Professional Documents
Culture Documents
Uas Hukum Bisnis Dan Pasar Modal
Uas Hukum Bisnis Dan Pasar Modal
2.Pemantauan Perusahaan:
Notaris dapat bekerja sama dengan otoritas pengawas pasar modal dan
lembaga terkait untuk memantau kegiatan perusahaan yang tercatat di pasar
modal. Contoh: Memastikan bahwa perusahaan mematuhi kewajiban
pengungkapan dan melaporkan informasi yang akurat.
B. Emiten jaringan ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), yang melalui anak
usahanya PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) mengelola brand kopi
ternama Starbucks Indonesia. Walaupun demikian saham MAPI tercatat telah
mengalami koreksi sepanjang sebulan terakhir. Mengutip RTI Business, MAPI
telah ambles 11,87% dalam satu bulan terakhir. Sementara itu, dalam kurun
waktu seminggu, MAPI bergerak stagnan. Pada perdagangan Kamis,
(16/11/2023), saham MAPI ditutup turun 2,08% ke Rp1.650. MAPI pun masuk
ke jajaran emiten yang paling banyak dibuang asing dengan total net foreign
sell (NFS) sebesar Rp3,5 miliar.
Sementara itu, MAPB dalam satu bulan terakhir tercatat telah
terapresiasi 1,79%. Namun, sepanjang sepekan terakhir, saham MAPB tercatat
stagnan. Per sesi I pukul 10.35 WIB perdagangan hari ini, saham MAPB
terpantau masih stagnan di harga Rp1.985 per lembar. Selain Starbucks,
restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) juga turut kena imbasnya. Di
Indonesia, KFC dinaungi oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST). Saham
FAST tercatat telah terkoreksi 5,70% sepanjang satu bulan terakhir. Di
Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menaungi segudang merk
consumer goods ternama seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk,
Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Bango, Royco,
Sariwangi, dan masih banyak lagi. Saham UNVR pun ikut terdampak. Tercatat,
UNVR telah terkoreksi 4,44% dalam sepekan terakhir. Per penutupan sesi I hari
ini, UNVR menguat 0,29% ke harga 3.440. Saham PZZA ditutup melemah
0,49% ke level Rp408 dan satu bulan terakhir sahamnya melorot 2,86%
2. A. Pendapat saya terkait situasi tersebut ;
1. Kebijakan Investasi pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk:
- Keberpihakan pada Bank Syariah: Keputusan pemerintah untuk mengarahkan
investasi dana calon jamaah haji pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
sebagai bank syariah memiliki dasar untuk mendukung lembaga keuangan
syariah dan mendukung prinsip-prinsip ekonomi syariah. Hal ini sesuai dengan
upaya untuk mempromosikan pengembangan sistem keuangan syariah di
Indonesia.
- Risiko dan Rendahnya Diversifikasi: Meskipun kebijakan ini dapat mengurangi
risiko riba dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, investasi yang terlalu
terkonsentrasi pada satu instrumen atau lembaga dapat meningkatkan risiko
kinerja yang kurang baik jika ada masalah di lembaga tersebut.
Saran:
- Penerapan kebijakan investasi yang ketat sesuai dengan prinsip syariah.
- Transparansi dan komunikasi yang baik mengenai portofolio dan kinerja
reksadana.
1. Populasi Investor:
- Mayoritas Investor Non-Syariah:
- Sebagian besar investor di pasar modal masih bersifat non-syariah atau
konvensional.
- Produk konvensional lebih mudah diterima dan diminati oleh investor yang
tidak memiliki keterbatasan syariah.
- Kurangnya Kesadaran:
- Kesadaran masyarakat tentang produk keuangan syariah mungkin masih
terbatas.
- Minimnya pemahaman mengenai prinsip-prinsip syariah dan manfaat produk
syariah dapat menjadi penghambat untuk adopsi produk tersebut.
2. Kendala Regulasi:
- Ketidakjelasan Regulasi:
- Beberapa pasar mungkin memiliki regulasi yang kurang jelas atau belum
sepenuhnya mendukung perkembangan produk-produk syariah.
- Ketidakpastian regulasi dapat menjadi kendala bagi penerbitan dan
perdagangan produk syariah.
3. Diversifikasi Produk:
- Ketersediaan Pilihan Produk:
- Pasar modal konvensional biasanya memiliki lebih banyak pilihan produk dan
instrumen keuangan.
- Investasi saham, obligasi konvensional, dan derivatif lainnya memberikan
variasi investasi yang lebih luas.
- Kemudahan Struktur Produk:
- Produk konvensional seringkali memiliki struktur yang lebih sederhana dan
mudah dipahami oleh investor.
- Sementara itu, produk syariah mungkin memiliki struktur yang lebih kompleks
untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah. Contoh:
- Produk konvensional seperti saham blue-chip, obligasi konvensional, dan
reksadana konvensional mungkin lebih mudah diakses dan diperdagangkan di
pasar modal.
- Sementara itu, produk syariah seperti sukuk atau saham syariah mungkin
memiliki kriteria yang lebih ketat dan perlu dipahami secara mendalam oleh
investor.
Dampak jika notaris tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik dapat
melibatkan beberapa konsekuensi serius:
1. Ketidakpastian Hukum:
Dokumen-dokumen yang tidak dibuat atau diverifikasi dengan baik oleh notaris
dapat menciptakan ketidakpastian hukum, yang dapat mempersulit
pelaksanaan dan penyelesaian transaksi.
2. Pelanggaran Hukum:
Kesalahan dalam dokumen-dokumen hukum dapat menyebabkan pelanggaran
terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku di pasar modal,
berpotensi merugikan pihak-pihak yang terlibat.
1. Analisis Fundamental:
Pendekatan Dasar Nilai Saham:
- Analisis fundamental berfokus pada faktor-faktor mendasar yang
mempengaruhi nilai intrinsik suatu saham.
- Menilai kesehatan keuangan perusahaan, kinerja operasional, manajemen,
dan faktor-faktor makroekonomi yang dapat memengaruhi bisnis. Contoh:
- Melihat laporan keuangan seperti laba rugi, neraca, dan laporan arus kas
perusahaan untuk menilai pertumbuhan pendapatan, keuntungan bersih, dan
kemampuan pembayaran utang.
- Menganalisis rasio keuangan seperti Price to Earnings (P/E), Debt to Equity
(D/E), dan Return on Equity (ROE) untuk mengevaluasi kesehatan finansial
perusahaan.
2. Analisis Teknikal:
Pendekatan Berdasarkan Pergerakan Harga dan Volume:
- Analisis teknikal menggunakan grafik harga dan volume untuk memprediksi
arah pergerakan harga saham di masa depan.
- Meneliti pola grafik, indikator teknis, dan tren untuk membuat keputusan
investasi. Contoh:
- Menggunakan moving averages (rata-rata pergerakan) untuk mengidentifikasi
tren pergerakan harga.
- Melihat formasi grafik seperti double tops, double bottoms, atau head and
shoulders untuk mendeteksi sinyal pembalikan atau kelanjutan tren.