You are on page 1of 7
Perspektif Bank PENGANTAR Bank adalah pengguna laporan keuangan nasabahnya. Bab ini membahas peran bank dalam mendetcksi manipulasi laporan keuangan, sebagai pemberi pinjaman. Pinjaman bisa diberikan dalam berbagai bentuk, untuk beragam keperluan, dan untuk tenor yang berbeda. 1 ungkinan memberikan pinj untuk pertama kalinya meminta pinjaman, bank dapat melihat kemampuan calon nasabahnya menyiapkan laporan keuangan. Calon nasabah mungkin sudah, tapi mungkin juga belum pernah, menggunakan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangannya. Interaksi pertama ini dimanfaatkan bank untuk memahami calon nasabahnya, termasuk bisnisnya. ay Y culangan nasabahnya, ak melakukan prosedur lain seperti inspeksi ke tempat usaha (pabrik, toko atau gerai, cabang, dan lain-lain). Inspeksi ini memungkinkannya membandingkan laporan keuangan dengan kenyataannya, misalnya kesibukan pabrik, tumpukan persediaan barang, truk yang keluar masuk kawasan pabrik, jenis pelanggan yang membeli barang di gerai nasabah, dst. Inspeksi oleh pejabat bank membuka peluang mendeteksi manipulasi dalam laporan keuangan yang disampaikan nasabahnya. . Kemi iberikgh (bank lain, Hal in : 1e1 i biasanya diiringi dengan’ tambahan pinjaman. Dipindai dengan CamScanner 194 Mendeteksi Manipolasi Laporan Kezansam Ini berbeda dari nasabah yang pertama kali meminjam bank. B perlu berhati-hati dalam mengambil alih pinjaman, Kebutuhan untuk mendeteksi manipulasi, juga bertambah Itulah model sederhana yang menggambarkan bank sebagai pengguna laporan keuangan, dan sckaligus ‘pemerhati” mengenai kemungkinan ada: manipulasi dalam laporan keuangan yang disampaikan nasabah. Bab ini bukanlah membahas pengambilalihan fungsi audit, yang memanz scharusnya dilakukan akuntan publik/auditor independen. Bab ini membahas kegiatan atau prosedur yang lazim dilakukan bank yang mempunyai d mendeteksi manipulasi laporan keuangan. Ini bukan sesuatu yang luar bias2. Staf perbankan dilatih untuk hal ini. Berbeda dengan bank-bank besar, bank-bank pedesaan mempunyai ikatan batin yang kuat dengan nasabahnya. Mereka bukan saja mengenal bisnis nasabah, tetapi juga segala interaksi sosial nasabah yang dapat mengamankan pinjaman yang mereka berikan. MEMAHAMI BISNIS DEBITUR DAN INDUSTRINYA Bank dan auditor harus memahami bisnis debitur dan industrinya. Bank dan KAP besar mempunyai staf yang berspesialisasi dalam industri tertentu. Mereka menerbitkan informasi mengenai industri yang menjadi spesialisasi mereka. Pemahaman yang baik tentang bisnis debitur dan industrinya membantu bank untuk mengidentifikasi “penyimpangan’ antara pemahaman bank tersebut dengan apa yang dilaporkan debiturnya. Bank perlu meneliti penyimpangan ini lebih lanjut. Contoh: industri dengan ebipur, misalnya tingkat pertumbuhan atau perubahan nen selera konsumen. Perbedaan ini tidak selalu harus berarti telah terjadi manipulasi. Namun, jika manipulasi tidak terjadi, bank mengetahui penjelasan yang, “masuk akal’, Tergantung seberapa besar signifikannya perbedaan ini dan dampaknya dalam pengembalian pinjaman, bank perlu dan dapat mengecek (substantiate) penjelasan debitur. + Perubahan ketentuan pemerintah, asosiasi industri, tuntutan buruh, ang b jisa berdampak positif atau n egatif ntuan yang berdampak pada industri, Dipindai dengan CamScanner Bab 10 + Perspektif Bank 195 ini tercermin dalam laporan keuangan? Pemegang buku yang diminta merekayasa laporan keuangan mungkin tidak menyadari ketidakcocokan antara laporan yang dibuatnya, dengan kenyataannya. LAPORAN KEUANGAN UNTUK BANK Sangat lazim bagi bank untuk meminta laporan keuangan dari debiturnya. Laporan keuangan yang harus disampaikan ke bank, bisa dengan atau tanpa audit. Debitur untuk pinjaman yang relatif kecil cukup menyampaikan laporan keuangan tanpa audit. Sedangkan untuk pinjaman besar, bank mengharuskan laporan keuangan kuartalan tanpa audit dan laporan tahunan yang diaudit. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang bisa memperkuat atau melemahkan kemampuan bank mendeteksi laporan keuangan: ¢ Jika bank mengabaikan kenyataan bahwa debitur tidak menyampaikan laporan keuangan pada se sesuai perjanjian antara bank dan debitur, m: 1 ik dengan c catia nena rannya di kemudian penyampaian laporan keuangan kepada bank, juga memberikan peluang kepada debitur untuk memasukkan laporan “sesudah badai berlalu” atau persoalan selesai. Padahal soal yang sama bisa berulang, dan mungkin lebih besar. Dengan debitur mengulur waktu, bank kehilangan jejak penting. * Apakah bank juga meminta laporan keuangan yang dilampirkan pada SPT untuk keperluan perpajakan? Apakah perbedaan antara laporan keuangan untuk bank dan untuk perpajakan dapat dijelaskan atau direkonsiliasi (karena perbedaan antara standar akuntansi dan ketentuan pajak)? Jika tidak, apakah bank meminta klarifikasi? [Lihat Bab 12 (Perspektif Fiskus)] lebitur m ngganti auditornyay apakah ia perlu meminta persetujuan bank atau setidaknya memberi tahu bank mengenai penggantian auditor dan alasannya? Penggantian ini bisa mengindikasikan masalah, tetapi bisa juga merupakan bagian dari ketentuan perundangan yang mewajibkan rotasi partner audit dan KAP. * Jika bank hanya memberikan pinjaman kepada satu atau beberapa perusahaan dalam kelompok perusahaan tersebut, apakah bank meminta dan mendapat laporan konsolidasian? Laporan konsolidasian bisa memberikan informasi yang penting, misalnya tentang bank Dipindai dengan CamScanner 196 ‘Mendeteksi Manipulasi Laporan Keuangan lain yang memberikan fasilitas apa dengan agunan yang sama seperti agunan yang diberikan kepada bank ini. Apakah laporan ini mengonsolidasikan semua anak perusahaan yang s¢harusnya dikonsolidasikan? KOMUNIKASI BANK DENGAN KAP Jika bank mewajibkan debiturnya untuk menyampaikan laporan keuangan yang diaudit * Apakah bank menyeleksi KAP? Banyak bank meminta debiturnya menggunakan KAP yang terdaftar di bank tersebut. Ini hanya bermanfaat jika staf yang memonitor pinjaman, juga mengenal dan secara berkala bertemu dengan partner yang memimpin audit tersebut, untuk membahas masalah audit dan akuntansi yang dihadapi. Kuncinya bukan pada menggunakan KAP yang terdaftar, tetapi adanya interaksi antara partner atau manager audit dengan bank. Banyak informasi penting yang tidak atau belum tercantum dalam laporan keuangan, namuh diketahui olch KAP tetapi tidak diketahui bank. Dan sebaliknya, mungkin informasi ini dipunyai bank, tetapi tidak diketahui KAP. * Ada calo-calo yang bisa memperoleh penugasan audit, meskipun mereka tidak mempunyai KAP. Calo-calo ini ‘menyalurkan" audit ini kepada KAP resmi, yang menandatangani laporan yang dibuat oleh atau dengan petunjuk calo. Komunikasi langsung antara bank dengan akuntan yang menandatangani laporan itu dapat mengungkap hal ini, misalnya dari detail mengenai debitur yang tidak diketahui partner tsb, Partner yang menandatangani laporan belum pernah bertemu dengan siapapun di debitur yang bersangkutan. 1a mungkin tidak mengetahui lokasi usaha debitur. © Apakah bank sejak awal, dengan persetujuan debitur, meminta surat dari KAP ke debitur yang berisi temuan audit dan rekomendasi yang diberikan KAP? Apakah bank memperoleh surat ini? Apakah temuan auditnya serius, atau surat ini sekadar formalitas yang berisi basa-basi. Apakah debitur menindaklanjuti temuan ini? Ada perbaikan di periode berikutnya? © Apakah debitur menggunakan KAP yang sama untuk mengurus pajak dan mengaudit laporan keuangan bank? Apakah KAP merekonsiliasi angka-angka dalam laporan untuk pajak dan untuk bank? Dipindai dengan CamScanner Bab 10 + Perspektif Bank 197 BANK MEREVIU LAPORAN KEUANGAN menjamin pengembalian pinjaman, dan menghindari penyalahgunaan, misalnya likuiditas yang dihasilkan dari operasi perusahaan digunakan untuk membelanjakan bisnis lain yang tidak diketahui bank. Ketentuan ini seringkali dikaitkan dengan pencapaian tertentu atau rasio tertentu yang dapat ditelusuri ke angka-angka dalam, laporan keuangan. Jika kondisi keuangan dan kinerja debitur tidak memenuhi ketentuan tersebut, debitur tergoda untuk merkayasa angka-angka terkait. Inilah yang perlu mendapat perhatian bank; jika perlu, bank dapat meminta perhatian khusus dari auditor (meskipun auditor seharusnya mewaspadai ketentuan semacam ini). © Apakah debitur tidak memenuhi pelunasan pinjamannya, padahal laporan keuangan tidak mengindikasikan adanya kesulitan. Jika penjualan terus meningkat, apakah gross margin-nya menurun? Jika tidak, apa masalahnya? Apa penjualan yang meningkat adalah penjualan kredit? Apakah ada tanda-tanda kesulitan dalam penagihan, misalnya meningkatnya angka penyisihan piutang tagu-ragu? Laporan keuangan yang lebih bagus dari kenyataannya, lazim dalam dunia perbankan. ‘Akan tetapi, mungkin ada masalah lain yang lebih besar bagi bank, seperti ekspansi ke bisnis lain yang tidak dilaporkan ke bank. Transaksi tertentu mungkin dilakukan dengan bank ini, bahkan bisa merupakan keharusan. Misalnya pembukaan L/C impor dan ekspor. Bank dapat memantau transaksi ini secara berkala, misalnya kuartalan, dan menelusurinya ke laporan keuangan untuk periode yang bersangkutan. e Transaksi tertentu mungkin dilakukan dengan perusahaan yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan bank tersebut. Contoh asuransi atas agunan yang diberikan kepada bank, ditempatkan pada perusahaan asuransi yang berada dalam kelompok usaha yang sama dengan bank. Dipindai dengan CamScanner 198 Mendetesi ManipuasiLaporan Keuangan « Transaksi besar yang dibuat debitur ini dengan nasabah lain, yang datanya diketahui bank. Inilah keunggulan bank dalam mendeteksi manipulasi laporan keuangan, dibandingkan dengan KAP. , INSPEKSI BERKALA Di akhir 1960-an dan awal 1970-an Bank Pembangunan Indonesia/Bapindo (pascakrisis keuangan tahun 1998, bersama Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, dan Bank Bumi Daya bergabung menjadi Bank Mandiri) menerima pinjaman Bank Dunia. Salah satu persyaratan pi Bat (chususya plat rei Bpindo ath memantan pinjarngn fone ini =k menekankan kewajiban pejabat kredit untuk mengunjungi debiturnya dan memantau kemajuan atau kemunduran kinerja debitur. Dalam audit, prosedur ini discbut inspeksi. Banyak hal yang bisa terendus dari inspeksi ini. Berkaitan erat dengan inspeksi itu ialah keharusan membuat laporan inspeksi mengenai kunjungan itu dan masalah yang dihadapi debitur. Masalah pinjaman perbankan umumnya terjadi secara bertahap, dan scharusnya bisa diidentifikasi secara dini. Inspeksi oleh bank merupakan sarana peringatan dini untuk pinjaman bermasalah. Inspeksi adalah prosedur yang wajib dilakukan bank dan auditor. Dengan inspeksi, bank dan auditor melihat cerita di belakang angka-angka laporan keuangan. Salah satu hal yang sering terungkap dari kunjungan ke debitur, ialah pembelian tanah secara besar-besaran di sekitar tempat usaha yang lama. Hal ini dilakukan dalam rangka ekspansi bisnis (yang tentunya tidak salah), yang tidak diketahui atau dilaporkan ke bank. Sumber dana bisa berasal dari operasi yang dihasilkan dari pinjaman bank yang dipantau, atau dari samber lain yang tidak terpantau. Kedua sumber pendanaan ini bisa merupakan ancaman bagi keamanan pengembalian pinjaman. Inspeksi ke lokasi usaha juga memberi peluang bagi bank untuk berinteraksi dengan pemilik dan pimpinan perusahaan. Interaksi ini bisa mengungkap (tanda-tanda) sengketa antara pemegang saham atau rencana keluarnya eksckutif kunci, misalnya untuk mendirikan perusahaan lain Hal ini dibahas di Bab 9 (Perspektif Auditor). Dipindai dengan CamScanner Bab10 + Perspektif Bank 199 DEBITUR MENGUNGKAP MANIPULASI Bankir yang sudah banyak makan garam, pernah mengalami hal ini. Bertahun- tahun laporan keuangan yang diaudit, mendapat opini WTP (wajar tanpa perkecualian). Tidak ada kecurigaan dari auditor atau bank, bahwa laporan keuangan debitur sudah dimanipulasi. “Tiba-tiba” (misalnya ketika debitur menjajaki restrukturisasi pinjaman), dircktur keuangan menginformasikan bahwa laporan keuangan yang diaudit dalam 10 tahun terakhir sebenarnya sudah dimanipulasi. Angka-angka pendapatan, laba dan aset digelembungkan, dan semua angka yang terkait dengan restrictive loan covenants, direkayasa. Ketika menyampaikan informasi ini, direktur keuaangan menyampaikan laporan keuangan untuk dua tahun terakhir, yang tidak diaudit. Ia juga tidak lupa meminta maaf untuk kekhilafannya, dan meyakinkan bank bahwa “laporan keuangan baru” ini sudah benar (dibarengi dengan pernyataan “saya jamin’). setélali dibohor knya REE etsran yang “sangat eae di dunia Barat. ‘Ungkapan ini jipopulerkan Presiden Ronald Reagan ketika berkunjung ke Rusia. Beliau menggunakan uangkapan aslinya dalam bahasa Rusia Josepaii, 10 nposepsii. Tanpa mengabaikan pernyataan direktur keuangan tadi, bank tidak mempunyai kepastian bahwa perangkat laporan keuangan yang baru “sudah benar” atau tidak berisi salah saji yang material. Jika laporan keuangan yang diaudit saja berisi salah saji yang material, bagaimana bank bisa yakin bahwa laporan keuangan yang tidak diaudit “sudah benar’. Bank setidak-tidaknya mempunyai dua perangkat laporan keuangan. Bandingkan kedua data ini. Perbandingan ini bisa mengungkapkan akun-akun yang direkayasa. Jika staf mempunyai keahlian mengajukan pertanyaan yang tepat, bank bisa memperoleh penjelasan tentang motif debitur melakukan rekayasa. PENUTUP Bab 13 menyajikan kasus PT Lancung Sempurna (PTLS). PTLS menyampaikan laporan audit yang dimanipulasi. Pelajari berbagai kemungkinan PTLS merekayasa laporan lama maupun barunya. Lihat juga, prosedur yang seharusnya dilakukan auditor untuk mengendus manipulasi itu. Dipindai dengan CamScanner

You might also like