You are on page 1of 8
MOU MR APTA NG Thurs, July 2% 2020 “MEMORANDUM OF UNDERSTANDING" (MoU) PT APTA GASINDO RAHARDJA DAN PT MIGAS HILIR JABAR TENTANG DISTRIBUSI DAN PEMASARAN COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) DENGAN VOLUME I (SATU) MMSCFD UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN DI WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT DAN SEKITARNYA Nomor PIHAK PERTAMA : Nomor PIHAK KEDUA : 68/0. G/A@pA- MPT/,909 Pada hari ini, Kamis, di Jakarta, tanggal 2 bulan Juli tahun duaribu duapuluh (2- dibuat dan ditandatangani Memorandum of Understanding PT Apta Gasindo Rahardj Migas Hilir Jabar tentang Kerjasama Pengembangan Usaha Pada Industri Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) terkait Distribusi dan Pemasaran Compressed Natural Gas (CNG) di Wilayah Propinsi Jawa Barat (selanjutnya disebut sebagai “MoU"), oleh dan antara: PT MIGAS HILIR JABAR, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Jawa Barat berbentuks Perseroan Terbatas yang an berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan hukum di Wisma Monex lantai 9, JI. Asia Affika no. 133 - 137 Bandung 40112, dengan Akta Pendirian Nomor: 16 tanggal 25 November 2014 dan Akta Perubahan Nomor al 16 November 2015 dibuat dihadapan In-in Inayat Amintapura SH . Notaris berkedudukan di Bandung, dan dalam ini diwakili oleh Ir. Adianto, selaku Direktur, oleh dan karenanya berhak serta secara sah bertindak untuk dan atas nama PT MIGAS HILIR JABAR. Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. PT APTA GASINDO RAHARDAA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan hukum di JI. AKR Tower Lantai 17 F. Ji, Panjang No. 5 Jakarta Barat 11530, dengan Akta Pendirian Nomor: 06 tanggal 16 April 2019, dibuat dihadapan Arminawan, S.H., Notaris berkedudukan di Jakarta, dan dalam diwakili oleh Ricky Hadianto selaku Direktur Utama, oleh dan karenanya sah bertindal untuk dan atas nama PT. APTA GASINDO RAHARDJA,. Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-send Selanjutnya dalam MoU it dan secara bersama-sama dapat juga disebut "PARA PIHAK’ dapat juga disebut “PIHAK™ PARA PIHAK dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebag: A. Bahwa PIHAK PERTAMA merupakan Badan Hukum Milik Daerah (BUMD) Propinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang migas dan melakukan kegiatan usaha pemprosesan gas dalam bentuk GAS ALAM TERKOMPRESI/COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) serta memiliki alokasi gas dalam bentuk CNG dengan kapasitas maksimal HEAR & Partners Law Firm |Page Lf MOU MJ ~APTA -CNG ‘Thurs, July 242020 in titik serah di Mother Station Pasir Jadi, Subang — Jawa sebesar 2 (dua) MMSCFD deng Barat: B. Bahwa PIHAK KEDUA merupakan Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang Perdagangan Besar Bahan Bakar Padat, Cair dan Gas, Industri Bahan Bakar dari Pemurnian dan Pengilangan Minyak Bumi, Angkutan Melalui Saluran Pipa. Pertambangan Gas Alam dan Gasifikasi Batubara di Lokasi Penambangan bermaksud mengembangkan dan menjalankan usaha Niaga Perdagangan Bahan Bakar Gas dalam bentuk LNG dan CN C._ Bahwa PIHAK KEDUA terkait pengembangan kegiatan usahanya membutuhkan alokasi kebutuhan Compress Natural Gas (CNG) dengan volume 1 (satu) MMSCFD dari PIHAK PERTAMA dengan skema FOB Mother Station untuk memenuhi kebutuhan konsumen PIHAK KEDUA di Wilayah Propinsi Jawa Barat D. PARA PIHAK bermaksud untuk mengembangkan sumber daya yang dimilikinya masing-masing untuk bekerja sama dalam rangka optimalisasi bisnis dan pemanfaatan fasilitas yang dimiliki PARA PIHAK sesuai dengan ruang lingkup sebagaimana tercantum dalam MoU ini dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, dengan dilandasi prinsip itikad baik dan sali menguntungkan, PARA PIHAK bermaksud untuk menyepakati kehendak dari PARA PIHAK dalam bentuk MoU yang akan menjadi dasar, diatur lebih lanjut serta selanjutnya akan menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) oleh dan antara PARA PIHAK, dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Bahwa Maksud dari MoU ini disepakati oleh PARA PIHAK sebagai pernyataan kehendak dari PARA PIHAK UNTUK MENJALIN KERJASAMA TERKAIT DISTRIBUSL DAN PEMASARAN COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) DENGAN VOLUME 1 (SATU) MMSCFD UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN DI WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT dengan langkah awal termasuk namun tidak terbatas pada kegiatan komunikasi, diskusi, negosiasi dan melakukan kajian-kajian serta saling memberikan informasi mengenai_reneana pelaksanaan kerjasama, yang selanjutnya apabila disepakati oleh PARA PIHAK akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) oleh dan antara PARA PIHAK. 2, Bahwa Tujuan dari MoU ini disepakati oleh PARA PIHAK untuk a. Mendudukkan komitmen demi menciptakan sinergi dilandasi dengan itikad baik. Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) serta saling menguntungkan PARA PIHAK untuk melakukan pengembangan usaha serta bisnis Perusahaan PARA PIHAK dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh PARA PIHAK dalam Batasan/tidak bertentangan dengan ketentuan Perundang- HEAR & Partners Law Firm |Page 20f Ng MOU MRJ~APTA-CNG “Thurs July 242020 Undangan yang berlaku, sehingga_kemudian diharapkan mampu untuk meningkatkan pendapatan usaha bagi PARA PIHAK: b. mengumpulkan data, melakukan kajian, merancang kerangka dan pedoman kerja serta pembagian tugas/kewajiban dan hak-hak PARA PIHAK yang kemudian akan dituangkan dan disepakati oleh PARA PIHAK di dalam PERJANJIAN JUAL BELI GAS (PJBG) COMPRESSED NATURAL GAS (CNG) DENGAN VOLUME 1 (SATU) MMSCFD OLEH DAN ANTARA PARA PIHAK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN DI WILAYAH PROPINSI JAWA BARAT (selanjutnya disebut sebagai “PJBG”). 3. Bahwa PARA PIHAK sepakat, atas hal-hal yang disepakati oleh PARA PIHAK di dalam Mol ini apabila dikemudian hari diatur dan disepakati lain/berbeda oleh PARA PIHAK di dalam dokumen PJBG, maka terhadap hal-hal lain/berbeda tersebut akan gugur dengan sendirinya dan mengikuti/mendasarkan pada hal-hal yang diatur dan disepakati oleh PARA PIHAK di dalam PJBG. Dengan kata lain, PARA PIHAK sepakat untuk menyatakan bahwa MoU ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK, menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari PJBG sepanjang tidak bertentangan dengan hal-hal yang diatur dan disepakati oleh PARA PIHAK di dalam PJBG oleh dan antara PARA PIHAK tersebut, 4. Bahwa PARA PIHAK sepakat, atas segala hal-hal yang diatur di dalam MoU ini mengikat PARA PIHAK terbatas pada jangka waktu dari MoU ini, dan apabila dikemudian hari ternyata MoU ini tidak dapat dilanjutkan dengan penandatanganan PJBG oleh dan antara PARA PIHAK maka MoU ini disepakati oleh PARA PIHAK berakhir dengan sendirinya, tidak lagi memiliki kekuatan hukum apapun serta tidak akan memiliki konsekuensi dalam bentuk apapun bagi PARA PIHAK. PASAL 2, RUANG LINGKUP. Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk bekerjasama dalam mendiskusikan dan menetapkan prinsip-prinsip dasar, syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan bagi PARA PIHAK terkait Skema dan Rencana _Kerjasama_Pemberian Alokasi_Penjualan Gas Alam Terkompresi/Compressed Natural Gas (CNG) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan volume 1 (satu) MMSCFD dengan system FOB di Mother Station milik PIHAK PERTAMA yang berlokasi di Pasir Jadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang kemudian akan diatur dan disepakati lebih lanjut di dalam dokumen PJBG oleh dan antara PARA PIHAK (selanjutnya disebut sebagai “Kerjasama”). PASAL3 KEWAJIBAN PARA PIHAK Bahwa terkait Skema dan Reneana Kerjasama PARA PIHAK sebagaimana dimaksud Pasal (2) MoU ini, maka PARA PIHAK memiliki tugas/kewajiban antara lain sebagai berikut a. Masing-masing PIHAK wajib untuk mengurus dan mendapatkan seluruh petizinan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kerjasama sebelum ditandatanganinya PJBG oleh dan antara PARA PIHAK b. — Melaksanakan studi kelayakan atau kajian lainnya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan kerjasama yang mencakup hal-hal sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) MoU ini: HEAR & Partners Law Firm [Page 3 of @ w @) wo Q) MOU MRI -APTA CNG “Thurs July 2°¢2020 Memberikan dukungan dan kontribusi sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka mewujudkan pelaksanaan kerjasama; entifikasi permasalahan, mengusulkan alternatif solusi, menjalankan kerangka kerjasama dan memegang teguh prinsip-prinsip itikad baik dan Good Corporate Governane Memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masing- masing PIHAK terkait keberlangsungan kerjasama dengan tetap memperhatikan ketentuan yang diatur MoU ini: Menanggung secara masing-masing atas seluruh biaya penunjukan dan pembuatan Dokumen Hasil Kajian Kerjasama yang dilakukan oleh Konsultan Bisnis Independen masing-masing PIHAK, dimana besaran biaya tersebut adalah dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PARA PIHAK. PASAL 4 PELAKSANAAN KEGIATAN Bahwa dalam pelaksanaan MoU ini, PARA PIHAK menyatakan tunduk dan patuh pada seluruh ketentuan hukum dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku menurut Hukum Republik Indonesia. maka PARA PIHAK sepakat untuk membentuk PIHAK. Bahwa untuk merealisasikan MoU ini suatu Kelompok Kerja dengan menunjuk wakil dari masing-masii PASAL5 BIAYA-BIAYA. Bahwa atas segala biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan MoU ini disepakati oleh PARA PIHAK menjadi beban dan tanggungjawab dari masing-masing PIHAK, Bahwa PARA PIHAK sepakat tidak ada PIHAK yang berkewajiban untuk membiayai dan/atau. mengganti pengeluaran-pengeluaran/biaya-biaya yang timbul dari PIHAK lainnya terkait pelaksanaan MoU in PASAL 6 KEADAAN KAHAR Bahwa yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah peristiwa-peristiwa yang berada diluar Kemampuan PARA PIHAK yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban masing-masing PIHAK di dalam MoU ini, yaitu : a. bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, badai, tsunami dan taufan: b. kebakaran (Kecuali disebabkan dalam pelaksanaan MoU ini); ¢. perang, fhuru-hara, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan berhubungan dengan pelaksanaan MoU inis atau d._perubahan peraturan atau kebijakan yang terkait dengan MoU ini, yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah, yang berakibat langsung pada pemenuhan kewajiban dari satu PIHAK kepada PIHAK lainnya (“Keadaan Kahar”). Bahwa dalam hal terjadinya Keadaan Kahar, maka salah satu PIHAK yang terkena wajib memberitahukan secara tertulis disertai bukti-bukti pendukungnya kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar. EAR & Partners Law Fiem |Page 4of 8 # 8) w w Q) GB) @ MoU Ml ~APTA CNG Thurs, July 22020 Bahwa PIHAK yang terkena Keadaan Kahar dibebaskan dari kewajiban pelaksanaan selama Keadaan Kahar menghalanginya hingga pemberitahuan pengaruh Keadaan Kahar berakhir. Bahwa masing-masing PIHAK memiliki opsi untuk secara bersama-sama sepakat memutuskan MoU apabila peristiva Keadaan Kahar berlangsung selama waktu 3 (tiga) bulan secara berturut-turut. Bahwa apabila PARA PIHAK sepakat untuk memutuskan MoU yang diakibatkan oleh peristiwa Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud ayat (4) Pasal ini, maka atas seluruh biaya dan/atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari terjadinya Keadaan Kahar tersebut akan menjadi tanggung jawab dan beban dari masing-masing PIHAK, PASAL7 JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN MoU Bahwa MoU ini berlaku sejak ditandatanganinya MoU ini sampai dengan 6 (enam) bulan sejak ditandatanganinya MoU ini dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan tertulis oleh PARA PIHAK terlebih dahulu. Bahwa MoU ini akan berakhir dengan sendirinya sampai dengan terjadinya salah satu dari peristiwa yang disebutkan dibawah ini, mana yang lebih dahulu terjadi: a. Berakhimya jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dan PARA PIHAK masih belum juga menandatangani PJBG yang merupakan tindak lanjut/pelaksanaan dari MoU b. telah ditandatanganinya PIBG oleh PARA PIHAK sebagai tindak lanjut/pelaksanaan dari MoU ini; atau c. terdapat_ ketentuan Per indang-undangan dan/atau kebijakan Pemerintah yang, mengakibatkan tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya Kerjasama PARA PIHAK berdasarkan MoU ini; atau 4. Keadaan Kahar yang menimpa PARA PIHAK dan terjadi lebih dari 3 (tiga) bulan berturut-turut serta tidak dapat diatasi oleh PARA PIHAK, sehingga sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan pelaksanaan MoU inis atau e. Salah satu PIHAK mengalami kebangkrutan/pailit yang dibuktikan dengan Keputusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Bahwa dalam hal pengakhiran sebagaimana dimaksud ayat (2) MoU ini maka PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 KUHPerdata, sepanjang, terkait dengan keputusan hakim atau pengadilan atas pengakhiran tersebut. Pemutusan atau pengakhiran MoU menurut Pasal ini akan melepaskan sepenuhnya dan membebaskan PARA PIHAK untuk setiap kewajiban pelaksanaan selanjutnya yang timbul menurut MoU ini, kecuali (i) kewajiban-kewajiban dari masing-masing PIHAK. ‘yang timbul sebelum pemutusan dan berakhimya MoU ini: dan (ii) kewajiban-kewajiban Yang dinyatakan secara tegas dalam MoU ini tetap berlaku sesudah pemutusan atau berakhimya MoU ini. Masing-masing PIHAK sepakat untuk tidak akan saling menuntut kepada PIHAK lainnya dalam bentuk apapun sehubungan dengan pemutusan dan pengakhiran MoU berdasarkan Pasal ini HEAR & Partners Law Firm |Page 5 of @ iy wo @ 0) (MOU MRI -APTA -CNG ‘Thurs, July 242020 PASAL 8. KORESPONDENSI Bahwa semua surat menyurat dan/atau pemberitahuan-pemberitahuan yang hatus dikirim oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya dalam MoU ini, dapat dilakukan melalui faksimili, pos tercatat, atau melalui ekspedisi/kurir internal PARA PIHAK ke alamat yang disebutkan di bawah ini: PIHAK PERTAMA PT. APTA GASINDO RAHARDJA (“PIHAK PERTAMA”) AKR TOWER Lantai 17 F JI. Panjang No. 5 Jakarta Barat 11530, Indonesia Phone: +6221 - 2212 4060 Up: Ricky Hadianto ~ Direktur Utama Email: infa@aptagasindo.com PIHAK KEDUA PT MIGAS HILIR JABAR Alamat_: Wisma Monex lantai 9, JI. Asia Afrika no, 133 - 137 Bandung 40112 Phone : +6222 - 8602 6870 Up Ir. Adianto - Direktur Email; adiantoje@vahoo.com Bahwa apabila terjadi perubahan alamat korespondensi dari salah satu PIHAK, maka perubahan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada PIHAK lainnya. Bahwa apabila perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan pengiriman yang dityjukan ke alamat di atas atau alamat terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing PIHAK. Bahwa setiap surat atau pemberitahuan yang diberikan kepada PIHAK manapun berdasarkan ayat (I) diatas akan dianggap telah diserahkan apabila telah dikirimkan: a, melalui faksimili, ketika dikirimkan dengan bukti transmisi faksimili yang menunjukkan bahwa seluruh komunikasi atau pemberitahuan telah dikirimkan secara sukses dan konfirmasi penerimaan dari PIHAK yang menerima; atau b. melalui pos tercatat, setelah pengiriman ke alamat yang bersangkutan dengan tanda terima: atau ¢. melalui ekspedisi/kurir internal atau secara langsung, setelah pengiriman ke alamat yang bersangkutan dengan tanda terima, PASAL9 KERAHASIAAN Bahwa masing-masing PIHAK menyatakan bersedia dan wajib memperlakukan setiap ddan seluruh informasi yang telah disepakati berdasarkan MoU ini, yang diungkapkan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya sebagai informasi rahasia dan tidak akan mengungkapkannya kepada PIHAK ketiga lainnya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya, HEAR & Partners Law Firm [Page 6 of @ 7 MOU ME -APTA -CNG Thurs, July 22020 (2) Bahwa masing-masing PIHAK wajib dan akan selalu memastikan para wakilnya dan/atau tenaga ahli yang ditunjuk sehubungan dengan pelaksanaan MoU ini menjaga kerahasian isi dan ketentuan dalam MoU ini, serta memperlakukan seluruh informasi atau data, baik secara lisan, elektronik, atau tertulis yang diterima dan diperoleh dalam kaitannya dengan MoU ini sebagai informasi rahasia. (3) Bahwa ketentuan tentang kewajiban menjaga informasi rahasia tetap berlaku, kecuali a. PARA PIHAK atau salah satu PIHAK diwajibkan mengungkapkannya untuk memenuhi ketentuan hukum yang berlaku; b. Telah diperoleh persetujuan dari PIHAK lainnya. (4) Bahwa ketentuan sebagaimana tersebut ayat (1) dan (2) Pasal ini tetap berlaku walaupun MoU ini telah berakhir atau diputus baik sepihak atau berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. PASAL 10 HUKUM YANG BERLAKU a MoU ini dibuat dan disepakati oleh PARA PIHAK berdasarkan dan tunduk serta irkan berdasarkan ketentuan Hukum Negara Republik Indonesia PASAL 11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Bahwa apabila dikemudian hari terjadi perselisihan antara PARA PIHAK mengenai penafsiran dan/atau pelaksanaan dari MoU ini, maka PARA PIHAK akan menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah untuk mencapai mufakat terlebih dahulu dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) HARI terhitung sejak diterimanya pemberitahuan timbulnya perselisihan dari salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya, (2) Bahwa apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender musyawarah tersebut ayat (1) Pasal ini tidak membawa penyelesaian, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia dan memilih kedudukan tetap dan umum di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BAND) di Jakarta, (3) Bahwa selama periode berlangsungnya proses musyawarah unutk mencapai mufakat (ayat | Pasal ini) maupun dalam periode Arbitrase atas suatu perselisihan (ayat (2 ) Pasal ini) maka PARA PIHAK sepakat untuk tetap melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan MoU ini, kecuali diperjanjikan lain oleh PARA PIHAK, PASAL 12 PENGALIHAN Bahwa salah satu PIHAK tidak diperkenankan untuk mengalihkan dan/atau menyerahkan setiap dan/atau seluruh hak dan/atau kewajiban berdasarkan MoU ini kepada PIHAK ketiga fainnya tanpa persetujuan tertulis terlebih cahulu dari PIHAK lainnya. PASAL 13 KETENTUAN-KETENTUAN LAIN (1) Bahwa hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam MoU ini dapat dilakukan perubahan dan/atau = Penambahan dan akan dituangkan dalam __bentuk Amandemen/Addendum oleh PARA PIHAK, dimana Amandemen/Addendum tersebut ‘merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dari MoU ini HEAR & Partners Law Fiem |P2ge 7 of 8 iv 2 @) MOU MRJAPTA- CNG ‘Thurs July 242020 Bahwa dalam hal suatu ketentuan yang terdapat dalam MoU ini dinyatakan tidak sah atau tidak dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun sebagian, maka ketidaksahan atau ketidakberlakuan tersebut hanya berlaku bagi ketentuan tersebut atau’ sebagian dari padanya saja sedangkan ketentuan lainnya dari MoU ini tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh serta mengikat PARA PIHAK. Selanjutnya PARA PIHAK sepakat bahwa terhadap ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat diberlakukan tersebut akan diganti dengan ketentuan yang sah menurut hukum dan sejauh serta sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan komersial dibuatnya ketentuan tersebut oleh PARA PIHAK. Bahwa MoU ini dapat ditandatangani secara terpisah (counterparts), masing-masing, setelah ditandatangani akan dianggap sebagai asli, dan kescluruhan tandatangan tersebut apabila dijadikan satu akan dianggap sebagai satu kesatuan dokumen yang sama dan mengikat Demikian MoU ini dibuat dan ditandatangani PARA PIHAK oleh masing-masing wakilnya yang berhak dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeter kekuatan hukum yang sama untuk masi kup. masing-masing mempunyai 1g-masing PIHAK, dan sepanjang dipersyaratkan menurut anggaran dasamya, masing-masing PIHAK dianggap telah memperoleh seluruh persetujuan yang diperlukan untuk dapat diberlakukannya MoU ini PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT APTA GASINDO RAHARDJA PT MIGAS HILIR JABAR Dae ) ey ad 6000. IR. ADIANTO, DIREKTUR UTAMA DIREKTUR HEAR & Partners Law Firm Page 8 of 8

You might also like