You are on page 1of 12
. Biografi Singkat Soekarno (1901-1970) Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya. Sejak mengenyam pendidikan di HBS Surabaya, Bung Karno telah aktif dalam sejumlah pergerakan nasional.Ida Ayu Nyoman Rai adalah ibunda Soekarno. Dan Raden Soekemi Sosrodihardjo adalah seorang guru di Surabaya dan ayah dari presiden pertama Indonesia Soekarno. Hobi unik Ir. Soekarno itu sempat ditulis dalam buku berjudul ‘Bung Hatta Menjawab' yang dituliskan oleh Dr Z Yasni. Selain menyanyi di kamar mandi, Bung Karno juga suka sekali menonton film dan mengumpulkan aneka benda seni, seperti lukisan. Pada 1927, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) di Bandung. Karena kegiatan politiknya itu, Bung Karno bersama Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata ditangkap penjajah di tahun 1930. Mereka diberi hukuman penjara selama 4 tahun, tapi dibebaskan kembali pada 1931. Lagi-lagi Bung Karno ditangkap dan dibuang ke Ende (Flores) pada 1933. Tak lama, ia dipindahkan ke Bengkulu dan dibebaskan oleh Jepang pada tahun 1942. Selama Jepang menduduki Nusantara, ia memimpin Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan menjadi ketua Cuo Sangi In (Dewan Penasehat Pusat). Bersama Bung Hatta, Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dan pada 1949, ia dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan dilantik menjadi Presiden RI pada 1950. Bung Karno wafat pada 21 juni 1970 dan dimakamkan di kota Blitar, Jawa Timur. Berdasarkan SK Presiden RI No. 081 /TK/ Tahun 1986, ia pun dikukuhkan menjadi pahlawan proklamator. Biografi Singkat Ki Hajar Dewantara (1889-1959) Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. la lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889.Ayahnya bernama Pangeran Soerjaningrat dan ibunya bernama Raden Ayu Sandiah. la mengenyam pendidikan di ELS (sekolah dasar Belanda). Ki Hajar Dewantara lalu meneruskan studinya ke Stovia (sekolah dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena dirinya jatuh sakit. Kemudian ia aktif menulis untuk sejumlah surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, dan Utusan Hindia. Karena tulisannya, Ki Hajar Dewantara pernah diasingkan ke Belanda. Setelah pulang dari pengasingan, ia mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1929. Lewat sekolah itu, ia berusaha menanamkan rasa kebangsaan kepada para muridnya. Namun, sekolah yang didirikannya tidak berjalan mulus. Belanda mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1932 dan ia memperjuangkan agar ordonansi dicabut sehingga Taman Siswa dapat tetap berdiri. Setelah zaman kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Beliau meninggal dunia pada 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan pula di sana. Melalui SK Presiden RI No. 305/TK/Tahun 1959, ia pun ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Biografi Singkat Pattimura (1783 -1817) Kapitan Pattimura atau yang bernama asli Thomas Matulessy lahir di Ambon pulau seram pada 8 Juni 1783. Ayah Pattimura bernama Frans Matulessy dan ibunya bernama Fransina Tilahoi. Kapitan Pattimura adalah seorang pemimpin yang berwibawa dan penuh kharisma. Sejak abad ke 17 dan 18 berlangsung serentetan perlawanan bersenjata melawan Belanda (VOC) dikarenakan terjadi praktik penindasan kolonialisme Belanda dalam bentuk monopoli perdagangan, pelayaran hongi, kerja paksa dan sebagainya. Penindasan tersebut dirasakan dalam semua sisi kehidupan rakyat, baik segi sosial ekonomi, politis dan segi sosial psikologis. Selama dua ratus tahun rakyat Maluku mengalami perpecahan dan kemiskinan. Rakyat Maluku memproduksi cengkeh dan pala untuk pasar dunia, namun mayoritas masyarakat tidak ada keuntungan dari sisi ekonomi yang dirasakan. Alih-alih mendapatkan keuntungan, rakyat Maluku justru semakin menderita dengan adanya berbagai kebijakan seperti pajak yang berat berupa penyerahan wajib (Verplichte leverantien) dan contingenten serta blokade ekonomi yang mengisolasi rakyat Maluku dari pedagang-pedagang Indonesia lain Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia. Biografi Singkat Cut Nyak Dien (1848-1908) Cut Nyak Dien adalah salah satu pahlawan wanita Indonesia yang berjasa dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Beliau lahir di Aceh Besar pada12 Mei tahun 1848 dan merupakan keturunan bangsawan Aceh.orangtuanya bernama Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang VI Mukim, yang juga merupakan keturunan Datuk Makhudum Sati, perantau dari Minangkabau. Pada 1873, perang Aceh meletus dan Belanda berhasil menduduki daerah VI Mukim di tahun 1875. Dalam pertempuran melawan penjajah, suami Cut Nyak Dien meninggal dunia pada tahun 1878. Dari situ, ia meneruskan perjuangan dan bersumpah untuk membalas kematian suaminya. Cut Nyak Dien menikah untuk kedua kalinya pada 1880 dengan keponakan ayahnya, yaitu Teuku Umar. Suaminya dengan gigih merebut daerah VI Mukim dari tangan Belanda di tahun 1884. Dan pada 1899, Teuku Umar gugur. Sejak itu, Cut Nyak Dien terus bergerilya untuk menghadapi Belanda. Setelah bertahun-tahun bertempur, Cut Nyak Dien tertangkap Belanda. Lalu ia dibuang ke Sumedang dan meninggal pada tahun 1908. Berdasarkan SK Presiden RI No. 106/Tahun 1964, Cut Nyak Dien ditetapkan sebagai pahlawan nasional. BIOGRAFI NYI AGENG SERANG( 1752 -1838) Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng Kustiyah lahir di purwodadi jawatengah pada tanggal 1 oktober ,1752.putri dari Pangeran Natapraja, salah seorang Senopati dari sisi Sultan Hamengkubuwono I.Dalam silsilah keluarga Nyi Ageng Serang, mengalir darah kepahlawanan. Nyi Ageng, salali satu keturunan Sunan Kalijaga yang terkenal. Cucunya kelak juga menjadi pahlawan nasional bernama Suwardi Suryoningrat atau yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Pada masa itu, adat istiadat Jawa amatlah ketat. Perempuan dilarang berpendidikan dan banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Namun, ia mendobrak semua adat saat itu dengan dukungan ayahnya. Nyi Ageng Serang rajin mengikuti latihan-latihan kemiliteran dan siasat perang bersama-sama prajurit laki-laki. Bahkan, ia sering mengikuti ayahnya turun ke medan perang. Nyi Ageng Serang menjadi barisan terdepan dalam perang melawan penjajan. Ketika ayahnya wafat, beliau menggantikan kedudukan ayahnya sebagai penguasan Serang. Dari sanalah kemudian beliau mendapat nama julukan atau gelar Nyi Ageng Serang, menggantikan nama lahirnya. Ketika Perang Diponegoro dimulai pada tahun 1825, Nyi Ageng dan menantunya Raden Mas Pak-Pak sempat ikut berada dalam barisan Diponegoro. Selama 3 tahun Nyi Ageng Serang memimpin pasukan di atas tandu. Usia yang sudah mencapai 73 tahun membuatnya mundur. Kepemimpinan diserahkan kepada Raden Mas pak. BIOGRAFI FATMAWATI( 1923- 1980) Beliau lahir pada 5 Pebruari 1923 di Kota Bengkulu. Nama Aslinya adalah Fatimah. la merupakan putri tunggal dari keluarga H. Hassan Din dan Siti Chadidjah. Tidak banyak diketahui orang bahwa sebenarnya Fatmawati merupakan keturunan dari Kerajaan Indrapura Mukomuko. Sang ayah Hassan Din adalah keturunan ke-6 dari Kerajaan Putri Bunga Melur. .Fatmawati mengenyam pendidikan dasarnya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau setara SD. la kemudian melanjutkan pendidikannya di sekolah yang dikelola oleh organisasi katolik. Sejak kecil beliau menyukai kegiatan organisasi. la bahkan aktif dalam organisasi Naysatul Asyiyah, sebuah organisasi perempuan dibawah Muhammadiyah. Fatmawati pertama kali bertemu dengan Soekarno ketika dipindahkan dari pengasingan di Flores ke Bengkulu oleh pemerintah Belanda. Soekarno, yang saat itu menjadi anggota Muhammadiyah dan guru di sana, kemudian melamar Fatmawati. Setelah menceraikan Inggit, Soekarno dan Fatmawati menikah di Jakarta pada 1943. Pertengahan Agustus 1945, Soekarno dan Moh. Hatta menghadapi tuduhan kolaborasi dengan Jepang, Fatmawati sendiri yakin suaminya tidak pernah mengkhianati perjuangan bangsa Indonesia. Sebab, ia sendiri menyaksikan semangat suaminya membahas sila-sila dalam konsep Pancasila. Berkat bantuan Hitoshi Shimizu lewat perantara Chairul Basri, kain itu sampai di tangan Fatmawati dari sebuah gudang Jepang di kawasan Pintu Air, Jakarta Pusat. Hanya itu satu-satunya kain yang bisa dijahit untuk bendera. Sambil menitikkan air mata, Fatmawati menjahit kain tersebut menggunakan mesin jahit tangan. Sebab, ia tak diizinkan menggunakan mesin jahit kaki lantaran tengah hamil tua.

You might also like