Professional Documents
Culture Documents
SPLN 10 1A 1996
SPLN 10 1A 1996
Disusun oleh:
Kelompok Pcmbakuan Bidang Distribusi dengan
Surat Keputusan Dircksi PT. PLN (PERSERO)
No.: 055.K/495/DIR/1995 tanggal 11 Agustus 1995
Diterbitkan oleh:
PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
JAKARTA 12160
Susunan Anggota Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. PLN ( PERSERO )
No.: 055.K/495/DIR/1995
3. Definisi 1
PASAL 3 - KONSTRUKSI
4. Bentuk 2
5. Sifattampak 2
5.1 Begian keramik (untuk isolator kap dan pin dan bahan keramik) 2
5.2 Bagian gelas (untuk isolator kap dan pin dari bahan gelas) 2
5.3 Bagian logam 2
5.4 Lapisan seng 3
PASAL 4 -BAHAN
6. Bahan 3
6.1 Piringan isolator 62. Permukaan piringan 3
6.3 Bagian logam 3
6.4 Gawai pengunci 3
PASAL 5 - KARAKTERISTIK
7. Karakteristik listrik 4
8. Karakteristik mekanik 4
9. Karakteristik dimensi dan toleransi 4
9.1 Karakteristik dimensi 4
9.2 Toleransi 4
PASAL 6 - KODE PENGENAL DAN PENANDAAN
10. Kode Pengenal 4
DAFTAR ISI (LANJUTAN)
Halaman
11. Penandaan 5
11.1 Penandaanpada isolator 5
11.2 Penandaan pada kemasan 5
PASAL 7 - PENGGUNAAN
12. Penggunaan 5
PASAL 9 - PENGUJIAN
14. Pengujian 5
Gambar 1 : Unit isolator renteng jenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi 6
6 Tabel 1 : Spesifikasi nilai karakteristik dimensi, mekanis dan listrik unit isolator renteng
7 jenis kap dan pin 7
ISOLATOR RENTENG JENIS KAP DAN PIN
PASAL 1 - RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
1. Ruang lingkup
Standar ini berlaku untuk unit isolator renteng jenis kap dan pin dengan bagian isolasi dan
bahan keramik atau gelas untuk saluran udara dan gardu induk dengan tegangan nominal
lebih besar dari 1000 volt dan frekuensi 50 Hz.
Standar ini berlaku untuk unit isolator renteng yang dipasang pada saluran udara di kawasan
bersih atau terpolusi. Bila dipasang pada kawasan dengan tingkat polusi sangat berat dan
pada kondisi lingkungan khusus atau ekstrim, dimensi tertentu perlu diubah dan untuk isolator
yang mempunyai jarak rambat, spasi dan bentuk yang berbeda lebih disukai (sebagai contoh
profil datar, profil hemispherical dan lain-lain).
Catatan : 1) Untuk definisi tingkat polusi lihat SPLN 10-3B, “Tingkat intensitas polusi sehubungan dengan pemilihan
isolator".
2) Dimensi kopling bola dan sendi tereakup dalam IEC 120 : 1984, "Dimension of ball and socket coupling of string
insulator units".
2. Tujuan
Standar ini dimaksudkan untuk memberikan pegangan yang terarah bagi pemesanan dan
pengujian oleh PT. PLN (PERSERO) serta membatasi dan menyeragamkan jenis dan
konstruksinya.
Standar ini menentukan nilai spesifikasi untuk karakteristik listrik dan mekanik serta dimensi
utama unit isolator renteng jenis kap dan pin.
PASAL 2 - DEFINISI
3. Definisi
3.1 Isolator
Isolator adalah gawai yang berfungsi sebagai isolasi listrik dan pemegang mekanik dari
perlengkapan atau penghantar yang dikenai beda potensial.
3.2 Jarak rambat
Jarak rambat adalah jarak terpendek sepanjang permukaan isolator antara dua bagian
konduktif.
3.3 Spasi
Spasi adalah jarak antara dua titik yang sama letaknya pada sirip yang berurutan dari suatu
isolator atau rakitan isolator
3.4 Isolator kap dan pin
Unit isolator kap dan pin adalah suatu isolator yang terdiri dari bagian isolasi yang berbentuk
piringan atau lonceng dengan atau tanpa rusuk pada permukaan bawahnya dilengkapi gawai
pemegang yang terdiri dari kap di bagian luar (atas) dan pin di bagian dalam (bawah) yang
terpasang secara aksial.
3.5 Isolator kap dan pin dengan kopling bola dan sendi
Isolator jenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi adalah isolator kap dan pin dengan
kopling yang terdiri dari bola, sendi dan gawai pengunci sehingga menyebabkan rentengan
isolator fleksibel.
PASAL 3 - KONSTRUKSI
4. Bcntuk
Bentuk unit isolator renteng jenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi dapat dilihat pada
Gambar 1.
5. Sifat tampak
5. 1. Bagian keramik ( untuk isolator kap dan pin dari bahan keramik)
Bagian keramik setiap unit isolator renteng jenis kap dan pin harus bebas dan lubang atau
cacat dan harus diglasur.
Warna glasur harus coklat, dan wama yang lebih tua atau lebih muda diijinkan.
Hal ini juga berlaku untuk daerah dimana glasur lebih tipis dan lebih terang, sebagai contoh
pada bagian tepi dengan radius kecil.
Daerah yang diglasur harus dilingkupi glasur halus dan mengkilat, bebas dari retak dan cacat
lain. Cacat glasur antara lain : bercak tanpa glasur, ada bahan lain dalam glasur atau bintik
lubang. Toleransi cacat glasur yang diijinkan dapat dilihat pada SPLN 10-IE. Luas total cacat
5.2 Bagian gelas (untuk isolator kap dan pin dari bahan gelas)
Bagian gelas harus bebas dari lubang atau cacat termasuk adanya gelembung dalam gelas
Wama gelas harus hijau, warna yang lebih tua atau lebih muda diijinkan.
5.3 Bagian logam
- Bagian logam dari kap dan pin harus digalvanis dengan bahan seng.
- Bagian logam direkatkan ke bagian isolasi menggunakan semen Portland
Tolcransi cacal yang diijinkan dan nilai massa lapisan seng sesuai SPLN 10-1E.
Bercak kecil tak terlapisi diijinkan. Luas maksimum satu bercak tak lerlapisi 4 mm2, tetapi
seluruh permukaan yang tak terlapisi tidak melebihi 0,5 % dan permukaan total bagian logam
dengan maksimum 20 mm2.
Pelapisan harus tahan terhadap akibat penanganan pada penggunaan nonnal barang terscbut
tanpa mengelupas atau menyerpih.
PASAL 4 -BAHAN
6. Bahan
6.1 Piringan Isolator
Piringan isolator dari isolator kap dan pin terbuat dari keramik proses basah atau gelas yang
PASAL 5 - KARAKTERISTIK
7. Karakteristik listrik
Sctiap unit isolator kap dan pin dicirikan oleh tegangan ketahanan impuls petir pengenal dan
tegangan ketahanan frekucnsi kerja basah pengenal dan tegangan tembus minimum sesuai
SPLN 7A dan 7B: Koordinasi Isolasi.
Catatan : Tegangan operasi tidak ditetapkan, jumlah rentengan tergantung kondisi dan
tegangan pelayanan.
8. Karakteristik mekanik
Setiap unit isolator kap dan pin dicinkan oleh beban gagal mekanik atau elektromekanik.
9. Karakteristik dimensi dan toleransi
9.1 Karakteristik dimensi
Karaktenstik dimensi ditetapkan sebagai bcnkut:
a. Diameter nominal maksimum bagian isolasi
b. Spasi nominal
c. Jarak rambat nominal minimum
d. Kopling standar Karakteristik listrik, mekanik atau elektromckanik dan dimensi harus
sesuai Tabel 1.
Catalan : Hal berikut perlu diperhatikan untuk isolator yang dipasang dikawasan tcrpolusi
a) Walaupun jarak rambat sama, karakteristik tegangan ketahanan dapat berubah sesuai
bentuk sirip isolator.
b) Walapun panjang renteng sama, karaktenstik tegangan ketahanan dapat berkurang sesuai
dengan bertambahnya kekuatan isolator karena efisiensi jarak rambat yang Iebih rendah
pada diameter rata-rata yang lebih besar.
9.2 Toleransi
Kecuali spasi nominal, toleransi dimensi yang dinyatakan dalam SPLN 10-1E bcrlaku untuk
semua nilai nominal termasuk nilai diameter nominal maksimum dan nilai jarak rambat
nominal minimum dalam Tabel 1.
Toleransi spasi nominal adalah
± (0,03 p + 0,3) mm p adalah spasi dinyatakan dalam mm.
11. Penandaan
Isolator ditandai pada bahan isolasinya dengan kode pengenalnya sesual Tabel 1 dilambah
merk dagang pabrikan dan tahun pembuatan Tanda ini harus Jelas terbaca dan tak dapat
dihapus. Tanda ini harus tercetak pada bagian bahan isolasinya dan atau padabagian kapnya.
11.2 Penandaan pada kemasan :
- Kode pengenal isolator (beban gagal mekanis danjarak rambat minimum)
- Merk dagang pabnkan
- Tahun pembuatan
PASAL 7 -PENGGUNAAN
12. Penggunaan
Penggunaan isolator jenis kap dan pin disesuaikan dengan tingkat polusi dimana isolator itu
akan dipasang
(sesuai SPLN 10-3B "Tingkat intensitas sehubungan dengan pedoman pemilihan isolator").
Selongsong seng harus dileburkan ke balang pin di bagian perbatasan antara semen dan
batang pin tanpa sela diantaranya.
PASAL 9 - PENGUJIAN
14. Pengujian
Metoda dan kriteria penerimaan pengujian isolator jenis kap dan pin berdasaikan pada SPLN
Uji jenis:
- Verifikasi dimensi
- Uji tegangan ketahanan impuls petir kering
- Uji tegangan ketahanan frekuensi kerja basah
- Uji beban gagal mekanik ( untuk bahan gelas )
- Uji beban gagal elektro mekanik (untuk bahan keramik)
- Uji termal mekanis
Uji contoh:
- Vcririkasi dimcnsi
- Verifikasi pergeseran aksial, radial dan sudut
- Uji bcban gagal elektro mekamk (untuk keramik)
- Uji daur suhu
- Uji kejut tcrmal ( untuk bahan gelas )
- Uji bcban gagal mekamk ( untuk bahan gelas )
- Uji (embus
- Uji keporian ( untuk bahan keramik )
- Verifikasi sistem penguncian
- Uji galvanis
Uji nitin:
- Pemenksaan sifat tampak
- Uji mekanik rutin
- Uji elektrik rutin ( untuk bahan keramik )
Gambar 1. Unit isolator rentengjenis kap dan pin dengan kopling bola dan sendi