You are on page 1of 10
ON| SNI13-4718-1998 Standar Nasional indonesia Tata pengambilan percontoh bentos pada badan perairan umum ICS 13,060.01 Badan Standardisasi Nasional BSN) BSN 1998 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbenyak sebagian ‘teu seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang ‘mendistribusikan dokumen inl baik secara clektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN Diterbitkan di Jakarta LATAR BELAKANG Limbah cair dari kegiatan pertambangan, industri dan rumah tanaga jika tidak dikelola dengan baik dan dibuang ke periaran umum dapat mengakibatkan perubahan kualitas air badan perairan umum yang dimasukinya. Pencemaran tersebut berpengaruh terhavap kehidupan benios ynag dapat menyebab- nis bentos. kan penurunan keanekaragaman je Bentos (bottom fauna), adalah kelompok organisme yang nau. Cara hidup pada dasar perairan seperti sungai dan a hidupnya di dasar perairan berbeda-beda, aa yang menempel pada batu-batuan, ada juga yang hidup di dalam endapen jumpur atau pasir. Dengan mempelajari komposisi serta susunan bentos pada suatu dasar badan perairan, dapat diketahui apakah suatu perairan sudah tercemar atau belum Perairan yang balum tercemar dapat menunjang kehidupan bentos. Tetap! pada perairan yang tercomar, keanekaragaman organisme ini akan berkurang. untuk penyeragaman pengambilan percontoh bentos pada badan perairan perlu distandarkan tata pengambilannya. Standar ini mengacu kepada: APHA, 1992, Standard Method for thea Examination of Water and Waste Water, 18th Ed., APHA, IWWA, Washington. ‘©BSN 1908 1. RUANG LINGK DAFTAR IST 2. DEFINISI 3. PERSIAPAN PoMERCONTOHAN 4, TATA PENGAWBILAN PERCONTOH DAN PERALATAN 4.1. Tata Pengambilan Perconton 4.2. Peralatan yang Digunakan 4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4 Eckman Grab Alat Surber Petersen Grab Ponar Grab asia neice: Halaman wee wa TATA PENGAMBILAN PERCONTON TIENTOS PANA NADAN PERAIRAN 1. RUANG CINGKUP Standas inh meaiouhy denuiaein axtavi-naltnwidg: Ber. ence bengamb i tan Rendawetan perconteh, dan peralatan yang digunakan. 2. DERINISE Fengambilan perconton bentos dari badan peratrah adalah suetu Para Untuk mengetahui keanekaragaman bentos pada dasar perairan umum. 3. PERSTAPAN PEMERCONTOHAN Pekeria yang menangani pengambilan percontoh bentos harus Gilengkapi dengan alat pelindung diri yang tardiri atas 3.1 jaket petampung, jika pengambilan percontoh dilakukan pada perairan yang dalam 3.2 sepatu pengaman, jika pengambilan perconteh dilakukan pada perairan yang dangkal. 4. TATA PENGAMBILAN PERCONTOH DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN 4.1. Tata Pengambilan Percontoh Pengambilan percontoh hentos dilakukan sebagai berikut ini. Ambil percontoh dari lokasi/siasiun yang sudah ditentukan pees cue 4165 407 4.1.8 Ambil percontoh secara random atau acak dengan tiga kali ulangan yang mencakup daerah tepi kiri dan kanan aliran sungai Ambil percontoh bentos sekitar 20 sampai 50 m ke rah hulu atau hilir jembatan karena di bawah jemba- tan biasanya terdapat banyak gangguan. Dengan demi~ kian lokasi pengambilan contoh bentos dapat berbeda dengan lokasi pengambilan contoh air untuk kepertuan analisis fisik dan kimia. Ambil percontoh bentos pada perairan tergenang dari tepi danau/waduk yang dangkal dan tembus matahari. Masukan percontoh yang sudah diambi] ke dalam ember plastik kemudian diencerkan dengan air sungai atau waduk setempat untuk momudahkan penyaringan atau dari Vumpur. pemisahan bent Buang kotoran/bahan organik yang terdapat pada no.30 US Stan- contoh dengan mempergunakan saringan dard atau saringan bertingkat dengan diamater 2 mm, 1 mm dan 0,5 mm, Tempatkan hewan. yang tertinggal pada saringan ke dalam tabung plastik Awetkan percontoh bentos yang diperoleh dengan cara memberi formalin 40 % atau alkonol 70 %. Caranya encerkan percontoh hewan yang diperoleh hingga + 40 m1 dengan air suling atau air alam setempat kemudian tambahkan 10 m1 formalin 40 %, seningga konsentrasi formalin pada contoh menjadi 10 %. Beri etiket atau label tempat percontoh — sebelum dikirim ke Jaboratorium untuk dianalisis Tebih Tan jut. 4.2. Peralatan yang Digunakan Bentos dapat dikumpulkan dari dasar perairan dengan mema- kai berbagai peralatan. Jenis peralatan yang dipakat bergantung kepada habitat dari pada hewan itu sendiri Sebagai contoh wlat yany dipakai untuk menagumpulkan bentos yang habitatnya berupa lumpur akan berbeda dengan alat yang dipakai untuk menangkap bentos yany habilatnya berupa pasir atau batuan. Alat-alat yang umum digunakan di dalam mengumpulkan bentos antara lain 4.2.1 Eckman Grab Alat ini dibuat dari dari baja tahan karat yang beratnya + 3,2 kg (7 Ib). Alat ini mempunyai tiga macam ukuran yaitu (15 x 15) em?, (23 x 23) cm®, dan (30 x 30) cm? (1ihat Gambar 1). Alat ini dipergunakan untuk pengambilan per- airan yang dasarnya berupa Yumpur contoh bentos pada p atau pasir. 4.2.2 Jala Surber (Surber stream bottom sampler) Jala surber ini terbuat dari benang nilon yang ditenun dan mempunyai ukuran mata jaring 0,595 mm dalam keadaan terbuka, panjang jala 69 cm dan ukuran permukaan depan 30,5 cm x 30,5 om (1inat Gambar 2). Alat ini Tazimnya dipergunakan pada sungai yang mempunyai aliran air yang deras (> 5 m/detik) berbatu-batu dan mempunyai kedala~ man sampai 0,6 m. * Gambar 2, Jala Surber 4.2.3 Petersen Grab Alat ini dibuat dari baja tahan karat. Luas alat ini adalah (0,06 x 0,003) m* dan beratnya bervariasi antara 13,7 kg sampai dengan 31,8 kg (Tihat Gambar 3). Alat ini lazimnya dipergunakan pada perairan yang bordasar keras, contohnya adalah sungai yang dasar perairannya terdiri atas lempung, batu dan pasir. | | | | | Gambar 3. Petersen Grab 4.2.4 Ponar Grab Ponar grab ini dibuat dari baja tahan karat dengan ukuran ¢ 23 x 23) om2 dan beratnya £ 20 kg (linat Gambar 4). Alat ini lazimnya digunakan untuk mengambil percontoh bentos pada danau yang dalam dan juga dapat dipergunakan pada perairan yang dasarnya bervariasi Gambar 4. Ponar Grab BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN e-mail: bsn@bsn.go.id www.bsn.go.id

You might also like