You are on page 1of 22
Go Struktur dalam Bumi Besarnya ukuran bumi menyebabkan manusia kesulitan untuk mengetahui strukty lapisan bumi. Akan tetapi, para ahli geologi memperoleh gambaran tentang susunan bagia, dalam bumi melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bum). Hy ini karena arah, kecepatan, dan bentuk gelombang gempa ditentukan oleh komposisi day kerapatan bagian dalam bumi. Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga lapisan utama, yaitu kerak bum (kerak benua dan kerak samudra), selubung bumi (mantel atas, tengah, dan bawah), serta inti bumi (inti luar dan inti dalam), Suktur lapisan bumi mirip dengan telur. Cangkangnya diibaratkan dengan kerak bumi, putih telur ibarat selubung, dan kuning telur sebagai intinya. Karakteristik lapisan bumi lebih terperinci dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 1,3 Karakteristik pelapisan bumni Karakteristik dan Sifatnya Berat jenis sekitar 2,7 gram/cm*. Suhu 200-1.100°C. Menutupi 35% permukaan bumi. Kedalaman 48 km, sedangkan di bawah pegunungan kedalaman mencapai 70 km. Tempat hidup dan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Selain itu, seluruh barang tambang berada| pada lapisan ini. ¥ Unsurutama yaitu aluminium, potasium, sodium yang terkombinasi dengan oksigen dan silisium, membentuk batuan granit yang berbentuk kristal (padat), namun rapuh. Istilah Sial (silisium dan aluminium) lapisan kerak benua ini bersifat asam. ~=y Kompetensi Kebumian SMA/MA pisan | Pembagian Kerak Kerak benua bumi/ (continental litosfer | crust) NANAK x | Pembagian | Karakteristik dan Gifatnya Kae samudra | 7 Berat jenis sekitar 3,0 gram/cm’. ‘oceanic crust) |v Bersifat plastis (padat liat). Y Menutupi 65% permukaan bumi yaitu dasar samudra yang disebut abyssal floor. Y Ketebalannya sekitar 5-10 km. Y Unsur utama yaitu oksigen, silisium yang terisi oleh magnesium, besi, dan kalsium. Istilah Sima (silisium dan magnesium) lapisan kerak samudra ini bersifat basa. Y — Berat jenis sekitar 3,8 gram/em?. Y _ Lapisan astenosfer ini bersifat basa. ¥ Suhu berkisar antara 1.300-1.500°C v v Selubung | Mantel atas bumi (astenosfer)/ Zona Mohorovicic Discontinuity Meliputi 67,8% massa bumi. Ketebalan 70-300 km. Zona ini disebut juga Zona Mohorovicic Discontinuity, karena perambatan gelom- bang gempa tiba-tiba melemah sehingga gelombang sekunder tidak terdeteksi. Namun, setelah melewati zona Moho, kecepatan gelombang gempa bertambah. Y Dianggap sebagai zona pembatas antara litosfer dan mantel tengah. Y Terdiri atas bahan padat dan cair yang pekat sehingga mudah bergerak oleh tekanan lapisan di atasnya. Aliran ini berputar-putar ke atas-ke bawah yang disebut arus, konveksi. Arus ini merupakan sumber gerakan (tektonik) pada kerak bumi yang disebut tenaga endogen. Unsur utamanya, yaitu oksida silisium, magnesium, dan besi. Berat jenis sekitar 5 gram/cm®. Kedalaman antara 300-700 km. Terdiri atas bahan-bahan yang benar-benar cair. Unsur-unsurnya sama dengan mantel atas. Berat jenis sekitar 8 gram/cm?. ‘Suhu berkisar antara 1.500-3.000°C. Kedalaman antara 700-2.900 km. Bersifat liat hampir padat, seperti aspal. Unsur utamanya magnesium, besi, dan nikel. Zona Gutenberg Discontinuity merupakan lapisan pemisah antara mesosfer dan inti bumi, dengan kedalaman sekitar 2.900 km. < Mantel tengah Mantel bawah (mesosfer) RLS TRS cS Karakteristik dan Sifatnya __Lapisan___ Pembagian ‘Barisfer’ Inti luar (outer ¥ Berat enis sekitar 8-9 gram/cm’. centrosfer/ | core)/Zona |v Suhu berkisar antara 2.200-3.900°C. inti bumi/ | Gutenberg ¥ Kedalaman antara 2.900-5.100 km, makin ke dalam Nife {Discontinuity makin padat. | ¥ Zona Gutenberg Discontinuity merupakan bagian } atas dari inti luar bumi, karena ketinggian suhu lebih dominan dari ketinggian tekanan. _¢_ Unsur utamanya yaitu besi, nikel, dan magnesium. |v Berat jenis sekitar 10 gram/cm’ (Inner core) ¥ Suhu antara 4.000-5.000°C. v \v Jari-jari tengahnya sekitar 2.500 km. Keadaannya sangat padat, bahkan gelombang sekunder yang hanya dapat melalui benda padat memantul, | dan gelombang primer yang paling kuat terbiaskan, J ¥-_ Keseluruhan inti bumi meliputi 31,5% massa buri. Keadaan dalam bumi selama ini hanya dikemukakan berdasarkan hipotesis. Penyelidikan tentang isi bumi sebenarnya hanya meliputi daerah dengan kedalaman tidak lebih dari dalamnya terowongan tempat pengeboran atau kedalaman sungai bawab tanah. Struktur bumi terdiri atas tiga lapisan, yaitu kerak bumi, mantel, dan inti bumi. Jika tadi penjelasannya hanya dalam bentuk kolom, berikut ini penjelasan lengkapnya. Inti dalaM/ron cow ‘Sumber: hp nw pelaaran.coidp- ‘conteniupleads/201607/sruKur bum pg Gambar 1.6 Struktur bumi | | 1, Kerak Bumi (Crust) Kerak bumi merupakan lapisan kulit buri paling luar (permukaan bumi). Lapisan kerak bumi tebalnya mencapai 70 km, dan tersusun atas batuan-batuan yang bersifat basa dan asam, Namun, tebal lapisan ini berbeda antara di darat dan di dasar laut, Di darat tebal lapisan kerak bumi mencapai 20-70 km, secangkan di dasar laut mencapai sekitar 10-12 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup, Wamnatanet Kavimian SMAIMA Batuan yang menyusun kerak bum! terutama terdir! ates delapan uneut, yartu © (oksigen), Si (sitkon), Al (aluminium), Fe (bei). Ca (kalsum), Na (natrium). (kallum), dan Mg (magnesium). Oksigen dan siikon merupaken dua unsur yang paling dominan jumlahnya, Pada urnumnye unsur-unsur yang menusun kerak bumi dijumpai dalam bentuk senyawa oksida. Lapisan kerak bumi dan mantel dibatasi oleh Zona Mohorovickc Discontinuity Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu kerak samudra dan kerak benua. 2 Kerok Semudro Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si. Fe. dan Mg yang disebut lapisan Sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982) dengan berat jenis rata-rata 3 gram/cm?, Kerak samuudra biasanya disebut Japisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt. Kedalaman kerak samudra ini rata-rata sekitar 4.000 meter dari permukaan air laut, meskipun di beberapa palung laut kedalamannya ada yang mencapai lebih dari 10 km. Bagian atas dari kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 1,5 km disusun oleh batuan yang bersifat basa. Sementara bagian bawahnya disusun oleh batuan metamorf dan batuan beku gabro. Permukaan kerak samudra ditutupi oleh endapan sedimen dengan ketebalan rata-rata sekitar S00 meter. b Kerok Berwe Kerak benua tersusun oleh mineral yang kaya akan Si (siisium) dan Al (aluminium), oleh karenanya disebut lapisan Sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-35 km dengan ketebalan rata-rata 35 km dan berat jenis rata-rata sekitar2,7 gram/em. Kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusun utamanya terdiri atas batuan yang berkomposisi granit. Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan laut, meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8.000 meter. Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granit yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan beku, batuan metamorf, dan batuan sedimen. Sementara secara keseluruhan batuan beku dan batuan metamorf menyusun sekitar 95%, sisanya yang 5% merupakan batuan sedimen. Di samping perbedaan ketebalan dan berat jenis, umuur kerak benua biasanya lebih tua dari kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun atau Jura, Umur ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua yaitu sekitar 3.800 juta tahun, 2. Selirrne Buri (Montie} Selimuut atau selubung bumi merupakan lapisan yang letaknya berada di bawah lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. Ketebalan selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan fab 1 chal dan Gain Pag lapisan batuan yang padat. Lapisan ini mengandung sllikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah selimut mencapai 3.000°C, tetapi tekanannya belum memengaruhi ‘kepadatan batuan. Inti burn dibungkus oleh mantel yang kaya akan kandungan magnesium. Inti dan ‘mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel buri terbagi menjadi tiga yaitu ‘mantel atas, mantel tengah, dan mantel bawah. Mantel atas bersifat plastis sampai semi- jplestis dan memilik kedalaman 70-300 km, Mantel tengah memiiki karateristik hampir mmirip dengan mantel lapisan atas, apisan tengah memilki Kedalaman 300-700 km: Sementara itu, mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman 700-2 900 km. Lapisan mantel bagian atas dan kerak bum yang bersifat padat membentuk sebuah lapisan yang disebut litsfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagai astenosfer. Mantel bumi dibagi menjadi tiga bagian, vita litosfer, astenosfer, dan mesosfer. 3. Inti Bumi (Core) Di pusat bum’ terdapat inti yang memilki kedalaman 2,900-6.371 km. Lapisan ini terbagi menjadi dua yaitu inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core). Inti luar berupa zat cait yang memiliki kedalaman sekitar 2.900-5.100 km dengan suhu mencapat 2.200°C dan ini dalam berupa zat padat yang meriki kedalaman sektar 5.100-6,371 km dengan suhu mencapai 4.500°C. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity. Dari data Geofisika, material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan brat jenis meteort logam yang terdii atas besi dan nikel, Atas dasar ini, para ahi percaya bahwa int bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel Konsep-konsep dan Hukum-hukum Geologi Untuk dapat memahami ilmu geologi, pemahaman tentang konsep-konsep dan hhukurn-hukum dalam ilmu geclogt sangatiah penting dan merupakan dasar dalam mempelajariilmu geologi. Adapun hukum dan konsep geologi yang menjadi acuan dalam {geclog} antara lain adalah konsep tentang susunan, aturan dan hubungan antarbatuan dalam ruang dan wektu. Pengertian ruang dalam geologi adalah tempat di mana bafuan itu terbentuk sedangkan pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala ‘waktu geologi. Konsep uniformitarianisme (James Hutton), hukum superposisi (Steno), konsep Keselarasan dan ketidakselarasan, konsep transgresi-regresi, hukum potong memotong (cross cutting relationship) dan lainnya, 1. Doktrin Uniformitarianisme Sejarah ikmu geologi sudah dimulai sejak abad ke-17 dan 18 dengan doltrin keatastrofisme yang sangat populer. Para penganutnya percaya bahwa bentulk permukaan bumi dan segala kehidupan di atasnya terbentuk dan musnah dalam Pecaat akibat suatu bencana (catastroph) yang besar. James Hutton, bapak geologi Oe NTNU re en modern, seorang abi fisika Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya yang berudul “Theory of the Earth”, di mane ia mencetuskan dokinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism (keseragaman) Uniformitananisme merupakan konsep dasar geologi modem Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika. kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Kata kunci yang paling populer yang dicetuskan oleh James Hutton adalah “The present is the key to the past", artinya permukaan bumi telah mengalami perjalanan waktu dan berubah secara konstan. 2. Prinsip-prinsip Dasar Geologi Prinsip-prinsip dasar geologi dirumuskan oleh Nicolaus Steno pada tahun 1665, la menempuh pendidikannyya di Universitas Copenhagen pada tahun 1656. Adapun prinsip-prinsip dasar geologi yang sangat penting dalam ilmu geologi adalah prinsip horizontalitas, superposist, dan kesinambungan lateral pada perkapisan batuan sedimen a) Horizontalitas (Horizontality): Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horizontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asii(iniial-dip) arena dasar cekungannya yang memang menyudut. b) Superposisi (Superposition): Dalam kondisi normal (belum terganggu), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan di atasnya ©) Kesinambungan Lateral (Lateral Continuity}: Pelamparan suatu lapisan batuan akan menerus sepanjang jurus perlapisan batuannya. Dengan kata lain bahwa apabila pelamparan suatu lapisan batuan sepanjang jurus perlapisannya berbeda litologinya maka dikatakan bahwa perlapisan batuan tersebut berubah facies. Dengan demikian, konsep perubahan facies terjadi apabila dalam satu lapis batuan terdapat sifat. fisika, kimia, dan biologi yang berbeda satu dengan lainnya. oO Tektonik Lempeng Litosfer merupakan bagian terluar dari bumi, lapisan ini didominasi oleh batuan dan bersifat padat. Para ilmuwan sepakat bahwa bumi ini lahir bersamaan dengan lahirnya Matahari beserta planet-planet lainnya. Seperti yang telah kita diungkapkan pada pembahasan sebelumnya mengenai hipotesa pembentukan bumi, sekitar 5 hingga 6 miliar tahun yang lalu terdapat gumpalan awan besar yang tersusun dari material debu. Awan ini berputar dengan kecepatan tinggi sehingga bahan-bahan tersebut saling mengikat, menyatu dan membentuk litosfer. Litosfer inl mengapung pada lapisan astenosfer yang berbentuk “lempeng” atau *pelat” dengan ukuran dan bentuk yang beragam. Lapisan ini bergerak bebas dan dalam keadaan tertentu dapat berubah secara berangsur. ‘Susunandankomposisilitosfer dapat diketahui dengan caramenganalisabatuan-batuan yang tersingkap di permukaan buri maupun hasi! erupsi dari gunung api. Berdasarkan ‘analisa kimia dari sampel batuan yang diambil di berbagai tempat di permukaan bumi, secara umum unsur kimia yang paling dominan penyusun litosfer adalah sebagai berikut erate Tabel 14 Evolusi bumi dapat terihatjelas pada lapisan ltosfer, burs ini berubah semng denger Perjalanan waktu. Pada dasamnya perubahan tersebut disebabkan oleh suatu tenaga yar a disebut sebagai tenaga geologi. Tenaga ini yang menyebabkan berubahnya bentsk muka bumi yang dahulu merupakan dasar samudra, namun saat ini berubah menjadi dacrat perbukitan. Pertanyean paling mendasar berkaitan dengan itu adalah mengapa bums terus berubah? untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita akan kembali pada tahun 1915 di saat Alfred Wegener ketika menulis buku yang berjudul “The Ongins of Oceans and Continents”. Wegener menjelaskan bahwa pada 200 juta tahun yang bumi hanye terdiri atas satu benua yang disebut benua “Pangea”. Dasar pemikiran Wegener dalam mengemulkakan teori Apungan Benua (continental drift) berdasarkan fakia-faica sebagas erikut. l. Kecocokan/Kesamaan Garis Pantai Adanya kecocokan garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian timur dengan garis pantai benua Afrika bagian barat. di mana kedua garis pantai ini cocok dan dapat dihimpitkan satu dengan lainnya. Wegener menduga bahwa benua-benua tersebut di atas pada awalnya adalah satu atas dasar kesamaan garis pantai. Atas dasar inilah kemudian Wegener mencoba untuk mencocokkan semua benua-benua yang ada di muka bumi. a Gambar 1.7 Pessir Panta Tmax Amerka dengan Panta: Barat Afrika 2. ” Persebaran Fosil Ditemukannya fosil-fosil yang berasal dari binatang dan tumbuhan yang tersebar luas dan terpisah di beberapa benua yaitu sebagai berikut. @. Fosil Cynognathus, suatu reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu dan ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. b. Fosil Mesosaurus, suatu reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika, & Fosil Lystrosaurus, suatu reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta tahun yang lalu, ditemukan di benua benua Afrika, India, dan Antartika, d._ Fosil Clossopteris, suatu tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu, dijumpai di benua-benua, Sumber: htps:/inmpitereat conv plev33.688659612452427/ Gambar 1.8 Persebaran Fosil Flora dan Fauna Pertanyaannya adalah, bagaimana binatang-binatang darat tersebut dapat bermigrasi menyebrangi lautan yang sangat luas serta di laut yang terbuka? Boleh jadi jawabannya adalah bahwa benua-benua yang ada sekarang pada waktu itu bersatu yang kemudian pecah dan terpisah-pisah seperti posisi saat ini. Kesamaan Jenis Batuan Jalur pegunungan Appalachian yang berada di bagian timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah timur laut dan secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundlands, Pegunungan yang umurnya sama dengan pegunungan Appalachian juga dijumpai di British Isles dan Scandinavia. Kedua pegunungan tersebut apabila diletakkan pada lokasi sebelum terjadinya pemisahan/pengapungan, kedua pe- gunungan ini akan membentuk suafu jalut pegunungan yang menerus, Dengan cara mempersatukan kenampakan bentuk-bentuk geologi yang dipisahkan oleh suatu lautan memang diperiukan, akan tetapi data-data tersebut belum culup untuk membuktikan hipotesa pengapungan benua (continental drift). Dengan kata lain, jika suatu benua telah mengalami pemisahan satu dan lainnya, maka mutlak diperlukan isin " is batuan yang cocok/sesual. Meskipun, antara benua-benua yang dipisahkan daratar/benua tersebut buldi-bulti bahwa struktur geologi dan jen! buli-bukti dari kenampakan geologinya cocok leh loutan, namun belum cukup untuk membuktkan balwa telah mengalami pengapungan. Hipotesa yang dikemukakan Wegener memberikan arahan bagi Mc. Kenzie untuk menyusun sebuah teorl yang dikenal dengan “Tektonik Lempeng”. Dalam teor\ ini dinyatakan bahwa bum! terdirl atas lempengan-lempengan yang bergerak secara Juan yang berbeda. Lempengrlempeng ini bergerak disebabkan oleh adanya tenaga endogen, di mana empeng-lempeng ini terbagi menjadi 13 lempeng yang terdiriatas 7 lempeng besar dan 6 lempeng kecil. Adapun Jempeng-lempeng tersebut adalah - ‘a. Lempeng besar ' 1) Lempeng Pasific (Pasific plate), 2) Lempeng Euroasia (Eurasian plate), 3) Lempeng India-Australia (Indian- Australian plate), 4) Lempeng Afrika (African plate), 5) Lempeng Amerika Utara (North ‘American plate), 6) Lempeng Amerika Selatan (South ‘American plate), 7) Lempeng Antartika (Antartic plate), b,_Lempeng kecll 1) Lempeng Nasca (Nasca plate), 2) Lempeng Arab (Arabian plate), 3) Lempeng Karibia (Caribian plate), 4) Lempeng Philippines (Philippines plate), 5) Lempeng Scotia (Scotia plate), 6) Lempeng Cocos (Cocos plate) Lempeng ini memiliki bentuk dan arah pergerakan yang berbeda-beda. Ada lempeng ¥yang_saling bertabrakan (konvergen), saling menjauh (divergen), dan saling berpapasan (transform), (1) Batas konvergen adalah batas antarlempeng yang saling bertumbukan. Batas Jempeng konvergen dapat berupa batas subduksi (subduction) atau obduksi (obduction). Batas subduks! adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng ddi mana salah satu lempeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya ferangkat ke permukaan. Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduks! adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari Lempeng Benua Asia, dengan Lempeng Samudra Hindia-Austalia di sebelah selatan Sumatra-Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini berupa suatu zona subduksi yang terletak di laut yang berbentuk palung (rench) yang memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh lainnya adalah Kepulauan Filipina, sebagai hasil subduksi antara Lempeng Samudra Filipina dengan Lempeng Samudra Pasitik. Obduksi (Obduction) adalah batas lempeng yang merupakan hasil tunbukan lempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkaian pegunungan Contoh batas empeng tipe obduksi adalah Pegunungan Himalaya yangmerupakan hasil tumbukan Lempeng Benua India dengan Lempeng Benua Eurasia. (2) Batas divergen adalah batas antarlempeng yang saling menjauh satu dan lainnya. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang ‘mengakibatkan naiknya magma ke permukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh. Contoh yang paling terkenal dari batas lempeng jenis divergen adalah Punggung Tengah Samudra (Mid Oceanic Ridges) yang berada di dasar Samudra Atlantis, di samping itu contoh lainnya adalah rifting yang terjadi antara Benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk Laut Merah. (3) Batas transform adalah batas antarlempeng yang saling berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya menghasilkan suatu sesar mendatar jenis Strike Slip Fault. Contoh batas lempeng jenis transform adalah Patahan San Andreas di ‘Amerika Serikat yang merupakan pergeseran Lempeng Samudra Pasifik dengan Lempeng Benua Amerika Utara. El tenaga Geologi Dalam ilmu kebumian dikenal istilah tenaga geologi, tenaga ini menyebabkan perubahan bentuk muka bumi. Tenaga geologi dibedakan atas tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun (konstrukti), tektonisme, vulkanisme, dan seisme merupakan bagian dari tenaga endogen. Sedangkan tenaga eksogen berasal dari luar bumi yang memiliki sifat merusak (destrulcif) seperti erosi, pelapukan, dan sedimentasi. Apa yang sudah dibangun oleh tenaga endogen akan dirusak oleh tenaga eksogen. Bentang alam endogen adalah bentang alam yang proses pembentukannyal genetikanya dikontrol oleh gaya-gaya endogen, seperti aktivitas qunung api, aktivitas magma dan aktvitas tektonik (perlipatan dan patahan). Bentuk bentang alam endogen secara geomorfologi dikenal sebagai bentuk bentang alam konstruksional (constructional landforms). Adapun bentuk-bentuk bentang alam endogen antara lain adalah sebagai berikut Bab 1 Geolog! dan Geofiika es = os

You might also like