Professional Documents
Culture Documents
Dokument Blue Print PPM Kalimantan Tengah 2022 - Tte - Signed
Dokument Blue Print PPM Kalimantan Tengah 2022 - Tte - Signed
LEMBAR PENGESAHAN
Pada hari ini, rabu tanggal tiga bulan Juli tahun dua ribu sembilan belas telah disahkan
sebagai berikut:
JUDUL : CETAK BIRU (BLUE PRINT) PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (PPM) SEKTOR PERTAMBANGAN PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
PERIODE : 2022-2026
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Sektor Pertambangan Kalimantan Tengah Periode
2022-2026 yang merupakan pemutakhiran dari sebelumnya dapat terselesaikan dengan
baik.
Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Sektor
Pertambangan ini merupakan salah satu acuan untuk penyusunan Rencana Induk
Program Pengembangan Masyarakat (RI PPM) semua perusahaan pertambangan yang
berada di Kalimantan Tengah. Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) berisi tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Visi
dan Misi PPM Provinsi Kalimantan Tengah, Kondisi saat ini mencakup Indeks
Pembangunan Manusia, Ekonomi Masyarakat Sekitar Sosial Budaya dan Lingkungan
Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang, Kelembagaan Komunitas Masyarakat Sekitar
Tambang, beserta dengan capaian Cetak Biru (Blue Print) PPM sebelumnya yang
dilakukan oleh perusahaan pertambangan di Kalimantan Tengah. Selain itu, hal yang
paling penting dari Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
(PPM) Sektor Pertambangan Kalimantan Periode 2022-2026 berisi tentang target,
indikator, strategi dan arah kebijakan yang membimbing pelaksanaan program PPM
perusahaan pertambangan yang berada di Kalimantan Tengah.
Tak lupa kami uxapkan terima kasih kepada Kementerian Energi Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia yang telah memberikan pertimbangan teknis dalam Cetak Biru (Blue
Print) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini, Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dan Satuan Perangkat Daerah lainnya di
Kalimantan Tengah yang telah bersinergi dalam pembuatan Cetak Biru (Blue Print)
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini, semua perusahaan yang
tergabung dalam Forum PPM Pertambangan Provinsi Kalimantan Tengah yang telah
mendukung terwujudnya Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan
Halaman | i
Pemberdayaan Masyarakat (PPM) mungkin masih ada hal yang kurang berkenan dan
memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
menerima masukan yang sifatnya membangun untuk perbaikan kami ke depan. Harapan
kami, semoga Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
(PPM) ini juga dapat berguna terutama panduan kontribusi yang dilakukan oleh
perusahaan pertambangan berada di Kalimantan Tengah dalam Pengembangan
Keberlanjutan Kalimantan Tengah kedepan yang lebih baik.
H. Sugianto Sabran
Halaman | ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 3
DAFTAR TABEL 5
DAFTAR GAMBAR 9
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 29
1.3. Dasar Hukum 30
1.4. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pertambangan 32
1.5. Penggunaan Dokumen Ini 36
BAB II CETAK BIRU (BLUE PRINT) PPM SEKITAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
39
2.1. VISI DAN MISI PPM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 39
2.1.1. MISI 40
2.2. KONDISI SAAT INI 42
2.2.1. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 42
2.2.1.1. Perkembangan IPM Kalimantan Tengah Tahun 2010-2021 42
2.2.1.2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia 44
2.2.1.3. Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota 45
2.2.2. EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR TAMBANG 58
2.2.2.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 58
2.2.2.2. Kemiskinan dan Status Kesejahteraan 63
2.2.2.3. Ketenagakerjaan dan Mata Pencaharian 65
2.2.3. SOSIAL, BUDAYA DAN LINGKUNGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITAR
TAMBANG 73
2.2.4. KELEMBAGAAN KOMUNITAS MASYARAKAT SEKITAR TAMBANG 89
2.2.5. INFRASTRUKTUR SEKITAR TAMBANG 96
2.3. CETAK BIRU PPM 115
2.3.1. PENINGKATAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSIKALIMANTAN
TENGAH 115
Halaman | 3
2.3.1.1. DASAR PEMIKIRAN 115
2.3.1.2. ISU STRATEGIS 116
2.3.1.3. SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 118
2.3.2.1. DASAR PEMIKIRAN 124
2.3.2.2. ISU STRATEGIS 125
2.3.2.3. SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 132
2.3.3. PENGEMBANGAN SOSIAL, BUDAYA DAN LINGKUNGAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT SEKITAR TAMBANG 136
2.3.3.1. DASAR PEMIKIRAN 136
2.3.3.2. ISU STRATEGIS 136
2.3.3.3. SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 138
2.3.4. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOMUNITAS MASYARAKAT SEKITAR
TAMBANG 143
2.3.4.2. ISU STRATEGIS 143
3.3.4.2. SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 144
3.3.5.1. DASAR PEMIKIRAN 148
2.3.4.3. ISU STRATEGIS 148
3.3.5.2. SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 150
KESIMPULAN 154
Halaman | 4
DAFTAR TABEL
Halaman | 5
Tabel 17. Laju Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017-2021 62
Tabel 18. PDRB Provinsi Kalimantan Tengah Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2017 dan 2021 63
Tabel 19. Jumlah Penduduk Miskin, Persentase Penduduk Miskin dan Garis
KemiskinanProvinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017-2021 64
Tabel 20. Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, dan Jumlah
Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2021. 65
Tabel 21. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran
Terbuka ProvinsiKalimantan Tengah Tahun 2017-2021 65
Tabel 22. Persentase Penduduk Miskin 15 tahun ke atas menurut status
bekerja di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021 66
Tabel 23. Capaian Cetak Biru PPM pada Aspek Pembangunan Ekonomi
Masyarakat Sekitar Tambang di Kalimantan Tengah 2019-2021 70
Tabel 24. Jumlah Pemeluk Agama di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2021. 75
Tabel 25. Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah
Tahun 2021. 75
Tabel 26. Indeks Pembangunan Gender di Kabupaten/Kota di Kalimantan
Tengah Tahun 2017-2021. 76
Tabel 27. Jumlah Kelompok Marginal di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2017. 77
Tabel 28. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
telah dilayanan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2019. 78
Tabel 29. Jenis Penyakit dan Jumlah Penderitanya di Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun2021. 78
Tabel 30. Capaian Cetak Biru PPM pada Aspek Pengembangan Sosial
Budaya Masyarakat Sekitar Tambang di Kalimantan Tengah 2019-
2021 80
Tabel 31. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Berbagai Komponennya di
Kalimantan Tahun 2019 84
Tabel 32. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Regional Kalimantan
Tahun 2015- 2020 85
Tabel 33. Indeks Risiko Bencana di Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah
Tahun 2017-2021. 85
Tabel 34. Capaian Cetak Biru PPM pada Aspek Pengembangan Lingkungan
Hidup Masyarakat Sekitar Tambang di Kalimantan Tengah 2019-
2021 87
Halaman | 6
Tabel 35. Jumlah Karang Taruna Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan
Tengah Tahun2020 90
Tabel 36. Jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Kabupaten Provinsi
KalimantanTengah Tahun 2021 91
Tabel 37 . Perkembangan Koperasi di Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah Periode 2016-2021 91
Tabel 38. Capaian Cetak Biru PPM pada Aspek Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Masyarakat Sekitar Tambang di Kalimantan Tengah
2019-2021 94
Tabel 39. Jumlah Sekolah menurut Jenjang Pendidikan Formal Menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2021/2022 97
Tabel 40. Program Bantuan Sarana Prasarana Pendidikan PT ABB Tahun
2021 97
Tabel 41. Fasilitas Sarana Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
KalimantanTengah Tahun 2021 99
Tabel 42. Sarana Kelistrikan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2021 100
Tabel 43. Jumlah Sarana Ibadah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2021 102
Tabel 44. Perkembangan Panjang Jalan dan Jembatan di Provinsi Kalimanan
Tengah Periode 2019-2021. 103
Tabel 45. Kondisi Jalan di Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Tingkat
Pemerintah yang Berwenang Tahun 2021 104
Tabel 46. Jumlah Kondisi Rumah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2020 105
Tabel 47. Pelayanan Air Bersih Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan TengahTahun 2021 106
Tabel 48. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Layanan
Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota diProvinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2017-2021 107
Tabel 49. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Layanan
Sumber Air Minum Layak Menurut Kabupaten/Kota diProvinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2017-2021 108
Tabel 50. Jumlah tower BTS yang tersedia menurut kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2020-2021 110
Tabel 51. Jumlah dan persentase pasar tradisional menurut
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2020. 110
Tabel 52. Capaian Cetak Biru PPM pada Peningkatan Sarana dan Prasarana
Halaman | vii
Infrastruktur yang Mendukung Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Tambang di Kalimantan
Tengah 2019-2021 112
Tabel 53. Angka Partisipasi Murni (APM) Kalimantan Tengah 116
Tabel 54. Angka Partisipasi Kasar (APK) Kalimantan Tengah 116
Tabel 55. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Cetak Biru PPM pada Aspek
Peningkatan IPM Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan
Tengah 2022-2026 119
Tabel 56. Pembagian Tiga Zona di Provinsi Kalimantan Tengah 126
Tabel 57. Jenis Industri Unggulan di di Provinsi Kalimantan Tengah 128
Tabel 58. Kawasan Strategis Provinsi Kalimantan Tengah 129
Tabel 59. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Cetak Biru PPM pada Aspek
Pembangunan Ekonomi Masyarakat Sekitar Tambang sampai
Pasca Tambang Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan
Tengah 2022-2026 134
Tabel 60. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Cetak Biru PPM pada Aspek
Pengembangan Sosial, Budaya dan Lingkungan Masyarakat
Sekitar Tambang Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan
Tengah 2022-2026 139
Tabel 61. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Cetak Biru PPM pada Aspek
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Masyarakat Sekitar Tambang
Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah 2022-2026 146
Tabel 62. Gini Rasio Regional Kalimantan dan Nasional tahun 2019-2021. 149
Tabel 63. Gini Rasio Regional menurut Kabupaten di Provinsi Kalimantan
dan Nasional tahun 2019-2021 150
Tabel 64. Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Cetak Biru PPM pada Aspek
PeningkatanSarana dan Prasarana Infrastruktur yang Mendukung
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Tambang
Provinsi dan Kabupaten/Kota diKalimantan Tengah 2022-2026 152
Halaman | 8
DAFTAR GAMBAR
Halaman | 9
BAB I
PENDAHULUAN
Provinsi Kalimantan Tengah selain kaya akan hutan, perairan, dan lahan gambut juga kaya
akan sumber daya alam berupa mineral dan batubara. Menurut laporan dalam buku
Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral, Batubara dan Panas Bumi Indonesia Tahun
Wilayah geologi Kalimantan Tengah terbentuk dari endapan atau batuan yang terjadi
dalam cekungan- cekungan sedimen dan daerah-daerah pegunungan yang terbentuk oleh
kegiatan magma ataupun proses malihan (metamorfosa). Cekungan-cekungan yang ada di
Kalimantan Tengah terdiri dari Cekungan Melawi (perbatasan dengan Kalimantan Barat),
Cekungan Barito (bagian Tengah – Selatan – Timur Kalimantan Tengah), serta Cekungan
Kutai (bagian Utara – Timur Laut Kalimantan Tengah).
Potensi bahan galian/sumber daya mineral yang berada di Kalimantan Tengah tidak lepas
dari kejadian geologi yang terjadi di wilayah tersebut. Misalnya endapan emas,
keberadaannya dapat dipengaruhi oleh gejala geologi seperti patahan (sesar) dan intrusi.
Begitupun dengan batubara proses pematangannya juga dipengaruhi oleh gejala-gejala
tersebut di atas. Secara geologi, indikasi keterdapatan endapan/cebakan bahan tambang
di Kalimantan Tengah cukup banyak diantaranya adalah Migas seperti minyak bumi, gas
bumi, dan gas metan. Mineral logam dan batubara adalah endapan dan cebakan mineral
logam bijih besi, seng, timah hitam (gelena), alumunium (bauxite), endapan batubara,
endapan gambut. Mineral non logam dan batuan seperti intan, zircon, kristal kuarsa
Sumber daya dan cadangan mineral dan batuan yang melimpah di Kalimantan Tengah
menjadikan sektor pertambangan sebagai lapangan usaha yang menjanjikan. Pada tahun
2022, dari 14 Kabupaten/ Kota yang masuk ke dalam administrasi wilayah Kalimantan
Tengah 10 Kabupaten memiliki wilayah pertambangan batubara. Batubara tersebar di
seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah terutama di Kabupaten Murung
Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Gunung Mas dan Katingan.
Selain itu, bahan galian emas dan perak tersebar di Kabupaten Murung Raya, Barito
Utara, Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat.
Zircon banyak dijumpai di Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan,
Kotawaringin Barat, Sukamara, Gunung Mas dan Kapuas sedangkan bijih besi tersebar di
Kabupaten Lamandau, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan dan Barito Timur. Berikut
disajikan tabel daftar perusahaan pemegang IUP di Provinsi Kalimantan Tengah, daftar
perusahaan di bawah ini tidak mengikat pada proses pelayanan karena dapat berubah
sesuai legalitas atau keputusan yang diterbitkan sesuai instansi yang berwenang.
PT
13 MUSTIKA INDAH ABADI, 4.120,00 Operasi Produksi Batubara
PT
14 PALOPO INDAH RAYA, PT 4.074,00 Operasi Produksi Batubara
15 TUJUH BARA SEJAHTERA, 1.046,00 Operasi Produksi Batubara
PT
16 TUNGGAL MULIA BANUA 1.172,00 Operasi Produksi Batubara
JAYA, PT
17 WAHANA AGUNG 2.837,00 Operasi Produksi Batubara
SEJAHTERA, PT
18 BINTANG AWAI BERSINAR, 1.985,00 Penciutan Wilayah Batubara
PT IUP Operasi
Produksi
19 GERBANG ANUGRAH 1.969,00 Operasi Produksi Batubara
PERDANA, PT
II. KABUPATEN BARITO TIMUR
20 ALAM KARUNIA MINERAL, 654,10 Operasi Produksi Batubara
PT
21 ALJABRI BUANA CITRA, PT 414,90 Operasi Produksi Batubara
22 AMANAH PUNJUNG 2.671,00 Operasi Produksi Batubara
BAHAGIA, PT
23 ANUGERAH KREASI 300,20 Operasi Produksi Batubara
KARYA, PT
24 ANUGERAH PATONGSON, 171,90 Operasi Produksi Batubara
PT
25 BANGUN NUSANTARA 3.074,00 Operasi Produksi Batubara
JAYA MAKMUR, PT
26 BARA MERATUS, PT 1.785,00 Operasi Produksi Batubara
27 BARA UTAMA PERSADA 4.093,00 Operasi Produksi Batubara
RAYA, PT
28 BARITO ENERGI MANDIRI, 470,80 Operasi Produksi Batubara
PT
29 BARTIM COALINDO, PT 1.750,00 Operasi Produksi Batubara
30 BATUBARA BANDUNG 1.425,00 Operasi Produksi Batubara
PRATAMA, PT
31 BATU GUNUNG 100,00 Operasi Produksi Batubara
HARUYAN, PT
32 BATUBARA KALIMANTAN, 916,10 Operasi Produksi Batubara
PT
33 BERKAH KERJA BERSAMA, 937,00 Operasi Produksi Batubara
CV
34 BUMI BARITO, PT 368,70 Operasi Produksi Batubara
35 CENTRAL MANDIRI 5.687,00 Operasi Produksi Batubara
SUKSES, PT
36 DUNIA SARANA 192,20 Operasi Produksi Batubara
SEJAHTERA, PT
37 GANESHA RAPINDO 3.994,00 Operasi Produksi Batubara
IMPEX, PT
38 GEMURUH KARSA, PT 2.288,00 Operasi Produksi Batubara
39 GROP PIJAR, PT 399,40 Operasi Produksi Batubara
40 GUNUNG EMAS ABADI, PT 1.531,00 Operasi Produksi Batubara
PT
74 TANJUNG BARTIM 4.759,00 Operasi Produksi Batubara
KURNIA, PT
75 TIARA BASAMA, PT 1.052,00 Operasi Produksi Batubara
76 TIBAWAN ENERGI 1.156,00 Operasi Produksi Batubara
INDONESIA, PT
77 TITIAN UTAMA TANAH 1.234,00 Operasi Produksi Batubara
BUMBU, PT
78 TRIAGUNG DAYA 640,00 Operasi Produksi Batubara
MANDIRI, PT
79 TRISULA KENCANA SAKTI, 1.748,00 Operasi Produksi Batubara
PT
80 TUJUH SAUDARA, PT 433,60 Operasi Produksi Batubara
81 WAHYU EKA PERKASA, PT 1.000,00 Operasi Produksi Batubara
III. KABUPATEN BARITO UTARA
82 ABE JAYA PERKASA, PT 3.476,00 Operasi Produksi Batubara
83 ADHIDAYA KARYA 1.285,00 Operasi Produksi Batubara
MANUNGGAL 1, PT
84 ALAM BAHTERA BARITO 1.787,00 Operasi Produksi Batubara
RAYA, PT
85 ANDORA NINDIA 1.874,00 Operasi Produksi Batubara
MAKMUR, PT
86 ANGGI JAYA, CV 5.414,00 Operasi Produksi Batubara
87 ANNISA SUKSES MANDIRI, 2.094,00 Operasi Produksi Batubara
PT
88 ANUGRAH MAPAN 1.748,00 Operasi Produksi Batubara
PERKASA, CV
89 AR COAL MINING 1, PT 2.044,00 Operasi Produksi Batubara
90 ARJUNA, CV 170,70 Operasi Produksi Batubara
91 ARSY NUSANTARA, PT 4.833,00 Operasi Produksi Batubara
92 ARTA USAHA BAHAGIA, PT 3.211,00 Operasi Produksi Batubara
93 ARTA USAHA SARANA, PT 4.959,00 Operasi Produksi Batubara
94 AXINDO ARTHAMAS, PT 3.039,00 Operasi Produksi Batubara
95 BAHARI BROTHER 2.513,00 Operasi Produksi Batubara
PRATAMA, PT
96 BANGUN TIARA, PT 2.907,00 Operasi Produksi Batubara
97 BATARA PERKASA, PT 5.002,00 Operasi Produksi Batubara
98 BERKAT BUMI PERSADA, 4.677,00 Operasi Produksi Batubara
PT
99 BORNEO BANGUN 3.918,00 Operasi Produksi Batubara
BANUA, PT
100 BORNEO PRIMA COAL 4.798,00 Operasi Produksi Batubara
INDONESIA, PT
101 BUMI KARUNIA PERTIWI, 4.188,00 Operasi Produksi Batubara
PT
102 BUNDA KANDUNG, CV 3.930,00 Operasi Produksi Batubara
103 CAKRA ANDATU SUKSES, 781,30 Operasi Produksi Batubara
PT
104 CAKRAWALA CENDANA 2.877,00 Operasi Produksi Batubara
PUTRA, PT
105 DANA BUANA ASIA, PT 4.885,00 Operasi Produksi Batubara
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 5 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
NO. NAMA PERUSAHAAN LUAS (HA) TAHAPAN KOMODITAS
Selain perusahaan yang memiliki IUP C&C batubara, di Kalimantan Tengah juga terdapat
perusahaan yang memiliki IUP C&C mineral logam. Berikut disajikan tabel perusahaan
yang memiliki IUP C&C mineral logam di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022.
Di Provinsi Kalimantan Tengah juga terdapat perusahaan yang memiliki IUP C&C non
logam. Berikut disajikan tabel daftar perusahaan yang memiliki IUP C&C non logam di
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022.
Tabel 3. Daftar Perusahaan yang Memiliki IUP C&C Mineral Non Logam di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2022
NO. NAMA PERUSAHAAN LUAS (HA) TAHAPAN KOMODITAS
Pertama IUP OP
36 PT. KALIMANTAN 199,49 Perpanjangan Zircon
MAKMUR BERSAMA Pertama IUP OP
37 PT. KAPUAS BATANG 45,00 Operasi Produksi Pasir Kuarsa
DANUM
38 PT. KAPUAS BETANG 150,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
BAHALAP
39 PT. KIRANA BHUMI 1.936,00 Operasi Produksi Zircon
MINERAL
40 PT. PRIMA ZIRKON 98,00 Operasi Produksi Zircon
PERKASA
41 PT. SUNGAI BATU 146,76 Operasi Produksi Zircon
UTAMA
42 PT. SUMBER ALAM 12,00 Operasi Produksi Pasir Kuarsa
BORNEO
43 PT. SUMBER SARANA 2.500,00 Operasi Produksi Zircon
KENCANA
44 PT. TAKINDO ARTHA 5.000,00 Operasi Produksi Zircon
PRATAMA MATAHARI
45 PT. TALENTA PUJON 5.714,00 Operasi Produksi Zircon
LESTARI
46 PT. UNIVERSAL SATINDO 3.000,00 Operasi Produksi Zircon
NUSANTARA
47 MAHATIR ZAIN 310 IUP EKSPLORASI PASIR KUARSA
BERSAUDARA, PT
48 MAHATIR ZAIN 310 IUP EKSPLORASI PASIR KUARSA
BERSAUDARA, PT
49 MAHATIR ZAIN 310 IUP EKSPLORASI PASIR KUARSA
BERSAUDARA, PT
50 Global Samba Sejahtera, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
51 Global Samba Sejahtera, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
52 Global Samba Sejahtera, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
53 Global Samba Sejahtera, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
54 Mendawai Borneo Sejati, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
55 Mendawai Borneo Sejati, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
56 Mendawai Borneo Sejati, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
57 Mendawai Borneo Sejati, 1.000,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
PT
58 Sri Borneo Silica, PT 198,00 Eksplorasi Pasir Kuarsa
59 Sri Makmur Sejahtera, PT - Eksplorasi Pasir Kuarsa
IV. KABUPATEN KATINGAN
60 CV. PATRIATAMA 4,00 Eksplorasi Zircon
KASONGAN
61 CV. PATRIATAMA 199,00 Eksplorasi Zircon
KATINGAN
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 13 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
NO. NAMA PERUSAHAAN LUAS (HA) TAHAPAN KOMODITAS
Di Provinsi Kalimantan Tengah juga terdapat perusahaan yang memiliki IUP C&C batuan.
Berikut disajikan tabel daftar perusahaan yang memiliki IUP C&C batuan di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2022.
KURNIAWAN
142 AGUS SUGIANTO 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
143 ACHMAD SYAFRIANSYAH 10,00 Eksplorasi Pasir Pasang
144 HERMANSYAH 1,00 Eksplorasi Tanah Urug
145 KUSTOPO 7,00 Eksplorasi Pasir Urug
146 AMIN RUMIYANTO 4,45 Eksplorasi Laterit
147 ANDREAS PENYANG 4,90 Operasi Produksi Laterit
148 BUDI SETIAWAN 1,50 Operasi Produksi Tanah Urug
149 CHRISTIANA HARYANTI 4,00 Operasi Produksi Pasir Urug
150 CV. DAMAR SELO 8,00 Operasi Produksi Granit
151 CV. PUTRA KAHAYAN 4,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
152 CV. SUMBERDAYA AIR 1.017,00 Eksplorasi Pasir
LESTARI
153 HARYANTO 10,00 Eksplorasi Sirtu
154 HERI PATIMAJA 4,00 Operasi Produksi Pasir
155 HERMUN 4,50 Operasi Produksi Tanah Urug
156 HERNANI RAHMANI 5,00 Operasi Produksi Pasir Urug
157 MUHAMMADIN 4.500,00 Operasi Produksi Laterit
158 NARTO 2.977,00 Operasi Produksi Pasir
159 PT. BATU ALAM SAMBA 150,00 Eksplorasi Granit
160 PT. BATU BAHAGIA 15,13 Eksplorasi Granit
LESTARI
161 PT. SELO AGUNG SETIAJI 10,00 Operasi Produksi Andesit
162 PT. WAHANA BATU SEJATI 15,00 Eksplorasi Granit
163 SARTAM 4.916,00 Operasi Produksi Laterit
164 SIMPEI 4,50 Operasi Produksi Tanah Urug
165 SUPRIYANTO 2,00 Operasi Produksi Tanah Urug
166 SUYADI 4,90 Operasi Produksi Pasir
167 TANDANG HERYANTO 0,34 Eksplorasi Tanah Urug
168 TAUFIK ARIF ISKANDAR 4,59 Eksplorasi Laterit
169 AKBAR TOMPO 4,90 Operasi Produksi Pasir
170 Arya Jaya Cemerlang, CV - Eksplorasi Tanah Merah
(Laterit)
VII. KOTA PALANGKA RAYA
171 AGUNG PRASTYO 4,95 Operasi Produksi Pasir
PATIANOM
172 ANDI SUSANTO 4,02 Operasi Produksi Pasir
173 ANDREAS MASAL 4,90 Operasi Produksi Pasir
174 ANDRI EFRYA WIRANATA 5,01 Operasi Produksi Pasir
175 ASRANI 1,00 Operasi Produksi Pasir
176 CHRISTIAN EKA SENTOSA 2,94 Eksplorasi Pasir
177 H. DHOFIR 4,90 Eksplorasi Pasir
178 SAWI 4,90 Eksplorasi Pasir Pasang
179 CV. KALIMANTAN 9,00 Operasi Produksi Andesit
MAKMUR
180 DADANG FATHUL IKHSAN 2,70 Operasi Produksi Pasir Urug
181 DENI SORAYA 4,20 Operasi Produksi Pasir
182 DIDIK SETIABUDI 4,93 Perpanjangan Pasir
Pertama IUP OP
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 21 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
NO. NAMA PERUSAHAAN LUAS (HA) TAHAPAN KOMODITAS
Alami (Sirtu)
X. KABUPATEN LAMANDAU
302 PT. BUKIT TELAWI 4,90 Operasi Produksi Andesit
303 RAFLES ARIANTO 24,01 Eksplorasi Granit
HUTAURUK
304 SYADIKIN 5,00 Operasi Produksi Laterit
XI. KABUPATEN MURUNG RAYA
305 CV. HISBI PERKASA TEKNIK 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
306 CV. DAYA CIPTA ABADI 4,87 Eksplorasi Andesit
PERKASA
307 HADIANOR 2,61 Eksplorasi Pasir Pasang
308 SUPRIADI USUP 39,72 Eksplorasi Pasir Pasang
309 FAHRIZA MAYRULLAH 4,85 Operasi Produksi Andesit
310 H. MULYADI 9,60 Operasi Produksi Andesit
311 H. WALMIADI 4,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
312 HADIANOR 0,38 Perpanjangan Sirtu
Pertama IUP OP
313 MAHYONO 4,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
314 MUHAMMAD RIZA 4,34 Operasi Produksi Andesit
HASIMI
315 OLIVIA WISWANTI 11,75 Operasi Produksi Batu Gunung
Quarry Besar
316 PT. BORNEO GEMS 198,00 Operasi Produksi Kristal Kuarsa
317 PT. BORNEO RATNA 1.000,00 Operasi Produksi Kristal Kuarsa
PERTIWI
318 PT. BORNEO RIZKI 199,60 Operasi Produksi Kristal Kuarsa
BERSAMA
319 PT. BORNEO RIZQI 199,80 Operasi Produksi Kristal Kuarsa
BERSAMA
320 PT. INDO MURO ANDESIT 45,00 Operasi Produksi Andesit
321 RAHMANTIO 4,50 Operasi Produksi Kerikil Sungai
322 SUYITNO 6,01 Operasi Produksi Andesit
323 DODI SUPRIANTHO 20,17 Operasi Produksi Batu Gunung
Quarry Besar
XII. KABUPATEN PULANG PISAU
324 ADI IJON USIN 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
325 AHMAD MUSTAFA 4,564 Penciutan IUP OP Pasir Pasang
326 ANDA BADAK GANI 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
327 ARAFIK 5,00 Perpanjangan Pasir Pasang
Pertama IUP OP
328 ARPANDI 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
329 BAMBANG SURYADI 3,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
330 BERLIN I. RAHU 2,50 Perpanjangan Pasir Pasang
Pertama IUP OP
331 CAMENG 2,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
332 CHRISMASTIANTO 4,80 Operasi Produksi Pasir Pasang
333 DIMIN L. BANGKAN 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
334 EDWIN RANGGA 4,90 Operasi Produksi Pasir
335 ERLINA WATI TARUNG 5,00 Perpanjangan Pasir Pasang
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 25 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
NO. NAMA PERUSAHAAN LUAS (HA) TAHAPAN KOMODITAS
Pertama IUP OP
336 FAHTAMINUL FADELA 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
337 H. NAJIDI 4,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
338 HELPRIYANAE 2,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
339 HERIADI 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
340 HERY 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
341 IMPI B. GANI 2,50 Perpanjangan Pasir Pasang
Pertama IUP OP
342 JAMRI 4,80 Operasi Produksi Pasir Pasang
343 JEKHY B. USIN 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
344 JUNAIDI 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
345 KALDEA TEO 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
346 LESON IDAR 4,80 Operasi Produksi Pasir Pasang
347 M. FORDAN 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
348 MACHMUDI 4,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
349 MARKEL S. MANDEY 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
350 MELIN 4,90 Eksplorasi Pasir Pasang
351 NADIE YANEPI 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
352 NOR HASANAH 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
353 NUDI NEMEN 5,04 Operasi Produksi Pasir Pasang
354 PAIMO 4,80 Operasi Produksi Pasir Pasang
355 PT. LASANG TINGANG 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
MEMBANGUN
356 REZA VAHLEFI 3,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
357 SINTONG 3,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
358 SISWANDI 4,90 Operasi Produksi Pasir Pasang
359 SONNY KURLI 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
360 SUARNO 7,50 Operasi Produksi Pasir Pasang
361 SUHU SUPINAL 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
362 UDIN 4,95 Eksplorasi Pasir Pasang
363 WALTER SANDY 5,00 Operasi Produksi Pasir Pasang
364 Milenial Pasir Pulpis, PT Eksplorasi Pasir Pasang
XIII. KABUPATEN SERUYAN
365 AGUS WAHONO 4,51 Operasi Produksi Laterit
366 AHMAD PAJARLI 2,08 Operasi Produksi Laterit
367 ANDRI DIKY 1,70 Eksplorasi Tanah Merah
(Laterit)
368 ANTHOK RHIYANA 4,00 Eksplorasi Andesit
369 BAHARIANSYAH 4,90 Operasi Produksi Pasir Urug
370 CV. CITRA ABADI JAYA 4,80 Operasi Produksi Andesit
371 H. BASO 7,10 Perpanjangan Pasir Urug
Pertama IUP OP
372 HAKIL MOBIN 2,00 Operasi Produksi Granit
373 IR. RUDI HARTONO 4,80 Operasi Produksi Pasir Urug
374 KHANDAR ANTHONY 4,05 Operasi Produksi Laterit
SUDONO
375 MERYADI 2,03 Operasi Produksi Laterit
376 MINAL AIDIN 2,80 Operasi Produksi Tanah Urug
377 MULIANI 1,60 Operasi Produksi Tanah Urug
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 26 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
NO. NAMA PERUSAHAAN LUAS (HA) TAHAPAN KOMODITAS
Selain perusahaan yang memiliki IUP C&C batubara, logam, non logam dan batuan yang
saat ini pemberian izinnya menjadi kewenangan pemerintah provinsi, di Provinsi
Kalimantan Tengah juga terdapat perusahaan Kontrak Karya (KK) yang diberikan melalui
Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral. Berikut disajikan tabel perusahaan
pertambangan Kontrak Karya di Provinsi Kalimantan Tengah.
Tabel 5. Daftar Perusahaan Kontrak Karya (KK) di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2022
NO NAMA PERUSAHAAN LOKASI TAMBANG BAHAN
GALIAN
Kec. Kahayan Hulu Utara
1 KALIMANTAN SURYA KENCANA, Kab.Gunung Mas 79.670 Ha Emas dmp
PT Murung Raya 28.590 Ha,
Katingan 12.600 Ha dan
Kab.Barut
Kab.Kapuas, Kab.Gunung
2 PASIFIK MASAO MINERAL, PT Mas Emas dmp
Kab. Murung Raya 18.990
Ha
Kab. Kapuas 1.850 Ha
3 INDO MURO KENCANA, PT Kec. Murung, Kec. Permata Emas dmp
Intan, Kab. Murung Raya
Selain Kontrak Karya ada juga perusahaan yang memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B) di Provinsi Kalimantan Tengah. Berikut disajikan tabel
perusahaan pertambangan PKP2B yang ada di Kalimantan Tengah.
1. Mendeskripsikan kondisi saat ini dan target serta arah kebijakan untuk pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2022-2026.
2. Mendeskripsikan kondisi ekonomi masyarakat sekitar tambang saat ini dan target
serta arah kebijakan untuk pengembangannya yang dapat dilakukannya tahun 2022-
2026.
4. Mendeskripsikan kelembagaan komunitas yang ada saat ini dan target serta arah
kebijakan untuk pengembangan yang dapat dilakukannya pada tahun 2022-2026.
9. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 132)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 289);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
11. Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai pengganti dari Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 782);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 67 tahun 2012 tentang pedoman
14. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral NO. 17 TAHUN 2020 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor
25 Tahun 2018 Tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral Dan Batubara sebagai
pengganti Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2018
tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 595);
15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1824 K/30/MEM/2018
tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat;
16. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah 2005-2025;
17. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 15 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara yang berkelanjutan dan
Berwawasan Lingkungan;
18. Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2022-2026;
19. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 6 Tahun 2021 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2021 - 2026
20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2015 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2035;
Isu mengenai tanggung jawab sosial perusahan ini kerap kali hanya diterjemahkan oleh
perusahaan dan pemangku kepentingan sebagai pengembangan masyarakat. Namun
lebih dari itu, tanggung jawab sosial perusahaan memiliki tujuh subjek ini yang termuat
dalam SNI ISO 26000:2013 diantaranya tata kelola, hak asasi manusia, ketenagakerjaan,
lingkungan, praktik operasi yang adil, serta pelibatan dan pengembangan masyarakat.
Dengan demikian, perusahaan yang ingin benar-benar menjalankan tanggung jawab
sosialnya harus mengelola dampaknya dalam ketujuh aspek tersebut, sesuai dengan
ekspektasi yang dinyatakan di dalam standar tersebut. Berdasarkan dokumen tersebut
juga, dapat disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat adalah bagian dari CSR.
Kelima jenis modal tersebut perlu dipahami dalam konteks kerentanan (vulnerability
context), berupa kejutan (shocks), kecenderungan (trends), dan musim (seasonality).
Kejutan bisa datang berupa bencana yang membuat kehidupan menjadi porak poranda.
Kecenderungan merupakan kondisi jangka panjang yang bisa diperkirakan akan
membawa kerentanan menjadi lebih buruk, termasuk mengubah mereka yang tadinya
tidak rentan menjadi rentan. Musim, bagi banyak masyarakat yang menggantungkan
hidupnya pada sumber daya alam juga sangat bisa mengubah kerentanan. Di perkotaan
sekalipun, kelompok-kelompok masyarakat tertentu bisa menjadi sangat rentan, seperti
halnya dalam kasus banjir di musim hujan.
Pada masyarakat sekitar pertambangan, selain kejutan dan musim yang memang menjadi
konteks kerentanan di masyarakat manapun, penting disadari adanya kecenderungan yang
terkait dengan sifat industri ini. Pertambangan banyak memberikan peluang
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 34 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
ketenagakerjaan dan perkembangan bisnis lokal bagi masyarakat, sejak fase konstruksi
dan terutama di sepanjang operasinya. Namun, pertambangan akan berakhir pada titik
tertentu, sehingga penutupan tambang menjadi kecenderungan yang pasti bahwa suatu
saat masyarakat akan kehilangan modal finansialnya, terutama bagi yang selama ini
terkait dengan ekonomi pertambangan.
Lebih jauh daripada itu, pengembangan masyarakat oleh perusahaan tambang yang
biasanya memberikan penguatan modal insani berupa program kesehatan dan
pendidikan akan sangat menurun menjelang penutupan dan akan benar-benar berakhir
ketika perusahaan tambang keluar dari lokasi. Infrastruktur yang tadinya dibangun dan
dipelihara oleh perusahaan, kemudian akan mengalami penurunan karena tidak lagi
dipelihara, sehingga modal fisikal yang dimiliki masyarakat juga bisa tergerus. Dan,
apabila perusahaan tambang tidak benar-benar mengembalikan kondisi alam menjadi
baik setelah pertambangan berakhir, maka modal natural yang dimiliki oleh masyarakat
bukan saja menurun, bahkan bisa hilang sama sekali.
Oleh karena itu, dari sudut pandang SLA, pengembangan masyarakat di sekitar tambang
sesungguhnya bukan saja merupakan upaya memastikan kelompok masyarakat rentan
bisa meningkat kesejahteraannya sepanjang perusahaan tambang beroperasi, melainkan
juga adalah upaya untuk memastikan bahwa jumlah seluruh kapital yang ada di
masyarakat cukup untuk melanjutkan kehidupan yang sejahtera dan mandiri tanpa
kehadiran perusahaan tambang.
Selanjutnya untuk memperkuat kinerja pengelolaan sosial dan lingkungan dan membangun
pengakuan atas kontribusi perusahaan pertambangan bagi komunitas lokal dan masyarakat
pada umumnya, perusahaan pertambangan harus menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan
pertambangan yang tercantum dalam dokumen ICMM (International Council on Mining and
Metal) yang memuat 10 prinsip pengolaan pertambangan, diantarnya 1) mengembangkan
dan menerapkan pernyataan perusahaan tentang prinsip-prinsip bisnis yang etis, serta
praktik-praktik yang perusahaan berkomitmen untuk menegakkanya; 2) mengintegrasikan
pembangunan berkelanjutan dalam strategi perusahaan dan proses pengambilan keputusan,
3) Menghargai hak asasi manusia, serta kepentingan, budaya, adat istiadat dan nilai-nilai
karyawan dan masyarakat yang terpengaruh oleh kegiatan perusahaan 4) Menerapkan
strategi dan sistem manajemen risiko yang efektif, berdasarkan ilmu pengetahuan yang baik,
serta dengan memperhitungkan persepsi pemangku kepentingan atas risiko, 5) Meningkatkan
secara terus menerus kinerja kesehatan dan keselamatan kerja dengan tujuan tertinggi nihil
sakit
Dokumen ini adalah bagian dari pemenuhan regulasi Kementerian ESDM yang berlaku
untuk seluruh provinsi penghasil tambang dan perusahaan-perusahaan tambang yang
beroperasi di seluruh Indonesia. Sebagai cetak biru di tingkat provinsi, dokumen ini
menjelaskan visi dan misi PPM di tingkat provinsi, serta apa saja strategi serta sasaran
program dan projek yang dapat dipilih oleh perusahaan-perusahaan tambang untuk
berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi tersebut, sesuai dengan kondisi yang
dihadapi oleh masing-masing perusahaan.
Untuk mengetahui lebih mendalam soal modal apa saja yang dimiliki oleh masyarakat
untuk membangun dirinya sendiri, serta kebutuhan apa saja yang mereka rasakan—juga
untuk menentukan sumber daya apa saja yang masih diperlukan untuk menutup
kesenjangan antara kebutuhan dengan modal yang tersedia secara lokal—diperlukan
penilaian kebutuhan dan aset masyarakat (community needs and assets assessment).
Pada setiap kelompok sasaran yang hendak diintervensi oleh pengembangan masyarakat
oleh perusahaan, perlu juga dilakukan pengukuran data dasar kelima jenis modal yang
mereka miliki. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa kelak bisa diketahui apakah
memang benar-benar terjadi peningkatan kesejahteraan dan kemandirian pada
kelompok sasaran pengembangan masyarakat.
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 37 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
Dari sisi prioritas pembangunan pemerintah, perusahaan tambang perlu melihat berbagai
kebijakan dan regulasi di tingkat nasional dan daerah yang jenisnya bisa dilihat pada
gambar di atas. Dokumen ini telah berupaya merangkai prioritas pembangunan yang
dinyatakan di dalam dokumen-dokumen dari Pemprov Kalimantan Tengah, termasuk
dinas-dinas terkait. Namun, masa keberlakuan dokumen yang terbatas membuat
perusahaan perlu untuk mengecek lebih jauh ke berbagai dokumen kebijakan dan
regulasi yang disebutkan ketika membuat Rencana Induk PPM maupun Rencana Tahunan
yang menjadi turunannya kelak. Oleh karena itu, dokumen Cetak Biru PPM ini harus
dianggap sebagai salah satu saja, bukan satu-satunya, rujukan dari sisi pemerintah.
Demikian juga, perusahaan pertambangan sangat penting untuk melihat apa yang
menjadi kepentingannya sendiri di dalam pengembangan masyarakat. Hal ini termasuk
dukungan masyarakat untuk operasi perusahaan (social license to operate), kepentingan
reputasional, keuntungan finansial perusahaan, pemenuhan RKL/RPL dalam AMDAL,
pemenuhan persyaratan PROPER terutama untuk peringkat Hijau dan Emas, hingga hasil
monitoring dan evaluasi atas program yang sudah dijalankan sebelumnya.
Penyatuan ketiga kepentingan tersebut menjamin PPM yang dilakukan oleh perusahaan
menjadi bisa diterima dan membawa manfaat optimal untuk para pemangku
kepentingan. Namun, tentu yang paling penting adalah kesadaran bahwa tujuan
pengembangan masyarakat pertambangan adalah meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian kelompok masyarakat rentan selama perusahaan beroperasi dan menjamin
kesejahteraan dan kemandirian itu tetap atau bahkan meningkat ketika perusahaan
sudah selesai beroperasi.
Dengan mengacu kepada Visi Kalimantan Tengah yakni “Kalimantan Tengah Makin
BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dan Harmonis)” maka visi
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Sektor Pertambangan adalah sebagai
berikut:
Visi tersebut mengandung dua elemen utama yaitu: Pertama, Kesejahteraan yang
Berkeadilan yang berarti bahwa masyarakat di sekitar tambang harus dapat hidup
sejahtera dengan mendapatkan hak-haknya untuk memenuhi kebutuhan hidup layak
melalui pengembangan berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial
dan budaya, infrastruktur penunjang, kelembagaan serta lingkungan agar masyarakat di
sekitar tambang menjadi lebih baik dalam penghidupannya pada saat ada kegiatan
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 39 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
penambangan maupun nanti pada saat kegiatan penambangan sudah selesai (pasca
tambang).
2.1.1. MISI
Berdasarkan visi di atas, beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mencapai misi
tersebut tertuang dalam misi, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di sekitar tambang
dalam bidang Pendidikan dan Kesehatan artinya adalah bahwa sumber daya
masyarakat sekitar tambang terutama pendidikan baik formal, informal maupun
spiritual serta taraf kesehatannya dipersiapkan untuk mempunyai daya saing yang
Dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2035 di Bab IV
Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi Bagian ke 5 Wilayah Pertambangan dan Energi
dalam pasal 30 menyebutkan bahwa Wilayah Pertambangan dan Energi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dan ayat (3) terdiri atas:
Berdasarkan pernyataan yang termuat dalam dokumen RTRW seperti tersebut di atas
yang sekaligus juga menjadi sumber rujukan, maka pembahasan mengenai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), kondisi ekonomi, kondisi sosial budaya dan lingkungan,
kondisi kelembagaan serta kondisi infrastruktur masyarakat sekitar tambang di Provinsi
Kalimantan Tengah akan selalu mengulas dan menggambarkan 14 kabupaten/kota yang
ada di Provinsi Kalimantan Tengah.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and
healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living).
Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yaitu
jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan
asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia
bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama
Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25
tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan
sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yangdiharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur
tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per
kapita disesuaikan, yang ditentukandari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli
(purchasing power parity).
19, peningkatan IPM Kalimantan Tengah sudah kembali membaik pada tahun 2021
seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi yang berpengaruh positif terhadap indikator
konsumsi riil per kapita (yang disesuaikan). Berikut ini disajikan grafik kondisi IPM
Provinsi Kalimantan Tengah mulai dari tahun 2010-2021.
66,38 66,66
65,96
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Umur Panjang
dan Hidup Sehat
Umur Harapan
Hidup saat Tahun 68,98 69,09 69,18 69,29 69,39 69,54 69,57 69,59 69,64 69,69 69,74 69,79
Lahir (UHH)
Pengetahuan
Harapan Lama Tahun 11,09 11,15 11,22 11,71 11,93 12,22 12,33 12,45 12,55 12,57 12,66 12,74
Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Tahun 7,62 7,68 7,73 7,79 7,82 8,03 8,13 8,29 8,37 8,51 8,59 8,64
Sekolah (RLS)
Pengeluaran Ribu
Riil per Kapita 9.257 9.472 9.557 9.641 9.682 9.809 10.155 10.492 10.931 11.236 11.154 11.182
yang Rupiah
disesuaikan
Indeks Pembangunan 65,96 66,38 66,66 67,41 67,77 68,53 69,13 69,79 70,42 70,91 71,05 71,25
Manusia (IPM)
Sumber: Badan Pusat Statitistik Provinsi Kalimantan Tengah
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang
dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2021,
Kalimantan Tengah telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar
0,81 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,11 persen per tahun. Pada tahun 2010, Umur
Harapan Hidup saat lahir di Kalimantan Tengah adalah 68,98 tahun, dan pada tahun 2021
mencapai 69,79 tahun.
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama
Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk
usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun, meski
selama pandemi COVID-19 mengalami perlambatan. Selama periode 2010 hingga 2021,
HLS Kalimantan Tengah rata-rata meningkat 1,27 persen, sementara RLS rata-rata
meningkat 1,15 persen per tahun. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal
penting dalam membangun kualitas manusia Kalimantan Tengah yang lebih baik. Pada
tahun 2021, Harapan Lama Sekolah di Kalimantan Selatan telah mencapai 12,74 tahun
yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan
Pendidikan mereka hingga lulus SMA.
Dimensi terakhir yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang
direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (atas dasar harga konstan 2012) yang
disesuaikan. Pada tahun 2021, pengeluaran riil per kapita (yang disesuaikan) masyarakat
Kalimantan Tengah mencapai 11,18 juta rupiah per tahun. Angka ini meningkat 0,25
persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa setelah lebih
dari satu tahun pandemi COVID-19 melanda Kalimantan Tengah, pengeluaran riil per
kapita mulai meningkat kembali setelah pada tahun 2020 mengalami penurunan.
Keterangan:
UHH : Umur Harapan Hidup saat lahir
HLS : Harapan Lama Sekolah
RLS : Rata-rata Lama Sekolah
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Seiring dengan
meningkatnya IPM Kalimantan Tengah pada tahun 2021, seluruh kabupaten/ kota di
Kalimantan Tengah mengalami peningkatan IPM. Setelah mengalami perlambatan pada tahun
2020 karena pandemi COVID-19, peningkatan IPM kabupaten/kota di Kalimantan Tengah
sudah kembali membaik pada tahun 2021 seiring dengan perbaikan kinerja ekonomi yang
berpengaruh positif terhadap indikator konsumsi riil per kapita (yang disesuaikan). Selama
periode 2020 hingga 2021, tercatat dua kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia
paling cepat, yaitu Kabupaten Barito Selatan (0,46 persen), dan Kabupaten Sukamara.
Kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Barito Selatan didorong oleh dimensi
pendidikan dan standar hidup layak, sementara di Kabupaten Sukamara
Dari sisi perbandingan kabupaten/kota selama periode 2020 hingga 2021, tidak terjadi
perubahan yang signifikan dalam kategori capaian dan peringkat di masing-masing
kabupaten/kota. Urutan IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Seruyan (67,67),
sedangkan urutan teratas masih ditempati oleh Kota Palangka Raya (80,82) yang sekaligus
menjadikan Kota Palangka Raya sebagai satu- satunya kabupaten/kota di Kalimantan Tengah
dengan status capaian pembangunan manusia yang “sangat tinggi” (IPM ≥ 80).
Sedang (60 ≤ IPM < 70) Tinggi (70 ≤ IPM < 80) Sangat Tinggi (IPM ≥ 80)
Seperti diterangkan sebelumnya bahwa dimensi kesehatan pada IPM salah satunya
diukur dari Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH). Umur Harapan Hidup merupakan rata-
rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Di setiap
Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah memiliki nilai yang beragam terkait UHH. Kota
Palangka Raya menempati urutan pertama dalam Umur Harapan Hidup yaitu 73,24
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selama periode 2014 hingga 2021, Kalimantan
Tengah telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,4 tahun
atau rata-rata tumbuh sebesar 0,08 persen per tahun. Hal ini disebabkan karena
perbaikan-perbaikan sarana prasarana fasilitas kesehatan diiringi dengan penambahan
kuantitas maupun kualitas sumber daya kesehatan baik dokter, tenaga medis, dan
lainnya sehingga mampu meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sebagai tambahan terkait UHH dapat diperhatikan data terkait derajat kesehatan
masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari tingkat mortalitas dan
morbiditas penduduk yang dipengaruhi oleh empat faktor penentu, yaitu: faktor-faktor
lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, dan kependudukan/keturunan.
IPM juga dihitung dari dimensi pengetahuan yang merupakan agregasi dari angka Harapan
Lama Sekolah (HLS) dengan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). Harapan lama sekolah
didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. Angka Harapan Lama Sekolah di Kalimantan
Tengah pun berbeda beda setiap Kabupaten/Kota dan setiap periode tahunnya. Kota
Draft Cetak Biru (Blue Print) Halaman 48 dari 160
PPM Provinsi Kalimantan
Palangka Raya menempati urutan pertama dalam Harapan Lama Sekolah yaitu 14,96
tahun disusul Kabupaten Kapuas yaitu sebesar 12,93 tahun, Kabupaten Kotawaringin
Timur sebesar 12,85 tahun dan Kabupaten Katingan sebesar 12,81 tahun. Angka ini lebih
tinggi dibandingkan Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Kalimantan Tengah sebesar
12,74. Untuk kabupaten yang lain angka Harapan Lama Sekolah masih berada dibawah
kabupaten tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai Angka Harapan Lama Sekolah setiap
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Terkait dengan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), Kota Palangka Raya masih menduduki
peringkat pertama dengan angka 11,53 tahun yang artinya penduduk usia 25 tahun ke atas
menjalani pendidikan formal minimal SLTA kelas 2. Selanjutnya Kabupaten Barito Timur
dengan angka 9,23 tahun, Gunung Mas dengan angka 9,18 tahun, Barito Selatan dengan
angka 8,95 tahun dan Barito Utara dengan angka 8,85. Untuk kabupaten yang lain Angka
Rata-rata Lama Sekolah masih berada di bawah itu. Untuk lebih jelasnya mengenai Rata-Rata
Lama Sekolah setiap Kabupaten/Kota, berikut adalah tabel Rata-rata Lama Sekolah di
Kalimantan Tengah Menurut Kabupaten/Kota mulai dari tahun 2014-2021.
Bila dilihat pada tingkat kabupaten/kota maka pencapaian tertinggi adalah Kota
Palangkaraya (14,44 juta rupiah per tahun). Kemudian disusul Kabupaten Kotawaringin
Barat (13,11 juta rupiah per tahun), Kabupaten Kotawaringin Timur (11,86 juta rupiah per
tahun) dan Kabupaten Barito Selatan (11,492 juta rupiah per tahun). Pencapaian
terendah ada di Kabupaten Sukamara (8,773 juta per tahun) dan Kabupaten Seruyan
(9,420 juta per tahun). Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel pengeluaran per
kapita yang disesuaikan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah (Ribu
Rupiah) pada tahun 2014-2021.
Peningkatan promosi • PT Asmin Bara Bronang di Kabupaten Kapuas melalui Program kampanye PHBS
kesehatan masyarakat dan di masing-masing rumah sehat
pencegahan penyakit • PT Maruai Coal memberikan pelatihan pelaksanaan PHBS dan memberikan
penyuluhan terkait vaksin dan booster
• PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) melalui kegiatan penyuluhan dan
sosialisasi tentang kesehatan di masyarakat seperti sosialisasi penyakit menular
dan PHBS
Peningkatan kualitas dan • PT Asmin Bara Bronang di Kabupaten Kapuas membangun rumah sehat dan
kuantitas sarana dan poskesdes
prasarana kesehatan pada • PT Nusa Persada Resources memberikan bantuan alat kesehatan kepada
semua jenjang kesehatan puskesmas Lahei, RSUD Teweh, dan Pemda Muara Teweh, Barito Utara
• PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) melakukan perbaikan sarana prasaran
Kesehatan dasar seperti pustu di Kecamatan Gunung Bintang Awai
• PT Hamparan Mulya memberikan pengadaan alat kesehatan di Barito Utara
• PT Rimau Energy Mining di Barito Timur memberikan bantuan APD dan masker
Pencegahan dan • PT Asmin Bara Bronang di Kabupaten Kapuas melalui program pengobatan
penanggulangan masalah gratis bersama Puskesmas Kapuas Tengah dengan jumlah rata-rata pasien
kesehatan masyarakat sekitar sebanyak 150 orang setiap pelaksanaannya, program peningkatan gizi siswa
tambang berjumlah 320 siswa, program posyandu berjumlah 159 bayi dan balita,
Pendirian POSKO Covid 19, bantuan APD, bantuan Tim Medis dari Relawan UPR
untuk penanganan Covid-19
• PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) melalui Pemberian Makanan Tambahan
POSYANDU Balita dan Ibu Hamil kepada 13 posyandu yang ada di Kabupaten
Barito Selatan dan Barito Timur sebanyak 3 posyandu, Pengobatan dan Sunatan
Massal Gratis, bantuan masker, thermometer dan bantuan vaksin
• PT Maruwai Coal (MC) di Kabupaten Murung Raya memberikan bantuan PMT
untuk Kelas Ibu Hamil (KIH) dan Kelas Ibu Balita (KIB) kepada 13 Posyandu di
Kec. Barito Tuhup Raya dan 13 Posyandu di Kec. Laung Tuhup, bantuan
Draft Cetak Biru (Blue Print)
Pemahaman yang lebih jauh tentang kondisi pembangunan di Kalimantan Tengah dapat
dilihat dari data terkait ekonomi masyarakat termasuk bagian di dalamnya adalah kondisi
ekonomi masyarakat sekitar tambang. Ekonomi masyarakat yang baik memberikan
peluang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kualitas
hidup. Untuk memahami kondisi ekonomi masyarakat Kalimantan Tengah dapat
menggunakan indikator PDRB (produk domestik regional bruto), kemiskinan dan status
kesejahteraan serta ketenagakerjaan dan mata pencaharian.
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam
suatu periode tertentu adalah data PDRB. Pada dasarnya PDRB merupakan kemampuan
suatu wilayah untuk menciptakan output atau nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh
unit usaha pada suatu waktu tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir
yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2021 mencapai 170 triliun rupiah.
Secara nominal nilai PDRB ini masih mengalami kenaikan sebesar 17,8 triliun rupiah
dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 152,2 triliun rupiah. Jika ditinjau berdasarkan
harga konstan 2010, angka PDRB mengalami peningkatan 98,9 triliun rupiah pada tahun
2020 menjadi 102,3 triliun rupiah pada tahun 2021. Berikut ini disajikan grafik Produk
Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK) 2010 Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2017-2021 (triliun rupiah).
PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tahun 2021 dari masing-masing kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah, nilainya sangat beragam. Besar kecilnya nilai PDRB mencerminkan
jumlah dan kekuatan kegiatan ekonomi di masing-masing kabupaten/kota. Berikut
disajikan tabel nilai, peranan, dan peringkat PDRB ADHB menurut kabupaten/kota se-
Kalimantan Tengah tahun 2017 dan 2021.
PDRB per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur daya beli
masyarakat. Melalui PDRB per kapita akan diketahui secara kasar rata-rata PDRB untuk setiap
penduduk di suatu daerah. Berdasarkan data tahun 2021, PDRB per kapita Provinsi Kalimantan
Tengah terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dengan kenaikan
PDRB per kapita diperoleh dari hasil pembagian antara PDRB dengan jumlah penduduk, dengan
kata lain banyak sedikitnya jumlah penduduk akan mempengaruhi besaran PDRB per kapita di
suatu wilayah. Namun kabupaten/kota dengan nilai PDRB yang menempati peringkat tinggi
tidak selalu memiliki peringkat PDRB per kapita yang tinggi pula, begitu pun sebaliknya. Di
Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Sukamara, merupakan kabupaten yang memiliki PDRB
terkecil, namun memiliki PDRB per kapita tertinggi ketiga.Sebaliknya, Kabupaten Kapuas yang
memiliki PDRB terbesar keempat di KalimantanTengah, justru memiliki PDRB per Kapita
terendah kedua. Untuk lebih mengetahui tentang PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah (Tahun Dasar 2010) mulai dari tahun
2017-2021, disajikan dalam tabel13 berikut ini.
Tabel 16. PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota
ProvinsiKalimantan Tengah Tahun 2017-2021 (Tahun Dasar 2010).
PDRB Per Kapita ADHB
Kabupaten/Kota (Juta Rupiah)
2017 2018 2019 2020 2021
Kotawaringin Barat 55,341 58,627 64,106 75,984 87,028
Kotawaringin Timur 50,193 53,823 59,662 63,015 68,654
Kapuas 38,326 42,588 46,322 40,436 44,641
Barito Selatan 40,211 43,808 46,542 47,848 50,877
Barito Utara 63,849 70,918 75,029 60,894 67,280
Sukamara 59,891 62,474 67,611 70,127 76,133
Lamandau 57,752 62,166 68,928 59,672 65,317
Seruyan 39,930 40,749 43,115 53,907 60,167
Katingan 41,170 44,877 48,373 51,218 55,667
Pulang Pisau 35,150 38,549 41,659 41,572 44,087
Gunung Mas 40,802 43,924 49,650 46,637 51,826
Barito Timur 52,587 57,003 61,729 62,828 69,588
Murung Raya 59,091 64,401 69,838 69,690 79,162
Palangka Raya 52,716 58,542 65,212 62,584 65,726
Kalimantan Tengah 48,29 52,11 55,6 57,1 62,9
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Selain PDRB Per kapita indikator untuk melihat daya beli masyarakat adalah dengan
Cetak Biru (Blue Print) PPM
Provinsi Kalimantan Halaman 61 dari 160
Tengah
melihat laju inflasi di suatu daerah. Apabila terjadi penurunan laju inflasi maka akan
berpengaruh terhadap peningkatan daya beli masyarakat. Berdasarkan data Provinsi
Kalimantan Tengah dalam Angka Tahun 2021 dan RPJMD Provinsi Kalimantan tengah
tahun 2021-2026 terjadi peningkatan laju inflasi di Kalimantan Tengah dari tahun 2020 ke
tahun 2021, dimana laju inflasi tahun 2020 mencapai 1,03 persen menjadi 3,32 persen
pada tahun 2021. Hal ini tidak terlepas dari realisasi inflasi Kota Palangka Raya dan
realisasi inflasi Kota Sampit yang juga mengalai kenaikan di tahun 2021. Untuk lebih
mengetahui tentang laju inflasi Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2017-2021 dapat
dilihat dalam tablel xx berikut ini.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah,
pada tahun 2017 dan tahun 2021 ternyata lapangan usaha yang berkontribusi terbesar
terhadap PDRB Kalimantan Tengah adalah lapangan usaha dalam sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan (A). Pada tahun 2021 lapangan usaha ini berkontribusi sebesar
22,42 persen dalam PDRB. Besarnya peranan lapangan usaha ini menunjukkan bahwa
perekonomian Kalimantan Tengah masih bergantung pada sumber daya alam khususnya
pertanian dalam arti luas. Bila didetailkan pada subsektor kategori maka perkebunan
tahunan mendominasi perekonomian di Kalimantan Tengah khususnya pada komoditas
seperti karet dan kelapa sawit.
Lapangan usaha nomor 2 terbesar dalam kontribusi terhadap PDRB adalah industri
pengolahan yaitu sebesar 16,7%. Disusul sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar 12,37%. Kontribusi terkecil untuk PDRB Provinsi
Kalimantan Tengah diberikan oleh bidang pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan
daur ulang yaitu sebesar 0,01%, jasa perusahaan yaitu sebesar 0.03%, pengadaan listrik
dan gas sebesar 0,1%, jasa lainnya 0,94%. Untuk lebih jelasnya mengenai kontribusi tiap
sektor lapangan usaha terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Tengah, dapat dilihat dalam
tabel 14 berikut ini.
Berdasarkan tabel diatas terlihat juga bahwa meskipun presentasi penduduk miskin
mengalami penurunan, namun garis kemiskinan dari tahun ke tahun semakin meningkat
dengan signifikan antara Rp. 20.000,00/kapita/bulan sampai dengan Rp.
30.000.00/kapita/bulan. Dapat dilihat dalam tabel bahwa pada September 2017 garis
kemiskinannya sebesar Rp 406.836 per kapita per bulan dan pada September 2021
mencapai Rp 522.879per kapitaper bulan.
Jumlah angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun
selama periode 2017 hingga tahun 2021. Jumlah Angkatan Kerja Pada tahun 2021
mencapai 1.410.311 orang dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 68,67
% Bila dilihat dari jumlah angkatan kerja yang bekerja, secara absolut jumlah angkatan
kerja yang bekerja cenderung meningkat. Namun pada tahun 2020, jumlah angkatan kerja
yang berstatus bekerja mengalami penurunan dan jumlah pengangguran mengalami
kenaikan.
Sementara itu, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dalam kurun waktu 2017-2021
memiliki angka yang fluktuatif, pada periode tahun 2017 sampai tahun 2018, data TPT
menurun dari 4,23% menjadi 4,01 %, kemudian naik kembali di tahun 2019 menjadi 4,04
persen dan puncak tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir di tahun 2020 sebesar
4,58 persen dan menurun kembali pada Agustus 2021 menjadi 4,53 persen. Untuk lebih
mengetahui mengenai perkembangan tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat
pengangguran terbuka di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2012-2018 berikut disajikan
tabel tersebut.
Tabel 21. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
Cetak Biru (Blue Print) PPM Halaman 65 dari 160
Provinsi Kalimantan
ProvinsiKalimantan Tengah Tahun 2017-2021
Rincian Satuan 2017 2018 2019 2020 2021
Penduduk
Berumur 15 orang 1.884.757 1.935.320 1.983 551 2.019.517 2.053.879
Tahun Ke Atas
Angkatan Kerja orang 1.276.669 1.355.399 1.374 427 1.381.442 1.410.311
• Bekerja orang 1.222.707 1.301.002 1.318 952 1.318.133 1.346.437
• Pengangguran orang 53.962 54.397 55.473 63.309 63.874
Bukan Angkatan orang
Kerja 608.088 579.921 609.124 638.075 643.568
• Sekolah orang 166.757 142.306 157.452 145.995 133.811
• Mengurus
Rumah orang 392.073 388.927 398.748 420.579 421.351
Tangga
• Lainnya orang 49.258 48.688 52.924 71.501 88.406
Tingkat
Partisipasi % 69,29 68,40 68,67
Angkatan Kerja 67,74 70,03
(TPAK)
Tingkat
Pengangguran % 4,23 4,01 4,04 4,58 4,53
Terbuka (TPT)
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Berdasarkan data yang diperoleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2022 diperoleh informasi bahwa terdapat 44,86% penduduk miskin usia 15 tahun ke atas
yang tidak bekerja, persentase tertinggi berada di Kabupaten Murung Raya sebesar 59,38
persen, disusul Kabupaten Sukamara sebesar 57,57 persen dan Kabupaten Kotawaringin
Timur sebesar 49,81 persen. Untuk individu dengan status bekerja, sebagian besar
individu yang bekerja berada pada sektor pertanian sebesar 29,41 persen jika
dibandingkan dengan bukan sektor pertanian sebesar 25,73. Hal ini merupakan salah
satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja.
Banyaknya tenaga kerja dari kalangan dengan status penduduk miskin usia 15 tahun ke
atas dapat menggambarkan daya serap sektor perekonomian terhadap angkatan kerja
pada kelompok rentan. Berikut disajikan tabel mengenai persentase penduduk miskin
usia 15 tahun ke atas menurut status bekerja di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021.
Potensi Ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari berbagai sumber daya baik yang
dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa potensi penting
tersebut diantaranya adalah pertanian (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan
peternakan), perikanan dan kehutanan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Provinsi Kalimantan Tengah dalam angka 2022,
Luas panen padi pada 2021 mencapai sekitar 125,87 ribu hektar, angka ini mengalami
penurunan sebanyak 17,41 ribu hektar atau 12,15 persen dibandingkan tahun 2020 yang
sebesar 143,28 ribu hektar. Selanjutnya berdasarkan data statistik sayur dan buah
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021, produksi cabai besar segar tahun 2020 sebesar
13.799 kuintal dengan luas panen cabai besar sebesar 302 hektar, dan rata-rata
produktivitas 45,72 kuintal per hektar. Dibandingkan tahun 2019, terjadi kenaikan
produksi sebesar 967 kuintal. Produksi cabai rawit segar tahun 2020 sebesar 61.241
kuintal dengan luas panen cabai rawit sebesar 1.145 hektar, dan rata-rata produktivitas
53,47 kuintal per hektar. Dibandingkan tahun 2019, terjadi kenaikan produksi sebesar
2.596 kuintal. Produksi bawang merah dengan daun tahun 2020 sebesar 792 kuintal
dengan luas panen bawang merah sebesar 29 hektar, dan rata-rata produktivitas 27,64
kuintal per hektar. Dibandingkan tahun 2019, terjadi penurunan produksi sebesar 3.164
kuintal atau turun 79,98 persen.
Berdasarkan data yang dihimpun Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka Tahun 2022,
populasi babi merupakan populasi ternak terbesar disusul dengan sapi, kambing dan
kerbau. Total populasi babi pada tahun 2021 sebesar 228.345 ekor yang menyebar di
seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah dengan populasi terbesar berada
di Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Gunung Mas, Kotawaringin Timur, Katingan dan
Barito Selatan. Populasi sapi yang ada di Kalimantan Tengah pada tahun 2021 berjumlah
89.695 ekor. Populasi sapi pun tersebar di semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan
Tengah. Populasi terbesar terdapat di Kabupaten Kotawaringin Barat dengan jumlah
26.993 ekor disusul dengan Kabupaten Katingan dengan jumlah 9.993 ekor, Kabupaten
Pulang Pisau dengan jumlah 9.064 ekor, Kabupaten Seruyan dengan jumlah 9.016 ekor
dan Kabupaten Kotawaringin Timur denganjumlah 6.843 ekor. Populasi kambing tersebar
di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah 49.778 ekor
dengan jumlah terbesar berada di Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Seruyan,
Lamandau dan Kapuas. Berbeda dengan babi, sapi dan kambing, populasi kerbau dengan
jumlah 11.850 ekor tidak tersebar di semua Kabupaten/Kota. Kerbau hanya ada di
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Barito Selatan, Barito Utara, Lamandau, Seruyan,
Katingan, Gunung Mas, Barito Timur, Murung Raya, dan Palangka Raya.
Dalam bidang perikanan, rumah tangga perikanan tangkap pada tahun 2021 berjumlah
34.045 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga perikanan budidaya berjumlah
30.223 rumah tangga. Rumah tangga perikanan tangkap maupun perikanan budidaya
tersebar di semua kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Tengah. Khusus potensi laut,
Kalimantan Tengah memiliki area seluas 94.500 km2 dengan panjang garis pantai 703,91
Km, memiliki berbagai jenis ikan pelagis, udang, rajungan, dan lainnya. Pantai laut di
selatan Kalimantan Tengah merangkai 7 (tujuh) kabupaten; yaitu Kabupaten
Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas, Kabupaten
Sukamara,Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau, di
mana usaha tambak di untuk budidaya air payau seluas 8.314,94 hektar, potensi tambak
untuk budidaya air payau sebesar 54.149,65 hektar.
Cetak Biru (Blue Print) PPM
Provinsi Kalimantan Halaman 68 dari 160
Tengah
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah tahun 2020, Provinsi Kalimantan Tengah juga mempunyai hutan yang
terbagi kedalam hutan lindung, hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas dan hutan
produksi yang dapat dikonversi. Luas hutan lindung mencapai 1.353.592,89 hektar, hutan
produksi tetap 3.771.891,44 hektar, hutan produksi terbatas 3.277.609,82 hektar, dan
hutan produksi yang dapat dikonversi 2.087.844,05 hektar. Hutan lindung terluas ada di
Kabupaten Murung Raya, Kapuas dan Pulau Pisang.
Selain itu, sektor pertanian (dalam arti luas) menempati urutan pertama lapangan usaha
yang menyerap tenaga kerja di Kalimantan pada tahun 2022 yaitu sebesar 33,36 persen,
disusul sektor perdagangan besar dan eceran (16,99 persen), industri pengolahan (8,98
persen), pertambangan dan penggalian (8,91 persen), dan jasa pendidikan (5,44 persen).
Terkait dengan capaian cetak biru pada aspek pengembangan ekonomi masyarakat
sekitar tambang periode 2019-2021, beberapa perusahaan pertambangan yang ada di
Kalimantan Tengah telah berkontribusi dalam pengembangan ekonomi melalui kegiatan
Progam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan. Untuk lebih
jelasnya mengenai capaian cetak biru pada aspek pengembangan ekonomi masyarakat
sekitar tambang periode 2019-2021 dapat dilihat pada tabel berikut.
Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri dari beragam suku seperti Dayak, Jawa, Banjar,
Melayu, Madura, serta suku-suku lainnya. Etnis Dayak adalah etnis terbesar di
Kalimantan Tebgah. Beberapa subetnis Dayak yang terdapat di Kalimantan Tengah yaitu
Ngaju (subetnis terbesar yang mendiami daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan
Manuhing, Barito dan Katingan), Bakumpai (mendiami tepian daerah aliran Sungai
Barito), Maanyan (mendiami bagian timur Kalimantan Tengah seperti Barito Timur dan
Barito Selatan), Ot Danum (mendiami daerah utara Kalimantan Tengah), Siang Murung
(mendiami Timur Laut Kalteng/Kabupaten Murung Raya), Taboyan (mendiami
sepanjangan tepian aliran Sungai Teweh), Lawangan (mendiami bagian timur Kalimantan
Tengah/Barito Timur), Dusun (mendiami wilayah aliran sungai Barito dari Barito Selatan
sampai Murung Raya), dan subetnis lainnya dalam jumlah kecil. Orang Dayak di
Kalimantan Tengah umumnya berprofesi sebagai petani dan pegawai pemerintahan.
Etnis Jawa merupakan etnis terbesar kedua di Kalimantan Tengah dengan dari populasi
Kalteng. Mereka tinggal di beberapa kabupaten, seperti Kotawaringin Barat dan Pulang
Pisau. Orang Jawa di Kalimantan Tengah umumnya berprofesi sebagai petani, pegawai,
TNI/Polri, pedagang makanan dan pekerja tambang/sawit. Kesenian Jawa seperti kuda
lumping, reog, wayang kulit dan bahasa Jawa masih bertahan di kantong-kantong
transmigrasi di Kalimantan Tengah. Besarnya proporsi orang Jawa di Kalimantan Tengah
karena banyaknya transmigrasi asal Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur yang
masuk ke Kalimantan Tengah.
Etnis Banjar merupakan etnis terbesar ketiga di Kalimantan Tengah. Orang Banjar banyak
berada di wilayah perkotaan seperti Palangka Raya, Kotawaringin Timur (Sampit) dan Kapuas
yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. Orang Banjar di Kalimantan Tengah
umumnya bekerja sebagai pedagang dan wiraswasta, sehingga kuliner, masakan dan bahasa
Banjar cukup dominan di Kalimantan Tengah. Berbagai upacara adat Banjar, seperti pada
upacara pernikahan, kelahiran (tasmiyah), batamat Al Qur'an, selamatan, baayun mulud dan
sebagian kesenian Banjar, seperti hadrah dan maulid habsyi masih bertahan di Kalimantan
Tengah. Namun kesenian lainnya seperti tari-tarian, madihin, mamanda dan musik panting
sudah jarang ditampilkan di Kalimantan Tengah.
Etnis Sunda, Flores dan Bali di Kalimantan Tengah juga terdapat di wilayah-wilayah
transmigrasi, namun jumlahnya tidak sebanyak etnis Jawa. Etnis Bugis di Kalimantan
Tengah sebagian besar merupakan kelompok Bugis Pagatan dari Kalimantan Selatan yang
merantau ke Kalimantan Tengah. Etnis Batak di Kalimantan Tengah terdapat di wilayah
perkotaan baik sebagai pegawai dan birokrat, maupun di pedalaman sebagai pekerja
tambang dan sawit.
Bahasa yang digunakan secara luas di Kalimantan Tengah adalah Bahasa Dayak dan
Bahasa Indonesia. Persebaran Bahasa Banjar ke Kalimantan Tengah karena besarnya
jumlah perantauan Suku Banjar asal Kalimantan Selatan sehingga Bahasa Banjar
digunakan sebagai bahasa perdagangan dan bahasa sehari-hari. Masyarakat Suku Jawa di
lokasi transmigrasi umumnya menuturkan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Bahasa Dayak yang dominan digunakan oleh Suku Dayak di Kalimantan Tengah, di
antaranya Bahasa Ngaju yang digunakan di daerah Sungai Kahayan dan Kapuas. Bahasa
Bakumpai dan Bahasa Maanyan dituturkan oleh penduduk di sepanjang daerah aliran
sungai Barito dan sekitarnya dan Bahasa Ot Danum yang digunakan oleh Suku Dayak Ot
Danum di hulu Sungai Kahayan dan Sungai Kapuas.
Seni musik yang dikenal di Kalimantan Tengah antara lain kacapi, rebab, sampe, berbagai
jenis gong, kangkanung, berbagai jenis kendang (Gandang), dan katambung. Seni vokal yang
populer antara lain karungut, kandan, manzana, kalalai lalai, ngendau, natum, dodoi, dan
marung. Jenis tarian yang ada di Kalimantan Tengah antara lain tari hugo dan huda, tari putri
malawen, tari tuntung tulus, tari giring-giring, tari Manasai, tari balian bawo, tari balian
dadas, manganjan, tari kanjan halu, tari deder, tari Mandau dan tari kinyah. Beberapa
upacara adat yang sering digelar di Kalimantan Tengah antara lain wadian, tiwah (upacara
memindahkan tulang belulang keluarga yang telah meninggal), wara (upacara pemindahan
tulang belulang keluarga yang telah meninggal), balian (upacara
Cetak Biru (Blue Print) PPM
Provinsi Kalimantan Halaman 74 dari 160
Tengah
pengobatan), potong pantan (upacara peresmian atau penyambutan tamu kehormatan),
mapalas (upacara membuang sial atau membersihkan diri dari malapetaka) dan Ijambe
(upacara pemindahan tulang belulang keluarga yang telah meninggal)
Berbagai agama yang dipeluk masyarakat Kalimantan Tengah terdiri dari Islam, Kristen
(Katolik dan Protestan), Hindu, Budha, Konghucu. Berikut disajikan tabel pemeluk agama
yang ada di Kalimantan Tengah Tahun 2021.
Tabel 24. Jumlah Pemeluk Agama di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021.
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Islam merupakan agama mayoritas yang dianut
oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah disusul dengan Kristen (Protestan dan
Katolik), hindu, budha, konghucu dan lainnya. Di Kalimantan Tengah, agama islam banyak
terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Kotawaringin Barat, Lamandau, dan
Barito Utara. Berikut disajikan tabel pemeluk agama berdasarkan kabupaten/kota di
Kalimantan Tengah.
Tabel 25. Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2021.
Kabupaten Islam Protestan Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya Jumlah
Untuk melihat sejauh mana kualitas pembangunan manusia dari aspek gender dapat
dilakukan dengan melihat data Indeks Pembangunan Gender (IPG). Sama halnya dengan
Indeks Pembangunan Manusia, dalam Indeks Pembangunan Gender dilihat sejauh mana
perempuan dalam aspek Pendidikan Kesehatan dan daya beli. Dalam kurun waktu 5
(lima) tahun terakhir (2017-2021) , nilai IPG di Kalimantan Tengah cenderung menurun.
Pada Tahun 2018 nilai IPG Kalimantan Tengah mencapai 89.13 mengalami penurunan
sampai tahun 2021 menjadi 88,79.
Tabel 27. Jumlah Kelompok Marginal di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017.
Kabupaten/ Anak Lanjut Wanita Anak Korban Orang Bekas Wanita Jumlah
Kota Terlantar Usia/ Rawan Nakal Narkotika dengan Penyandang Tuna
Jompo Sosial Kecacatan Penyakit Susila
Ekonomi Kronis/
Kusta
Kabupaten
Barito Selatan 90 103 0 0 60 181 0 20 454
Tabel 28. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang telah
dilayanan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2019.
No Jenis PMKS Jumlah
1 Korban bencana alam 21.160 Jiwa (5893 KK)
2 Korban bencana sosial 1.690 Jiwa (334 KK)
3 Gepeng (gembel dan pengemis) 20 orang
4 Penderita HIV/AIDS 20 orang
5 Pecandu narkoba 15 orang
6 Fakir Miskin 137.463 orang
7 Anak terlantar 750 orang
8 Anak korban kekerasan lingkungan Rumah Tangga 4 orang
9 Anak korban kekerasan lingkungan Masyarakat 8 orang
10 Anak korban kekerasan seksual 29 orang
11 Lanjut usia terlantar 265 orang
12 Komunitas Adat Terpencil 172 orang
13 Penyandang Tuna Netra 874 orang
14 Penyandang Tuna Wicara-Rungu 966 orang
15 Penyandang Tuna Daksa 1.205 orang
16 Penyandang Tuna Grahita 146 orang
17 Penyandang Cacat Fisik 317 orang
18 Tuna Susila 690 orang
19 Bekas narapidana 1.798 orang
20 Korban penyalahgunaan NAPZA 35 orang
Sumber: Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah 2020 dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2021-2026
Terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat beberapa penyakit yang diderita oleh
masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah antara lain hipertensi, infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA), covid-19, diabetes melitus, diare, suspect malaria, gangguan
kesehatan jiwa, demam tifoid, TB Paru dan pnemonia. Penyakit hipertensi merupakan
penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di Kalimantan Tengah yaitu dengan
jumlah 687.886 orang pada tahun 2021, disusul dengan ISPA yang berjumlah 108.980
orang, covid 19 berjumlah 46.714 orang dan Diabetes Melitus berjumlah 40.011 orang.
Terkait dengan jenis penyakit dan jumlahpenderitanya yang ada di Kalimantan Tengah
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 29. Jenis Penyakit dan Jumlah Penderitanya di Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2021.
1 Hipertensi 687.886
2 Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) 108.980
3 Covid-19 46.714
4 Diabetes Melitus 40 011
5 Diare 17.814
6 Suspect Malaria 13.350
7 Gangguan Kesehatan Jiwa 9.640
8 Demam Tifoid 4.891
9 TB Paru 2.717
10 Pnemonia 2.345
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah
Terkait dengan capaian cetak biru pada aspek pengembangan sosial, budaya
masyarakat sekitar tambang periode 2019-2021, beberapa perusahaan
pertambangan yang ada di Kalimantan Tengah telah berkontribusi dalam
mewujudkan masyarakat yang rukun, damai, dan sejahtera di Kalimantan Tengah
melalui kegiatan Progam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai capaian cetak biru pada aspek
pengembangan sosial budaya masyarakat sekitar tambang periode 2019-2021 dapat
dilihat pada tabel berikut.
IKLH Kalimantan selalu di atas IKLH Nasional. IKLH Kalimantan pada tahun 2019 adalah
72,38. Nilai ini lebih tinggi dari IKLH Nasional yang sebesar 66,55. Sedangkan IKLH
Provinsi Kalimantan Tengah nilainya 74,20. IKLH Kalimantan Tengah menduduki no 3 se
Pulau Kalimantan di bawah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Nilai IKLH
Kalimantan Tengah merupakan agregasi dari nilai indeks kualitas air (IKA) sebesar 56,80;
nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) sebesar 88,83; dan nilai Indeks Kualitas Tutupan Lahan
(IKTL) sebesar 76,27.
Dari 5 provinsi yang ada di Ekoregion Kalimantan, IKA Kalimantan Tengah adalah terburuk
ketiga setelah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Fecal Coli, Total Coliform dan
fosfat menjadi sumber pencemar pada sungai-sungai di Kalimantan Tengah. Hal ini
berkaitan dengan aktivitas MCK oleh masyarakat di hampir sepanjang bantaran sungai.
Disisi lain penggunaan detergen dari industri dan pupuk pertanian berkontribusi pada
konsentrasi fosfat.
Di samping itu potensi limbah dari kegiatan pertambangan, perkebunan dan industri di
Kalimantan Tengah, berpeluang berdampak negatif terhadap lingkungan. Potensi limbah
yang dihasilkan sangat signifikan mencemari sungai jika limbah tidak dikelola dan diolah
dengan benar sebelum dilepas ke badan air. Perhitungan daya dukung lingkungan dan
daya tampung beban pencemaran air sungai perlu dilakukan untuk mengetahui batas
toleransi badan air menerima polutan, sehingga pencemaran dapat dikendalikan. Berikut
disajikan Tabel Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Berbagai Komponennya di
Kalimantan Tahun 2019.
Komponen pembentuk IKLH berikutnya adalah IKU. Kalimantan Tengah memiliki IKU
terendah di Kalimantan dengan nilai 88,83; jauh di bawah Kalimantan Utara dengan nilai
93,79 yang merupakan capaian tertinggi di Ekoregion Kalimantan. Meskipun Kalimantan
Tengah mempunyai nilai IKU terendah di Ekoregion Kalimantan, namun nilai ini masih di
atas IKU nasional. Kebakaran hutan, kegiatan industri, pembakaran tidak sempurna dari
kendaraan bermotor dan juga bahan turunan dari minyak bumi berkontribusi terhadap
sumber pencemar SO2 dan NO2 yang berimplikasi pada rendahnya nilai IKU Kalimantan
Tengah.
Komponen pembentuk IKLH yang terakhir adalah Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL).
IKTL merupakan penyempurnaan dari indeks tutupan lahan (ITH) yang digunakan
sebelum tahun 2017. Pada metode perhitungan IKLH sebelumnya, terdapat keterbatasan
dalam metode perhitungan indikator tutupan lahan sebagai satu-satunya indikator yang
mewakili isu hijau.
Nilai IKTL Kalimantan Tengah tahun 2019 adalah 76,27, angka ini berada di atas IKTL
Kalimantan tetapi berada di atas IKTL Nasional. Nilai IKTL Kalimantan Tengah mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 78,12.
Penurunan ini terjadi akibat kenaikan jumlah titik panas yang berdampak pada
peningkatan lahan yang terbakar. Data Karhutla Monitoring Sistem 2015-2019 regional
Kalimantan menunjukkan luasan lahan yang terbakar pada tahun 2019 lebih kecil
daripada tahun 2015. Luas lahan terbakar di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun
2015 sebesar 583.833,44 hektar, sedangkan tahun 2019 luas lahan terbakar di
Tabel 32.Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Regional Kalimantan Tahun 2015-
2020
Provinsi 2015 2016 2017 2018 2019 2020
IKLH Kalimantan Tengah terus mengalami penurunan sejak tahun 2018. Pada tahun 2018
IKLH sebesar 75,71 sedangkan pada Tahun 2020 sebesar 72.74. Penyumbang turunnya
IKLH adalah dari rendahnya nilai Indeks Kualitas Air (IKA) yang semakin menurun akibat
meningkatkan pencemaran sungai. Indeks Kualitas Tutupan Lahan dari tahun ke tahun
juga mengalami penurunan akibat deforestasi, alih fungsi kawasan, dan kebakaran hutan
sehingga berdampak terhadap perubahan tutupan lahan. Tren penurunan IKLH
Kalimantan Tengah cukup mengkhawatirkan karena selisih IKLH Kalimantan Tengah
dengan IKLH Kalimantan dan IKLH Nasional makin tipis.
Berkaitan dengan kebakaran hutan sebagai faktor menurunnya nilai IKTL, Kalimantan Tengah
memiliki potensi risiko bencana yang dipengaruhi oleh iklim dan kondisi topografi wilayah.
Berdasarkan Indeks RIsiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2021, Provinsi Kalimantan Tengah
memiliki tingkat Indeks Resiko Bencana sedang dengan nilai 132 dan jenis ancaman yang
berpotensi menimbulkan bencana di Kalimantan Tengah yaitu: (1) kebakaran hutan dan
lahan, (2) banjir, (3) tanah longsor (4) cuaca ekstrem, (5) kekeringan,
(6) gelombang ekstrem/ abrasi dan (7) gempa bumi. Berikut ini tabel indeks rIsiko bencana
Provinsi Kalimantan Tengah menurut Kabupaten/Kota Tahun 2017 sampai dengan 2021.
Tabel 33. Indeks Risiko Bencana di Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2017-
Cetak Biru (Blue Print) PPM
Provinsi Kalimantan Halaman 85 dari 160
Tengah
2021.
Indeks Risiko Bencana Kls Risiko
Kabupaten/Kota 2021
2017 2018 2019 2020 2021
Kotawaringin Barat 144,40 144,40 144,40 144,40 133,58 SEDANG
Kotawaringin Timur 156,40 156,40 156,40 156,40 156,40 TINGGI
Kapuas 123,33 123,33 123,33 123,33 140,09 SEDANG
Barito Selatan 120,40 120,40 120,40 120,40 120,40 SEDANG
Barito Utara 120,40 120,40 120,40 120,40 117,57 SEDANG
Sukamara 144,40 144,40 144,40 144,40 144,40 TINGGI
Lamandau 93,20 93,20 93,20 93,20 93,20 SEDANG
Seruyan 144,40 144,40 144,40 144,40 144,40 TINGGI
Katingan 163,20 163,20 163,20 163,20 163,20 TINGGI
Pulang Pisau 168,40 168,40 168,40 168,40 146,47 TINGGI
Gunung Mas 139,20 139,20 139,20 139,20 139,20 SEDANG
Barito Timur 120,40 120,40 120,40 120,40 116,65 SEDANG
Murung Raya 120,40 120,40 120,40 120,40 120,40 SEDANG
Palangka Raya 112,05 103,50 99,29 99,29 94,57 SEDANG
Kalimantan Tengah 133,61 133,00 132,70 132,70 130,75 SEDANG
Sumber: Indeks Risiko Bencana Indonesia Tahun 2021
Terkait dengan capaian cetak biru pada aspek pengembangan lingkungan hidup
periode 2019-2021, beberapa perusahaan pertambangan yang ada di Kalimantan
Tengah telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di
Kalimantan Tengah melalui kegiatan Progam Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PPM) perusahaan. Untuk lebih jelasnya mengenai capaian cetak biru
pada aspek pengembangan lingkungan hidup periode 2019-2021 dapat dilihat pada
tabel berikut.
Kelembagaan dimaknai sebagai suatu jaringan yang terdiri dari sejumlah orang dan
lembaga untuk tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur untuk
memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Di Kalimantan Tengah
terdapat berbagai kelembagaan komunitas baik itu kelembagaan yang bersifat sosial
maupun ekonomi termasuk di dalamnya kelembagaan yang berada di sekitar
pertambangan. Beberapa lembaga tersebut seperti antara lain pemerintahan desa,
Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM),
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), karang taruna, BUM Desa, koperasi, dan lain
sebagainya.
Selain berbagai lembaga tersebut diatas, terdapat juga lembaga karang taruna yang
terdapat di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan data
yang diperoleh, jumlah karang taruna yang ada di Kalimantan Tengah sebanyak 848
(sumberdata: data dinas sosial tahun 2020). Jumlah karang taruna paling banyak terdapat
Dalam rangka pembinaan kepemudaan di desa lingkar tambang, PT ABB berinisiatif untuk
melakukan pembinaan kepada pamuda-pemudi desa dalam bidang olah raga bola volley
yang banyak digemari di desa tersebut. Masing-masing desa dibentuk tim bolla volley
untuk menjadi perwakilan desa dan dipertandingkan dalam memeriahkan HUT RI 2020
yang dilaksanakan pada bulan Agustus setiap tahunnya.
Selain karang taruna, di setiap desa juga terdapat BUMDesa (Badan Usaaha Milik Desa)
yang merupakan usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum.
Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan
dan potensi Desa. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dengan Peraturan
Desa. Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 701 BUM Desa/ BUM Desma yang tersebar di
13 Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah. BUM Desa / BUM Desma terbanyak
terdapat pada kabupaten Kapuas dengan jumlah 154 BUM Desa, disusul Kabupaten
Pulang Pisau sebanyak 90 BUM Desa/ BUM Desma dan Kabupaten Barito Timur sebanyak
85 BUM Desa/ BUM Desma. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel jumlah BUM
Desa di beberapa Kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah.
Cetak Biru (Blue Print) PPM
Halaman 90 dari 160
Provinsi Kalimantan
Tengah
Tabel 36. Jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di Kabupaten Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2021
KABUPATEN BUM Desa BUM Desa BUM Desa Total
Bersama Bersama Lkd
Kotawaringin Barat 71 6 2 79
Kotawaringin Timur 56 4 1 61
Kapuas 145 9 0 154
Barito Selatan 25 1 2 28
Barito Utara 31 1 1 33
Sukamara 7 3 1 11
Lamandau 42 2 1 45
Seruyan 42 1 0 43
Katingan 31 1 0 32
Pulang Pisau 81 5 4 90
Gunung Mas 15 3 1 19
Barito Timur 79 4 1 84
Murung Raya 21 0 0 21
Jumlah 646 41 14 700
Sumber: Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi
Berdasarkan tabel diatas, meskipun mengalami kenaikan koperasi yang tidak aktif
namun volume usaha menunjukan peningkatan sebesar 8,95% pada tahun 2018
yangtentunya berdampak positif kepada peningkatan bagi hasil usahanya. Untuk lebih
kelasnya terkait jumlah koperasi yang aktif dan tidak aktif tahun 2017, berikut disajikan
tabel perkembangan setiap kabupaten mulai dari tahun 2012-2017.
Program Micro Farming adalah program pengenalan awal pertanian dari konsep
ladang berpindah ke pertanian ladang menetap. Dalam micro farming petani ladang
berpindah dikenalkan dengan budidaya pertanian yang lebih menguntungkan seperti
menanam sayur, beternak lele, maupun domba. Tahun 2020, petani micro farming
system berjumlah 167 KK di Desa Barunang.
b. Integrated Farming System
d. Saat ini pemasaran produk petani mitra KPB Taraku Mandiri dipasarkan melalui KPB
Taraku Mandiri. KPB Taraku Mandiri melakukan pemilahan dan penyetoran produk
petani ke catering PT ABB dan Mitra Kerjanya. Selain dipasarkan ke Catering
perusahaan, KPB Taraku Mandiri pada tahun 2020 ini juga memperluas pemasaran
antara lain :
1. Penetrasi pasar lokal (Pasar Segar di Sakakarangan, Marapit dan Pujon)
2. Penetrasi pasar Palangkaraya (Gallery UKM Bandara Tjilik Riwut)
3. Penetrasi pasar Kabupaten Kapuas (Gallery UKM di Rumah Pintar ASKARI Kapuas)
4. Penetrasi pasar Kecamatan Kapuas Tengah (Gallery UKM Pujon)
Terkait dengan capaian cetak biru pada aspek peningkatan kualitas kelembagaan
masyarakat sekitar tambang periode 2019-2021, beberapa perusahaan pertambangan
yang ada di Kalimantan Tengah telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
kelembagaan masyarakat di sekitar tambang di Kalimantan Tengah melalui kegiatan
Progam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan. Untuk lebih
jelasnya mengenai capaian cetak biru pada aspek peningkatan kualitas kelembagaan
masyarakat sekitar tambang periode 2019-2021 dapat dilihat pada tabel berikut.
Kontribusi dalam Peningkatan kapasitas • PT Maruwai Coal melakukan pendampingan BUM Desa melalui
pemberdayaan manajemen BUM Desa peningkatan pengetahuan pengurus warung BUMDes Bolum Boju dalam
BUM Desa mengoperasikan alat dan fasilitas sesuai dengan standar penggunaan dan
laporan transaksi keuangan terdokumentasi dengan baik.
Pengembangan usaha dan • PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) mengikutsertakan BUM Desa dalam
penciptaan peluang usaha proyek-proyek pembangunan infrastruktur penunjang PPM PT MUTU
baru BUMDesa sesuai potensi seperti pembuatan sumur, pembuatan saluran air, dan juga perbaikan
infrastruktur.
• PT Maruwai Coal melakukan pendampingan usaha swalayan BUM Desa
Bolum Boju dengan bantuan sarana prasarana pendukung usaha warung
• PT Padang Mulia memberikan pelatihan beternak Bersama BUM Desa di ring
1,2, dan 3
Peningkatan kerjasama
dengan lembaga terkait
termasuk pemerintah
Kontribusi dalam Peningkatan kapasitas -
pemberdayaan manajemen POKDARWIS
POKDARWIS
Pengembangan usaha dan -
penciptaan peluang usaha
baru POKDARWIS sesuai
potensi
Peningkatan kerjasama -
dengan lembaga terkait
termasuk pemerintah
Pemberdayaan Peningkatan kapasitas Karang • PT Pandang Mulia mengadakan pelatihan mengemudi untuk pemuda/ karang
Karang Taruna Taruna sesuai dengan fungsi taruna di Sbr Garunggung
dan tugasnya
Peningkatan kerjasama -
dengan lembaga terkait
termasuk pemerintah
Cetak Biru (Blue Print) PPM Halaman 95 dari 162
Provinsi Kalimantan Tengah melalui misi yang ingin dicapai berupaya untuk
mempercepat kecukupan sarana dan prasarana umum secara integratif dan
komprehensif dalam rangka peningkatan daya dukung terhadap pembangunan daerah.
Seperti yang tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah bahwa
indikator kemakmuran dan kemajuan kualitas hidup manusia tidak hanya didasarkan
pada pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga komitmen dan usaha pemerintah suatu
daerah dalam menyediakan fasilitas infrastruktur dan aksesibilitas secara merata. Begitu
juga dengan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang memerlukan
infrastruktur penunjang kegiatannya. Beberapa infrastruktur yang ada antara lain
fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, sarana kesehatan, kelistrikan, ibadah, jalan,
Pemukiman air bersih dan masih banyak saran lainnya. Berikut adalah ulasan mengenai
keberadaan beberapa sarana tersebut di atas.
A. Sarana Pendidikan
Kalimantan Tengah memiliki sarana Pendidikan formal mulai dari Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Tingkat Lanjutan Tingkat
pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) bahkan sampai dengan perguruan
tinggi. Jumlah TK yang berada di Kalimantan Tengah mencapai 1872 unit yang tersebar di
semua kabupaten/kota. Begitu juga dengan SD sebanyak 2639 unit, Madrasah Ibtidaiyah
sebanyak 280 unit, SMP sebanyak 845, MTS sebanyak 170, SMA sebanyak 241, SMK
sebanyak 137 unit dan MA sebanyak 83 unit. Selain itu geliat dunia pendidikan di
Kalimantan Tengah sekarang sedang berkembang dengan pesat. Hal tersebut ditandai
dengan bermunculannya berbagai lembaga pendidikan serta keberadaan beberapa
Universitas dan Sekolah Tinggi. Universitas Negeri Palangka Raya dan Untama
merupakan Universitas-universitas Negeri yang ada di Kalimantan Tengah, selain itu
terdapat Universitas Muhammadiyah serta beberapa perguruan tinggi lainnya yang ikut
memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kalimantan Tengah,
seperti Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai serta Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Palangka Raya. Tak lupa pula berbagai Universitas maupun
Sekolah Tinggi rintisan yang terdapat di Kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.
Keberadaan sarana dan prasarana Pendidikan tersebar dibeberapa Kabupaten/Kota.
Berikut disajikan tabel jumlah sekolah menurut jenjang Pendidikan formal di
kabupaten/kota provinsi Kalimantan Tengah.
Tabel 40. Program Bantuan Sarana Prasarana Pendidikan PT ABB Tahun 2021
No Nama Sekolah Lokasi Aktivitas Program
B. Sarana Kesehatan
Kontribusi terhadap sarana kesehatan juga dilakukan oleh PT ABB yang berada di
Kabupaten Kapuas melalui program rehabilitasi sarana kesehatan di beberapa dusun di
Kabupaten Kapuas, kegiatannya berupa (1) pengecetan ulang Rumah Sehat Penderawah
(2) pengecetan ulang MCK 1 (3) pengecetan ulang MCK 2 (4) perbaikan toilet poskesdes
barunang (5) perbaikan sarana air bersih dan jaringan listrik Rumah Sehat Mamput.
C. Sarana Kelistrikan
Cetak Biru (Blue Print) PPM Halaman 99 dari 160
Provinsi Kalimantan
Tengah
Di Provinsi Kalimantan Tengah hampir seluruh kabupaten/kota teraliri listrik. Dari data yang
diperoleh, jumlah total pelanggan mencapai 731.026 pelanggan. Pelanggan paling banyak
berada di Kota Palangka Raya dengan jumlah 139.088 pelanggan disusul dengan Sampit
(Kabupaten Kotawaringin Timur) dengan jumlah 130.500 pelanggan dan Pangkalan Bun
(Kabupaten Kotawaringin Barat) dengan jumlah 90.071 pelanggan. Jumlah pelanggan terkecil
berada di Kuala Pembuang (Kabupaten Seruyan) dan Kabupaten Sukamara dengan jumlah
masing-masing 12.216 dan 21.025 pelanggan. Jumlah pelanggan yang banyak ditunjang
dengan ketersediaan Jumlah Gardu Distribusi Terpasang yang ada disetiap kabupaten/kota.
Jumlah Gardu Distribusi Terpasang terbanyak berada di Kota Palangkaraya yaitu sejumlah
1.013 unit dan jumlah Gardu Distribusi Terpasang paling sedikit berada di Kuala Pembuang
(Kabupaten Seruyan) dengan jumlah 108 unit. Terdapat PLTD disetiap kabupaten/kota
kecuali di Kuala Pembuang (Kabupaten Seruyan) dan di Kabupaten Pulang Pisau. Untuk lebih
jelasnya terkait sarana kelistrikan di setiap kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Jumlah Jumlah
Daya Total Daya Beban Total Gardu Jumlah
Panjang Distribusi PLTD
Kabupaten/ Terpasang Mampu Puncak Pelanggan
No Terpasang
Kota (KW) (KW) (KW) Jaringan JTR (unit)
(Kms) (Buah)
1 Barito Selatan 1705 1000 573 923,22 864 3 90071
2 Barito Timur 5816 2025 1454 1413,84 996 3 130500
3 Barito Utara 56657 52246 22202 1458,73 581 4 80886
4 Gunung Mas 30060 28500 13579 999,07 387 3 44688
5 Kapuas 32410 30253 10881 837,75 363 4 39078
6 Katingan 1456 470 414 402,33 231 1 21025
7 Kotawaringin
Barat 3422 1649 1317 323,94 212 3 21453
8 Kotawaringin
Timur - - - 109,14 108 - 12216
9 Lamandau 4488 1960 1163 752,86 444 4 41586
10 Murung Raya 39200 37240 10690 1061,06 382 - 41377
11 Palangka 962 470 297 361,98 275 1 23263
Raya
12 Pulang Pisau 31640 29825 5267 517,44 231 4 23623
13 Seruyan 31172 29242 12204 445,75 217 1 22172
14 Sukamara 3070 1177 1108 574,41 1013 2 139088
Jumlah 242057 216057 81149 10181,52 6304 33 731026
Sumber: Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka 2022
Selanjutnya untuk melihat persentase rumah tangga yang memiliki sumber penerangan
95
90 86,82
75,9 75,89
75
70,71
70
65
60
Sumber: Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Tengah dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2021-2026
Gambar 6. Grafik Rasio elektrifikasi Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015-2021
D. Sarana Ibadah
Sebagai perusahaan yang ada di Kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur, PT MUTU
juga berkontribusi dalam pembangunan tempat ibadah yang ada wilayah sekitar
tambang berdasarkan permohonan yang ada di desa. Setiap tahun setidaknya terdapat
Infrastruktur yang layak dan memadai merupakan salah satu aspek yang mendasar
dalam suatu proses pembangunan, selain itu kualitas dan kapasitas infrastruktur yang
memadai akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. Jalan merupakan prasarana
mutlak untuk meningkatkan mobilitas penduduk, memperlancar kegiatan ekonomi suatu
daerah dan menembus keterisolasian daerah, baik pada penyelenggaraaan jalan
nasional, jalan provinsi dan jalan dari aset pemerintah kabupaten/kota yang mengacu
pada peraturan tentang pengelolaan keuangan daerah melalui skema hibah kepada
pemerintah daerah. Panjang jalan menurut penyelenggaraaan jalan nasional, jalan
provinsi dan jalan kabupaten/kota yang berwenang mengelolanya di Provinsi Kalimantan
Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 45. Kondisi Jalan di Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Tingkat Pemerintah
yang Berwenang Tahun 2021
Banyaknya sungai di Kalimantan Tengah dengan kelebaran yang memadai dan juga dapat
menjangkau sampai wilayah pedalaman menyebabkan sungai juga berfungsi sebagai
sarana transportasi pergerakan penduduknya. Akan tetapi transportasi sungai ini
mempunyai kelemahan baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Pada saat
musim kemarau biasanya terjadi surutnya air sungai yang dapat menghambat kapal - kapal
besar masuk ke daerah pedalaman, hal ini dikarenakan rendahnya debit air, turunnya
permukaan air dan munculnya batu-batu di dasar sungai ataupun kayu - kayu yang tadinya
tenggelam di dasar sungai sehingga mempertinggi resiko perjalanan kapal. Sungai yang
biasa digunakan untuk transportasi diantaranya adalah Sungai Barito, Sungai Kapuas,
Sungai Jelai-Bila, Sungai Kahayan, Sungai Kumai, Sungai Sekonyer, Sungai Lamandau,
Sungai Arut, Sungai Mendawai, Sungai Mentaya, Sungai Pembuang Sungai Sampit dan
Sungai Seruyan. Terkait dengan sarana udara beberapa bandar udara yang ada di
Kalimantan Tengah antara lain adalah Bandar Udara Tjilik Riwut yang dikenal juga sebagai
bandar udara Palangka Raya karena letaknya berada di Kota Palangkaraya, Bandar udara
Tumbang Samba yang terletak di Kabupaten Katingan, Bandara Udara Sangkalemu yang
terletak di Kuala Kurun Ibu kota Kabupaten Gunung Mas, dan Bandar Udara
Beringin/H.Muhammad Sidik yang terletak di Muara Teweh Ibu Kota Barito Utara.
Sebagai perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Kapuas, pada tahun 2021 PT ABB ikut
serta dalam pemeliharaan jalan dan jembatan di 10 ruas jalan desa lingkar tambang MCIP.
Program perbaikan jalan dan jembatan desa lingkar tambang MCIP ini, telah dilaksanakan
sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang ini. Program ini merupakan program perawatan
Cetak Biru (Blue Print) PPM Halaman 104 dari 160
Provinsi Kalimantan
Tengah
jalan dan jembatan yang harus tetap rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
F. Pemukiman
Penduduk yang tinggal di Kalimantan Tengah dilihat dari tempat tinggalnya terdapat dua
kategori yaitu rumah layak huni dan rumah tidak layak huni. Rumah layak huni adalah
bangunan yang ditempati sebagai tempat tinggal yang memenuhi persyaratan untuk
dihuni dan rumah tidak layak huni adalah sebaliknya. Pada umumnya rumah tidak layak
huni erat kaitannya dengan pemukiman kumuh karena pada dasarnya didaerah kumuh
tergambar kemiskinan masyarakat.
Rumah layak huni dan tidak layak huni di Kalimantan Tengah tersebar di semua
Kabupaten/Kota. Terdapat 338.361 rumah yang tidak layak huni dan 366.112 rumah
yang layak huni. Rumah yang tidak layak huni terbanyak di Kabupaten Kapuas yaitu
sebesar 61.760 unit disusul dengan Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 55.014
unit, Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 31.615 unit dan Kabupaten Seruyan
sebanyak 29.249 unit. Jumlah rumah tidak layak huni paling sedikit ada di Kabupaten
Sukamara sebanyak 9.340 unit. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan tabel jumlah
kondisi rumah menurut kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021.
Pemakaian air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus dikonsumsi penduduk secara
rutin guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Baik buruknya pelayanan air bersih
akan sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku air. Hingga saat ini sumber bahan
baku air yang tersedia untuk diolah dan dijadikan air bersih, semua diambil
Di Kalimantan Tengah jumlah air bersih yang disalurkan PDAM melayani rumah tangga,
sosial dan instansi pemerintah. Pada tahun 2021 jumlah pelayanan air bersih kepada
rumah tangga terbesar berada di Kabupaten Kotawaringin Timur yaitu sebesar 7.853.783
m3, Kabupaten Kapuas sebesar 5.188.360 m3 dan Kotawaringin Barat sebesar 4 702 686
m3. Jumlah pelayanan air bersih kepada rumah tangga paling sedikit berada di
Kabupaten Sukamara yaitu sebesar 287.867 m 3. Untuk jumlah pelayanan air bersih
kepada Instansi Pemerintah terbesar berada di Kota Palangka Raya. Untuk lebih jelasnya
berikut disajikan tabel pelayanan air bersih menurut kabupaten/kota di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2021.
1 KotawaringinBarat
96.676 4 702 686 50 384
2 KotawaringinTimur 314 507
173.326 7 853 783
3 Kapuas 56.553 5 188 360 78 676
4 Barito Selatan 90.533 2 512 973 71 973
5 Barito Utara 80.921 2 886 698 166 795
6 Sukamara 6.964 287 867 5 373
7 Lamandau 21.179 939 240 60 283
8 Seruyan 18.732 805 754 70 854
9 Katingan - - -
10 Pulang Pisau 15.752 896 583 38 481
11 Gunung Mas 30.122 1 189 892 37 110
12 Barito Timur 9.518 385 000 12 738
13 Murung Raya 26.800 639 478 36 848
14 Palangka Raya 194.319 1 977 556 426 809
Jumlah 96.676 4 702 686 50 384
Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka 2022
Provinsi Kalimantan Tengah selama 5 (lima) tahun mengalami peningkatan terkait rumah
tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak. Konsep sanitasi layak sejak tahun
2018 mengalami perubahan yaitu memiliki fasilitas BAB sendiri/ Bersama, kloset leher
angsa dan TPAT tangki septik/IPAL. Persentase rumah tangga yang memiliki akses
terhadap sanitasi layak mengalami peningkatan dari 45,46 persen pada tahun 2017
menjadi 69,23 persen tahun 2019 dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 73,77 persen
rumah tangga di Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki akses sanitasi layak. Pada
tahun 2021 persentase terbesar rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi
layak terdapat di Kota Palangka Raya yaitu 92,38 persen, Kabupaten Kotawaringin Barat
90,73 persen dan Kabupaten Gunung Mas 84,88 persen Untuk lebih jelasnya berikut
disajikan tabel persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi
layak menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021.
Tabel 48.Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses terhadap Layanan Sanitasi
Layak Menurut Kabupaten/Kota diProvinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017-
2021
Berbeda dari konsep air bersih, air minum layak memiliki lebih banyak kriteria dalam
pemenuhannya untuk konsumsi masyarakat, sehingga air yang dikatakan sebagai air
bersih saja belum tentu dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Persentase rumah tangga
yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak mengalami peningkatan dari 63,90
persen pada tahun 2017 menjadi 77,05 persen tahun pada tahun 2021. Pada tahun 2021
persentase terbesar rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan sumber air
minum layak terdapat di Kota Palangka Raya yaitu 99,92 persen, Kabupaten Pulang Pisau
sebesar 87,50, dan Kabupaten Kotawaringin Barat 86,62 persen. Untuk lebih jelasnya
berikut disajikan tabel persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan
sumber air minum layak menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun
2017- 2021.
Di Provinsi Kalimantan Tengah sendiri sebenarnya sudah terdapat beberapa BTS yang
tersebar di semua kabupaten/kota meskipun jumlahnya berbeda antara satu kabupaten/kota
dengan dengan kabupaten/kota lainnya. Pada tahun 2021 Kabupaten Kotawaringin Timur
memiliki paling banyak tower Base Transceiver Station atau disingkat BTS (sebuah
infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara
1 Palangka Raya 55 54
2 Barito Selatan 84 89
3 Barito Timur 81 86
4 Barito Utara 21 21
5 Gunung Mas 28 29
6 Kapuas 16 16
7 Katingan 18 20
8 Kotawaringin Barat 55 52
9 Kotawaringin Timur 28 29
10 Lamandau 56 54
11 Murung Raya 31 37
12 Pulang Pisau 25 26
13 Seruyan 25 21
14 Sukamara 19 20
Total 542 554
Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka 2022
Terkait dengan capaian cetak biru pada aspek peningkatan sarana dan prasarana
infrastruktur yang mendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
sekitar tambang periode 2019-2021, beberapa perusahaan pertambangan yang ada
di Kalimantan Tengah telah berkontribusi dalam peningkatan sarana dan prasarana
tersebut Untuk lebih jelasnya mengenai capaian cetak biru pada aspek peningkatan
sarana dan prasarana masyarakat sekitar tambang periode 2019-2021 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Peningkatan sarana -
kelembagaan masyarakat
Peningkatan kerja sama dengan -
lembaga terkait termasuk
pemerintah dalam
pembangunan sarana dan
prasarana penunjang PPM
Daya saing SDM yang rendah di Provinsi Kalimantan Tengah disebabkan oleh masih
rendahnya mutu dan kualitas pelayanan pendidikan dan rendahnya akses terhadap
pelayanan kesehatan. Hal ini menggambarkan hal yang sama terjadi di tingkat
kabupaten/kota, termasuk di dalamnya kondisi pembangunan manusia di masyarakat
sekitar tambang. Oleh karena itu cetak biru penting dalam PPM adalah peningkatan IPM
masyarakat sekitar tambang. Hal ini tercermin dan dibahasakan dalam salah satu misi
PPM yaitu “Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia di sekitar
tambang dalam bidang Pendidikan dan Kesehatan”. Misi merupakan upaya umum
bagaimana mewujudkan sebuah visi dengan cara-cara yang efektif dan efisien.
Sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi akan menjadikan Provinsi Kalimantan
Tengah, khususnya masyarakat sekitar tambang siap menghadapi segala tantangan dan
mampu memanfaatkan segala peluang yang ada. Dengan peningkatan SDM berdaya saing
Cetak biru peningkatan IPM masyarakat sekitar tambang berfokus pada pemenuhan
solusi permasalahan dan kebutuhan masyarakat serta keselarasan dengan tujuan akhir
penutupan tambang. Permasalahan terkait dengan rendahnya mutu dan kualitas
pelayanan pendidikan di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan RPJMD Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026 dan hasil wawancara dengan Dinas Pendidikan
Provinsi Kalimantan Tengah yaitu:
1. Menurunnya Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SD dan SMA
Berdasarkan data RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2021-2021 dan Provinsi Kalimantan
Tengah dalam Angka Tahun 2022 terjadi penurunan angka partisipasi murni dari tahun
2017 sampai tahun 2019, dan tahun 2020 ke tahun 2021 untuk jenjang SD/MI.
Sementara untuk tingkat SMA Angka Partisipasi murni tertinggi dalam kurun waktu enam
tahun terakhir ada pada tahun 2019 yakni sebesar 60,71 persen dan mengalami
penurunan menjadi 54,08 persen di tahun 2020. Untuk lebih jelasnya mengenai Angka
Partisipasi Murni di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 53. Angka Partisipasi Murni (APM) Kalimantan Tengah
Angka Partisipasi Murni
No. Jenjang Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1.1 SD/MI 98,67 98,90 95,0 93,53 99,11 99,01
1.2 SMP/MTs 75,92 76,00 73,5 73,11 78,45 78,80
1.3 SMA/SMK/MA 52,50 53,86 56,7 60,71 54,08 54,25
RPJMD Kalteng 2021-2026 dan Provinsi Kalimantan Tengah dalam Angka 2022
2. Menurunnya Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SD, SMP
Dalam kurun waktu enam tahun terakhir angka partisipasi kasar untuk jenjang SD/MI ada
pada tahun 2016 yakni sebesar 114,00 yang berarti bahwa selama periode tahun 2017
sampai tahun 2021 angka partisipasi kasar lebih rendah dibanding tahun 2016.
Sementara untuk jenjang SMP terjadi penurunan Angka Partisipasi Kasar dari tahun.
Untuk lebih jelasnya mengenai Angka Partisipasi Kasar di Provinsi Kalimantan Tengah
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 54. Angka Partisipasi Kasar (APK) Kalimantan Tengah
Angka Partisipasi Kasar
No. Jenjang Pendidikan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
10. Tidak selarasnya pendidikan kejuruan dengan keterampilan dan kompetensi yang
dibutuhkan di masyarakat, Dunia Usaha dan Industri (DU/DI)
Berdasarkan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021-2026 dan diskusi bersama
dinas terkait. Permasalahan terkait aspek kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah
adalah:
1. Masalah penyakit menular dan tidak menular
2. Penanganan Stunting yang masih belum optimal
Kasus stunting di Kalimantan tengah disebabkan dari dua faktor, yakni masalah
kesehatan dan masalah lingkungan, seperti sanitasi, air bersih layak minum, konsep air
minum (seperti masalah pipanisasi), ketahanan pangan yang menyangkut masalah
perekonomian.
3. Jumlah distribusi dan kompetensi tenaga kesehatan masih kurang
4. Jumlah sarana, prasarana dan peralatan kesehatan medis dan non medis masih kurang
5. Belum optimalnya kualitas pelayanan Kesehatan dasar dan rujukan
6. Belum optimalnya pengelolaan data dan sistem informasi Kesehatan
7. Jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kurang
terutama di daerah terpencil.
8. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah yang layak huni, sanitasi
layak (sampah, limbah dan drainase lingkungan), air bersih dan air minum layak
9. Belum optimalnya penanganan masalah gizi.
Terkait dengan hal tersebut, perusahaan pertambangan harus merumuskan tujuan akhir
penutupan tambang dalam hal pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,
kemudian melakukan sinkronisasi dengan upaya peningkatan IPM masyarakat sekitar
tambang ke arah tujuan akhir tersebut. Di samping itu juga menyelaraskannya dengan
perusahaan tambang lainnya dalam suatu kawasan yang sama atau terjadi kesamaan
wilayah sasaran. Selain itu, keseluruhan upaya peningkatan IPM dapat dikomunikasikan
dan disinergikan dengan pemerintah daerah, pemerintah desa, instansi dan berbagai
program terkait agar menguatkan dan tidak terjadi tumpang tindih.
Sasaran merupakan penjabaran dari misi yang akan dicapai secara nyata. Strategi
merupakan suatu rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan grand design
perencanaan dalam upaya untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan. Arah
kebijakan memberikan pedoman bagaimana strategi terhubung ke program-program
untuk mewujudkan sasaran. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan
perencanaan yang komprehensif untuk mencapai sasaran.
Pencapaian sasaran cetak biru PPM (pada aspek peningkatan IPM) pada dasarnya adalah
agregasi dari keberhasilan pembangunan manusia yang dicapai pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Perumusan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
telah mengacu pada dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026,
dokumen RPJMN 2020-2024 dan Analisis Tim.
berkualitas dan berdaya saing”. Daya saing merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan
daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan. Salah
satu indikasi permasalahan utama ini adalah masih rendahnya kapasitas ekonomi daerah,
termasuk di dalamnya ekonomi masyarakat sekitar tambang.
Kapasitas ekonomi daerah sangat terkait dengan nilai pertumbuhan ekonomi di Provinsi
Kalimantan Tengah. Dalam rentang waktu 5 (lima) tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi
Provinsi Kalimantan Tengah berada di kisaran 6,16 persen hingga 7,01 persen, dengan
kecenderungan menurun. Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan
Tengah mengalami perlambatan dan mencapai 6,35 persen. Angka ini dapat dikatakan
memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Walau sempat naik
pada Tahun 2017 menjadi 6,73 persen, namun pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi
Provinsi Kalimantan Tengah mengalami penurunan menjadi 5,61 persen, dan selanjutnya
pada tahun 2019 mengalami kenaikan kembali sebesar 6,16 persen. Namun pada tahun
2020 nilai pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah terkontraksi hingga -1.4. Hal ini
disebabkan oleh dampak pandemi virus Covid-19 yang berkepanjangan.
Jika dilihat menurut lapangan usaha terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2020 di beberapa sektor, seperti sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;
Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Konstruksi; Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum; Real Estate; Jasa Perusahaan; dan Jasa Pendidikan.
Rendahnya kapasitas ekonomi daerah juga ditunjukkan oleh capaian PDRB per kapita
Provinsi KalimantanTengah dibanding provinsi-provinsi lainnya di Pulau Kalimantan dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir (2018- 2020). PDRB per kapita Kalimantan Tengah
menempati urutan ketiga setelah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Cetak biru pembangunan ekonomi masyarakat sekitar tambang berfokus pada solusi
permasalahan masyarakat, kesesuaian dengan arah pembangunan kewilayahan, analisa
potensi daerah dan keselarasan dengan tujuan akhir penutupan tambang. Permasalahan
terkait belum optimalnya pengelolaan SDA Kalimantan Tengah disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Terjadinya perlambatan laju pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatnya tingkat pengangguran terbuka (terutama pada lulusan SMA)
3. Distribusi pendapatan produk belum merata
Sumber: Perda No. 5 Tahun 2015 tentang RTRWP Kalteng 2015-2035 (dalam RPJMD Kalteng 2021-2026)
Gambar 7. Pembagian Wilayah ke dalam Tiga Zona di Provinsi Kalimantan Tengah
Berdasarkan kajian potensi daerah, masukan dari Pemerintah Kabupaten Kota dan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah serta mengacu pada Industri Prioritas Nasional.
Kalimantan tengah memiliki produk potensial sektor industri Provinsi yang dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Pada sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah, komoditas unggulan yang potensial
untuk dikembangkan adalah tanaman pangan dalam hal ini padi dan peternakan di
samping juga komoditas pendukung lainnya yaitu komoditas hortikultura. Untuk tahun
2022 sampai 2026 selain di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau dan Gunung Mas, ke depan
juga akan dilakukan pengembangan Kawasan Komoditas padi food estate di Kabupaten
Kotawaringin Timur, Katingan dan Seruyan pada lahan rawa pasang surut seluas 16.000
Ha. Selain itu pada wilayah timur (Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur dan Murung
Raya) akan dilakukan pengembangan komoditas jagung serta kampung hortikultura
mengingat wilayah timur ini potensial untuk pengembangan komoditas hortikultura.
Selain itu juga direncanakan untuk peternakan sapi potong di Pantai Lunci Kabupaten
Sukamara meliputi pembukaan/pengembangan kawasan peternakan sapi potong dengan
model ranch mini yang terintegrasi dengan perkebunan sawit. Dengan pemanfaatan
lahan seluas 50.000 Ha dan di Kabupaten Kotawaringin Barat seluas 900 Ha dengan
dukungan perkebunan sawit di area sekitarnya, merupakan potensi yang sangat besar
untuk pengembangan ternak sapi potong.
2. Sektor Perkebunan
Provinsi Kalimantan Tengah dengan 7 kabupaten di pesisir memiliki panjang garis pantai
703,91 Km, di mana usaha tambak untuk budidaya air payau di Kalimantan Tengah secara
eksisting seluas 8.314,94 ha, potensi tambak untuk budidaya air payau 54.149,65 ha dan
rencana pengembangan tambak budidaya air payau seluas 45.834,71 ha. Dengan kondisi
eksisting yang ada, maka rencana pembangunan untuk jangka menengah di sektor
kelautan dan perikanan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan mengembangkan
kawasan Shrimp Estate di (enam) kabupaten pesisir. Fokus utama pengembangan
kawasan shrimp estate berada di Kabupaten Sukamara. Kabupaten Sukamara memiliki
panjang garis pantai 77,48 km, eksisting usaha budidaya tambak seluas 832 ha, rencana
pengembangan 2.000 ha dengan potensi lahan tambak seluas 2.832 ha. Potensi tambak
di Kabupaten Sukamara berada di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Jelai dan Kecamatan
Pantai Lunci.
Sasaran merupakan penjabaran dari misi yang akan dicapai secara nyata. Strategi merupakan
suatu rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan grand design perencanaan
dalam upaya untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan. Arah kebijakan memberikan
pedoman bagaimana strategi terhubung ke program-program untuk mewujudkan sasaran.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang komprehensif untuk
mencapai sasaran. Terkait dengan PPM, pencapaian sasaran cetak biru PPM (pada aspek
pembangunan ekonomi masyarakat sekitar tambang sampai pasca tambang) pada dasarnya
adalah agregasi dari keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Perumusan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
telah mengacu pada dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026 dan
dokumen RPJMN
Cetak Biru (Blue Print) PPM Halaman 132 dari 160
Provinsi Kalimantan
Tengah
2020-2024. Berikut disajikan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Cetak Biru PPM pada
Aspek Pembangunan Ekonomi Masyarakat Sekitar Tambang sampai Pasca Tambang
Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah 2022-2026.
• Meningkatkan dan Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat Sekitar Pertambangan Berbasis Potensi Lokal dan Pengembangan Kewilayahan
• Melibatkan Masyarakat Setempat dalam Pengelolaan Pertambangan
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya dampak negatif akibat adanya kegiatan
penambangan terhadap tatanan nilai baik sosial maupun budaya yang baik yang selama ini
sudah berjalan di masyarakat sekitar tambang atau bahkan membuat kondisi sosial dan
budaya menjadi lebih baik lagi. Begitu juga dengan kualitas lingkungan hidup yang tidak kalah
pentingnya harus tetap dijaga karena ketika kondisi lingkungan hidup rusak maka akan
berdampak negatif kepada kondisi sosial, budaya bahkan ekonomi masyarakat.
Cetak biru pengembangan sosial, budaya dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar
tambang setidaknya harus memperhatikan pada solusi permasalahan masyarakat,
kesesuaian dengan arah pembangunan regional dan keselarasan dengan tujuan akhir
penutupan tambang. Oleh karena itu pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
yang dilaksanakan oleh perusahaan pertambangan di Provinsi Kalimantan Tengah perlu
memfokuskan pada beberapa hal penting yang dijabarkan berikut ini.
Pengembangan budaya lokal yang berbasis pada kearifan lokal yang mendukung
keberlangsungan sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat dilakukan melalui
penguatan kelembagaan lokal yang ada. Kearifan lokal masyarakat yang terkait langsung
dengan keberlangsungan sumber daya alam dan lingkungan dapat terwujud dalam
bentuk mata pencaharian masyarakat di sekitar tambang yang memiliki potensi dalam
memperkuat kemandirian dan keberlanjutan lingkungan. Berbagai bentuk upaya
konservasi dan pelestarian sumber daya alam yang telah dimiliki masyarakat secara turun
temurun perlu dukungan dalam keberlangsungannya.
Kesenian merupakan salah satu unsur penting sebagai media rekreasi bagi masyarakat
setempat. Di sisi lain kesenian juga dapat menjadi sebuah ajang yang dapat mengangkat
eksistensi masyarakat setempat. Pembinaan olah raga dan seni maupun dukungan
fasilitasnya dapat dilakukan untuk menjamin program ini bisa berkelanjutan. Untuk
pengembangan kesenian dapat dikaitkan dengan seni tradisional dan budaya daerah
setempat sebagai ajang promosi eksistensi masyarakat yang bersangkutan.
Isu pandemi Covid-19 yang menyebabkan terhambatnya aktivitas yang ada di masyarakat
perlu ditindaklanjuti sebagai permasalahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi di
kemudian hari. Begitupun dengan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
kebencanaan lainnya, beberapa Kabupaten di Kalimantan Tengah memiliki indeks risiko
bencana yang berada pada level tinggi, sehingga tak dapat dipungkiri aktivitas tersebut
berpotensi terjadi di kemudian hari dan dampaknya dapat meningkatkan kerentanan di
masyarakat. Untuk mencegah adanya kerentanan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang
tepat dari perusahaan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
Sasaran merupakan penjabaran dari misi yang akan dicapai secara nyata. Strategi
merupakan suatu rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan grand design
perencanaan dalam upaya untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan. Arah
kebijakan memberikan pedoman bagaimana strategi terhubung ke program-program
untuk mewujudkan sasaran. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan
perencanaan yang komprehensif untuk mencapai sasaran.
Pencapaian sasaran cetak biru PPM (pada aspek sosial, budaya dan lingkungan kehidupan
masyarakat sekitar tambang) pada dasarnya adalah agregasi dari keberhasilan
pembangunan sosial, budaya dan lingkungan yang dicapai pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah. Perumusan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
telah mengacu pada dokumen RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021-2026 dan
dokumen RPJMN 2020-2024.
Pertambangan baik mineral maupun batubara merupakan salah satu bidang pengelolaan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu maka pengelolaannya
terbatas kepada potensi yang ada dalam arti dalam kurun waktu tertentu sumber daya
tersebut akan habis. Pada saat pengelolaan sumber daya tersebut mulai dari tahap
eksplorasi, konstruksi, produksi maupun distribusi akan selalu bersentuhan dengan
komunitas terutama masyarakat yang berada di sekitar wilayah tambang.
Mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan upaya untuk tetap menjaga aspek
penghidupan keberlanjutan masyarakat terjaga. Hal ini salah satunya dapat dilakukan
melalui optimalisasi kelembagaan lokal yang ada dan sedang berkembang di masyarakat.
Melalui pemberdayaan kelembagaan diharapkan kemandirian masyarakat di sekitar
wilayah tambang dapat tercapai tanpa menunggu masa berakhirnya produksi
(pascatambang).
3. Banyak BUM Desa yang belum bisa menemukenali potensi desa dan
peluangusaha
Berdasarkan dokumen yang ada dan beberapa penelusuran informasi lainnya maka
pengembangan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian
masyarakat antara lain adalah Koperasi, Badan usaha Milik Desa (BUM Desa), dan
Kelompok tani tanaman pangan, holtikultura dan peternakan . Pengembangan kelembagaan
tersebut tidak terbatas kepada pengembangan sektor ekonomi meskipun itu adalah
Cetak Biru (Blue Print) PPM Halaman 144 dari 160
Provinsi Kalimantan
Tengah
tujuan utama,tetapi juga mengarah pada bidang sosial dan lingkungan secara umum.
Tabel berikut menyajikan data sasaran, strategi dan arah kebijakan cetak biru PPM pada
apke mendorong peningkatan kualitas kelembagaan masyarakat sekitar tambang.
2.3.4.3.ISU STRATEGIS
Kondisi geografis Provinsi Kalimantan Tengah yang cukup luas (nomor 2 terluas setelah
Provinsi Papua) menyebabkan pentingnya sarana dan prasarana untuk konektivitas
wilayah. Keterhubungan antar dan intra wilayah baik melalui jalur darat, udara, maupun
ASDP masih perlu ditingkatkan cakupan dan kualitas pelayanannya. Demikian juga
dengan pelayanan infrastruktur strategis lainnya seperti air bersih, air limbah, dan listrik,
membutuhkan perhatian agar dapat dirasakan pelayanannya secara merata keseluruh
wilayah.
Tabel 62. Gini Rasio Regional Kalimantan dan Nasional tahun 2019-2021.
Gini rasio Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2020 sama dengan 2021 yang memiliki
angka 0,33 yang berarti Kalimantan Tengah memiliki ketimpangan dengan kategori
rendah. JIka dibandingkan dengan provinsi yang lain terutama Kalimantan Selatan, maka
Provinsi Kalimantan Tengah memiliki gini rasio yang lebih rendah yang berarti
pemerataan pembangunan yang lebih baik jika dibandingkan dengan Kalimantan
Selatan. Selain itu Kalimantan Tengah juga memiliki nilai yang lebih rendah dibanding
dengan gini rasio nasional yang mencapai 0,381. Meskipun demikian, Kalimantan Tengah
perlu mewaspadainaiknya angka yang menunjukkan ketimpangan tinggi sebesar 0,5. Hal
ini akan meningkatkan potensi kerawanan sosial mengingat kerentanan gejolak
perekonomian akan meningkatkan ketimpangan pendapatan.
Jika dilihat berdasarkan gini rasio kabupaten/ kota di Provinsi Kalimantan Tengah, gini
rasio paling tinggi ada di Kota Palangka Raya (0,362), Kabupaten Kotawaringin timur
(0,325), dan Kabupaten Lamandau (0,31). Hal ini berarti daerah tersebut memiliki tingkat
Tabel 63. Gini Rasio Regional menurut Kabupaten di Provinsi Kalimantan dan
Nasional tahun 2019-2021
Kabupaten/Kota Gini Rasio Menurut Kabupaten/Kota
2019 2020 2021
Kotawaringin Barat 0.308 0.333 0.317
Kotawaringin Timur 0.299 0.323 0.325
Kapuas 0.344 0.316 0.312
Barito Selatan 0.297 0.313 0.286
Barito Utara 0.309 0.337 0.308
Sukamara 0.330 0.300 0.290
Lamandau 0.280 0.296 0.321
Seruyan 0.289 0.260 0.262
Katingan 0.274 0.252 0.230
Pulang Pisau 0.357 0.302 0.262
Gunung Mas 0.302 0.279 0.278
Barito Timur 0.339 0.333 0.297
Murung Raya 0.309 0.280 0.308
Palangka Raya 0.357 0.340 0.362
Kalimantan Tengah 0.336 0.329 0.323
Sumber: Badan Pusat Statistik
Minimnya infrastruktur dan aksesibilitas wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah dirasakan
oleh penduduk terutama di wilayah pedesaan yang merupakan titik vital pembangunan
masyarakat ekonomi lemah. Oleh karena itu, pengembangan infrastruktur pedesaan
harus terus dikembangkan terutama dalam pembangunan sektor pertanian (irigasi).
Selain itu, pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi sarana prasarana pendukung
kehidupan harus ditingkatkan dengan dukungan sistem pembiayaan perumahan jangka
panjang, berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.
Indikator kemakmuran dan kemajuan kualitas hidup manusia tidak hanya didasarkan
pada pertumbuhan ekonomi, akan tetapi juga komitmen dari semua pihak di suatu
wilayah dalam menyediakan fasilitas infrastruktur dan aksesibilitas tersebut. Percepatan
pembangunan infrastruktur merupakan faktor yang penting untuk mendorong
konektivitas yang merupakan kunci pertumbuhan suatu wilayah dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Penyediaan infrastrukur yang
• Peningkatan Sarana dan Prasarana Infrastruktur yang Mendukung Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Dengan melihat perkembangan dan kondisi data terakhir yang tersedia tentang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) maka beberapa arah kebijakan terkait
pencapaian target IPM yang dapat dikontribusikan oleh badan usaha pertambangan
antara lain:
A. Bidang pendidikan:
1. Peningkatan kualitas tenaga pendidik pada semua jenjang pendidikan (SD, SLTP,
SLTA)
2. Pemerataan tenaga pendidik pada semua jenjang pendidikan (SD, SLTP, SLTA)
3. Optimalisasi manajemen pendidikan pada semua jenjang pendidikan (SD, SLTP,
SLTA)
4. Peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) di semua jenjang Pendidikan (SD,
SLTP, SLTA)
5. Upaya peningkatan wajib belajar (12 tahun)
9. Peningkatan akses dan layanan pada semua jenjang pendidikan bagi kelompok
rentan
B. Bidang Kesehatan:
7. Peningkatan dan layanan pada semua jenjang layanan kesehatan bagi kelompok
rentan
3. Pengintegrasian PMKS dan KAT sebagai sasaran pemetik manfaat PPM baik
secara langsung maupun tidak langsung
1. Pelibatan kaum wanita yang terus meningkat sesuai kualifikasi dalam berbagai
kegiatan di rantai bisnis perusahaan pertambangan
2. Optimalisasi pemberdayaan perempuan melalui program PPM