Professional Documents
Culture Documents
Ari Rahmadhani Bab Ii
Ari Rahmadhani Bab Ii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Membaca
kata serta bahasa yang ditulis oleh penulis. Somadayo (2018: 4) menyebutkan
memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tulis. Dalman
sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan
tulisan. Hal ini berarti membaca adalah proses berpikir untuk memahami isi
teks. Siswa dalam membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf yang
6
6
Penelitian ini melihat secara jelas siswa kelas III yang seharusnya
dalam membaca. Hal ini tentu menjadi masalah bagi guru maupun siswa
observasi secara mendalam sehingga dapat diperoleh hasil serta guru dapat
siswa.
2. Tujuan Membaca
yang tidak memiliki tujuan. Tarigan (2008: 9-10) menyebutkan bahwa tujuan
membaca:
yang telah ditemukan oleh para tokoh penulis. Bukan hanya itu,
baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa yang
topik serta yang berkaitan dengan bahan bacaan yang dibaca seperti
setiap cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, ketiga dan
alur cerita yang disediakan dalam bahan bacaan. Bukan hanya itu,
dari awal sampai dengan akhir. Dengan hal ini pembaca dapat dengan
cerita tersebut. Dalam hal ini, pembaca juga akan merasakan apa yang
tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita
atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca
diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam
cerita. Dalam hal ini penulis akan membawa pembaca ke dunia cerita
10
dengan siswa yang jarang membaca. Siswa yang terbiasa membaca akan
dengan siswa yang jarang membaca tentu pada saat diminta untuk
siswanya.
11
akan sedikit.
suatu bahan bacaan yang nantinya siswa akan menyerap inti dari bahan
tersebut.
siswa diminta untuk memberikan laporan yang dapat berupa lisan atau
12
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari
tentang struktur teks. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, siswa akan
beragam tujuan membaca yang menuntut jenis bacaan khusus dan strategi
tujuan membaca yaitu rasa ingin tahu siswa terhadap isi buku ataupun
membaca buku yaitu adanya rasa ingin tahu seseorang terhadap bahan
bacaan. Semakin besar rasa ingin tahu terhadap bahan bacaan maka
akan semakin akan diketahui detail serta isi secara menyeluruh bahan
bacaan. begitupun dengan siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang
13
besar maka siswa akan lebih detail dalam mengkaji bahan bacaan
yang dibaca.
Tujuan membaca ini tidak jauh seperti yang sudah dijelaskan diatas,
bahwa melalui kegiatan membaca maka siswa akan lebih cepat dalam
tersebut.
luas.
14
karya fiksi yang tulis oleh penulis. Penulis menciptakan karya fiksi
f. Ingin mencari produk atau barang yang cocok untuk dibeli. Melalui
15
tersebut dapat berupa informasi baru ataupun istilah kata baru. Siswa
gagasan tersebut. Dalam suatu bahan bacaan yang dibaca oleh seorang
16
17
dari suatu bacaan tersebut. Penelitian ini melihat sejauh mana siswa dapat
bacaan sesuai dengan tujuan membaca serta informasi yang diperoleh dapat
3. Tahapan Membaca
baik diperlukan suatu proses atau tahapan membaca. Nurhadi (2016: 4-5)
a. Tahap Prabaca
18
buku yang sesuai, melakukan survei awal untuk menggali isi bacaan dan
tahap ini siswa akan memilih bahan bacaan yang sesuai dengan kajian yang
akan dibahas. Adanya bahan bacaan tersebut nantinya siswa akan diminta
untuk menggali isi bacaan yang terdapat dalam bacaan. Siswa termotivasi
Tahap saat baca ini adalah tahap utama dalam membaca. Pada saat
suatu yang bermanfaat. Kegiatan yang termasuk dalam tahap saat baca ini
yaitu membaca dengan teliti bacaan atau buku, membuat analisis dan
Pada tahap ini siswa akan menganalisis bacaan serta menyimpan informasi
yang terdapat dalam bacaan yang nantina akan disimpulkan. Siswa yang
memiliki kemampuan membaca yang baik tentu akan lebih mudah untuk
c. Tahap Pascabaca
19
ide-ide baru.
yang memiliki minat serta dorongan untuk membaca. Siswa yang tidak
bahan bacaan. Berbeda dengan siswa yang memiliki minat dan dorongan
terlebih jika bahan bacaan yang disediakan menarik untuk dibaca tentu akan
a. Kegiatan Prabaca
membaca.
20
memahami isi bacan. Pada kegiatan saat baca, guru juga memiliki tugas
tersebut.
c. Kegiatan pascabaca
memahami isi bacaan dengan baik atau tidak. Guru mengarahkan siswa-
tahapan membaca adalah tahap prabaca yaitu kegiatan awal sebelum membaca
21
bacaan dan tahap pascabaca yaitu kegiatan setelah membaca dilakukan dengan
menyampaikan kembali isi bacaan. Penelitian ini melihat sejauh mana tahapan
membaca yang sudah dilaksanakan oleh siswa kelas III SD Negeri 1 Lumbir.
a. Faktor Fisiologis
22
b. Faktor Intelektual
berhasil atau tidaknya siswa dalam membaca permulaan. Rahim (2008: 17)
c. Faktor Lingkungan
mereka dengan rasa harga diri yang tinggi. Tidak akan menemukan
yang senang membaca. Orang tua yang memiliki minat yang besar
23
bahwa siswa mereka siap lebih awal dalam membaca permulaan. Usaha
saja. Rahim (2008: 19) menyebutkan bahwa orang tua harus melanjutkan
perhatian dari pada uang. Oleh karena itu, orang tua hendaknya
menghabiskan waktu mereka untk berbicara dan berbagi buku cerita serta
Siswa yang mendapat contoh bahasa yang baik dari orang dewasa serta
24
d. Faktor Psikologis
a) Motivasi
kognitif tersebut bersumber dari aspek afektif seperti minat, rasa percaya
mengambil resiko.
b) Minat
25
Ada tiga kematangan emosi dan sosial yaitu; (1) stabilitas emosi;
orang lain sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan mandiri dan selalu
tersebut merupakan salah satu bagian dari proses belajar. Siswa yang
26
mempunyai hasrat dan minat membaca dan akan terus menerus berusaha
membaca dapat diklasifikasikan dala dua faktor yaitu faktor yang bersifat
ekstrinsik (yang berasal dari dalam pembaca) dan faktor yang bersifat
faktor-faktor ekstrinsik dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (1) unsur yang
berasal dai dalam teks bacaan; dan (2) unsur yang berasal dari luar
membaca yaitu:
27
tinggi.
bahasanya tidak pernah didengar maka akan sulit memahami teks bacaan
dengan siswa yang jarang sekali membaca. Siswa yang terbiasa membaca
tentu akan lebih mudah melafalkan kata yang baru dianggap asing. Tidak
3) Sikap dan minat, sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan tidak
oleh siswa yang minat dalam membaca tentu akan antusias terhadap
Berbeda dengan siswa yang tidak memiliki minat dalam membaca, sikap
siswa yang tidak memiliki minat dalam membaca akan menunjukan sikap
28
penolakan.
siswa SD tentu sangat senang jika bahan bacaan yang mereka baca
SD yaitu menggunakan huruf yang besar dan terlihat jelas pada siswa
kelas rendah.
ini ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh
diminta untuk membaca karena siswa yang jarang sekali membaca akan
29
dengan cepat, menagkap kata kunci secara cepat dan sebagainya. Seperti
yang sudah jelaskan diatas, siswa yang terbiasa membaca tentu akan
maupun minat bacanya rendah akan lebih sulit untuk memahami isi
dalam membaca serta dapat lebih mudah dalam menangkap kata kunci
dalam menangkap isi bacaan jika bacaan yang dibacanya memiliki latar
dengan latar belakang sosial siswa yaitu baik dari pekerjaan orang tua
serta pola asuh orang tua. Orang tua yang memiliki minat yang besar
30
siswa tapi tidak adanya dorongan siswa untuk berkompetisi dengan siswa
terbiasa membaca pasti jauh lebih luas jika dibandingakan dengan siswa
yang tidak berbiasa membaca baik. Proses membaca sehari- hari juga
berikutnya.
membaca, faktor intelektual juga termasuk faktor ekstrinsik yaitu metode dan
model guru megajar. faktor lingkungan termasuk faktor ekstrinsik yaitu latar
31
yaitu emosi, sikap, minat dan motivasi. Faktor-faktor tersebut tentunya sangat
dapat diketahui faktor yang menghambat siswa dalam membaca sehingga guru
atau tidak. Kemampuan membaca peserta didik dikatakan baik apabila semua
penelitian ini.
berkaitan antara satu dan yang lainnya menuju tingkat yang lebih maju sesuai
dengan tingkat usia, potensi, dan kualitas rangsangan yang diperoleh anak dari
32
sangat bergantung pada dunia luar terutama kepada orang tua (ibu) atau
terpenuhi secara baik dan mendapat respon positif dari orang, bayi tidak
Kedua, perkembangan pada masa balita, yaitu masa usia 1-2 tahun,
memperoleh keyakinan diri. Jika orang tua memberikan peluang kepada anak
hidup. Sebaliknya, jika orang tua terlalu mengekang, maka anak akan
kemampuannya.
disekitarnya. Jika orang tua member harapan, tetapi konsisten dalam disiplin,
maka anak akan belajar menerima kesalahan, dan tidak akan memiliki
33
perasaan yang negatif seperti perasaan malu yang berlebihan. Sebaliknya, jika
orang tua kurang memahami anak, maka anak akan berkembang perasaan
bersalah dan kurang percaya diri yang berujung pada kesalahan independensi.
school years) yaitu usia 6-12 tahun. Perkembangan yang terjadi adalah
berfokus pada pertanyaan “siapa saya”. Jika remaja bebas atau sukses dalam
mengatasi konflik yang mungkin terjadi, maka mereka akan sukses dalam
tahap ini dan memperoleh identitas diri yang kukuh, dan siap membuat
identitas diri, maka remaja akan tenggelam dalam kebingungan, tidak mampu
adalah keintiman vs isolasi. Secara deskriptif pada tahap ini, faktor penting
34
sifat tergantung.
tahap ini adalah kebangkitan dan stagnasi. Erickson (Thalib, 210: 27)
kehidupan masa depan. Orang yang sukses pada tahap ini ditandai dengan
kehidupan berikutnya.
rasa putus asa. Erickson (Thalib, 210: 27) mengatakan pada usia ini
mewujudkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera, ada perasaan aman dan
menyatu dengan dirinya dan orang lain, dan tidak takut menghadapi
kematian.
perkembangan usia sekolah dasar dasar yaitu terdapat pada tahap keempat.
Pada tahap keempat ini yaitu anak belajar bagaimana membuat keputusan
35
ini pula usia 6-12 tahun adalah masa dimana anak masih belajar sambil
bermain.
huruf. Kartu- kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan
ini bukan pula penelitian satu-satunya yang terdapat di dunia dan masih
merupakan refrensi bagi pembaca tentang penelitian yang dilakukan oleh peneliti
36
sebelumnya. Penelitian yang relevan yang dapat menjadi acuan bagi peneliti
yaitu:
1. Kasper, Krista Uibu dan Jaan Malik dalam penelitian yang berjudul
and Reading Interest”. Vol 10 (5). Hasil dari penelitian ini menunjukan
minat baca memiliki dampak paling kuat pada hasil membaca dan minat baca
siswa. Selain itu, strategi pengembangan kosakata memiliki efek positif pada
tata bahasa mengajar memiliki efek negatif pada hasil membaca siswa dan
Basic Early Literacy Skill”. Vol 3(2) 177-184 tahun 2016. Penelitian ini
37
yang baik antara guru kelas dan orang tua siswa 4) orang tua harus lebih
38
wacana yang telah dibaca, dan 3) upaya yang dilakukan oleh guru untuk
5. Ilham Nur Triatma dalam penelitiannya yang berjudul “Minat Baca Pada
minat baca dari luar terdiri dari peranan guru, lingkungan, keluarga, dan
39
pembelajaran dapat diterima oleh siswa dengan baik dan lebih mudah.
sumber belajar yang diharapkan dapat menumbuhkan minat baca bagi siswa,
C. Kerangka Pikir
Membaca adalah hal yang paling utama dalam suatu kehidupan, karena
mampu membaca dalam berbagai konteks, 2) membaca lanjut mulai dari kelas 3
terdapat 1 siswa yang belum mengenal huruf dengan baik ,2) terdapat 1 siswa
yang masih mengeja dalam membaca, 3) terdapat 1 siswa yang jika diminta
membaca justru lebih memilih untuk bermain, 4) terdapat 1 siswa yang malas
menurut informasi dari guru siswa yang belum lancar membaca tersebut
40
oleh beberapa faktor menurut Rahim (2008: 16) menyebutkan faktor-faktor yang
faktor yaitu faktor yang bersifat ekstrinsik dan faktor yang bersifat intrinsik
membaca di Sekolah dasar terdiri atas dua bagian, yaitu: 1) membaca permulaan
di kelas I dan II. Adanya membaca permulaan ini, diharapkan siswa mampu
membaca dalam berbagai konteks, 2) membaca lanjut mulai dari kelas III dan
seterusnya. Dari penjelasan tersebut bahwa kelas III SD Negeri 1 Lumbir sudah
tersebut. Upaya yang telah dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan
41
Siswa Kelas III Sekolah dasar memiliki permasalahan yaitu (1). terdapat 1
siswa yang belum mengenal huruf dengan baik, (2). Terdapat 1 siswa yang
masih mengeja dalam membaca, (3). Terdapat 1 siswa yang jika diminta
membaca justru lebih memilih untuk bermain; (4). terdapat 1 siswa yang
malas dan mengeluh jika diminta membaca; (5). terdapat 1 siswa yang
mengalami keraguan pada saat diminta membaca; (6) aktivitas belajar yang
hanya terpaku pada buku pelajaran saja; Berdasarkan informasi dari guru
kelas III SD Negeri 1 Lumbir, siswa kelas III yang kesulitan membaca
tentu mengalami kesulitan dalam membuat sebuah kalimat dengan lengkap
serta sulit menyerap materi yang disampaikan
42