You are on page 1of 3

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

ANGKATAN 9 KABUPATEN BANYUASIN


RENCANA TINDAK LANJUT PI 4

Disusun Oleh PP Eka Haryanto, S.Pd., Gr


CGP Angkatan 9 Kabupaten Banyuasin
1.Padila, S.Pd.SD
2. Feri Yansyah, S.Pd.I., M.Pd., Gr
3. Dwi Handayani, S.Pd., M.Si – SMKN 1 Suak Tapeh
4. Hera Novrianita, M.Pd – SMKUN 2 Banyuasin III

Dari hasil diskusi dan refleksi Pendampingan Individu ke-4, maka Saya selaku
Pengajar Praktik (PP) CGP yang memiliki peran untuk melakukan pendampingan
individu, memfasilitasi lokakarya, mengevaluasi dan memberi umpan balik kepada
Calon Guru Penggerak, membuat laporan capaian perkembangan Calon Guru
Penggerak, serta memfasilitasi proses refleksi dan membuat rencana tindak lanjut
(RTL).

Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan sebagai implementasi kegiatan yang


berkelanjutan. RTL merupakan panduan untuk keberlangsungan dan keberlanjutan
suatu program tak terkecuali Program Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL
akan memudahkan Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak dalam implementasi
program ke depannya. Bukan saja terkait bentuk-bentuk program lanjutan, melainkan
juga bentuk-bentuk intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan program sejenis.

Penyusunan RTL membutuhkan perencanaan yang matang, dimana RTL yang


baik sesuai dengan program yang berdasarkan pada potensi dan kekuatan yang dimiliki.
Disamping itu, membutuhkan juga pertimbangan aset ilmu yang telah dimiliki oleh
Pengajar Praktik Guru Penggerak dan yang akan dikembangkan di sekolah ataupun
komunitasnya. Termasuk di dalamnya adalah sumber daya manusia sebagai aset untuk
koordinasi dan kolaborasi.

Selama pendampingan Individu ke-4 yang sudah saya lakukan terhadap para
CGP sesuai tema pendampingan individuke-4 yaitu Evaluasi dan Pengembangan Proses
Pembelajaran dimana kami focus pada tujuan dan hasil diskusi/percakapan. Dari hasil
kunjungan dan pendampingan, hampir semua CGP termotivasi dalam melaksanakan
pendampingan individu ke- 4 ini, dan para CGP lebih memahami apa itu pembelajaran
berdiferensiasi, PSE dan budaya positif.

Proses pembelajaran yang berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang


memperhitungkan perbedaan individu siswa dalam hal kecepatan belajar, gaya belajar,
minat, dan kebutuhan belajar. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna dan membantu setiap siswa mencapai potensinya maksimal.
Proses pembelajaran yang berdiferensiasi melibatkan beberapa tahapan seperti:

1. Penentuan tujuan pembelajaran: Guru menentukan tujuan pembelajaran yang


ingin dicapai oleh siswa.
2. Penentuan tingkat kesulitan: Guru memperhitungkan tingkat kesulitan mataeri
yang diajarkan dan membuat beberapa tinkat kesulitan yang akan diajarkan dan
membuat bebeapa variasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.
3. Penentuan gaya belajar: Guru memperhitungkan gaya belajar siswa untuk
memastikan bahwa materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang efektif.
4. Penentuan metode pembelajaran: Guru memilih metode pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat kesulitan dan gaya belajar siswa.
5. Pelaksanaan pembelajaran: Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan
cara yang berdiferensiasi dan memastikan bahwa setiap siswa memahami materi
pembelajaran.
6. Evaluasi: Guru melakukan evaluasi untuk menentukan tingkat pemahaman siswa
dan membuat perbaikan jika diperlukan. Proses pembelajaran yang
berdiferensiasi membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran dengan
lebih baik dan membantu guru mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.
Ini juga membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Pembelajaran Sosial Emosional dimana hasil yang dicapai adalah wellbeing


dimana seorang individu yang memiliki sikap positif terhadap diri sendiri maupun
orang lain dan memiliki tujuan hidup yang lebih bermakna, untuk penerapannya
terhadap anak berkebutuhan khusus perlu menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Dalam prosses pembelajaran para CGP sudah menerapkan KSE di kelas sesuai dengan
kondisi siswa. Siswa menjadi individu yang memiliki sikap positif baik terhadap diri
maupun terhadap orang lain dalam berkehidupan sosial, melalui PSE konsep belajar
berpihak pada siswa dapat diterapkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan
dapat tercapai.

Berdasarkan hal tersebut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan
dilaksanakan setelah melaksanakan pendampingan individu ke-4 dan Lokakarya 4 serta
CGP setelah mempelajari Modul 2 yang terbagi kedalam: 1) Modul 2.1. berisi
Pembelajaran Untuk mememnuhi Kebutuhan Belajar Siswa; Modul 2.2. berisi
Pembelajaran Sosial dan Emosional; Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik ;

1. Memotivasi para CGP untuk selalu terus mengembangkan dirinya serta


konsisten dalam mengimplementasikan dan menerapkan proses pembelajaran
yang berdiferensiasi, PSE dan budaya positif
2. Memotivasi para CGP untuk tetap dan konsisten mencoba praktik-praktik
pembelajaran yang berpihak pada siswa.
3. Mendorong para CGP untuk terus meningkatkan kemampuan dirinya dalam
menyususun RPP/Modul ajar yang berdiferensiasi,PSE dan budaya postif
sehingga pada saatnya bisa berbagi dan membimbing rekan sejawatnya.
4. Mendorong para CGP untuk terus meningkatkan kompetensi di bidang IT untuk
mempermudah dan memperlancar dalam pembuatan tugas, salah satunya
pembuatan Portofolio Digital. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan para CGP
untuk mendokumentasikan semua aktivitasnya selama 6 bulan mengikuti
program ini. Pelatihannya bisa secara offline maupun daring.
5. Mengajak CGP untuk terus berkolaborasi dengan teman sejawat dalam
melaksanakan refleksi untuk perbaikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
6. Mengevaluasi dan mengembangkan proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa dengan menerapkan modul budaya positif,pembelajaran berdiferensiasi
dan sosial emosi secara konsisten
7. Berdiskusi dan mengimplementasikan Coaching Untuk Supervisi Akademik CGP
bersama rekan sejawatnya

You might also like