You are on page 1of 20

DAFTAR ISI

2.1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024......2
2.2 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2017
Tentang Rpjmd Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021................3
2.2.1 Visi Dan Misi.................................................................................................4
2.2.2 Tujuan Dan Sasaran...................................................................................6
2.3 Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rpjmd
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018-2021.....................................................9
2.3.1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran................................................................9
2.3.2 Isu Strategis.................................................................................................10
2.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2oo8
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.........................................11
2.5 RTRW Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2035........................12
2.5.1 Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Kalimantan Tengah..............12
2.5.2 Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang.............................................13
2.5.3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pulang Pisau Dalam Rtrw
Provinsi Kalimantan Tengah............................................................................17
2.5.4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Pulang Pisau Dalam Rtrw
Provinsi Kalimantan Tengah............................................................................20

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, yang
selanjutnya disebut RPJM Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan
nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2020 sampai dengan
tahun 2024. RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
Presiden hasil Pemilihan Umum tahun 2019.

RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum,


Proyek Prioritas Strategis, program Kementerian/ Lembaga dan lintas
Kementerian/ Lembaga, arah pembangunan kewilayahan dan lintas kewilayahan,
Prioritas Pembangunan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana
kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif. RPJM Nasional dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi
dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Arah Pembangunan Wilayah Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional Tahun 2020-2024 di Kalimantan Tengah yaitu :

1. Pengembangan sektor unggulan di Kalimantan Tengah yaitu kelapa


sawit, karet, kakao, kopi, kelapa, emas, batubara, minyak dan gas bumi,
serta perikanan tangkap dan budidaya.

2. Pengembangan komoditas unggulan kelapa di Kabupaten Pulang Pisau

3. Pengembangan kawasan strategis di Kalimantan Tengah yaitu


pengembangan perguruan tinggi yang memiliki prodi vokasi yang
mendukung sektor pertambangan

4. Pembangunan Desa, Kawasan Perdesaan dan Transmigrasi, Daerah


Tertinggal, dan Kawasan Perbatasan yaitu penanganan stunting

5. Pembangunan desa terpadu di Kabupaten Pulang Pisau

2
a. Penetapan batas desa

b. Pengembangan Sumber Daya Air Minum Berkelanjutan Berbasis


Masyarakat

c. BUMDes yang Dikembangkan untuk Mendukung Produk


Unggulan Desa

d. Pelatihan Aparat Pemerintahan Desa dan Pengurus Lembaga


Kemasyarakatan Desa Lingkup Regiona

e. Penguatan Kelembagaan Pemerintah Desa (P3PD)

f. Usaha Ekonomi Desa yang dikembangkan yang terintegrasi dengan


BUMDes

Prioritas Pembangunan Wilayah Kalimantan Tengah meliputi Kabupaten


Kotawaringin Barat, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Seruyan

Kegiatan strategis di Kabupaten Pulang Pisau Berdasarkan RPJMN:

1. Pembangunan Jalur KA Kuala Kurun – Rabambang – Palangka


Raya – Pulang Pisau – Batanjung (Kuala Kapuas)

2. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perawan di Kab.Pulang Pisau

3. Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Petanak, Kab.


Pulang Pisau

2.2 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2017


Tentang Rpjmd Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun
2017 tentang Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021 memuat penjabaran dari visi, misi dan
program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP Daerah
dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Secara lebih rinci, RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi

3
pembangunan daerah, kebijakan umum, program PD, lintas PD, dan program
kewilayahan, disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. RPJM Daerah berfungsi sebagai:

1. Pedoman bagi PD dalam menyusun Renstra PD Kabupaten Kalimantan


Tengah Tahun 2016-2021;

2. Bahan penyusunan dan evaluasi RPJM Daerah kabupaten/kota dengan


memperhatikan tugas dan kewenangan kabupaten/kota dalam mencapai
sasaran pembangunan Kabupaten Kalimantan Tengah yang termuat
dalam RPJM Daerah Kabupaten Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021;

3. Pedoman Pemerintah Kabupaten Kalimantan Tengah dalam menyusun


RKPD.

2.2.1 Visi Dan Misi


Untuk memajukan Kabupaten Kalimantan Tengah kedepan, ditetapkan visi
RPJMD Kabupaten Kalimantan Tengah 2016-2021 sebagai berikut:

“Kalimantan Tengah Maju, Mandiri dan Adil untuk Kesejahteraan Segenap


Masyarakat Menuju Kalimantan Tengah Berkah (Bermartabat, Elok, Religius,
Kuat, Amanah dan Harmonis)”

Mengacu pada permasalahan dan isu-isu strategis, serta visi pembangunan


Kabupaten Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021, maka misi pembangunan
daerah jangka menengah sebagai berikut :

1. Pemantapan Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Penataan ruang perlu dimantapkan karena merupakan instrumen demi


terwujudnya pembangunan Kabupaten Kalimantan Tengah yang serasi, selaras,
dan berkesinambungan, baik antara pemerintah pusat maupun daerah. Untuk itu,
pendekatan penataan ruang diharapkan mampu menghasilkan rencana-rencana
yang mempunyai daya antisipasi tinggi terhadap perkembangan dan tidak kalah
cepat dengan kebutuhan pembangunan. Selain itu, harus bersifat realistik
4
operasional dan benar-benar mampu berfungsi sebagai instrumen koordinasi
terhadap program-program pembangunan dari berbagai sumber pendanaan.
Penataan ruang adalah merupakan kegiatan lintas sektor dan wilayah, dengan
demikian faktor penting yang harus menjadi perhatian adalah perlunya
optimalisasi peran kelembagaan penyelenggaraan penataan ruang, yaitu Badan
Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) kabupaten dan kabupaten/kota.
Kualitas perencanaan tata ruang sangat ditentukan pula oleh ketersediaan data dan
informasi yang akurat dan up to date, baik pemanfaatan ruang secara eksisting
maupun data-data dasar sehingga peningkatan ketersediaan data dan informasi
juga terus dilakukan.

2. Pengelolaan Infrastruktur

Misi ini diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar yang


berkualitas guna mendukung pertumbuhan dan kelancaran perekonomian
masyarakat secara merata dengan tetap memperhatikan Rencana Tata Ruang
Wilayah sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta antisipasi
bencana yang mengancam keberadaan sumber daya potensial dan strategis. Hal ini
dapat diwujudkan melalui penyediaan jalan, permukiman, perhubungan darat,
laut, udara dan perkeretaapian yang terintegrasi sebagai simpul moda transportasi
yang efektif dan efisien, serta peningkatan infrastruktur kelistrikan. Peningkatan
jalan mantap dilakukan melalui rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan pada
jalan nasional, kabupaten , kabupaten maupun jalan-jalan strategis yang menuju
outlet produksi dan distribusi. Peningkatan elektrifikasi dilakukan melalui
pembangunan pembangkit listrik tenaga uap, gas, bayu dan mikrohidro, maupun
perluasan jaringan transmisi.

3. Pengelolaan Sumber Daya Air, Pesisir, dan Pantai

4. Pengendalian Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pengentasan Kemiskinan

5. Pemantapan Tata Kelola Pemerintah Daerah

6. Peningkatan Pendidikan, Kesehatan, dan Pariwisata

5
7. Pengelolaan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam

Pengelolaan lingkungan hidup wajib dilakukan secara terpadu dengan


penataan ruang, perlindungan sumber daya alam non hayati, perlindungan sumber
daya alam buatan, konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, cagar
budaya, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Upaya perlindungan
sumber daya alam tidak hanya mencakup beberapa obyek saja melainkan di
bidang yang luas termasuk perlindungan flora dan fauna. Dalam proses
pengelolaan lingkungan hidup tentu perlu adanya keikutsertaan masyarakat dalam
memanfaatkan lingkungan dengan sebaik mungkin. Masyarakat merupakan
peranan terpenting, karena pengelolaan lingkungan hidup di peruntukkan bagi
masyarakat agar tercapai kesejahteraan dan keseimbangan dalam berinteraksi
dengan alam.

8. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Pengelolaan Pendapatan daerah dimaksudkan agar penerimaan yang


diperoleh pemerintah daerah didapatkan secara maksimal untuk memenuhi
berbagai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan. Kebijakan keuangan daerah
diarahkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber utama
pendapatan daerah yang dapat dipergunakan dalam rnelaksanakan pemerintahan
dan pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhannya guna memperkecil
ketergantungan dalam mendapatkan dana dari pemerintah tingkat atas. Dengan
demikian usaha peningkatan pendapatan daerah seharusnya dilihat dari perspektif
yang Iebih luas tidak hanya ditinjau dan segi daerah masing-masing tetapi dalam
kaitannya dengan kesatuan perekonomian Indonesia. Pengelolaan pendapatan
daerah di sini lebih diarahkan untuk peningkatan pendapatan asli daerah, dalam
rangka memperbesar volume APBD.

2.2.2 Tujuan Dan Sasaran


Penetapan tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
terpenting yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan

6
pembangunan yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja
pembangunan daerah. Tujuan pembangunan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan visi dan misi yang menunjukkan hasil akhir jangka
waktu tertentu. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi serta dengan memerhatikan permasalahan dan isu-isu strategis daerah.
Pernyataan tujuan harus menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa
mendatang dan juga diselaraskan dengan amanat pembangunan.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu hasil yang akan dicapai
secara nyata oleh Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dari masing-
masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu
indikator beserta targetnya. Oleh karena itu, sasaran dinyatakan sesuai indikator
secara spesifik, fokus, terukur, dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau
tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5
(lima) tahun. Setiap sasaran mencerminkan indikator kinerja yang akan dicapai
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

Berdasarkan visi dan misi sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka arahan
tujuan dan Sasaran pembangunan Kabupaten Kalimantan Tengah selama 5 (lima)
tahun ke depan diuraikan sebagai berikut.

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kalimantan Tengah


Tahun 2016-2021

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021

NO. TUJUAN SASARAN


1. Meningkatkan Kesesuaian Terwujudnya perencanaan tata ruang yang
Tata Ruang Wilayah Yang akomodif dan konsisten, dengan indikator
Berkualitas persentase kesesuaian rencana tata ruang wilayah
terhadap kebutuhan ruang.
2. Meningkatkan Infrastruktur a. Meningkatnya konektivitas antar daerah,
yang berkualitas dengan indikator persentase jalan mantap dan
persentase konektivitas jalan.
b. Meningkatnya ketercukupan energi, dengan
indikator meningkatnya rasio desa berlistrik
dan Rasio elektrifikasi.
3. Meningkatkan Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan,
Pembangunan Sumber daya dengan indikator produktivitas padi, Nilai Tukar

7
NO. TUJUAN SASARAN
air, daerah Pesisir dan Petani, Nilai Tukar Nelayan
Pantai
4. Meningkatkan daya saing a. Meningkatnya pemerataan kesejahteraan
ekonomi daera masyarakat, dengan indikator tingkat
kemiskinan dan laju pertumbuhan ekonomi.
b. Meningkatnya daya beli masyarakat, dengan
indikator Laju Inflasi dan pendapatan
perkapita
5. Meningkatkan a. Meningkatnya pertumbuhan sektor ekonomi
Perekonomian Masyarakat hijau, dengan indikator Kontribusi sektor
secara konsisten pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap
PDRB
b. Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat,
dengan indikator Kontribusi sektor industri
pengolahan terhadap PDRB dan tingkat
pengangguran terbuka
6. Meningkatkan tata a. Terwujudnya pemerintah yang bersih dan
pemerintahan yang baik bebas KKN, dengan indikator opini BPK.
b. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan
publik, dengan indikator Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
c. Meningkatnya kualitas tata kelola
pemerintahan, dengan indikator hasil
penilaian mandiri pelaksanaan reformasi
birokrasi.
d. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas
kinerja aparatur pemerintahan, dengan
indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintahan Daerah dan predikat
penyelenggaraan pemerintahan daerah
7. Meningkatkan kualitas a. Meningkatnya kualitas pendidikan, dengan
sumber daya manusia indikator IPM, rata-rata lama sekolah dan
angka harapan usia sekolah
b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat,
dengan indikator angka harapan hidup
8. Meningkatkan peran Sektor Terpasarkannya destinasi wisata, dengan
Pariwisata indikator jumlah kunjungan wisatawan.
9. Meningkatkan kualitas Menurunnya degradasi lingkungan, dengan
lingkungan hidup indikator peringkat Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup
10. Meningkatkan kemandirian Meningkatnya pendapatan asli daerah, dengan
pembiayaan pembanguna indikator persentase Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap total pendapatan daerah,
persentase PAD terhadap total pendapatan
transfer dan persentase belanja langsung (BL)
terhadap APB
Sumber : RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016-2021

8
2.3 Peraturan Daerah Kabupaten Pulang Pisau Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 2 Tahun 2019 Tentang Rpjmd
Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2018-2021
2.3.1 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi kepala daerah dan
wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala
daerah. Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah
yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 tahun sesuai misi
yang diemban. Visi pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Pulang
Pisau selama lima tahun (2018-2023) adalah sesuai visi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih yaitu: “ Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Pulang Pisau yang Inovatif,
Maju, Berkeadilan dan Sejahtera”

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Untuk pencapaian
visi diatas ditetapkan 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu sebagai berikut :

1. Percepatan Peningkatan Sarana dan Prasaran Wilayah, Tata Ruang


dan Permukiman.

2. Peningkatan Produktivitas Hasil Sumber Daya Alam dan


Lingkungan Berkelanjutan.

3. Peningkatan kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan

4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

5. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Ekonomi


Kerakyatan

6. Mewujudkan aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa dan


profesional (Good and Clean Governance).

7. Pemberdayaan organisasi keagamaan, sosial budaya, pemuda, dan


perempuan dalam pembangunan

9
2.3.2 Isu Strategis
Berdasarkan rumusan misi-misi di atas, terdapat keterkaitan dengan
rumusan isu-isu strategis yang termuat dalam RPJMD ini. Keterkaitan tersebut
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Isu Strategis Kabupaten Pulang Pisau


Isu Strategis Uraian Misi
Peningkatan kualitas Membangun beserta membenahi infrastruktur untuk
cakupan layanan menunjang pelayanan publik, dan kebutuhan dasar
infrastruktur wilayah masyarakat.
Mengatur Tata Ruang yang berbasis kepentingan
masyarakat dengan mengedepankan prinsipprinsip sosial.
Tujuan manajemen Tata Ruang agar terwujudnya
Kawasan Budidaya yang berwawasan lingkungan dan
berkualitas
Mewujudkan pemanfaatan ruang melalui Program
Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunikasi
(PLPBK) yang bertujuan mewujudkan perbaikan kualitas
hidup masyarakat miskin melalui penataan lingkungan dan
permukiman yang teratur, aman serta sehat
Pengembangan Meningkatkan Sumber Daya Alam berbasis Lingkungan
kawasan Food Estate merupakan tujuan pembangunan nasional. Pemahaman
ketersedian Sumber Daya Alam serta kualitas Lingkungan
Hidup merupakan modal pembangunan saat ini dan masa
akan datang.
Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatan
Sumber Daya Alam yang mampu menciptakan
Kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfataan
komoditas lokal
Peningkatan kualitas Memanfaatkan serta melestarian sumber daya alam dan
Lingkungan Hidup lingkungan hidup. Sasaran program ini memanfaatkan
yang Berkelanjutan sumber daya alam sebagai bahan baku industri . selain itu
terlindunginya kawasankawasan konservasi. Kebijakan
program ini diarahkan untuk meningkatkan potensi
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melalui
konversi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan
sumber daya alam dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan.
Peningkatan kualitas Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten
pendidikan Pulang Pisau melalui peningkatan kualitas pelayanan
masyarakat publik Meningkatkan kualitas Tenaga Pendidik yang
Pencegahan Stanting profesional dengan harapan dapat meningkatkan Indeks
Penanggulangan Pembangunan Manusia di ranking 5 (lima) ke atas di
Kemiskinan Terpadu Provinsi Kalimantan Tengah
Peningkatan Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis

10
Isu Strategis Uraian Misi
Kemandirian Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam dengan
Ekonomi Daerah motor penggerak ekonomi lokal
Penanganan dampak
pandemi covid19
Pengembangan Revitalisasi pasar dan infrastruktur untuk meningkatkan
sumber daya alam pembangunan pertanian dalam arti luas. Memperbaiki
yang mendorong sumberdaya alam melalui rehabilitasi dan reboisasi lahan
perekonomian kritis; meningkatkan tata kelola dan menginventaris
pertambangan rakyat; melalui regulasi. Menjamin
kemudahan masyarakat berusaha sebagai upaya
pemberdayaan ekonomi masyrakat Mengelola kekayaan
Budaya dan Potensi wisata sebagai sumber devisa yang
berbasis RTRWK.
Peningkatan Tata Menghadirkan pemerintah daerah sebagai lembaga
kelola Pemerintahan pelayanan publik dengan membangun tata kelola
yang Baik pemerintahan yang baik dan akuntabel. Reformasi
birokrasi, penegakan hukum, meningkatkan kerjasama
antar pemerintahan dengan lembaga; mengembangkan dan
meningkatkan penataan wilayah administrasi
pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan korupsi
Peningkatan peran Meningkatkan peran dan fungsi lembaga keagamaan
pemuda dan dalam memperkokoh jati diri bangsa serta untuk
perempuan dalam memperkuat kerukunan masyarakat
pembangunan
Sumber: Perubahan RPJMD Kab Pulang Pisau Tahun 2019-2021
2.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2oo8
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Penataan ruang wilayah nasional bertujuan untuk mewujudkan:

a. ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan


berkelanjutan;

b. keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;

c. keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan


kabupaten/kota;

d. keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,


termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

11
e. keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka pelindungan fungsi
ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat
pemanfaatan ruang;

f. pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi


peningkatan kesejahteraan masyarakat;

g. keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah;

h. keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor; dan i. pertahanan


dan keamanan negara yang dinamis serta integrasi nasional.

Rencana pengembangan Kabupaten Pulang Pisau dalam RTRWN,


meliputi:

a. Rencana pelabuhan pengumpul di Kabupaten Pulang Pisau

b. Rencana jaringan infrastruktur pembangkitan tenaga listrik di


Kabupaten Pulang Pisau

c. Penetapan Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam


Sebangau

2.5 RTRW Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2035


Beberapa aturan yang tertuang Dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Kalimantan Tengah Tahun 2015 – 2035 yang terkait dengan
pekerjaan ini antara lain:

2.5.1 Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Kalimantan Tengah


Tujuan disusun dengan mempertimbangkan visi-misi pembagunan wilayah
kabupaten , karakteristik wilayah, isu strategis wilayah, dan hal-hal yang ingin

12
dicapai. Adapun tujuan penataan ruang kabupaten Kalimantan Tengah Tahun
2015 – 2035 adalah

“mewujudkan tatanan ruang wilayah Kalimantan Tengah berbasis


pertanian yang berorientasi agribisnis dan agroindustri, serta sebagai lumbung
energi dan lumbung pangan dengan tetap mempertimbangkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup”

2.5.2 Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang


Kebijakan dan Strategi penataan ruang Kabupaten Kalimantan Tengah
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kalimantan Tengah
Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Kalimantan Tengah Tahun 2015 – 2035, yaitu:

1. Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan


ekonomi wilayah dalam rangka mendukung pengembangan potensi
kabupaten , dengan strategi:

a. meningkatkan keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara PKN,


PKW, dan PKL;

b. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang potensial


dan belum terlayani oleh pusat pertumbuhan yang ada; dan

c. mendorong kawasan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan agar


lebih produktif, kompetitif serta berdaya dukung terhadap
pengembangan potensi kabupaten .

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana yang


terpadu dalam rangka mendukung pengembangan potensi kabupaten ,
dengan strategi:

a. meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringan prasarana transportasi


dan mewujudkan keterpaduan pelayanan transportasi antarmoda baik
darat, laut maupun udara;
13
b. mendorong pengembangan prasarana utama untuk menjangkau
kawasankawasan terpencil;

c. meningkatkan pengembangan jaringan energi secara optimal serta


mewujudkan sistem penyediaan tenaga listrik ke seluruh pusat
kegiatan dan kawasan permukiman;

d. meningkatkan pengembangan akses telekomunikasi ke seluruh pusat


kegiatan dan kawasan permukiman;

e. mengembangkan jaringan prasarana air bersih untuk kawasan


permukiman; dan

f. mengembangkan sistem prasarana persampahan pada kawasan


perkotaan.

3. Perwujudan kawasan agribisnis dan agroindustri dalam rangka


mendukung pengembangan pertanian, dengan strategi:

a. menetapkan kawasan yang memiliki potensi agribisnis dan


agroindustri;

b. mengembangkan jaringan prasarana jalan dan moda transportasi


lainnya yang mendukung pengembangan kawasan agribisnis dan
agroindustri serata minapolitan atau sentra produksi perikanan;

c. mengembangkan sarana pengolahan hasil pertanian;

d. meningkatkan jaringan prasarana air bersih pada kawasan agribisnis


dan agroindustri serta minapolitan atau sentra produksi perikanan;

e. meningkatkan jaringan prasarana energi untuk mendukung kawasan


agribisnis dan agroindustri serta minapolitan atau sentra produksi
perikanan;

f. mengembangkan jaringan distribusi pemasaran hasil agribisnis dan


agroindustri serta minapolitan atau sentra produksi perikanan;

14
g. mengembangkan pelabuhan laut yang menunjang distribusi hasil
pertanian; dan

h. mengembangkan kawasan andalan laut serta kawasan pantai yang


berpotensi untuk pengembangan perikanan tambak sebagai sentra
produksi perikanan

4. Perwujudan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan, dengan


strategi:

a. mengembangkan kawasan pertanian dalam rangka mendukung


lumbung pangan;

b. menetapkan kawasan yang berpotensi sebagai lumbung pangan;

c. mengembangkan jaringan prasarana jalan dan moda transportasi


lainnya yang mendukung pengembangan kawasan lumbung pangan;

d. mengembangkan sarana pengolahan hasil pertanian;

e. mengalokasikan ruang untuk pengembangan gudang/depo pangan;

f. meningkatkan jaringan prasarana pengairan pada kawasan pertanian;


dan

g. mengembangkan jaringan distribusi pemasaran hasil pertanian.

5. Perwujudan Kalimantan Tengah sebagai lumbung energi, dengan


strategi:

a. mengembangkan kawasan pembangkit listrik untuk mendukung


kabupaten sebagai lumbung energi;

b. meningkatkan jaringan transmisi dan distribusi untuk mendukung


kabupaten sebagai lumbung energi;

c. menetapkan lokasi pembangkit listrik pada kawasan yang sesuai


dengan potensi energi yang ada dan tidak berada pada kawasan
rawan bencana dan konservasi;

15
d. merencanakan dan menetapkan jalur transmisi dan distribusi dari
pusat pembangkit listrik ke pengguna; dan

e. mengembangkan jaringan prasarana yang mendukung


pengembangan kawasan pembangkit listrik.

6. Pencegahan dampak negatif kegiatan ekonomi yang dapat menimbulkan


kerusakan lingkungan hidup terutama akibat kegiatan pertanian dan
energi, dengan strategi:

a. menyelenggarakan upaya terpadu pelestarian fungsi sistem ekologi


wilayah;

b. melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan


dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pertanian
dan energi;

c. melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menetralisir,


menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang ke
dalamnya;

d. mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak


langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang
mengakibatkan terhambatnya perwujudan pembangunan yang
berkelanjutan; dan

e. mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya


antisipatif dan adaptasi bencana di kawasan rawan bencana alam.

7. Pengembangan potensi berkembang melalui penetapan kawasan


strategis kabupaten , dnegan strategi:

a. menetapkan lokasi-lokasi kawasan strategis kabupaten dari sudut


kepentingan ekonomi, sosial-budaya, lingkungan, dan teknologi;

b. meningkatkan prasarana dan sarana pada kawasan strategis


kabupaten ;

16
c. meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi budaya pada kawasan
strategis kabupaten dari sudut kepentingan budaya;

d. menumbuhkembangkan nilai budaya lokal yang luhur dalam


kehidupan masyarakat melalui pelestarian budaya lokal;

e. melestarikan seni dan budaya Dayak seperti musik, tarian, lagu,


upacara adat, seni kerajinan dan olahraga tradisonal;

f. menetapkan kawasan strategis kabupaten yang berfungsi lindung;

g. menegaskan dan merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang


mengalami penurunan kualitas lingkungan; dan

h. mencegah dan membatasi pemanfaatan ruang yang berpotensi


mengurangi daya lindung kawasan.

8. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara,


dengan strategi:

a. menetapkan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus


pertahan dan keamanan;

b. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak


terbangun di sekitar kawasan khusus pertahanan dan keamanan;

c. mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif didalam dan


sekitar kawasan; dan

d. Memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan.

2.5.3 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Pulang Pisau Dalam Rtrw


Provinsi Kalimantan Tengah
Kabupaten Pulang Pisau merupakan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan
adanya rencana:

1. Rencana pengembangan jalan arteri primer meliputi: Basarang –


Batanjung sepanjang 51,8 Km, Simpang Bangkal – Bangkal –

17
Telaga Pulang – Kuala Pembuang – Teluk Sigintung sepanjang 110
Km; Pangkalan Bun – Sebuai sepanjang 45 Km; dan Jalan Lingkar
Luar Kota Palangka Raya sepanjang 18,5 Km.

2. Rencana pengembangan jaringan jalan kolektor primer K3 (JKP-3)


meliputi yaitu Pulang Pisau – Pangkoh – Bahaur sepanjang 80 Km

3. Rencana Terminal penumpang Tipe A

4. Jembatan Timbang Bukit Liti dan Jembatan Timbang ruas jalan


Bahaur - Pulang Pisau

5. Rencana jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan,


meliputi:

a. Sungai Seruyan: Mojang Baru - Rantau Pulut - Asam Baru -


Pembuang Hulu - Telaga Pulang - Kuala Pembuang

b. Sungai Kahayan: Tb. Miri - Tewah - Kuala Kurun - Sepang Simin -


Bukit Liti - Palangkaraya - Pulang Pisau – Maliku - Pangkoh –
Bahaur; Rencana Pola Ruang Kabupaten Pulang Pisau dalam RTRW
Provinsi Kalimantan Tengah

c. Anjir Kelampan: Pulang Pisau - Mandomai;

6. Rencana jaringan perkeretaapian meliputi:

a. Jalur kereta api Puruk Cahu – Kuala Kurun – Rabambang -Palangka


Raya – Pulang Pisau – Kuala Kapuas

b. Rencana jaringan kereta api barang Bahaur

7. Rencana jaringan transportasi laut , yaitu:

a. Pelabuhan yang ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpul yaitu Pelabuhan


Pulang Pisau

b. Pelabuhan yang ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan regional yaitu


Pelabuhan Teluk Sebangau

18
c. Pelabuhan yang ditetapkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal yaitu
Pelabuhan Bahaur

d. Rencana Pengembangan Pelabuhan Baru yaitu Pelabuhan Perawan

8. Pelabuhan Perikanan yang ditetapkan sebagai pangkalan pendaratan


ikan (PPI) adalah PPI Bahaur

9. Rencana sistem jaringan energi yaitu:

a. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di


Kabupaten Pulang Pisau,

b. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara di


Kabupaten Pulang Pisau,

c. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB)

d. Depo Bahan Bakar Minyak (BBM)

10. Rencana sistem jaringan telekomunikasi

11. Rencana sistem jaringan sumber daya air, yaitu:

a. Embung Situ Tumbang Nusa di Kabupaten Pulang Pisa

b. Terdapat Daerah Irigasi yang merupakan Kewenangan Kabupaten,


yaitu Kabupaten Pulang Pisau, mencakup 2 lokasi dengan luas
pelayanan 400 Ha

c. Terdapat Daerah Rawa kewenangan pusat di Kabupaten Pulang


Pisau (Luas Pelayanan 49.170 Ha/11 lokasi)

d. Terdapat Daerah Rawa kewenangan provinsi di Kabupaten Pulang


Pisau (Luas Pelayanan 21.925 Ha/13 lokasi)

e. Daerah Rawa Tambak

f. Rencana bangunan Pengamanan Pantai di pantai Pantai Cemantan

19
2.5.4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Pulang Pisau Dalam Rtrw Provinsi
Kalimantan Tengah
Rencana pola ruang Kabupaten Pulang Pisau dalam RTRW Provinsi
Kalimantan Tengah meliputi:

1. Kawasan lindung meliputi:

a. kawasan perlindungan setempat

b. kawasan cagar budaya terdiri atas Huma Hai di Desa Buntoi dan
Kawasan Rumah Tradisional Huma Hai dan Matal Uning dan
Kawasan Pahewan Kalawa

c. kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam yaitu

 Taman Nasional Sebangau

 Taman Hutan Raya

 Kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam pada areal


Eks PLG dan Marang

 Kawasan Konservasi Ekosistem Air Hitam

d. kawasan Rawan bencana , yiatu kawasan rawan gelombang pasang

2. Kawasan budidaya meliputi:

a. Terdapat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Strategis


Industri

b. KHDTK Labotarium Alam Hutan Gambut (LAHG) yaitu KHDTK


Hutan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dengan luas +5.010
Ha

20

You might also like