PERKECAMBAHAN

You might also like

You are on page 1of 26

KARYA ILMIAH

“PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERKECAMBAHAN


BIJI KACANG HIJAU
(Vigna radiata)”

DISUSUN OLEH :

AURELL HUTABALIAN

DEFANY MANIK

GRACESYELATIRANA SITUMORANG

MARIA MANIHURUK

RIAMA SIDAURUK

TATYA HIA

SMA NEGERI 1 PANGURURAN T.A 2023/2024

Jl. Dr. Hadrianus, Pintu Sona Pangururan,


Kabupaten Samosir, Sumatera Utara

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1. 1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Batasan Masalah........................................................................................................2

1.3 Rumusan Penelitian...................................................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................................2

1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................3

2.1 Hakikat Pengaruh......................................................................................................3

2.2 Hakikat Media Tanam..............................................................................................3

2.3 Hakikat Perkecambahan..........................................................................................6

2.4 Hakikat Kacang Hijau...............................................................................................6

2.5 Hipotesis Alternatif......................................................................................................7

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................8

3.1 Rancangan Penelitian..................................................................................................8

3.2 Sampel Dan Populasi...................................................................................................8

3.3 Teknik Penelitian.........................................................................................................8

3.4 Waktu Dan Tempat Penelitian...................................................................................9

3.5 Variabel Penelitian......................................................................................................9

3.6 Instrumen Pengumpulan Data...................................................................................10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................12

4.1 Data Hasil Penelitian...................................................................................................12

4.2 Analisis Grafik.............................................................................................................15

I
4.3 Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau...............17

4.4 Uji Hipotesis.................................................................................................................18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................19

5. 1 Kesimpulan..................................................................................................................19

5.2 Saran.............................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................20

Lampiran 1.........................................................................................................................21

Lampiran 2.........................................................................................................................22

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman harus mempunyai sifat fisik
yang baik, gembur dan mempunyai kemampuan menahan air. Media tanam menjadi
tempat dimana tanaman tumbuh dan berkembang, sehingga perlu pengaturan serta
perlakuan khusus. Menggunakan media tanam tanah saja tidak cukup dalam mendukung
pertumbuhan serta hasil tanaman sehingga perlunya penambahan bahan-bahan organik
yang dapat memberikan unsur hara serta memberikan tekstur tanah yang gembur serta
kemampuan dalam menyimpan air. Media ini selain menyediakan tempat tumbuh juga
menyediakan unsur hara yang sangat di butuhkan perkecambahan biji kacang hijau.
Pertumbuhan pada kecambah dipengaruhi oleh intensitas yang diterima oleh
kecambah. Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio didalam biji menjadi
tanaman baru. Biji dapat berkecambah di lingkungan yang sesuai. Pengaruh media tanah
pada perkecambahan kacang hijau berbeda- beda.
Bahan organik arang sekam mempunyai sifat remah sehingga udara, air, dan akar mudah
masuk dalam fraksi tanah dan dapat mengikat air. Kusmarwiyah dan Erni (2011)
menyatakan bahwa media tanah yang ditambah arang sekam dapat memperbaiki porositas
media sehingga baik untuk respirasi akar, dapat mempertahankan kelembaban tanah,
karena apabila arang sekam ditambahkan ke dalam tanah akan dapat mengikat air,
kemudian dilepaskan kepori mikro untuk diserap oleh tanaman dan mendorong
pertumbuhan mikroorganisme yang berguna bagi tanah dan tanaman.
Pupuk kandang sangat baik dalam mempengaruhi pertumbuhan tanam karena
memiliki sifat alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro dan mikro serta
berfungsi untuk meningkatkan daya tahan terhadap air, aktivitas mikrobiologi tanah dan
memperbaiki struktur tanah. Kualitas tanaman yang baik tentunya tidak lepas dari teknik
budidaya. Penggunaan bahan-bahan organik adalah teknik budidaya yang organik serta
ramah lingkungan sehingga menghasilkan tanaman yang berkualitas dan segar untuk
dikonsumsi. Karena adanya perbedaan perkecambahan biji kacang hijau pada media
tanam yang berbeda, maka peneliti memutuskan memilih judul “Pengaruh Media Tanam
Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau”.

1
1.2 Batasan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh media tanam terhadap
perkecambahan biji kacang hijau dan mengingat keterbatasan yang ada seperti
kemampuan dan waktu maka peneliti akan memberikan batasan-batasan masalah sebagai
berikut:
 Penelitian ini dilakukan terhadap 30 biji kacang hijau
 Penelitian ini dilakukan terhadap tiga jenis media tanam yang berbeda yaitu media
kompos, media pasir, dan media kapas
 Penelitian ini berlangsung selama 7 hari yang dimulai pada tanggal 12 -18 Agustus
2023

1.3 Rumusan Masalah Penelitian


 Bagaimana pengaruh media tanam terhadap perkecambahan biji kacang hijau?
 Apa saja media tanam yang sesuai terhadap perkecambahan biji kacang hijau?
 Bagaimana keterkaitan antara media tanam dengan perkecambahan biji kacang hijau?

1. 4 TujuanPenelitian
 Untuk melihat pengaruh media tanam serta interaksi antara pertumbuhan dan hasil
perkecambahan biji kacang hijau.
 Memperoleh media tanam yang sesuai terhadap pertumbuhan dan hasil
perkecambahan biji kacang hijau.

1. 5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat diantaranya:
 Dapat menambah wawasan keilmuan bagi peneliti, karena dapat mengetahui pengaruh
dari media tanam organik terhadap perkecambahan biji kacang hijau.
 Sebagai pengetahuan bagi masyarakat, khususnya upaya pemanfaatan media tanah
untuk perkecambahan biji kacang hijau yang berguna.
 Dapat menambah wawasan berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi pada
pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan media tanam organik.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Pengaruh

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015:1045), ―pengaruh adalah daya yang
ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau
perbuatan seseorang.‖ Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari
sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga
mempengaruhi apa-apa yang ada disekitarnya (Yosin, 2012:1). Menurut surakhmad (2012:
1), Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari sesuatu benda atau orang dan juga gejala
dalam yang dapat memberikan perubahan yang dapat membentuk kepercayaan atau
perubahan. Dapat disimpulkan pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang dapat
timbul dari sesuatu, baik itu watak,orang, benda, kepercayaan dan perbuatan seseorang yang
dapat mempengaruhi lingkungan yang ada di sekitarnya.

2. 2 Hakikat Media Tanam

Media tanam merupakan media tumbuh bagi tanaman yang dapat memasok sebagian
unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Media tanam atau media tumbuh
merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman secara baik.
Sebagian besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman dipasok melalui media tanaman.
Selanjutnya diserap oleh Media Tanam Kompos.
Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses
fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah
kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu
mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi,
maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur
nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk
memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan kompos yakni soil
conditioner dan soil ameliorator. Soil (condotioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki
struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam hal
memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah. Kompos yang baik untuk digunakan
sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai

3
dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak berbau,
memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik
tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air
tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara
dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi
serangan penyakit.

2. 2. 1 Media Tanam Pasir


Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi
tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untuk
penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman.
Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang
dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Sementara bobot pasir yang
cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam
pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta
drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan jenis pasir yang sering
digunakan sebagai media tanam.
Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi
mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi (ketahanan
terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin.
Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih
intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara
tunggal.
Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan campuran
bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang disesuaikan
dengan jenis tanaman. Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah yang
bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan sebagai
media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi
pada media tanam dapat menyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ
tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya
mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).

4
Pasir memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun
memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air
sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering. Pasir memiliki aerasi (ketersediaan rongga
udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil,
sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.

2. 2. 2 Media Tanam Kapas


Kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki daya serap air yang
rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga
memiliki persediaan air dalam jangka waktu yang lama. Kapas (dari bahasa Hindi kapas,
sendirinya dari bahasa Sanskertakarpasa) adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa
jenis Gossypium (biasa disebut “pohon”/tanaman kapas), tumbuhan ‘semak’ yang berasal dari
daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat
itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas
biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat
kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan
lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa murni dan alami. Selulosa ini
tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan
daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat
menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap keringat).

2. 2. 3 Media Tanam Kompos


Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses
fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah
kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu
mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi,
maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur
nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk
memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan kompos yakni soil
conditioner dan soil ameliorator. Soil (condotioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki
struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam hal
memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah.

5
Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang telah mengalami
pelapukan secara sempurna, ditandai dengan perubahan warna dari bahan pembentuknya
(hitam kecokelatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memiliki suhu ruang.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah
dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan
kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah.
Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan
penyakit.

2. 3 Hakikat Perkecambahan
Menurut Wikipedia, perkecambahan atau germinasi (bahasa Inggris: germination)
merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji.
Sedangkan Dilansir dari theseed.co.uk, perkecambahan adalah awal dari pertumbuhan benih
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal
dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif
tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal
hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke
permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.
Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan
kedalaman tanam.

2. 4 Hakikat Tanaman Kacang Hijau


Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polong-polongan(fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati
tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai sumber
tanaman pangan legume, setelah hijau dan kacang tanah. Kacang hijau juga sangat mudah
berkecambah, kecambah kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam
bentuk kecambah mengandung enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu
dalam metabolisme karbohidrat. Selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan
kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

6
2.5 Hipotesis Alternatif

Perbedaan jenis media tanam rupanya sangat berpengaruh terhadap perkecambahan biji
kacang hijau.

1. Pada media tanam pasir pantai, tanaman kacang hijau akan memiliki akar, batang, dan
daun yang pendek. Tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan dan perkembangan
paling lambat.

2. Pada media tanam kapas, biji kacang hijau akan tumbuh lebih pendek dibandingkan pada

media kompos.Walaupun tanaman kacang hijau yang ditanam pada media kapas tidak sebaik
pada tanaman kacang hijau di media kompos.

3. Pada media tanam kompos, biji kacang hijau akan tumbuh lebih panjang dibandingkan
dengan dua media lain sebab kompos dapat menyerap air dengan baik dan mengandung unsur
hara yang cukup untuk perkecambahan biji kacang hijau.

7
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3. 1 Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Data yang
digunakan berupa fakta bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018:13) data kuantitatif
merupakan merupakan metode penelitian yang berlandaskan positivistic atau data konkret,
data penelitian berupa angka angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji
penghitungan, berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan.
Dalam penelitian ini metode dilakukan pengujian tanaman kacang hijau terhadap media
tanam kompos, pasir dan kapas untuk mengetahui proses perkecambahan. Penelitian ini
dilaksanakan dengan kondisi perlakuan yang dibuat sama.

3. 2 Sampel dan Populasi


3.2.1 Populasi
Suharsimi Arikunto, (2002:108) mengartikan populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Sedangkan Sugiyono, (2002:55) mengartikan populasi wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan
demikian populasi disebut juga sebagai subjek penelitian yaitu semua individu yang hendak
dikenai generalisasi generalisasi dari kenyataan kenyataan yang diperoleh dari sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah seperempat kilogram biji kacang hijau.

3.2.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2002:56) sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik observasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 biji kacang hijau.

8
3. 3 Teknik Penelitian
Teknik yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam penelitian ini
sebagai berikut :
3.3.1 Teknik Pengamatan atau Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan
suatu kesimpulan atau diagonisis menurut Cartwright yang dikutip dalam Haris
Herdiansyah mendefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati dan mencermati
serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Pengamatan
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh media tanama terhadap
perkecambahan biji kacang hijau.

3. 4 Waktu Dan Tempat Penelitian


3.4.1 Waktu Penelitian : 18- 24 Agustus 2023.
3.4.2 Tempat penelitian : Rumah Maria Manihuruk di Lumban Suhi Dolok

3.5. Variabel Penelitian


3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengaruh media tanam yang berbeda (kompos,
kapas, dan pasir) terhadap perkecambahan biji kacang hijau.

3.5.2 Variabel Kontrol


Penelitian ini menggunakan variabel kontrol yang berupa :
 Kualitas biji yang bagus
 Ukuran biji yang sedang
 Intensitas cahaya yang sama
 Massa media tanam (110 gr/cup)
 Intensitas penyiraman dilakukan setiap pagi pukul 06.15 WIB
 Jumlah air (15 ml/cup)
 Jenis air yaitu air jernih
 Wadah tanaman yaitu cup plastik
 Jenis biji yaitu biji kacang hijau

9
3.5.3 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini merupakan variabel yang dapat diukur yaitu tinggi
batang, warna daun, dan jumlah daun tanaman kacang hijau yang di tanam dalam media yang
berbeda, yaitu media kompos, pasir dan kapas.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi atau fakta fakta yang ada di lapangan. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Untuk
mendukung instrumen pengumpulan data kelompok peneliti, menggunakan dokumen, telepon
genggam untuk rekorder, alat tulis dan laptop.

3.6.1 Alat dan bahan


No Alat Jumlah
1. Cup Plastik 30 cup
2. Paku ukuran 1 inci 1 buah
3. Mancis 1 buah

No Bahan Jumlah
1. Biji Kacang Hijau 30 biji
2. Air 3150 ml (15 ml/cup)
3. Kompos 110 gram/cup plastic
4. Pasir Pantai 110 gram/cup plastic
5. Kapas 110 gram/cup plastic

3.6.2 Cara kerja


 Siapkan seperempat kilogram biji kacang hijau segar yang belum diolah. Jangan
menggunakan biji kacang hijau kemasan pabrik yang mungkin telah diolah secara kimia
 Pilihlah biji kacang hijau yang utuh, berwarna hijau merata, tidak ada yang kecokelatan,

10
 Sebelum diolah cucilah hingga bersih lalu tiriskan. Rendamlah dalam air dingin beberapa
saat. Buang biji kacang hijau yang mengapung karena pada umumnya biji tersebut sudah
rusak/busuk.
 Siapkan 30 cup plastic
 Siapkan 1 buah paku berukuran 1 inci, panasi paku menggunakan mancis dan lubangi
bagian bawah cup plastic sebanyak 3 lubang. Ukuran dan jarak lubang masing -
masing cup plastic harus sama.
 Berikan label pada setiap cup plastic yang berfungsi sebagai penanda. Lakukan
pelabelan dengan menggunakan spidol permanen.
 Kemudian masukkan media tanam yaitu media kompos, pasir dan kapas ke dalam
setiap cup yang sudah dilabeli. Untuk setiap cup masukkan 110 gram media tanam.
 Tanam biji kacang hijau ke setiap cup dengan kedalaman tanah masing-masing 2,5
cm.

Perlakuan I (Media Kompos)

2,5 cm
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10

Perlakuan II (Media Pasir)

2,5 cm
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

Perlakuan III (Media Kapas)

2,5 cm
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10

 Menyiram biji kacang hijau secara rutin setiap jam 06.15 WIB dengan jumlah air 15
ml/cup.

11
 Mengamati dan mengukur perkecambahan biji kacang hijau pada masing-masing cup
plastic. Lakukan pengamatan setiap hari Selama 7 hari berturut-turut.
 Mencatat hasil pengamataman dengan menggunakan tabel.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Data Hasil Penelitian


Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan peneliti mendapatkan data yang dibuat
menjadi tabel sebagai berikut.
Tabel 1 Pengaruh Media Tanam Kompos terhadap Tinggi Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII X
I - 0,5 cm 1,9 cm 2,5 cm 6 cm 6,2 cm 7,3 cm 3,5 cm
II - - 1 cm 1 cm 4 cm 6 cm 7 cm 2,7 cm
III - - - 1 cm 1 cm 1,5 cm 2 cm 0,8 cm
IV - - 1,5 cm 2 cm 3 cm 4,2 cm 5,8 cm 2,3 cm
V - 0,9 cm 1,5 cm 3 cm 4 cm 4,3 cm 7 cm 2,9 cm
VI - - 0,6 cm 0,9 cm 1,2 cm 2 cm 2,5 cm 1 cm
VII - 0,6 cm 2 cm 2,3 cm 4 cm 5 cm 6,1 cm 2,8 cm
VIII - - - - 1,2 cm 2 cm 3 cm 0,8 cm
IX - - 0,6 cm 1 cm 4,5 cm 5,3 cm 6 cm 2,4 cm
X - - 0,6 cm 2,1 cm 6 cm 6,2 cm 7,5 cm 3,2 cm
X - 0,2 cm 0,97 cm 1,58 cm 3,49 cm 4, 27 cm 5,42 cm

Tabel 2 Pengaruh Media Tanam Kapas terhadap Tinggi Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII X
I - 0,8 cm 1 cm 1,2 cm 1,6 cm 2 cm 2,8 cm 1,3 cm
II - - - 0,4 cm 0,4 cm 1 cm 3 cm 0,6 cm
III - - - 0,5 cm 2 cm 3,2 cm 5 cm 1,5 cm
IV - - - 0,2 cm 2,6 cm 2,9 cm 5 cm 1,5 cm
V - - - 1 cm 1,5 cm 1,8 cm 4 cm 1,2 cm
VI - - 0,6 cm 2,3 cm 2,3 cm 3 cm 5,2 cm 1,9 cm
VII - - 0,2 cm 1 cm 2 cm 2,5 cm 3,5 cm 2,1 cm
VIII - - - - - - 2 cm 0,3 cm
IX - - 1 cm 2,2 cm 2,3 cm 2,6 cm 4 cm 1,7 cm
X - - 0,9 cm 1,9 cm 2,3 cm 3,5 cm 6 cm 2,1 cm
X - 0,08 cm 0, 37 cm 1,07 cm 1,7 cm 2,25 cm 4,05 cm

12
Tabel 3 Pengaruh Media Tanam Pasir terhadap Tinggi Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII X
I - - - - - 1 cm 1 cm 0,2 cm
II - - - - - - 1 cm 0,1 cm
III - - 0,2 cm 0,4 cm 1 cm 1 cm 3 cm 0,8 cm
IV - - - 0,3 cm 0,4 cm 1,2 cm 2 cm 0,5 cm
V - - - - - - - -
VI - - - 0,3 cm 0,3 cm 1,3 cm 3 cm 0,6 cm
VII - - - - - - - -
VIII - - - 0,1 cm 0,5 cm 2,1 cm 3,5 cm 0,9 cm
IX - - - - - - 1 cm 0,1 cm
X - - - - - - 1 cm 0,1 cm
X - - 0,02 cm 0,11 cm 0,22 cm 0, 66 cm 1,55 cm

Tabel 4 Pengaruh Media Tanam Kompos terhadap Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII X
I - - - 1 2 2 2 1
II - - 2 2 2 2 2 1,1
III - - - - - 2 2 0,5
IV - - - 2 2 2 2 1,1
V - - 2 2 2 2 2 1,4
VI - - - 2 2 2 2 1,1
VII - - - 2 2 2 2 1,1
VIII - - - - 2 2 2 0,8
IX - - 2 2 2 2 2 1,4
X - - 1 1 2 2 2 1,1
X - - 0,7 1, 4 1,8 2 2

Tabel 5 Pengaruh Media Tanam Kapas terhadap Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII X
I - - - - 1 1 2 0,5
II - - - - - - 2 0,2
III - - - - 2 2 2 0,8
IV - - - - 2 2 2 0,8
V - - - 2 2 2 2 1,1
VI - - - 2 2 2 2 1,1
VII - - - 1 2 2 2 1
VIII - - - - - - 2 0,2
IX - - - - 2 2 2 0,8

13
X - - - - 2 2 2 0,8
X - - - 0,5 1,5 1,5 2

Tabel 6 Pengaruh Media Tanam Pasir terhadap Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII X
I - - - - - - 1 0,1
II - - - - - - - -
III - - - - 2 2 2 0,8
IV - - - - - 2 2 0,5
V - - - - - - - -
VI - - - - 1 2 2 0,7
VII - - - - - - - -
VIII - - - - - 2 2 0,5
IX - - - - - - 2 0,2
X - - - - - - 2 0,2
X - - - - 0,3 0,8 1,3

Tabel 7 Pengaruh Media Tanam Kompos terhadap Warna Daun Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII
I - - - HM HM HT HT
II - - HM HM HT HT HT
III - - - HM HM HM HM
IV - - - HM HM HT HT
V - - HM HM HM HT HT
VI - - - HM HM HM HM
VII - - - HM HM HT HT
VIII - - - - HM HM HT
IX - - HM HM HM HT HT
X - - HM HM HM HT HT

Tabel 7 Pengaruh Media Tanam Kapas terhadap Warna Daun Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII
I - - - - HM HM HM
II - - - - - - HM
III - - - - HM HM HT
IV - - - - HM HM HM
V - - - HM HM HM HM
VI - - - - HM HM HT
VII - - - HM HM HT HT
VIII - - - - - - HM
IX - - - - HM HM HT

14
X - - - - HM HM HT

Tabel 9 Pengaruh Media Tanam Pasir terhadap Warna Daun Tanaman Kacang Hijau
Biji Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V Hari VI Hari VII
I - - - - - - -
II - - - - - - -
III - - - - HM HM HM
IV - - - - - HM HM
V - - - - - - -
VI - - - - HM HM HM
VII - - - - - - -
VIII - - - - - HM HT
IX - - - - - HM HM
X - - - - - - HM
Keterangan :
HM : Hijau muda ; HT : Hijau tua

4. 2 Analisis Grafik
1. Pada Media Tanam Kompos

15
2. Pada Media Tanam Kapas

3. Pada Media Tanam Pasir

16
4.3 Pengaruh Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji Kacang Hijau
4.3.1 Media Kompos
Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam media kompos lebih tinggi daripada
tanaman kacang hijau yang terdapat dalam media pasir dan media kapas. Kondisi
tanamannya sangat baik. Batangnya kokoh, daunnya segar dan memiliki warna daun yang
sama yaitu berwarna hijau muda.
4.3.2 Media Pasir
Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam media pasir lebih pendek daripada
tanaman kacang hijau yang terdapat dalam media kapas dan media kompos. Kondisi
tanamannya sangat tidak baik dimana akar, batang dan daun memperlihatkan gejala terbakar
dan akhirnya tanaman pun mati. Oleh karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori
makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi
dan konsistensi (ketahanan terhadap proses pemisahan) pasir sangat kecil sehingga mudah
terkikis oleh air. Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan
pemupukan yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan
sebagai media tanam secara tunggal. Pasir pantai atau semua pasir yang berasal dari daerah
yang bersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk digunakan sebagai
media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi
pada media tanam dapat menyebabkan tanaman menjadi merana.
Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala
terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis). Pasir memiliki aerasi
(ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan
kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau
tanahnya lebih cepat kering.

4.3.3 Media Kapas


Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam media kapas lebih tinggi daripada
tanaman kacang hijau yang terdapat dalam media pasir. Alasan utama pemakaian kapas

17
sebagai media tanam adalah karena kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama .
Selain itu tekstur kapas yang lembut sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang
masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik untuk
jangka waktu tertentu. Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur – unsur hara
yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh
karena itu, jika tanaman kacang hijau ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman
tersebut harus segera dipindahkan ke media lain, tanah misalnya, agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur – unsur hara yang dapat
menunjang kehidupan tanaman kacang hijau tersebut maka tanaman kapas dapat tumbuh
lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan media tanam.

4.4 Uji Hipotesis


Dengan penelitian mengenai “Pengaruh Media Tanam terhadap
Kecepatan Perkecambahan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata) ini, dapat diketahui
bahwa hipotesis yang di sajikan ternyata sesuai dengan hasil dari penelitian. Hipotesis
menyatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan
perkecambahan biji Kacang Hijau, pernyataan ini dinyatakan benar karena terlihat jelas pada
tabel pengamatan bahwa kecepatan perkecambahan kacang hijau berbeda-beda tergantung
media tanamnya. Hipotesis menyatakan bahwa tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan
berkembang pada medium kompos, pernyataan ini dapat dinyatakan benar karena terbukti
dalam tabel pengamatan perkecambahan pada media kompos lebih pesat di bandingkan pada
media tanam lainnya. Hipotesis menyatakan bahwa tanaman kacang hijau lebih mampu
tumbuh dan berkembang pada medium kapas walau tidak sebaik pada tanaman kacang hijau
di media kompos, pernyataan ini dapat dinyatakan benar karena terbukti dalam tabel
pengamatan perkecambahan pada media kapas. Hipotesis menyatakan bahwa tanaman
kacang hijau lebih lambat tumbuh dan berkembang pada medium pasir, pernyataan ini dapat
dinyatakan benar karena terbukti dalam tabel pengamatan perkecambahan pada media pasir
lebih lambat dibandingkan pada media tanam lainnya.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dengan tumbuhnya akar,
batang, baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda. Oleh sebab
itu, akar tumbuh lebih panjang dibandingkan batang ataupun daun. Kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan yang demikian itu, dipengaruhi oleh media tanam. Berdasarkan kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dapat di urutkan dari yang tercepat
yaitu pada media kompos, kapas, dan yang paling lambat adalah pada media tanam pasir.
Media merupakan medium paling baik untuk kecepatan pertumbuhan. Keadaan tanaman
kacang hijau yang lebih tumbuh lebih subur terdapat dalam media kompos disebabkan karena
tanah kompos kaya akan unsur hara yang sangat penting dan sangat diperlukan dalam proses
perkecambahan biji kacang hijau

5.2 SARAN

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran untuk para pembaca
karya ilmiah ini yaitu :

 Perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil penelitian.


 Sebaiknya faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman juga harus diperhatikan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Mengenal Proses Perkecambahan, Ketahui Tipe dan Contohnya


https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-proses-perkecambahan-ketahui-tipe-dan-
contohnya-kln.html

PERKECAMBAHAN- UNKRIS
http://p2k.unkris.ac.id/id3/3065-2962/Perkecambahan_102689_p2k-unkris.html

Pembahasan Tipe Perkecambahan Hipogeal dan Epigeal Lengkap


https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/tipe-perkecambahan-hipogeal-
epigeal/

https://www.academia.edu/34526895/
LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_PENGARUH_MEDIA_TANAM_TERHADAP_
PERTUMBUHAN_TANAMAN_KACANG_HIJAU

https://khanifainurrofi.wordpress.com/2015/05/27/proposal-penelitian-pengaruh-media-
tanam-terhadap-pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau/

https://saysyai.wordpress.com/2015/01/24/pengaruh-jenis-media-tanam-terhadap-
pertumbuhan-dan-perkecambahan-kacang-hijau/

Perkecambahan https://g.co/kgs/LaLbiH

20
Lampiran 1
Jumat, 18 Agustus 2023

Sabtu, 19 Agustus 2023

Minggu, 20 Agustus 2023

Senin, 21 Agustus 2023

21
Lampiran 2

Selasa, 22 Agustus 2023

Rabu, 23 Agustus 2023

Kamis, 24 Agustus 2023

22
23

You might also like