You are on page 1of 9
[MOU MRI APTA BISNIS HILR MIGAS ‘Thurs, July 2°¢ 2020, “MEMORANDUM OF UNDERSTANDING” (MoU) PT APTA GASINDO RAHARDJA. DAN PT MIGAS HILIR JABAR TENTANG KERJASAMA PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI HILIR MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) YANG MENCAKUP KEGIATAN INVESTASI, PERDAGANGAN MIGAS BESERTA PRODUK TURUNANNYA DI WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA Nomor PIHAK PERTAMA : OG/MOU . G/ABRA - MAT /2020 Nomor PIHAK KEDUA Pada hari ini, Kamis, di Jakarta, tanggal 2 bulan Juli tahun duaribu duapuluh (2- dibuat dan ditandatangani Memorandum of Understanding PT Apta Gasindo Rahar Migas Hilir Jabar tentang Kerjasama Pengembangan Usaha Pada Industei Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang Mencakup Kegiatan Investasi, Perdagangan Migas Beserta Produk Turunannya di Wilayah Propinsi Jawa Barat dan Sekitarnya (selanjutnya disebut sebagai MoU"), oleh dan antara: 1. PT APTA GASINDO RAHARDJA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan hukum di JI. AKR Tower Lantai 17 F, JI. Panjang No. 5 Jakarta Barat 11530, dengan Akta Pendirian Nomor: 06 tanggal 16 April 2019, dibuat dihadapan Arminawan, S.H., Notaris berkedudukan di Jakarta, dan dalam ini diwakili oleh Ricky Hadianto selaku Direktur Utama, oleh dan karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT. APTA GASINDO RAHARDIA,. Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. PT MIGAS HILIR JABAR, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Jawa Barat berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Wisma Monex lantai 9, JI. Asia Afrika no. 133 - 137 Bandung 40112, dengan Akta Pendirian Nomor: 16 tanggal 25 November 2014 dan Akta Perubahan Nomor: 23 tanggal 16 November 2015 dibuat dihadapan In-in Inayat Amintapura SH , Notaris berkedudukan di Bandung, dan dalam ini diwakili oleh Ir. Adianto, selaku Direktur Utama, oleh dan karenanya berhak serta secara sah bertindak untuk dan atas nama PT MIGAS HILIR JABAR. Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Selanjutnya dalam MoU ini, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri dapat juga disebut “PIEAK™, dan secara bersama-sama dapat juga disebut “PARA PIHAK™ PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: A. Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang, Perdagangan Besar Bahan Bakar Padat, Cair dan Gas, Industri Bahan Bakar dari HEAR & Partners Law Firm [Page 1 of 9 (¥ [MOU MR ~ APTA BISNIS HILIR MIGAS Thurs, July 2° 2020 Pemurnian dan Pengilangan Minyak Bumi, Angkutan Melalui Saluran Pipa, Pertambangan Gas Alam dan Gasifikasi Batubara di Lokasi Penambangan bermaksud mengembangkan dan menjalankan usaha Niaga Perdagangan Bahan Bakar Gas dalam bentuk LNG dan CNG: Bahwa PIHAK KEDUA merupakan Badan Hukum Milik Daerah (BUMD) Propinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang hilir migas dan melakukan kegiatan usaha pemprosesan gas dalam bentuk GAS ALAM TERKOMPRESI (CNG). Bahwa PIHAK PERTAMA telah memiliki beberapa kerjasama salah satu diantaranya adalah kerjasama berdasarkan Perjanjian Joint Venture dengan PT OPTIMA SINERGY COMVESTAMA, yang saat ini sedang dalam tahap perijinan Pembangunan Terminal Penerimaan dan Distribusi LNG yang berlokasi di Kabupaten Batang Provinsi Jawa ‘Tengah (selanjuinya disebut Terminal LNG Batang), dengan kapasitas penyaluran 20 (Guapuluh) hingga 30 (‘igapuluh) MMSCFD, yang direncanakan akan beroperasi di caturwulan pertama pada tahun 2022. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki Stasiun Pengisian/Mother Station Compressed Natural Gas (CNG) berkapasitas 5 (lima) MMSCFD yang telah beroperasi sejak Juni 2020 yang terletak di Pasir Jadi Kabupaten Subang Jawa Barat Bahwa PARA PIHAK terkait pengembangan kegiatan usahanya bermaksud untuk melakukan kerjasama yang mencakup kegiatan investasi, perdagangan minyak dan gas bumi (Migas) beserta produk turunannya di Wilayah Propinsi Jawa Barat dan sekitarnya. PARA PIHAK bermaksud untuk mengembangkan sumber daya yang dimilikinya masing-masing untuk bekerja sama dalam rangka optimalisasi bisnis dan pemanfaatan fasilitas dimiliki PARA PIHAK sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana tercantum dalam MoU ini dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan dilandasi_prinsip itikad baik dan saling ‘menguntungkan, PARA PIHAK bermaksud untuk menyepakati kehendak d ”ARA PIHAK dalam bentuk MoU yang akan menjadi dasar, diatur lebih lanjut serta selanjutnya akan menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) PARA PIHAK, dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN Bahwa Maksud dari MoU ini disepakati oleh PARA PIHAK sebagai pernyataan kehendak dari PARA PIHAK UNTUK MENJALIN KERJASAMA OPERASI (KSO) TERKAIT PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI HILIR MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) YANG MENCAKUP KEGIATAN INVESTASI, PERDAGANGAN MIGAS BESERTA PRODUK TURUNANNYA DI WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA dengan langkah awal termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan. komunikasi, diskusi, negosiasi dan melakukan kajian-Kajian serta saling memberikan informasi_mengenai rencana pelaksanaan kerjasama, yang selanjutnya apabila disepakati oleh PARA PIHAK akan HEAR & Partners Law Firm |Page 2 of 9 f# [MOU MR ~ APTA BISNIS HILIR nalcas ‘Thurs July 2°4 2020 dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) oleh dan antara PARA PIHAK. Bahwa Tujuan dari MoU ini disepakati oleh PARA PIHAK untuk : fa. Mendudukkan komitmen demi menciptakan sinergi dilandasi dengan itikad baik, Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) serta saling menguniungkan PARA PIHAK untuk melakukan pengembangan usaha serta bisnis Perusahaan PARA PIHAK dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh PARA PIHAK dalam Batasan/tidak bertentangan dengan ketentuan Perundang- Undangan yang. berlaku, schingga kemudian diharapkan mampu untuk meningkatkan pendapatan usaha bagi PARA PIHAK; b. -mengumpulkan data, melakukan kajian, meraneang kerangka dan pedoman kerja serta pembagian tugas/kewajiban dan hak-hak PARA PIHAK yang kemudian akan dituangkan dan disepakati oleh PARA PIHAK di dalam PERJANJIAN KERJASAMA OPERASI (KSO) TENTANG PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI HILIR MINYAK DAN GAS BUMI (MIGAS) YANG MENCAKUP KEGIATAN INVESTASI, PERDAGANGAN — MIGAS BESERTA PRODUK TURUNANNYA DI WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA (selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian SO”). Bahwa PARA PIHAK sepakat, MoU ini merupakan langkah awal pemyataan kehendak PARA PIHAK untuk melakukan Kerjasama Operasi yang akan ditindaklanjuti lebih lanjut dalam sebuah dokumen Perjanjian KSO oleh dan antara PARA PIHAK. Bahwa PARA PIHAK sepakat, atas hal-hal yang disepakati oleh PARA PIHAK di dalam MoU ini apabila dikemudian hari diatur dan disepakati lain/berbeda oleh PARA PIHAK di dalam dokumen Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) PARA PIHAK, maka terhadap hal-hal lair/berbeda tersebut akan gugur dengan sendirinya dan mengikuti/mendasarkan pada hal-hal yang diatur dan disepakati oleh PARA PIHAK di dalam Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) PARA PIHAK. Dengan kata lain, PARA PIHAK sepakat untuk menyatakan bahwa MoU ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK, menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) PARA PIHAK sepanjang tidak bertentangan dengan hal-hal yang diatur dan disepakati oleh PARA PIHAK di dalam Perjanjian Kerjasam Operssi (KSO) oleh dan antara PARA PIHAK. Bahwa PARA PIHAK sepakat, atas segala hal-hal yang diatur di dalam MoU ini mengikat PARA PIHAK terbatas pada jangka waktu dari MoU ini, dan apabila dikemudian hati temyata MoU ini tidak dapat dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian KSO oleh dan antara PARA PIHAK maka MoU ini tidak lagi memiliki kekuatan hukum apapun serta tidak akan memiliki konsekuensi dalam bentuk apapun bagi PARA PIHAK. PASAL2 RUANG LINGKUP Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk bekerjasama dalam mendiskusikan dan menetapkan prinsip-prinsip dasar, syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan bagi PARA PIHAK terkait Skema dan Rencana Kerjasama Pengembangan Bisnis Bersama di HEAR & Partners Law Fiem |Page 3of 9 {? Bahwa terkait Skema dan Rencana Kerjasama PARA PIHAK sebagi [MOU MRI APTA BISNIS HILIR MIGAS ‘Thats, July 2% 2020 Industri Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) meliputi investasi dan perdagangan Migas beserta berbagai produk turunannya, dimana kegiatan ini direneanakan untuk dilakukan di Wilayah Propinsi Jawa Barat dan sekitarnya, yang kemudian akan diatur lebih lanjut di dalam dokumen Perjanjian KSO oleh dan antara PARA PIHAK (selanjutnya disebut sebagai “Kerjasama”). Bahwa PARA PIHAK sepakat terkait hasil pembahasan tentang Skema dan Rencana Kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini kemudian akan dituangkan secara detail dalam dokumen Perjanjian Kerjasama Operasi (Perjanjian KSO) yang terpisah berdasarkan syarat dan ketentuan yang disepakati oleh PARA PIHAK dengan tunduk dan patuh serta tidak bertentangan dengan ketentuan hukum dan Perundang-Undangan yang berlaku, ketentuan ketentuan yang berlaku di perusahaan masing-masing PIHAK, dengan terlebih dahulu melakukan kajian-kajian secara detail, _menyeluruh (komprehensif). Bahwa PARA PIHAK sepakat, terkait kajian secara komprehensif sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini adalah bahwa masing-masing PIHAK secara internal team Perusahaannya atau dengan menunjuk Konsultan Bisnis Independen, melakukan kajian serta penilaian tentang kelayakan dari skema dan rencana kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini secara detail dan menyeluruh, yang meliputi seluruh aspke- aspek bisnis, antara lain namun tidak terbatas pada : aspek legalitas. aspek penggunaan/pemanfaatan_ terbaik dan tertinggi (highest and best use), teknis operasional, komersial, finansial, kelayakan, risiko dan aspek-aspek lainnya. Hasil Kajian ini Kemudian akan akan dituangkan oleh masing-masing PIHAK dalam bentuk Dokumen Hasil Kajian Kerjasama, dan menjadi satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian KSO PARA PIHAK yang akan disepakati oleh PARA PIHAK kemudian, Apabila berdasarkan Dokumen Hasil Kajian Kerjasama tersebut kemudian PARA PIHAK sepakat untuk menyatakan bahwa Kerjasama ini layak untuk dilaksanakan, maka PARA PIHAK kemudian akan menindaklanjutinya dalam bentuk Perjanjian Kerjasama Operasi (Perjanjian KSO). Bahwa PARA PIHAK sepakat, apabila kajian dan penilaian tentang skema dan rencana Kerjasama sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini dilakukan oleh Konsultan Bisnis Independen masing-masing PIHAK, maka biaya alas penunjukan dan pembuatan Dokumen Hasil Kajian Kerjasama oleh Konsultan Bisnis Independen tersebut wajib ‘untuk mendapatkan persetujuan tertulis dulu dari PARA PIHAK, dan besaran biayanya akan ditanggung secara masing-masing oleh PARA PIHAK. PASAL3, KEWASIBAN PARA PIHAK imana dimaksud Pasal (2) i, maka PARA PIHAK memiliki tugas/kewajiban antara lain sebagai berikut Masing-masing PIHAK wajib untuk mengurus dan mendapatkan seluruh peri dibutuhkan untuk pelaksanaan kerjasama sebelum ditandatanganinya Perjanjian KSO. oleh dan antara PARA PIHAK. Melaksanakan studi kelayakan atau kajian lainnya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kerjasama yang mencakup hal-hal sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) MoU inis nan yang HEAR & Partners Law Firm |Poge 4 of 9 [MOU Mi} ~ APTA — BISNIS HILIR MIGAS ‘Thurs, July 24 2020 Memberikan dukungan dan kontribusi sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka mewujudkan pelaksanaan kerjasama; Mengidentifikasi permasalahan, mengusulkan alternatif solusi, menjalankan kerangka erjasama dan memegang teguh prinsip-prinsip itikad baik dan Good Corporate Governance: fe. Memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masin masing PIHAK terkait keberlangsungan kerjasama dengan tetap memperhatikan Ketentuan yang diatur MoU inis Menanggung secara masing-masing atas seluruh biaya penunjukan dan pembuatan Dokumen Hasil Kajian Kerjasama yang dilakukan oleh Konsultan Bisnis Independen masing-masing PIHAK, dimana besaran biaya tersebut adalah dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PARA PIHAK. e PASAL 4 PELAKSANAAN KEGIATAN (1) Bahwa dalam pelaksanaan MoU ini, PARA PIHAK menyatakan tunduk dan patuh pada seluruh ketentuan hukum dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. menurut Hukum Republik Indonesia, 2) Bahwa untuk merealisasikan MoU ini maka PARA PIHAK sepakat untuk membentuk suatu Kelompok Kerja dengan menunjuk wakil dari masing-masing PIHAK. PASALS BIAYA - BIAYA (1) Bahwa atas segala biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan MoU disepakati oleh PARA PIHAK menjadi beban dan tanggungjawab dari masing-masing PIHAK, (2) Bahwa PARA PIHAK sepakat tidak ada PIHAK yang berkewajiban untuk membiay dan/atau_mengganti_pengeluaran-pengeluaran/biaya-biaya yang timbul dari PIHAK lainnya terkait pelaksanaan Mol ini, PASAL 6 KEADAAN KAHAR (1) Bahwa yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah peristiwa-peristiwa yang berada diluar Kemampuan PARA PIHAK yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban masing-masing PIHAK di dalam MoU ini, yaitu : a. bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, badai, tsunami dan taufan; b. kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan MoU ini): perang, huru-hara, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan berhubungan dengan pelaksanaan MoU ini; atau 4. perubahan peraturan atau kebijakan yang terkait de secara resmi oleh pemerintah, yacla pemenuhan kewajiban dari satu PIHAK kepada PIHAK n MoU ini, yang dikeluarkan yang berakibat langsung jainnya (“Keadaan Kaha HEAR & Partners Law Firm [Page 5 of 9 = (4) (5) a Q) [MOU MRI ~ APTA BISNIS HILIR BIGAS ‘Thurs, July 2°4 2020, Bahwa dalam hal terjadinya Keadaan Kahar, maka salah satu PIHAK yang terkena wajib memberitahukan secara tertulis disertai bukti-bukti pendukungnya kepada PIHAK. lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar Bahwa PIHAK yang terkena Keadaan Kahar dibebaskan dari kewajiban_ pelaksanaan selama Keadaan Kahar menghalanginya hingga pemberitahuan pengaruh Keadaan Kahar berakhir. Bahwa masing-masing PIHAK memiliki opsi untuk secara bersama-sama_sepakat memutuskan MoU apabila peristiwa Keadaan Kahar berlangsung selama waktu 3 (tiga) bulan secara berturut-turut, Bahwa apabila PARA PIHAK sepakat untuk memutuskan MoU yang diakibatkan oleh peristiwa Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud ayat (4) Pasal ini, maka atas seluruh biaya dan/atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari terjadinya Keadaan Kahar tersebut akan menjadi tanggung jawab dan beban dari masing-masing PIHAK. PASAL 7 JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN MoU Bahwa MoU ini berlaku sejak ditandatanganinya MoU ini sampai dengan 6 (enam) bulan sejak ditandatanganinya MoU ini dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis oleh PARA PIHAK terlebih dahulu, Bahwa MoU ini akan berakhir dengan sendirinya sampai dengan terjadinya salah satu dari peristiwa yang disebutkan dibawah ini, mana yang lebih dahulu ter} a. Berakhirnya jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dan PARA PIHAK masih belum juga menandatangani Perjanjian KSO yang merupakan tindak Janjutipelaksanaan dari MoU inis atau b. telah ditandatanganinya Perjanjian KSO oleh PARA PIHAK sebagai tindak lanjut/pelaksanaan dari MoU ini oleh PARA PIHAK dengan dasar Dokumen Hasil Kajian Kerjasama, hal sebagaimana diatur di dalam Pasal 2 ayat (2) dan (3) MoU in atau c. terdapat ketentuan Perundang-undangan dan/atau kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya Kerjasama PARA PIHAK berdasarkan MoU inis atau d. Keadaan Kahar yang menimpa PARA PIHAK dan terjadi lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut serta tidak dapat diatasi oleh PARA PIHAK, sehingga sangat tidak ‘memungkinkan untuk melanjutkan pelaksanaan MoU ini; atau e. Salah satu PIHAK mengalami kebangkrutan/pailit yang dibuktikan dengan Keputusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Bahwa dalam hal pengakhiran sebagaimana dimaksud ayat (2) MoU ini maka PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 KUHPerdata, sepanjang terkait dengan keputusan hakim atau pengadilan atas pengakhiran tersebut Pemutusan atau pengakhiran MoU menurut Pasal ini akan melepaskan sepenuhnya dan membebaskan PARA PIHAK untuk setiap kewajiban pelaksanaan selanjutnya yang timbul menurut MoU ini, kecuali (i) kewajiban-kewajiban dari masing-masing PIHAK yang timbul sebelum pemutusan dan berakhirnya MoU ini; dan (ii) kewajiban-kewajiban yang dinyatakan secara tegas dalam MoU ini tetap berlaku sesudah pemutusan atau HEAR & Partners Law Firm |Page 6 of 9 @ ay @ a) [MOU MRI ~ APTA BISNIS HILIR MIGAS ‘Thurs July "4 2020, berakhirnya MoU ini. Masing-masing PIHAK sepakat untuk tidak akan saling menuntut kepada PIHAK lainnya dalam bentuk apapun sehubungan dengan pemutusan dan pengakhiran MoU berdasarkan Pasal ini. PASAL8. KORESPONDENSI Bahwa semua surat menyurat dan/atau pemberitahuan-pemberitahuan yang harus dikir oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya dalam MoU ini, dapat dilakukan melal faksimili, pos tercatat, atau melalui ekspedisi/kurir internal PARA PIHAK ke alamat yang disebutkan di bawah ini: PIHAK PERTAMA PT. APTA GASINDO RAHARDJA (“PIHAK PERTAMA”) AKR TOWER Lantai 17 F JL. Panjang No. 5 Jakarta Barat 11530, Indonesia Phone: +6221 -2212 4060 Up Ricky Hadianto ~ Email: info@aptagasindo.com PIHAK KEDUA PT MIGAS HILIR JABAR Alamat_ : Wisma Monex lanta Phone : +62 22 8602 6870 Ir, Adianto - Direktur adiantoje@yahoo.com 119, JL. Asia Afrika no. 133 - 137 Bandung 40112 Bahwa apabila terjadi perubahan alamat korespondensi dari salah satu PIHAK, maka perubahan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada PIHAK lainnya. Bahwa apabila perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan pengiriman yang ditujukan ke alamat di atas atau alamat terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing PIHAK. Bahwa setiap surat atau pemberitahuan yang diberikan kepada PIHAK manapun berdasarkan ayat (1) diatas akan dianggap telah diserahkan apabila telah dikirimkan: a. melalui faksimili, ketika dikirimkan dengan bukti transmisi faksimili_ yang ‘menunjukkan bahwa seluruh komunikasi atau pemberitahuan telah dikirimkan secara sukses dan konfirmasi penerimaan dari PIHAK yang menerima: atau b. melalui pos tercatat, setelah pengiriman ke alamat yang bersangkutan dengan tanda terima; atau c. melalui ekspedisi/kurir internal atau secara langsung, setelah pengiriman ke alamat yang bersangkutan dengan tanda terima. PASAL9 KERAHASIAAN Bahwa masing-masing PIHAK menyatakan bersedia dan wajib memperlakukan setiap dan seluruh informasi yang telah disepakati berdasarkan MoU ini, yang diungkapkan oleh HEAR & Partners Law Firm [Page 7 of 9 [MOU MR APTA BISNIS HILIR MIGAS Thurs, July 24 2020 salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya sebagai informasi rahasia dan tidak akan mengungkapkannya kepada PIHAK ketiga lainnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya, (2) Bahwa masing-masing PIHAK wajib dan akan selalu memastikan para wakilnya dan/atau tenaga ahli yang ditunjuk sehubungan dengan pelaksanaan MoU ini menjaga kerahasiaan isi dan ketentuan dalam MoU ini, serta memperlakukan seluruh informasi atau data, baik: secara lisan, elektronik, atau tertulis yang diterima dan diperoleh dalam kaitannya dengan MoU ini sebagai informasi rahasia (3) Bahwa ketentuan tentang kewajiban menjaga informasi rahasia tetap berlaku, kecuali: a. PARA PIHAK atau salah satu. PIHAK. diwajibkan mengungkapkannya untuk memenuhi ketentuan hukum yang berlaku: b. Telah diperoleh persetujuan dari PIHAK lainnya. (4) Bahwa ketentuan sebagaimana tersebut ayat (1) dan (2) Pasal ini tetap berlaku walaupun MoU ini telah berakhir atau diputus baik sepihak atau berdasarkan kesepakatan PARA. PIHAK, PASAL 10 HUKUM YANG BERLAKU Bahwa MoU ini dibuat dan disepakati olch PARA PIHAK berdasarkan dan tunduk serta ditafsirkan berdasarkan ketentuan Hukum Negara Republik Indonesia. PASAL 11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Bahwa apabila dikemudian hari terjadi perselisihan antara PARA PIHAK mengenai penafsiran dan/atau pelaksanaan dari MoU ini, maka PARA PIHAK akan menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mencapai mufakat terlebih dahulu dalam jangka waktu 30 (tiga puluhy HARI terhitung sejak diterimanya pemberitahuan timbulnya perselisihan dari salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya. (2) Bahwa apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender musyawarah tersebut ayat (1) Pasal ini tidak membawa penyelesaian, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia dan memilih kedudukan tetap dan umum di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BAND di Jakarta, (3) Bahwa selama periode berlangsungnya proses musyawarah unutk mencapai mufakat (ayat 1 Pasal ini) maupun dalam periode Arbitrase atas suatu perselisihan (ayat (2) Pasal ini) maka PARA PIHAK sepakat untuk tetap melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan MoU ini, kecuali diperjanjikan lain oleh PARA PIHAK. PASAL 12 PENGALIHAN Bahwa salah satu PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan darvatau_menyerahkan setiap dan/atau seluruh hak dan/atau kewajiban berdasarkan MoU ini kepada PIHAK ketiga jnnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya. HEAR & Partners Law Fiem |Page 8 of 9 a Q) GB) Demikian MoU ini dibuat dan ditandatangani PARA PIHAK oleh masin; yang berhak dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, masing- [MOU MRJ~ APTA BISNIS HILIR malcas “Thurs July 2°¢ 2020, PASAL 13 KETENTUAN-KETENTUAN LAIN Bahwa hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam MoU ini dapat dilakukan perubahan dan/atau Penambahan dan akan dituangkan dalam —_bentuk ‘Amandemen/Addendum oleh PARA PIHAK, dimana Amandemen/Addendum tersebut ‘merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari MoU ini Bahwa dalam hal suatu ketentuan yang terdapat dalam MoU ini dinyatakan tidak sah atau tidak dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun sebagian, maka ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya berlaku bagi ketentuan tersebut atau sebagian dari padanya saja sedangkan ketentuan lainnya dari MoU ini tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh serta mengikat PARA PIHAK, Selanjutnya PARA PIHAK sepakat bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat diberlakukan ersebut akan diganti dengan ketentuan yang sah menurut hukum dan sejauh serta sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan komersial dibuatnya ketentuan tersebut olch PARA PIHAK. Bahwa MoU ini dapat ditandatangani seeara terpisah (counterparts), masing-masing, setelah ditandatangani akan dianggap sebagai asli, dan keseluruhan tandatangan tersebut apabila dijadikan satu akan dianggap sebagai satu kesatuan dokumen yang sama dan mengikat. masing wakilnya nasing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk masing-masing PIHAK, dan sepanjang dipersyaratkan ‘menurut anggaran dasamya, masing-masing PIHAK dianggap telah memperoleh seluruh persetujuan yang diperlukan untuk dapat diberlakukannya MoU ini. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT APTA ce RAHARDJA PT MIGAS HILIR JABAR IR. ADIANTO DIREKTUR DIREKTUR UTAMA HEAR & Partners Law Firm |Page 9 of 9

You might also like