You are on page 1of 15

BEDAH AYAT SUCI AL- QUR’AN

PONDOK RAMADHAN 1445 H


SMA NEGERI 1 TUREN

Surah Al-Furqan Ayat 7-20

OLEH :
Nama/ Kelas : Safana Zaida Hafidz / X-B
Kelompok : AISYAH BINTI ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
Semester : II

PEMERINTAH POVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 TUREN


Jl. Mayjend Panjaitan 65 Turen Telp. (0341)824711 Fax. (0341)824140
PERSEMBAHAN
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin
yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-
hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.
Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan:
‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau
katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti
terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.”

(HR. Muslim)

Kupersembahkan karya ini pada:

Ayah dan Bundaku yang kuhormati.

Teman-teman kelompok 8 Aisyah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq atas kerja sama
dan kebersamaannya.

Bapak Santoso Ilham, M.Pd selaku pembimbing bedah ayat suci Al-Qur’an.

Lembaga Pendidikan SMA Negeri 1 Turen.


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya,
sehingga penulis berhasil menyelesaikan Bedah Ayat Suci Al- Qur’an khususnya Surah Al-
Furqan Ayat 7-20
Dalam penulisan ini, beberapa tantangan telah dialami oleh penulis. Tantangan tersebut
antara lain adalah keterbatasan waktu dalam mengerjakan bedah ayat suci Al-Qur’an.
Namun demikian, penulis merasa telah mengambil banyak manfaat dari kegiatan ini, yaitu
dapat mengatur waktu dengan baik dengan keterbatasan waktu yang ada dan dapat mempelajari
lebih mendalam kandungan dari surah Al-Furqan ayat 7-20
Penulis menyadari kemampuan yang penulis miliki terbatas, sehingga penyusunan dan
pembahasan karya ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif
sangat diharapkan penulis untuk dijadikan tambahan pengetahuan di masa mendatang.
Akhirnya semoga karya ini akan bermanfaat bagi pembaca semua.

Penulis,

Safana Zaida
DAFTAR ISI

Lembar persembahan ......................................................................................................i

Kata Pengantar ................................................................................................................ii

Daftar Isi .........................................................................................................................iii

Bab I.................................................................................................................................1

Bab II................................................................................................................................2

Bab III...............................................................................................................................3

Bab IV...............................................................................................................................8

Bab V................................................................................................................................9

Daftar Pustaka..................................................................................................................10

Biografi Penulis................................................................................................................11
BAB I
ASBABUN NUZUL

Surat yang terdiri dari 77 ayat ini termasuk surat Makkiyah. Mengapa dinamakan Surah Al-
Furqan? Karena Al-Furqan memiliki arti pembeda, di ambil dari kata Al-Furqan yang
terdapat pada ayat pertama surah ini. Di namakan Al-Furqan karena dia membedakan antara
yang haq dengan yang batil. Maka pada surah ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan
antara kebenaran ke-esaan Allah swt dengan kebatilan kepercayaan syirik.

Berikut asbabun nuzul surah Al-Furqan ayat 10 dan 20 :

a. Al-Furqan ayat 10

Menurut Khaitsamah, ayat ini di turunkan berkenaan dengan Rasulullah yang


pernah ditawari oleh Jibril (atas perintah Allah), “Jika mau, Kami akan memberimu
kunci perbendaharaan bumi tanpa mengurangi nikmatmu di akhirat. Atau jika kamu
mau, keduanya akan Kami gabungkan untukmu di akhirat.” Rasulullah pun
menjawab. “Gabungkan saja keduanya di akhirat kelak.” (HR. Ibnu Abi Syaibah,
Ibnu jarir, dan Ibnu Abi Hatim)

b. Al-Furqan ayat 20

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan kaum
musyrik yang suatu ketika mengejek kemiskinan Rasulullah, “Bagaimana seorang
rasul makan dan pergi berniaga ke pasar.” Mendengar ejekan itu Rasulullah menjadi
sedih. (HR. Ibnu Jarir)
BAB II

KANDUNGAN SURAH

Surah Al-Furqan adalah surah yang ke-25 dalam Al Quran dengan jumlah ayat hingga mencapai
77 ayat. Sebab itulah surah Al-Furqan masuk dalam surah panjang. Surat Al-Furqan memiliki
beberapa hal yang terkandung di dalamnya. Adapun kandungan surat Al-Furqan adalah sebagai
berikut:

a) Surat Al-Furqan diturunkan oleh Allah SWT sebagai peringatan bagi manusia dan jin.

b) Menjelaskan bahwa Allah itu Maha Esa.

c) Menerangkan bahwa Allah bersemayam di atas Arsy.

d) Menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah untuk seluruh
alam.
BAB III

ISI SURAT

1. Al-Furqan ayat 7
‫ْل ا ُ ْن ِز َل اِلَ ْي ِه َملَكٌ فَيَكُ ْونَ َمعَهٗ نَ ِذي ًْرا‬ ِ ِۗ ‫اْلس َْوا‬
ٓ َ ‫ق لَ ْو‬ َ ْ ‫ي فِى‬
ْ ِ‫ام َويَ ْمش‬ َّ ‫الرس ُْو ِل يَأْكُ ُل ال‬
َ َ‫طع‬ َّ ‫َوقَالُ ْوا َما ِل ٰهذَا‬

Arab-latin: Wa qālū mā lihāżar-rasūli ya’kuluṭ-ṭa‘āma wa yamsyī fil-aswāq(i), lau lā unzila


‘alaihi malakun fa yakūna ma‘ahū nażīrā(n).

Artinya: Mereka berkata, “Mengapa Rasul (Nabi Muhammad) ini memakan makanan dan
berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu
memberikan peringatan bersama dia,

2. Al-Furqan ayat 8
‫ى اِلَ ْي ِه َك ْن ٌز اَ ْو تَكُ ْونُ لَهٗ َجنَّةٌ يَّأْكُ ُل مِ ْن َه ِۗا َوقَا َل الظّٰ ِل ُم ْونَ ا ِْن تَتَّبِعُ ْونَ ا َِّْل َرج ًًُل َّم ْسح ُْو ًرا‬
ٓ ‫اَ ْو ي ُْل ٰق‬

Arab-latin: Au yulqā ilaihi kanzun au takūnu lahū jannatuy ya’kulu minhā, wa qālaẓ-
ẓālimūna in tattabi‘ūna illā rajulam masḥūrā(n)

Artinya: atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau kebun baginya,
sehingga dia dapat makan dari (hasil)-nya?” Orang-orang zalim itu berkata, “Kamu tidak
lain hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.”

3. Al-Furqan ayat 9
‫ضلُّ ْوا ف ََل َي ْستَطِ ْي ُع ْونَ َس ِبي ًْل‬ َ ْ َ‫ض َرب ُْوا لَك‬
َ َ‫اْل ْمثَا َل ف‬ َ ‫ا ُ ْنظُرْ َكي‬
َ ‫ْف‬

Arab-latin: unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā


Artinya: “Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan
tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk
menentang kerasulanmu).

4. Al-Furqan ayat 10
ُ ُ‫اْل ْنهٰ ُر َو َيجْ َعلْ َّلكَ ق‬
‫ص ْو ًرا‬ َ ْ ‫مِن تَحْ ِت َها‬
ْ ‫ي‬ ْ ‫ِي ا ِْن ش َۤا َء َج َع َل لَكَ َخي ًْرا م ِْن ٰذلِكَ َجنّٰت تَجْ ِر‬
ْ ‫تَب َٰركَ الَّذ‬

Arab-latin:tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-.
an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā

Artinya: “Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu
yang lebih baik daripada itu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, dan Dia jadikan (pula) istana-istana untukmu.”

5. Al-Furqan ayat 11
‫ع ِة َس ِعي ًْرا‬ َ َّ‫ع ِة َواَ ْعتَدْنَا ِل َم ْن َكذ‬
َ ‫ب ِبالسَّا‬ َ ‫بَلْ َكذَّب ُْوا ِبالسَّا‬

Arab-latin: bal każżabụ bis-sā’ati wa a’tadnā limang każżaba bis-sā’ati sa’īrā

Artinya: Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang
menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat.”

6. Al-Furqan ayat 12
ً ُّ‫اِذَا َراَتْ ُه ْم م ِْن َّمكَان بَ ِعيْد َسمِ عُ ْوا لَ َها تَغَي‬
‫ظا َّوزَ فِي ًْرا‬

Arab-Latin: iżā ra`at-hum mim makānim ba’īdin sami’ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā

Artinya: Apabila ia (neraka) melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar
suaranya yang gemuruh karena marahnya.”
7. Al-Furqan ayat 13
‫ع ْوا هُنَالِكَ ثُب ُْو ًرا‬ َ ‫َواِذَا ا ُ ْلقُ ْوا مِ ْن َها َمكَانًا‬
َ َ‫ضيِقًا ُّمقَ َّرنِيْنَ د‬

Arab-latin: wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da’au hunālika ṡubụrā

Artinya: Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan
dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan

8. Al-Furqan ayat 14
‫َْل تَدْعُوا ْاليَ ْو َم ثُب ُْو ًرا َّواحِ دًا َّوادْع ُْوا ثُب ُْو ًرا َكثِي ًْرا‬

Arab-latin: lā tad’ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad’ụ ṡubụrang kaṡīrā

Artinya: Akan dikatakan kepada mereka), “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini
satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.”

9. Al-Furqan ayat 15
ِ ‫ي ُو ِعدَ ْال ُمتَّقُ ْو ِۗنَ كَانَتْ لَ ُه ْم َجزَ ۤا ًء َّو َم‬
‫صي ًْرا‬ ْ ِ‫قُلْ اَ ٰذلِكَ َخي ٌْر اَ ْم َجنَّةُ ْال ُخ ْل ِد الَّت‬

Arab-latin: qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu’idal-muttaqụn, kānat lahum


jazā`aw wa maṣīrā

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Apakah (azab) seperti itu yang baik, atau surga
yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan
tempat kembali bagi mereka?”

10. Al-Furqan ayat 16


‫ع ٰلى َربِكَ َو ْعدًا َّمسْـُٔ ْو ًْل‬
َ َ‫لَ ُه ْم فِ ْي َها َما يَش َۤا ُء ْونَ ٰخ ِل ِدي ِْۗنَ كَان‬

Arab-latin: lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna ‘alā rabbika wa’dam mas`ụlā

Artinya: Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya (surga), mereka
kekal (di dalamnya). Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan (kepada-Nya).”
11. Al-Furqan ayat 17
َ ‫ِي ٰهؤ َ ُْۤلءِ اَ ْم هُ ْم‬
‫ضلُّوا ال َّسبِ ْي َل‬ ْ ‫ضلَ ْلت ُ ْم ِعبَاد‬
ْ َ‫ّللا فَيَقُ ْو ُل َءاَ ْنت ُ ْم ا‬ ْ َ‫َويَ ْو َم يَحْ ش ُُرهُ ْم َو َما يَ ْعبُد ُْون‬
ِ ّٰ ‫مِن د ُْو ِن‬

Arab-latin: wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum


aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl

Artinya: Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka bersama apa
yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman (kepada yang disembah), “Apakah
kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari
jalan (yang benar)?”

12. Al-Furqan ayat 18


ِ ‫مِن اَ ْو ِل َي ۤا َء َو ٰلك ِْن َّمتَّ ْعتَ ُه ْم َو ٰا َب ۤا َءهُ ْم َحتّٰى نَسُوا‬
‫الذ ْك َۚ َر َوكَان ُْوا قَ ْو ًم ْۢا ب ُْو ًرا‬ ْ َ‫ي لَنَا ٓ اَ ْن نَّتَّخِ ذ‬ ْۢ ُ ‫قَالُ ْوا‬
ْ َ‫مِن د ُْونِك‬ ْ ‫سبْحٰ نَكَ َما كَانَ َي ْن َب ِغ‬

Arab-latin: qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a
wa lākim matta’tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā

Artinya: Mereka (yang disembah itu) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidaklah pantas
bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan
nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan
mereka kaum yang binasa.”

13. Al-Furqan ayat 19


ْ ‫صرْ فًا َّو َْل نَص ًْر َۚا َو َم ْن ي‬
َ ُ‫َّظ ِل ْم ِم ْنكُ ْم نُ ِذ ْقه‬
‫عذَابًا َك ِبي ًْرا‬ َ َ‫فَقَدْ َكذَّب ُْوكُ ْم ِب َما تَقُ ْولُ ْونَ فَ َما تَ ْستَطِ ْي ُع ْون‬

Arab-latin: fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī’ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa


may yaẓlim mingkum nużiq-hu ‘ażābang kabīrā

Artinya: Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu
katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong
(dirimu), dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan
kepadanya rasa azab yang besar.

14. Al-Furqan ayat 20


َ‫ص ِب ُر ْو َۚن‬
ْ َ‫ض فِتْنَةً ِۗ اَت‬ َ ‫ق َو َج َع ْلنَا َب ْع‬
ٍ ‫ضكُ ْم ِل َب ْع‬ ِ ِۗ ‫اْلس َْوا‬
َ ْ ‫ام َو َي ْمش ُْونَ فِى‬ َّ ‫ِْل اِنَّ ُه ْم لَ َيأْكُلُ ْونَ ال‬
َ ‫ط َع‬ ٓ َّ ‫َو َما ٓ اَرْ َس ْلنَا قَ ْبلَكَ مِنَ ْال ُمرْ َس ِليْنَ ا‬
‫صي ًْرا‬
ِ َ‫َوكَانَ َربُّكَ ب‬

Arab-latin: wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa’āma wa


yamsyụna fil-aswāq, wa ja’alnā ba’ḍakum liba’ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka
baṣīrā

Artinya: Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan


mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian
kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu
Maha Melihat.”
BAB IV

SEKILAS TENTANG QS. Al-Furqan

Secara hierarkis, penetapan hukum yang perlu ditaati oleh umat muslim menurut surah Al-
Furqan ayat 7-20 diantaranya sebagai berikut :

1. Hukum yang paling mendasar dalam Islam adalah tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan
Allah dan menjauhi penyembahan berhala. Surah Al-Furqan ayat 7 menekankan pentingnya
mengikuti petunjuk Allah dan menjauhi penyembahan berhala
2. Memohon perlindungan kepada Allah: Al-Qur’an mengajarkan umat muslim untuk selalu
memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan dan dari tergelincir ke dalam
kesesatan. Surah Al-Furqan ayat 20 mengajarkan pentingnya memohon perlindungan
kepada Allah.
Surah Al-Furqan turunkan di Mekkah, surat tersebut termasuk surat Makkiyah. Surah Al-Furqan
adalah surah ke-25 Alquran berdasarkan susunan mushaf dan surah ke-42 sesuai urutan
pewahyuan. Surah Al-Furqan ini adalah salah satu surah yang diturunkan di Mekkah dan terdiri
dari 77 ayat. Di antara beberapa persoalan yang menjadi tema utama surah ini adalah masalah
tauhid, hari kiamat, kenabian, perjuangan melawan penyembahan berhala dan pada ayat-ayat
terakhir menyebutkan tipologi dan karakteristik orang-orang beriman.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil bedah ayah suci, terutama surah Al-Furqan ayat 7-20 ini, maka dapat ditarik
kesimpulan Surah ini merupakan pentingnya mengikuti petunjuk Allah, pengampunan
Allah, membedakan antara kebenaran dan kebatilan, menghormati Al-Qur'an, menjauhi
orang-orang yang berpaling dari petunjuk Allah, menghindari perilaku sombong, dan
memohon perlindungan kepada Allah. Ayat-ayat ini memberikan pedoman moral dan
spiritual yang harus diterapkan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Kelemahan dari karya ini adalah kurang kuatnya hadist-hadist pendukung yang
memperkuat Analisa, maka dari itu perlu kiranya penulis berikutnya menambahkan
Pustaka hadist.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.idntimes.com/life/inspiration/cynthia-nanda/surat-al-furqan-ayat-1-19-arab-arti-
kandungan-dan-keutamaan Diakses (21/Maret 2024)

https://id.wikishia.net/view/Surah_Al-Furqan. Diakses (22/Maret 2024)


BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Safana Zaida Hafidz putri bungsu dari 2 bersaudara ini adalah putri
dari pasangan Hafidz dan Ruwiyati. Gadis berdarah jawa ini lahir pada 1 Oktober 2007,
penulis pernah terdaftar sebagai siswa MI Munir Ismail Jogosalam, MTS Munir Ismail
Jogosalam, SMA Negeri 1 Turen, keinginan menjadi psikologi membuatnya berada di kota
Turen untuk melanjutkan SMA Negeri dan mengambil peminatan mata pelajaran yang di
butuhkan di fakultas psikologi. Penulis juga mempunyai hobi menggambar dan memasak.
Penulis bisa dihubungi di salah satu akun ini:

IG: @svnaaaa._

“Ingat niat, usaha, dan doa kuncinya”

You might also like