayu Fiiting Edison Bocht Korte Saklar Tunggal Saklar Seri Saklar Tukar/ Hotel Stop Kontak Steker/ Kontak Tusuk Saklar 2 kutub/ 3 kutub_ Sekering Kast KWH Meter Lampu Pijar Lampu TL Kabel yang dimasukkan ke dalam pipa tidak rusak isolasinya, Sebagai isolasi sambungan kabel. Kotak bercabang tiga untuk percabangan penghantar. Kotak bercabang empat untuk persilangan penghantar. Sebagai dudukan fitting plafond yang dipasang pada langit-langit. Pemegang lampu pijar yang digantung, Penyambung dua pipa yang berbentuk sudut 90 derajat. ‘Untuk memutus atau menghubungkan aliran listrik. Untuk menyalakan atau mematikan dua buah lampu secara bergantian atau bersama-sama. Untuk menyalakan/mematikan lampu dari dua tempat yang berbeda, saklar ini banyak dipakai di hotel atau orong panjang, ‘Merupakan terminal tempat menghubungkan peralatan listrik, seperti TV, Seterika, Kulkas, DLL. Penusuk peralatan listrik pada stop kontak. | Untuk menghubungkan/ memutusken aliran listrik | pada instalasi dengan sumber. Kotak berisi saklar dan sekering untuk melindungi instalasi dari arus lebih. Alat untuk mengetahui/mengukur energy listrik yang dipakai pada suatu instalasi (Kilo Watt Hour Meter), Sumber cahaya karena memijamya kawat wolfame yang berada di dalam bola kaca yang berisi gas/ruang ‘hampa. Sumber cahaya, karena adanya perlucutan atom gas ait raksa di dalam tabung kaca dengan tekanan rendah sekali (Tube Lumanesence) 1. V. PROSEDUR KERJA Urutan Pemasangan Instalasi Listrik: 1, Pemasangn pipa pada/ dalam tembok. 2. Penarikan penghantar-penghantar tetap ke dalam pipa atau rol-rol isolator. 3. Penarikan penghantar penghubung ke kotak-kotak penghubung, stop kontak, ke/dari roset plafond, 4, Pemasangan penghantar snoor dan fitting gantung untuk lampu-lampu yang digantung 5. Pemasangan saklar-saklar atau stop Kontak, roset plafond, fitting plafond atau fitting gantung, 6, Mengukur tahanan isolasi pada instalasi dengan Megger. Apabila tahanan isolasi sudah memenuhi syarat, instalasi boleh dialir listrik. 7. Apabila tahanan isolasi belum memenuhi syarat, harus dicari dahulu letak kesalahannya dan diperbaiki. Beberapa Aturan Pemasangan Instalasi Listrik: 1, Saklar dan Stop Kontak dipasang pada dinding setinggi 150 cm dari lantai. 2. Sekering kast, saklar otomatis dipasang pada dinding setinggi kurang lebih 190 em dari lantai. 3. KWH meter dipasang pada dinding setinggi 190 cm dari lantai. 4, Jarak klem dari ujung pipa kurang lebih 10 cm, dan jarak antar klem 100 cm. 5. Pada instalasi yang menggunakan rol isolator, jarak penghantar yang satu dengan yang lain minimal 5 cm. VL TEORIUMUM A. INSTALASI PENERANGAN LISTRIK 1. Pengertian Penghantar, Kabel dan Kawat Penghantar Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang bersifat Konduktor atau dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel ataupun berupa kawat penghantar. Kabel ialah penghantar logam yang dilindungi dengan isolasi. Bila jumlah penghantar Iogam tadi lebih dari satu maka keseluruhan kabel yang berisolasi tadi dilengkapi lagi dengan selubung pelindung. Contohnya kabel listrik yang dipakai di rumah. Bila kabel tersebut “dikupas” maka akan kelihatan sebuah selubung (biasanya berwamna putih) yang membungkus beberapa inti kabel yang terisolasi (2 atau 3 inti) dimana masing-masing inti memiliki warna isolasi yang berbeda. Sedangkan kawat penghantar alah penghantar yang juga logam tetapi tidak diberi isolasi Contohnya ialah kawatgrounding pada instalasi penangkal petir atau kawat penghantar pada sistem transmisi listrik tegangan menengah dan tinggi milik PLN 2, Jenis Kabel Listrik yang Umum Dipakai dan Nomenklaturnya Dalam instalasi listrik perumahan, paling tidak ada 3 jenis kabel listrik yang paling umum digunakan yaitu kabel jenis NYA, NYM dan NYY. Istilah NYA, NYM dan NYY ini merupakan tata nama atau nomenklatur pada kabel. PUIL 2000 (Persyaratan Umum Instalasi Listrik tahun 2000) dalam lampiran C menjelaskan mengenai tata nama (nomenklatur) kabel ini, Dari lampiran tersebut, kabel NYA, NYM dan NYY berarti kabel standar berpenghantar tembaga (N) dan berselubung isolasi dari Poli Vinil Chlorida (Y). 3. Kuat Hantar Arus (KHA) Kabel listrik mempunyai ukuran Iuas penampang inti kabel yang berhubungan dengan kapasitas penghantaran arus listriknya. Dalam istilah PUIL, besarnya kapasitas hantaran kabel dinamakan dengan Kuat Hantar Aus (KHA). Ukuran kabel dan KHA-nya sebaiknya kita pahami dengan baik untuk menentukan pemilihan kabel yang sesuai dengan kapasitas instalasi listrik rumah kita. Besar kapasitas daya listrik dalam suatu instalasi listrik rumah berhubungan dari berapa besar langganan listrik dari PLN. Besarnya KHA kabel harus lebih besar dari rating MCB, karena prinsipnya adalah MCB harus trip sebelum kabelnya terkena masalah, ‘Arus listrik yang melebihi KHA dari suatu kabel akan menyebabkan kabel tersebut ‘menjadi panas dan bila melebihi daya tahan isolasinya, maka dapat menyebabkan rusaknya isolasi. Kerusakan isolasi bisa menyebabkan kebocoran arus listrik dan akibatnya bisa fatal seperti kesetrum pada manusia atau bahkan mengakibatkan terjadinya kebakaran. PUIL 2000 memberikan ketentuan mengenai besarnya diameter dari penghantar kabel dan maksimum KHA terus-menerus yang diperbolehkan pada kabel tipe NYA, NYM dan NYY. 4, Warna Kabel Menurut Standard PUIL Kabel listrik yang mempunyai banyak inti akan mempunyai warna isolasi inti yang berbeda-beda. Hal ini sebetulnya berhubungan dengan faktor keselamatan karena bisa menghindarkan tertukarnya sambungan kabel pada sistem instalasi. Karena itu, sebagai keseragaman, penggunaan warna isolasi inti kabel mempunyai aturan tertentu. Instalasi listrik yang baik akan sefalu mengikuti aturan ini, Karena bila suatu saat diperlukan pemeriksaan atau perbaikan sistem instalasi tersebut, maka seorang instalatir akan lebih mudah menemukan pola sambungan kabel listriknya. Kabel listrik yang digunakan pada sistem instalasi listrik rumah biasanya terdiri atas penghantar phase, netral dan ground. PUIL mengatur penggunaan warna untuk penghantar netral adalah biru, penghantar ground dengan wama hijau atau campuran kuning-hijau, dan penghantar phase dikhususkan dengan wama hitam. Pengaturan selengkapnya dapat dilihat pada tabel PUIL berikut, ‘Tabet 7.2.4 Pengenal int ated rel fonsunt Penoena Tear aT nae r as ‘A satan as boa tases | Ure nec bean | Urs fase tiga or hom ro N oe Nooesous | Ure ‘van fcom | Vie Ring figs | Wiz nor ‘ ooo t 2 | tok Steexan Kawatiengan | one ©. Pengrantar nara " baw Pangartspeuman re org hang B, INSTALASI TENAGA LISTRIK 1. Prinsip Pengontrolan Motor Listrik Kata Kontrol berarti mengatur atau mengendalikan, jadi yang dimaksud dengan pengontrolan motor adalah pengaturan atau pengendalian motor mulai dari pengasutan, pengoperasian hingga motor itu berhenti, Maka pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi tiga bagian menurut fungsinya, yaitu: ‘© Pengontrolan pada saat pengasutan (starting) * Pengontrolan pada saat motor dalam keadaan beroperasi (pengaturan kecepatan, pembalikan arah putaran dan lain-l lain) + Pengontrolan pada saat motor berhenti beroperasi (pengereman). Karakteristik motor induksi tiga-phasa adalah arus bebannya tinggi pada sumber tegangan dengan direct-on-line starting. Menghasilkan arus start dan lonjakan yang tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan penurunan tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik. 2. Pengasutan Langsung ( Direct on line/DOL starter ) Karakteristik umum © Arus starting : 4 sampai 8 kali arus nominal © Torsi starting: 0,5 sampai 1,5 kali torsi nominal © Kriteria pemakaian ¥ 3 terminal motor , daya rendah sampai menengah v Arus starting tinggi dan terjadi drop tegangan v Peralatan sederhana * Waktu total yang diperlukan untuk DOL Starting direkomendasikan tidak lebih dari 10 detik my Me ft : : 1 © EER as OS tam, ais 0s 05 tty Gambar 1-2. Karakteristik aus, torsi dan kecepatan. Harga torsi dan arus pada sadt starting dapat difentukan dari persamaan berikut Daya = Torsi x kecepatan sudut = Txo. watt Jika @ = 2 7.Ns, maka daya masukan motor (PO) PO = 2a.Ns.T atau=K.T Pada awal pengasutan (starting), dimana tegangan GGL kumparan stator dan kumparan rotor belum terbangkit, maka tegangan sumber hanya melayani kumparan motor saja. Dimana putaran rotor nr dan slip S=1 , kuat arus yang mengalir sebesar Karena mr=0 dan slip =1, maka persamaan diatas dapat ditulis: x, Sa. RR) Ry rst adalah arus pengasutan (starting) dengan mengabaikan arus pemagnetan /# yang sangat kecil besarannya. Maka arus starting motor induksi sangat besar dibanding arus nominalnya, tergantung pada tipe motor, maka arus starting dapat mencapai 6 - 7 kali arus normal. Pengasutan secara langsung DOL (direct on line) akan menarik arus sangat besar dari jaringan ( +6 - 7 kali arus normal ), dan torsi pengasutan 0,5 - 1,5 x torsi nominal. Rangkaian kontrol pengasutan motor secara DOL dapat dilihat pada gambar 1-3, 3-602 400V re wy Bev oor aor Fo 1 bs ont, (a) Diagram daya (b) Diagram kontrol Gambar 1-3. Rangkaian pengontttolan motor Apabila motor induksi direkomendasikan diasut DOL, waktu pengasutan singkat, tidak lebih dari 10 detik dan kapasitas BHP motor maksimum SkW. Atau pengasutan DOL dapat direkomendasikan dengan kapasitas motor hingga 0,5 -IMW apabila waktu asut + 5 detik dan persediaan daya pada feeder cukup, dimana waktu t dan besaran kuat arus starting motor tidak melampau triping alat proteksi GROUP 1 1..Mengerjakan pemasangan Instalasi penerangan listrik satu fasa dengan saklar tunggal dan stop kontak ‘Shoma satu gars ut sf Mm Ww if v ® 4 W rey mow SK STK Keterangan gambar : F Sekering PE 2 Saluran pentanahan L ‘Lampu Pijar N 2 Saluran netral sk Saklar Tunggal 20V —: Saluran fase STK Stop Kontak Jelaskan cara kerja instalasi tersebut? Apa fungsi dan kawat pentanahan? Syarat apa yang harus dipenuhi dalarh pengukuran tahanan isolasi? Hitung drop tegangan pada stop kontak dan lampu (waktu dibebani)? Menurut PUIL 2000, berapa tinggi pemasangan stop kontak, saklar dan sekering kast dari tanah? 1.2. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan satu fase dengan system penerangan ruang pentas/ panggung pertunjukan ‘Skemg bobyngan ut 2 a IF * ae. Ss Se SKS Keterangan gambar : F 2 Sekering L1, L2, 13 Lampu pijar warna putih, merah dan hijau SKI Saklar Tunggal SK2, SK3 Saklar Tukar (hotel) Pertanyaan 1, Jelaskan cara kerja instalasi tersebut? 2. Dimana instalasi tersebut digunakan? 3, Hitung drop tegangan pada lampu? 1.3. Mengerjakan pemasangan instalasi penerangan satu fase dengan saklar senja dan timer untuk penerangan jalan ‘SKI F lee F Ski smo Keterangan gambar : F Sekering LI Lampu Pijar ™ Timer SKI Saklar Tunggal PS 2 Photo Sensor Pertanyaan 1, Jelaskan cara kerja instalasi tersebut? 2. Dimana instalasi tersebut digunakan? 3. Hitung drop tegangan pada lampu? Percobaan 5 MENYALAKAN LAMPU DENGAN PHOTO CELL (Or-Off-Control) . Tujuan jah melakukan praktik ini diharapkan dapat : » -memahami cara kerja pengaturan Photo Cell + memasang/merangkai pengaturan Photo Cell . Dasar Teori {tocell adalah sejenis rangkaian elektronik yang berisi komponen LDR (light dependent stor) di dalamnya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang ON dan OFF-nya bisa disetting xa otomatis berdasarkan sensor cahaya. - Alat dan Bahan © Kontaktor unit © Photo Cell Lunit Fitting lampu Lunit + Lamps pijar Lunit + Papan rangkaian 1 unit + Kotak sambung 1 unit + Kabel penghubung seperlunya Gambar Rangkaian .S.LANGKAH KERJA. . Siapkan semua peralatan sesuai dengan Percobaan 5. . Pasanglah instalasi pengawatannya sesuai dengan Gambar. . Setelah selesai merangkai periksakan rangkaian Anda pada instruktur / guru. . Sctelah di setujui instruktur/Guru, hubungkan rangkaian ke sumber tegangan. .. Hubungkan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. 5. Lepaskan hubungan MCB 1 phasa ke sumber tegangan. 1. Ulangi langkah ke 6. . Selesai melakukan percobaan, putuskan hubungan dari sumber tegangan, rapihkan yeralatan dan kembalikan pada tempat semula. 6 PERTANYAAN Uraikanlah dengan gambar bagaimana seharusnya konstruksi Photo Cell supaya bagian- bagian yang bertegangan dan sistem kerja nya

You might also like