You are on page 1of 8

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANGGELEWA


NOMOR : 445/ /RSUDM/ /2024

PEDOMAN PENGGUNAAN APD DI


RSUD MANGGELEWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANGGELEWA,

Menimbang : a.bahwa dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan


efesiensi pelayanan kesehatan kepada pasien
maka, dipandang perlu adanya pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah
Manggelewa;

b.bahwa untuk mencapai butir a tersebut perlu


ditetapkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit Umum Surya Husadha,
untuk memperkecil terjadinya infeksi di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Manggelewa;

Mengingat : 1..Undang – Undang RI No 36 tahun 2009


....tentang kesehatan;

2. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009


....Tentang Rumah sakit;

3. Permenkes No 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan


....Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit;

4..Keputusan Menkes RI Nomor 129 tahun 2008


.tentang standar pelayanan minimal rumah sakit;

5..Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 56 tahu


2015 tentang tata cara dan persyaratan
teknis pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan;

6..Keputusan Menkes RI Nomor 11 tahun 2017


tentang keselamatan pasien;

7. Keputusan Menkes RI Nomor 27 tahun2017 Tentang


Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeks
8. Keputusan Menkes RI Nomor 58 tahun 2017
tentang standar pelayanan kefarmasian rumah
sakit;

9. Keputusan Menkes RI Nomor 7 tahun 2019


tentang kesehatan lingkungan rumah sakit;

10.Permenkes No.80 Tahun 2020 Tentang Komite


Mutu RS;

11.Permenkes No.20 Tahun 2020 Tentang


Akreditasi Rumah sakit;

12.Keputusan Menkes RI
Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19);

13.Keputusan Menkes RI
Nomor HK.01.07/Menkes/1128/2022 tentang
Standar Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RSUD MANGGELEWA TENTANG


PEDOMAN PROGRAM ALAT PELINDUNG DIRI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH MANGGELEWA.

KESATU : Ketetapan Direktur Tentang Pedoman


.....Pencegahandan Pengendalaian Infeksi Nomor;

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dan akan


direview paling lambat setiap 3 ( tiga ) tahun sekali;

Ditetapkan di : ……………………
Pada tanggal : ……………………

Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah
Manggelewa

dr. Laela Soraya


19861204 201101 2 003
Pasal 1

Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat keselamatan yang


digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau seabagian
tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya
lingkungan kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Pasal 2

Jenis-jenis alat pelindung diri adalah :

1) sarung tangan

2) gown

3) apron

4) masker bedah/masker N95

5) pelindung mata

6) pelindung wajah

7) pelingdung kepala

8) sepatu tertutup/boots

Pasal 3

1) Dokumen program yang tercantum dalam Lampiran Peraturan


Direktur ini, dijadikan acuan dalam melakukan tugas dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
ini.

2) Peraturan Direktur Rumah Sakit ini mulai berlaku sejak


tanggal ditetapkan sampai dengan 1 tahun kedepan.
PROGRAM ALAT PELINDUNG DIRI

BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanna
kesehatan pada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Oleh karena itu rumah sakit dituntut dapat memberikan pelayanan
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan Masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan
pada resiko terjadinya infeksi nosocomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah
sakit, baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit.

BAB II
LATAR BELAKANG

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia, termasuk
Indonesia. Dintinjau dari asal atau didapatnya infeksi berasal dari komunitas
atau berasal dari lingkungan rumah sakit yang sebelumnya dikenal dengan nama
infeksi nosocomial. Dengan berkembangnya sistem pelayanan khususnya dalam
bidang perawatan pasien, sekarang perawatan tidak hanya di rumah sakit saja,
melainkan juga fasilitas kesehatan lainnya, bahkan perawatan di rumah. Tindakan
medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dimaksudkan untuk tujuan
perawatan atau penyembuhan pasien bila dilakukan tidak sesui proseur berpotensi
untuk menularkan penyakit infeksi, baik bagi pasien atau tenaga kesehatan sendiri.
Maka penggunaan alat pelindung diri harus sesuai standar agar tidak mengakibatkan
resiko infeksi bagi pasien atau bagi tenaga medis.

BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A.Tujuan Umum

Meningkatkan keselamatan pasien, petugas dan keluarga/pengunjung melalui setiap


aktivitas yang berpotensi atau beresiko penyebaran infeksi diantara pasien oleh
petugas kesehatan, fasilitas dan lingkungan rumah sakit dengan menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai dan tepat meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan.
B.Tujuan khusus

1. Seluruh karyawan mengetahui jenis-jenis alat pelindung diri dan


mengetahui fungsinya masing-masing APD.
2. Karyawan dapat mengimplikasikan penggunaan APD sesuai dengan resiko
di setiap unit kerja masing-masing

BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langka-langka yang akan


dilakukan sehingga tercapainya program kebersihan tangan Adapun kegiatan pokok
dan rincian kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

A. Menyusun regulasi terkait alat pelindung diri

1) Membuat pedoman, panduan, program dan petunjuk teknis tentang alat


pelindung diri

2) Membuat poster-poster terkait dengan alat pelindung diri


bekerjasama dengan Unit PKRS.

B. Identifikasi APD yang dibutuhkan sesuai dengan resiko di unit kerja

1) Menetapkan APD di setiap unit kerja sesuai dengan resiko

2) Melakukan monitoring fasilitas APD sesuai denhan resiko unit kerja

3) Mengajukan alat pelindung diri yang belum terpenuhi bekerjasama


dengan unit terkait dan bagian farmasi/pengadaan

C. Memonitoring kepatuhan penggunaan APD

1) Melakukan monitoring terhadap petugas sesuai dengan unit dan resiko


paparan dengan menggunakan form cheklist.

2) Melakukan analisa dari hasil monitoring yang dilaporkan setiap 3 bulan


dalam rapat triwulan Komite PPI

D. Melakukan diklat terkait alat pelindung diri kepada seluruh karyawan

1) Melakukan pelatihan in huse training terkait dengan alat pelindung diri untuk
seluruh karyawan

2) Memberikan sosialisais terkait alat pelindung diri sesuai dengan resiko


paparan.
E. Memberikan informasi terkait alat pelindung diri kepada pasien, penunggu
pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat sekitar serta petugas
rumah sakit.

1) Memberikan informasi kepada pasien dan penunngu pasien terkait


dengan penggunaan APD khusunya masker selama pandemic Covid-19

2) Memberikan informasi kepada pengunjung pasien terkait penggunaan masker


selama pandemi Covid-19

3) Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar terutama pada event-event


khusus yang berkaitan penggunaan masker selama masa pandemi.

BAB V
CARA MELAKSANAAN KEGIATAN

A. Menyusun regulasi terkait alat pelindung diri

1) Membuat atau merevisi pedoman, panduan, program dan petunjuk


teknis tentang alat pelindung diri sesuai dengan peraturan terbaru
bersama dengan anggota Komite PPI

2)..Membuat poster-poster terkait dengan alat pelindung diri bekerjasama


dengan Unit PKRS dan diditribusikan ke seluruh unit terkait.

B. Identifikasi APD yang dibutuhkan sesuai dengan resiko di unit kerja

1) Melakukan monitoring di area pelayanan dan menentukan jenis


alat pelindung diri sesuai dengan resiko paparan

2) Menetapkan alat pelindung diri dan melakukan sosialisasi kepada unit


terkait

3) Melakukan monitoring fasilitas APD sesuai denhan resiko unit kerja


secara rutin yang akan dilaporkan dalam rapat triwulan Komite PPI

4) Membantu alat pelindung diri yang belum terpenuhi di unit


bekerjasama dengan kepala ruangan terkait dan bagian farmasi.
C. Memonitoring kepatuhan penggunaan APD

1) Melakukan monitoring terhadap petugas sesuai dengan unit dan


resiko paparan dengan menggunakan form checklist. Dimana
monitoring dilakukan secara langsung ke unit-unit terkait.

2) Melakukan analisa dari hasil monitoring yang dilaporkan setiap


3 bulan dalam rapat triwulan Komite PPI

D. Melakukan diklat terkait alat pelindung diri kepada seluruh karyawan

1) Melakukan pelatihan in huse training terkait dengan alat pelindung diri


untuk seluruh karyawan dengan mengajukan TOR pelatihan sesuai
jadwal atau sesuai kebutuhan. Pelatihan di lakukan minimal satu tahun
sekali.
2) Memberikan sosialisais terkait alat pelindung diri sesuai dengan
resiko paparan. Minimal satu tahun sekali atau jika ada permasalahan
terkait APD.

E. Memberikan informasi terkait alat pelindung diri kepada


pasien, penunggu pasien, pengunjung rumah sakit dan masyarakat
sekitar serta petugas rumah sakit.

1) Memberikan informasi kepada pasien dan penunngu pasien


terkait dengan penggunaan APD khusunya masker selama
pandemic Covid-19. Pemberian informasi dilakukan secara
langsung oleh petugas ruangan, IPCLN, IPCN kepada pasien
dan juga penunggu pasien.

2) Memberikan informasi kepada pengunjung pasien terkait


penggunaan masker selama pandemi Covid-19. Informasi yang
dberikan dalam bentuk penyuluhan yang secara rutin
dilaksanakan, leaflet dan media social resmi rumah sakit.

3) Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar terutama


pada event-event khusus yang berkaitan penggunaan masker
selama masa pandemi. Dilakukan minimal 1 tahun sekali
bekerjasama dengan Unit PKRS.
BAB VI
SASARAN

Sasaran program dengan melibatkan:

1. Seluruh staf RS

a. Tersedianya fasilitas APD di seluruh unit mencapai 100%

b. Kepatuhan petugas dalam penggunaan dan pelepasan APD mencapai 100%

c. Seluruh karyawan memahami cara penggunaan APD dan menggunakan APD


dalam melakukan pekerjaan yang mengandung resiko infeksi dan kecelakaan
kerja.

2. Pasien, Keluarga, Pengunjung dan Masyarakat

Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang penggunaan masker yang benarI
dengan harapan ikut serta dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi. Edukasi
diberikan secara langsung (face to face) ataupun dikumpulkan dalam suatu pertemuan
dalam bentuk penyuluhan yang berkaitan dengan PPI serta melaui media sosial.

You might also like