You are on page 1of 6

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa

Program Keahlian : Teknik Otomotif


Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif ( 3 Tahun )

Mata Pelajaran : Pekerjaan Dasar Lembar Informasi Kode :K.13/PDTOKR/C3/ KI.3P /KD.3.1 /X/1/
Teknik Otomotif Kendaraan Ringan ( Information Sheets ) T.P.200/2021
Kompetensi Inti 3 : Pengetahuan Pertemuan Ke :
Kompetensi Dasar : 3.2. Tgl. Dlksnkn :
Kelas :X Nama Siswa :
Semester : 1 ( Ganjil ) PENERAPAN 5 R DAN Paraf :
Jumlah Jam Pelajaran : 8 JP TAHAPANNYA Tgl. Diperiksa :
T : 2 JP P : 6 JP
SMKS Yasemi COE Karangrayung Nama Pmrks :
Kabupaten Grobogan Paraf :

1. KOMPETENSI INTI 3 ( PENGETAHUAN )


Menerapkan, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
2. KOMPETENSI DASAR
3.2. Menerapkan 5 R di dalam bengkel kendaraan ringan.
Aplikasi 5 R dan Tahapannya
Urutan tersebut disusun berdasarkan urutan langkah / tahap implementasi, mulai dari Resik s/d Rajin.
sehingga memang tidak bisa dibolik-balik. Kalau ditempat ada namanya 5K + S : (1) Ketertiban, (2) Kerapian,
(3) Kebersihan, (4) Kelestarian, (5) Kedisiplinan, dan ditambahkan (6) Safety (keselamatan)
***
Urutan 5 R (5 S) yang disebutkan memang benar, yaitu:
(1) Ringkas ( Seiri ) : Singkirkan barang yang tidak perlu.
(2) Rapi ( Seiton ) : Penyimpanan barang sesuai dengan tempatnya.
(3) Resik ( Seiso ) : Membersihkan berarti memeriksa.
(4) Rawat ( Seiketsu ) : Menghindari ketidakpastian / ketidaksesuaian.
(5) Rajin ( Shitsuke ) : Norma kerja produktif selalu dipatuhi.
5R + (S) ini mayoritas diterapkan di perusahaan / manufaktur milik Jepang dan Korea,
***
Penerapan 5R harus dilakukan secara sistematis karena pada intinya 5R bukanlah suatu standar tetap,
namu lebih ke arah pembentukan budaya seluruh karyawan di dalam suatu perusahaan ataupun lembaga.

5 R memang tidak dapat dibolak-balik karena itu sudah menjadi suatu urutan logis yang harus
dijalankan. Dimana hal pertama yang harus dilakukan adalah ringkas bagaimana membuat area kerja
menjadi ringkas dengan hanya menempatkan barang-barang yang diperlukan saja. Setelah ringkas baru
dirapikan dan dibersihkan.

INFORMATION SHEETS/PDTO/SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN & PT. SGMW MOTOR INDONESIA (WULING )
Page 1 of 6
Tahap selanjutnya baru melakukan perawatan dan pemerliharaan. Satu hal yang penting yang harus
diperhatikan adalah jangan berharap akan terjadi bersih kalau belum ringkas. Demikian juga seterusnya.
Sehingga pada intinya 5 R harus diterapkan step by step mulai dari R 1, setelah cukup baik baru ke R 2 dan
seterusnya.

Pembentukan budaya 5R bukanlah suatu yang instan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
menjadi budaya. Dalam 5 R tentu tidak ada yang sempurna, semua harus berpikir menjadi lebih baik
menjadi lebih baik dan terus akan menjadi lebih baik.
***
Kita semua semakin yakin bahwa manfaat dari 5 R ini akan dapat dilaksanakan, apabila dari masukan
rekan – rekan dan Kita semua sepakat .Kita perlu sharing dari sudut pandang yang lain tentang penerapan
5 R ini. Dari pengalaman, ternyata 5 R bisa diterapkan dimana saja, untuk jenis usaha apa saja yang penting
tujuannya jelas dan dapat diukur efektifitasnya ( Kata pepatah: if you can not measure it, you can not
manage it ).
Kita di Lembaga Pendidikan Vokasi ataupun di Lembaga lain perlu mengembangkan standar aturan
yang baku dan sudah disepakati bersama, Misalnya ; menggunakan ukuran point tertentu. Jadi, Kita
semua harus berusaha memodifikasi sendiri sesuatu yang kita anggap benar dan baik untuk Kita
standarkan. Semoga kalau skor sudah tinggi lama kelamanan jadi budaya.
Kalau mengenai urutan 5 R, kita harus masih mencari kebenarannya dari sudut pandang lain, misalnya :
mengapa R ke 4 (Rawat) dan 5 (Rajin) di letakkan paling belakang? : karena kedua hal tersebut tidak dapat
dilihat / tidak kelihatan, tapi justru yang paling penting karena basis penerapan ini di Rajin nya (Disiplin).
Kalau begitu kenapa tidak didepan? Dari pengalaman penerapannya kami cari kebenaran yang duluan
ditulis yang kelihatan (Seeing is beliefing) sedangkan R1,2,3 sejalan dengan pemikiran sesuai urutan proses
dan berbasis efisien yang juga didasari Kaizen.
***
Dalam 5 R ada 3 tahapan:
(1) 5R yang aktif ( persiapan )
(2) Pembudayaan 5 R ( 5 R yg efektif )
(3) 5R pencegahan ( penerapan 5R tingkat lanjut )
Urutan dari 5 R sendiri adalah: (1) Ringkas (2) Rapi (3) Resik (4) Rawat (5) Rajin.
Dalam tahap I :
(1) Ringkas :
1.1. Membuang barang yang tidak diperlukan. Disini barang dikelompokkan menjadi 4 : ( barang rusak
/ dibuang, stok mati/dibuang, stok tidur/dipindahkan ke tempat penyimpanan lain & bahan sisa ).
(2) Rapi:
2.1. Membenahi tempat penyimpanan.
2.2. Mengatur tata letak peralatan kerja.
(3) Resik:
3.1. Mengatur prosedur kebersihan harian, termasuk penanggung jawabnya.
(4) Rawat:
4.1. Mempertahankan dan menindaklanjuti dr ketiga langkah diatas.
4.2. Pemeriksaan ke lapangan.
(5) Rajin:
5.1. Pengendalian visual tempat kerja.
5.2. Menerima kritik & saran atas pelaksanaan 3 hal diatas
5.3. Pemasangan slogan – slogan.
5.4. Menuju terciptanya suatu KEBIASAAN yang rajin, dan pada akhirnya akan menjadi BUDAYA

INFORMATION SHEETS/PDTO/SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN & PT. SGMW MOTOR INDONESIA (WULING )
Page 2 of 6
Dalam tahap II:
(1) Ringkas:
1.1. Mengendalikan tingkat persediaan barang.
(2) Rapi:
2.1. Memudahkan penggunaan dan pengembalian barang.
(3) Resik:
3.1. Membudayakan kebersihan & pemeriksaan minimal 5 menit setiap hari.
(4) Rawat:
4.1. Mempertahankan tempat kerja yang resik
(5) Rajin:
5.1. Mempertahankan rawat di perusahaan.

Dalam tahap III:

(1) Ringkas pencegahan:


1.1. Menghindari adanya barang yang tidak diperlukan.
(2) Rapi pencegahan:
2.1. Menghindari ketidakrapian.
(3) Resik pencegahan:
3.1. Membersihkan tanpa mengotori lagi.
(4) Rawat pencegahan:
4.1. Mencegah penurunan kondisi lingkungan.
(5) Rajin pencegahan:
5.1. Mensistematika pelatihan.
Jadi, disini dapat disimpulkan bahwa tujuan dari masing - langkah adalah:
(1) Ringkas : biaya / cost.
(2) Rapi : proses & delivery.
(3) Resik : quality & safety.
(4) Rawat : sistem & standart.
(5) Rajin : budaya & sikap.

Konsumen sekarang mengharapkan kualitas atas / baik ( Quality up ), namun biaya rendah ( cost
down ), 5 R inilah salah satu pendekatan ( approach ) mendasar yang paling ampuh untuk memperoleh
efisiensi.
Dalam pelaksanaan 5 R di dalam lembaga dan di lapangan, pada umumnya sudah banyak yang
menggunakan tahapan sikap kerja yang:
a) DIPAKSA ( Manusia pada dasarnya pemalas ).
b) TERPAKSA ( Kendali dengan sistem ).
c) BISA ( Proses pembelajaran sampai tahu ).
d) BIASA ( Sikap yang termotivasi ).
e) BUDAYA ( Perilaku yang mengarah pada belief ).

***
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DITEMPAT KERJA DENGAN KONSEP 5 R
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 2006, PT. IGLAS ( Persero ) mengadakan In House Training “Peningkatan
Produktivitas Di Tempat Kerja Dengan Konsep 5 R”. Selaku pembicara adalah dari Balai Pengembangan
Produktivitas Tenaga Kerja ( BPPTK ) Propinsi Jawa-Timur. In House Training ini diikuti oleh segenap Kepala
Bagian dan Kepala Seksi yang mewakili setiap unit di lingkungan PT. IGLAS ( Persero ).

INFORMATION SHEETS/PDTO/SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN & PT. SGMW MOTOR INDONESIA (WULING )
Page 3 of 6
Tujuan diselenggarakannya Training ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan peran serta
karyawan dalam menciptakan kondisi tempat kerja yang bersih, rapi, aman dan nyaman sehingga memberi
kenyamanan pada karyawan dan semangat kerja tinggi yang pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas.
Dengan menggabungkan antara pemberian materi di dalam ruangan dan menganalisa contoh
langsung dilapangan/“plant tour” diharapkan para peserta akan mengerti betul tentang konsep 5 R.

Konsep 5 R berasal dari Jepang yang sudah diterapkan oleh setiap perusahaan yaitu Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu, Shitsuke.

Pengertian dari konsep 5R adalah sebagai berikut :

1. Ringkas ; Memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan
dari tempat kerja.

2. Rapi ; Merapikan barang yang diperlukan dengan teratur supaya mudah diambil untuk
digunakan.

3. Resik ; Membersihkan tempat / lingkungan kerja, mesin / peralatan dan barang - barang agar
tidak terdapat debu dan kotoran.

4. Rawat ; Mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukan
( standarisasi ).

5. Rajin ; Terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang
sudah dicapai.
Syarat sukses 5 R meliputi :
1. Komitmen manajemen
2. 5 R harus dipahami oleh semua orang yang masuk di dalam lembaga / perusahaan
3. Partisipasi semua orang yang masuk di dalam lembaga / perusahaan
4. Patroli manajemen secara periodik / terjadwal
5. Audit 5 R
Setelah melakukan study kasus lapangan / “plant tour” dan mengevaluasi permasalahan maka
konsultan dari BPPTK menilai karyawan PT IGLAS (Persero) mempunyai kompetensi dalam pelaksanaan
5 R dan dukungan komitmen manajemen.
SEBERAPA EFEKTIFKAH 5 R, ANDA ?
Bangsa Jepang adalah sebuah bangsa yang tidak lelah melakukan inovasi yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan keefektivitasan dalam bekerja.
Salah satu “produk” dari negara asal Oshin ini yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk
meningkatkan efisiensi dan keefektivitasan dalam bekerja adalah 5 S yang kemudian dikembangkan
menjadi 6 S.
Seperti halnya produk Jepang baik yang berupa barang-barang elektronik maupun kendaraan
bermotor, konsep 5 S ini pun ikut serta diboyong ke Indonesia, dimana konsep 5 S ini kemudian diadopsi
menjadi 5 R
Mengapa Perlu 5 R ?
Pertanyaan filosifis ini sering ditanyakan oleh setiap orang yang ada pada sebuah manufaktur.

INFORMATION SHEETS/PDTO/SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN & PT. SGMW MOTOR INDONESIA (WULING )
Page 4 of 6
5 R merupakan konsep yang memiliki keuntungan jika dilaksanakan secara optimal diantaranya :
1. Sebagai alat promosi lembaga / perusahaan, dalam artian kondisi lembaga / perusahaan yang bersih,
rapi serta tertata dengan baik merupakan sarana promosi yang baik apalagi ketika Pejabat Dinas terkait,
Masyarakat sekitar atau siapapun orang yang melakukan kunjungan ke lembaga / perusahaan kita .
2. Sebagai salah satu konsep yang sesuai dengan prinsip belajar,dengan 5 R kita belajar untuk medeteksi
masalah kemudian mencari cara untuk memecahkannya, langkah selanjutnya yaitu melakukan
tindakan pencegahan sehingga permasalahan tidak terulang kembali.
3. Mampu membentuk sebuah team yang handal, hal ini disebabkan karena untuk menerapkan 5 R secara
optimal kita memerlukan sebuah team yang akan berfungsi sebagai organisator dari jalannya kegiatan
5 R.
4. Pelaksanaan 5 R yang optimal dapat membantu menciptakan kondisi yang teratur di dalam pelaksanaan
kerja sehari - hari dimana kesemuanya itu nantinya akan berujung pada keefisiensian dalam proses.
Apa itu 5 R ?
Konsep 5 R ini sesuai dengan namanya dijabarkan menjadi 5 kata yang diawali dengan R (versi Indonesia)
dan huruf S ( versi Jepang ) adalah sebagai berikut :
Ringkas = Seiri
Merupakan usaha pertama yang wajib dilakukan pada pelaksanaan konsep 5 S / 5 R, dalam Seiri /
Ringkas setiap orang berusaha memilahkan antara mana barang – barang yang sudah tidak terpakai
dengan barang – barang yang masih bisa digunakan, dengan peringkasan ini diharapkan tidak ada barang
dengan kondisi buruk tercampur dengan barang yang masih dapat dipergunakan.
Rapi = Seiton
Langkah berikutnya dari konsep ini adalah suatu upaya penataan atas barang – barang yang sudah
dilakukan pemilahan. Salah satu cara paling mudah dalam menerapkan langkah Seiton / Rapi ini adalah
dengan memberikan identitas pada setiap barang dan kemudian menatanya pada suatu tempat yang
mudah untuk dijangkau.
Resik = Seiso
Konsep ini mengajak setiap orang untuk melakukan pembersihan pada lokasi kerjanya masing -
masing.Pembersihan yang dilakukan pada area produksi dan mesin produksi akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kerusakan.Kondisi lingkungan kerja yang bersih akan mempengaruhi kondisi
Psikologis dari para pekerja.
Rawat = Seiketsu
Tujuan dari perawatan ini untuk menjaga kondisi atau memelihara kondisi yang sudah ditata dengan
baik tetap terjaga dengan optimal dan terjadi peningkatan atas kondisi tersebut.
Salah satu langkahperawatan yang dilakukan adalah dengan melakukan langkah-langkah maintenance /
perbaikan pada mesin sesuai standar perawatan yang telah ditetapkan.
Rajin = Shitsuke
Tujuan dari rajin ini adalah terbentuknya pribadi - pribadi yang disiplin serta tumbuhnya rasa kecintaan
dan rasa ikut memiliki perusahaan dalam arti yang positirf.
Seperti halnya program perbaikan lain yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan, program 5 R ini juga
memiliki kemungkinan kegagalan yang biasanya disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1. Kurangnya komitmen dari Top Management
2. Menganggap “sepele” atas kegiatan 5 R ( produksi lebih penting daripada mengerjakan 5 R )
3. Kurang memahami arti 5 R
4. Kurangnya ‘ritual’ sebagai sarana pemberian penghargaan dan penciptaan budaya malu.
INFORMATION SHEETS/PDTO/SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN & PT. SGMW MOTOR INDONESIA (WULING )
Page 5 of 6
Dengan diterapkannya program 5 R di perusahaan, maka penerapan untuk program - program lain
yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas akan lebih mudah untuk diterapkan. Karena 5 R
merupakan dasar bagi lembaga / perusahaan dan individu pada khususnya dalam melakukan perbaikan -
perbaikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Sudahkan Anda berjiwa 5 R dalam keseharian Anda ?

Semangat Pagi , Semangat Belajar , Semangat Melaksanakan

Semoga Anda Berhasil

INFORMATION SHEETS/PDTO/SMKS YASEMI KARANGRAYUNG – KABUPATEN GROBOGAN & PT. SGMW MOTOR INDONESIA (WULING )
Page 6 of 6

You might also like