KAJIAN KONDISI LINGKUNGAN ESTUARI
BERDASARKAN ANALISIS PARAMETER NUTRIEN NO,-N.
2
NO,-N DAN NH,-N SEBAGAI PERTIMBANGAN
PENGELOLAAN KAWASAN ESTUARI
SUNGAI PORONG DAN WONOKROMO
Oleh : Prihartanto
ABSTRAK
Pengelolaan Kawasan Estuari Wonokromo dan Porong perlu dilakukan secara terintegrasi
dengan pengelolaan DAS Brantas akibat adanya interaksi pengaruh aktivitas pertanian di daerah
uli terhadap tingkat kesuburan dan kondisi ekologi di estuari, Transportasi unsur-unsur NO,-N dan
NO,-N yang tercuci dari lahan-lahan pertanian pada musim hujan melalui sungai dapat meningkatkan
kesuburan di estuari dan mempengaruhi ekologi di kawasan tersebut. Konsentrasi NO,
‘dan NO-N
di sungei Porong dan Wonokromo sangatdipengaruhi oleh dinamita sungaisedangkan Konsentrasi
NHN dipengaruht oleh dinamika pesisir dan laut disekar estuari Wonokromo dan Porong yang
mempengaruh pola flukuasi NHN di estuart dan laut
Kata kunci
1. PENDAHULUAN
Estuari (muara) sering didefinisikan
sebagai tempat bersatunya sungai
dengan laut. Estuari ring dipagari och
Jempengan lumpur intertidal yang,luas
atau rawa garam. Di estuai,salinitas air
berubah secara bertahap mulai dari
ddaerah air tawar ke laut Salnitas injuga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan
pasang surut airnya, Nutrien terlarut
yang berasal dari sungai memperkaya
cstuari dan seringkali dipengaruhi oleh
aktivitas manusia yang berada di DAS
sungai, Nutrien penting yang
mempengaruhi kesuburan estuari
diantaranya adalah N, P dan Si
(Gennerjahn et.al, 2003)
Komunitas tumbuhan yang hidup
4 estuariantaralain rumputrawa garam,
ganggang, dan toplankion. Komunitas
hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan, Bahkan ada
bbeberapa invertebrata laut dan ikan laut
yang menjadikan estuari sebagai tempat
kawin atau bermigrasi untuk menuju
hhabitat ai tawar. Estuari juga merupakan
Nutrien, Estuari.
tempat mencari makan bagi vertebrata
semi ai, yaitu unggas ait
Tiga estwari penting yang bermuara
ke Selat Madura, diantaranya muara
Sungai Porong, Wonokromo dan-Kali
Mas, Sungai-sungai ini merupakan
cabang dari Sungai Brantas yang
berhulu di Gunung Arjuno, Ketiga estuari
ini dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat untuk aktivitas penangkapan
dan budidaya perikanan, serta
pariwisata. Penataan kawasan estuari ini
perlu mempertimbangkan tingkat
kesuburan karena hampir semua
aktivitas di sana bergantung pada
kondisi nutrien yang ada di estuari
tersebut, Salah satu nutrien yang perly
dipertimbangkan keberadaannya
terutama di muara Sungai Porong dan
‘Wonokromo yang langsung mengalir ke
Selat Madura adalah nutrien N dalam
bentuk NO,-N, NO,-N,NH,N. Banyak-
nya pencemaran di hulu Sungai Porong
dan Wonokromo terutama yang berasal
dari aktivitas pertanian akan
berpengaruh pada pengkayaan nutrien
di estuari tersebut.
2. WILAYAH STUDI
Sungai Brantas yang memiliki
Panjang 320 km dan Iuas DAS 11.050
km? (dihitung berdasarkan koordinat
111°30°Etol 12:45°E and 720'S10 8720'S)
‘merupakan salah satu sungai terbesar
di pulau Jawa. Hulu Sungai Brantas
berasal dari gunung berapi Arjuno yang
terbagi menjadi tiga cabang utama yang
menuju pesisir. Sungai Porong dan
‘Wonokromo merupakan cabang utama
yang mengalir ke Selat Madura,
sedangkan Kali Mas mengalir ke dekat
Selat Madura setelah melalui Kota
Surabaya, Iklim di wilayah DAS ini
ddidominasi iklim monsoons. Di bagian
‘timur Pola Jawa hanya terjadi satu kali
‘musim hujan selama bulan November-
April dengan rata-rata debit puncak
sungai rata-rata tahunan sebesar 2220
mm, Debit puncak Sungai yang terjadi
sebesar 217 m* det" pada kondisi rata-
rata tahunan selama periode 1991-1996
(Jennerjahn et.al, 2003)
Sekitar 40 km sebelum kota
Surabaya, Sungai Brantas terbagi
‘lami, Vol. 10 Nomor 8 Tahun 2005menjadi dua cabang yaitu Sungai
Surabaya kearah Timur laut dan Sungai
Porong ke arah Tenggara. Kedua sungai
inj merupakan sarana transportasi air
sedimen utama ke arah laut, Selama
‘musim hujan hampir 80% air sungai
yang berasal dari Sungai Brantas