You are on page 1of 2

Nama : Kintan Ayu Permatasari

NIM : P20620122015

Kelas : 1A – D3 Keperawatan

Kerukuran Antar Umat Beragama

A. Pengertian Kerukunan Antar Umat Manusia


Kerukunan bisa diartikan sebagai kondisi dimana hidup dan kehidupan dengan mencerminkan
suasana damai, tertib, saling menghormati, saling menghargai, dan gotong royong yang tentunya
sesuai dengan kepribadian pancasila dan ajaran agama. Agama sendiri secara umum adalah suatu
kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh masyarakat dan menjadi norma dan nilai yang diyakini
dan dipercaya.
Kerukunan umat beragama di Indonesia dipolakan dalan Trilogi Kerukunan diantaranya :
 Kerukunan intern masing-masing umat dalam suatu agama ialah kerukunan di antara aliran-
aliran/paham-paham/mazhab-mazhab yang ada dalam suatu atau komunitas agama.
 Kerukunan di antara umat/komunitas agama yang berbeda-beda ialah kerukunan di antara
para pemeluk agama-agama yang berbeda-beda yaitu diantara pemeluk Islam dengan
pemeluk Kristen Protestan Katolik, Hindu, dan Budha.
Dengan begitu kerukunan merupakan suatu jalan hidup manusia yang memiliki bagian dan
tujuan tertentu yang harus dijaga bersama, saling tolong menolong, toleransi, tidak saling
bermusuhan, dan saling menjaga satu sama lain.
B. Jenis-Jenis Kerukunan
1. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, suatu bentuk kerukunan yang terjalin
antar masyarakat penganut satu agama.
2. Kerukunan antar umat beragama lain, suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar
masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda.
C. Permasalahan Terjadinya Kerukunan Antar Umat Beragama
1. Rendahnya sikap toleransi sehingga dapat menimbulkan sikap kecurigaan diantara
beberapa pihak yang berbeda agama, maka akan timbul masalah yang dinamakan
konflik.
2. Kepentingan politik ini terkadang menjadi faktor penting untuk kendala dalam
mencapai tujuan sebuah kerukunan antar umat beragama. Tanpa adanya politik kita
tidak bisa hidup secara tertib dan bahkan tidak mampu membangun sebuah negara,
tetapi sering kali dijadikan alasan menunggangi agama dan memanfaatkannya.
3. Sikap fanatisme, Indonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman tentang
keagamaan sebagai Islam radikal dan fundamentalis. Dimana pemahaman keagamaan
yang menekankan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama
seharusnya diadaptasi dengan situasi dan kondisi masyarakat.
D. Cara Mengatasi Masalah Kerukunan Antar Umat Beragama
1. Dialog Antar pemeluk agama
Satu contoh kasus dapat diambil seperti dengan meyakinkan dibuktikan Eck (2002),
Amerika Serikat, yang mungkin oleh sebagian orang dipandang sebagai sebuah
“negara kristen”, telah berubah menjadi negara yang secara keagamaan paling
beragam.
2. Bersikap Optimis
Walaupun seringkali hambatan menghadang jalan untuk menuju sikap terbuka, saling
pengertian dan saling menghargai antar agama, dan tidak boleh bersikap pesimis
melaikan harus menumbuhkan sikap optimis.

You might also like