Professional Documents
Culture Documents
LPJ9 - 2102959 - Ahmed Saddam Datin
LPJ9 - 2102959 - Ahmed Saddam Datin
Disusun Oleh :
Ahmed Saddam Datin (2102959)
Puji dan syukur kitaa panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum dengan judul
”Refrigeration System Defrost by Heater and Ventilator Start Delay”. Laporan Praktikum ini
dibtujukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kelistrikan Refrigerasi da
Tata Udara.
Dalam penulisan laporan praktikum ini disadari oleh penulis bahwa laporan
praktikum ini masih membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga dapat menyempurnakan laporan praktikum ini.
Kontrol pump down, presostat keamanan, dan termostat DTFD memiliki peran
penting dalam menjaga keamanan dan kinerja sistem. Kontrol pump down membantu
mengatur penggunaan kompresor untuk mengurangi konsumsi energi dan mencegah
kerusakan akibat tekanan yang berlebihan. Presostat keamanan bertindak sebagai
perlindungan tambahan dengan mendeteksi tekanan berlebih dan mengambil langkah-langkah
preventif untuk mencegah kegagalan sistem. Sementara termostat DTFD berfungsi untuk
mendeteksi perbedaan suhu yang signifikan yang dapat menandakan kondisi pembekuan
yang berbahaya dalam sistem.
2.1 Refrigerationn
Refrigeration adalah proses atau teknologi yang digunakan untuk menurunkan suhu
atau menjaga suhu rendah pada suatu ruang, bahan, atau sistem dengan cara
mengalirkan panas dari satu tempat ke tempat lain. Tujuan utama dari sistem
refrigerasi adalah untuk membuat lingkungan atau bahan menjadi lebih dingin dari
suhu sekitarnya, menjaga makanan atau barang-barang yang mudah rusak tetap segar,
atau untuk menciptakan kondisi yang lebih nyaman dalam suatu ruangan.
2.2 Pumpdown
"Pumpdown" adalah proses di dalam sistem pendinginan di mana kompresor pada
unit pendingin diprogram untuk memompa atau memindahkan refrigeran dari
evaporator (bagian dalam unit yang mendinginkan udara atau cairan) ke kondensor
(bagian luar yang melepaskan panas ke udara luar) dan akhirnya ke receiver atau
tangki penyimpanan refrigeran.
Timer defrost bekerja dengan mengontrol siklus defrost kulkas. Ini biasanya
merupakan perangkat mekanis yang beroperasi pada jadwal waktu yang ditetapkan,
meskipun beberapa model baru mungkin menggunakan kontrol elektronik. Timer
defrost mematikan sistem pendingin dan menyalakan elemen pemanas untuk
melelehkan penumpukan es pada kumparan evaporator. Siklus defrost biasanya
berlangsung setiap 6 sampai 12 jam, tergantung pada model kulkas. Setelah siklus
defrost selesai, timer defrost mematikan elemen pemanas dan menghidupkan kembali
sistem pendingin
2.4 Kabel
Kabel adalah suatu benda yang terdiri dari serabut-serabut atau kawat-kawat
yang diikat atau dianyam bersama untuk membentuk suatu tali yang elastis dan
fleksibel. Kabel digunakan untuk menghantarkan listrik, data, atau sinyal dari satu
tempat ke tempat lain. Kabel dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti tembaga,
aluminium, atau serat optik, tergantung pada kebutuhan penggunaannya. Kabel juga
dapat memiliki berbagai ukuran dan jenis, seperti kabel listrik, kabel jaringan, atau
kabel koaksial, tergantung pada fungsinya. Kabel dapat digunakan dalam berbagai
aplikasi, seperti di rumah, di kantor, atau di industri.
Cara kerja kabel tergantung pada jenis kabel dan fungsinya. Secara umum,
kabel digunakan untuk menghantarkan listrik, data, atau sinyal dari satu tempat ke
tempat lain. Kabel terdiri dari serabut-serabut atau kawat-kawat yang diikat atau
dianyam bersama untuk membentuk suatu tali yang elastis dan fleksibel. Kabel dapat
terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti tembaga, aluminium, atau serat optik,
tergantung pada kebutuhan penggunaannya. Kabel juga dapat memiliki berbagai
ukuran dan jenis, seperti kabel listrik, kabel jaringan, atau kabel koaksial, tergantung
pada fungsinya. Cara kerja kabel listrik, misalnya, adalah dengan menghantarkan arus
listrik dari sumber listrik ke perangkat listrik yang membutuhkan daya. Arus listrik
mengalir melalui kabel yang terbuat dari bahan konduktor, seperti tembaga atau
aluminium, dan terisolasi dengan bahan isolator, seperti PVC atau karet. Kabel
jaringan, di sisi lain, digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan, seperti
komputer atau printer, ke jaringan komputer. Kabel jaringan menghantarkan data
dalam bentuk sinyal listrik yang diubah menjadi data digital oleh perangkat jaringan.
Kabel koaksial, pada gilirannya, digunakan untuk menghantarkan sinyal televisi atau
internet. Kabel koaksial terdiri dari konduktor dalam, isolator, lapisan pelindung, dan
lapisan luar. Sinyal televisi atau internet dikirim melalui konduktor dalam dan diubah
menjadi sinyal listrik oleh perangkat penerima.
Kabel memiliki berbagai fungsi tergantung pada jenis dan fungsinya. Berikut
adalah beberapa fungsi kabel yang umum:
a) Menghantarkan listrik: Kabel digunakan untuk menghantarkan listrik
dari sumber listrik ke perangkat listrik yang membutuhkan daya. Kabel
listrik terdiri dari konduktor dalam dan bahan isolator yang terbungkus
oleh lapisan pelindung.
b) Menghantarkan data: Kabel jaringan digunakan untuk menghubungkan
perangkat jaringan, seperti komputer atau printer, ke jaringan
komputer. Kabel jaringan menghantarkan data dalam bentuk sinyal
listrik yang diubah menjadi data digital oleh perangkat jaringan.
c) Menghantarkan sinyal: Kabel koaksial digunakan untuk
menghantarkan sinyal televisi atau internet. Kabel koaksial terdiri dari
konduktor dalam, isolator, lapisan pelindung, dan lapisan luar.
d) Menghantarkan cahaya: Kabel optik digunakan untuk mengirim sinyal
cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Kabel optik terbuat dari bahan
kaca atau sejenis plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai
rambut.
e) Menyalurkan tenaga listrik: Kabel digunakan untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber ke beban. Penentuan luas penampang,
pembebanan, dan panjang kabel sebaiknya memperhitungkan susut
tegangan yang terjadi pada kabel karena dapat mempengaruhi kinerja
beban.
f) Menjaga keamanan: Kabel juga dapat digunakan untuk menjaga
keamanan suatu gedung atau bangunan dengan memperhatikan standar
kelayakan isolasi kabel pada gedung dan melakukan pengujian uji
kelayakan isolasi kabel tegangan rendah dan tahanan isolasi dengan
metode pengujian sesuai dengan standar SPLN yang telah ditetapkan.
Berikut adalah gambar Kabel :
Figur 2.1 Kabel Tunggal 4 Warna (Sumber : https://id.cnlxcable.com )
2.5 Kontaktor
Kontaktor adalah sebuah komponen listrik yang digunakan untuk mengontrol
aliran listrik pada suatu rangkaian listrik. Kontaktor biasanya digunakan pada
rangkaian listrik yang membutuhkan daya listrik yang besar, seperti pada motor listrik
atau pada sistem penerangan yang membutuhkan daya listrik yang besar. Kontakor
bekerja dengan cara membuka dan menutup sirkuit listrik dengan menggunakan
kontak-kontak yang terdapat pada komponen tersebut. Ketika kontakor diberi sinyal
listrik, maka kontak-kontak pada komponen tersebut akan menutup dan mengalirkan
arus listrik pada rangkaian listrik yang terhubung dengan kontakor tersebut.
Sebaliknya, ketika sinyal listrik dihilangkan, maka kontak-kontak pada komponen
tersebut akan membuka dan menghentikan aliran listrik pada rangkaian listrik yang
terhubung dengan kontakor tersebut.
Kontaktor bekerja dengan cara membuka dan menutup sirkuit listrik dengan
menggunakan kontak-kontak yang terdapat pada komponen tersebut. Ketika kontakor
diberi sinyal listrik, maka kontak-kontak pada komponen tersebut akan menutup dan
mengalirkan arus listrik pada rangkaian listrik yang terhubung dengan kontakor
tersebut. Sebaliknya, ketika sinyal listrik dihilangkan, maka kontak-kontak pada
komponen tersebut akan membuka dan menghentikan aliran listrik pada rangkaian
listrik yang terhubung dengan kontakor tersebut.
Figur 3.1 Kontaktor (Sumber : Kompas.com )
2.6 MCB
Miniatur Circuit Breaker (MCB) adalah jenis saklar listrik yang secara
otomatis mematikan sirkuit listrik ketika arus yang mengalir di atasnya melebihi
tingkat tertentu. MCB umumnya digunakan dalam sistem distribusi listrik untuk
melindungi peralatan listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh arus berlebih.
Mereka dirancang untuk berjalan dengan cepat dan mengganggu aliran arus untuk
mencegah kerusakan pada peralatan atau kabel. MCB tersedia dalam ukuran dan
rating yang berbeda, dan dapat digunakan untuk sirkuit AC dan DC. Mereka biasanya
dipasang di panel listrik dan digunakan untuk melindungi sirkuit individu. Beberapa
MCB juga dilengkapi dengan fitur tambahan seperti pemantauan real-time tingkat
konsumsi daya dan tersandung otomatis sirkuit jika terjadi kesalahan. Berikut adalah
fotonya :
2.7 Staker
Steker adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan peralatan
listrik ke sumber listrik melalui stopkontak atau soket listrik. Steker biasanya
memiliki pin atau kaki yang sesuai dengan konfigurasi stopkontak atau soket tempat
mereka akan dimasukkan. Di berbagai negara atau wilayah, ada standar yang berbeda
untuk desain steker dan stopkontak, sehingga steker dari satu negara mungkin tidak
sesuai dengan stopkontak dari negara lain. Berikut adalah gambar dari steker :
Steker memiliki fungsi penting untuk menyediakan jalur listrik yang aman dan
andal antara peralatan listrik dan sumber listriknya. Dengan mencolokkan steker ke
stopkontak yang sesuai, peralatan listrik dapat menerima daya listrik yang diperlukan
untuk beroperasi. Ada berbagai jenis steker, termasuk yang memiliki dua, tiga, atau
lebih pin, tergantung pada desain dan kebutuhan lokal.
2.8 Bohlamp
Bohlamp adalah jenis lampu listrik yang menggunakan filamen pijar untuk
menghasilkan cahaya. Lampu ini juga dikenal sebagai lampu pijar atau lampu filamen.
Filamen ini terbuat dari kawat wolfram yang dipanaskan oleh arus listrik, menyebabkan
ia bersinar dan memancarkan cahaya. Lampu Boh umumnya digunakan dalam aplikasi
penerangan perumahan dan komersial, tetapi kurang hemat energi dibandingkan jenis
lampu lainnya, seperti lampu LED dan lampu neon. Mereka tersedia dalam berbagai
bentuk dan ukuran, dan mereka dapat digunakan untuk berbagai tujuan pencahayaan,
seperti pencahayaan umum, pencahayaan tugas, dan pencahayaan dekoratif. Namun,
karena efisiensi energi dan umur pendeknya yang rendah, lampu bohlamp telah dihapus
di banyak negara demi teknologi pencahayaan yang lebih hemat energi. Berikut adalah
gambar dari bohlamp :
2.11 Kompresor
Kompresor merupakan salah satu komponen inti dalam sistem pendingin
yang berperan dalam mengonversi refrigeran dari bentuk gas ke bentuk cair dan
meningkatkan tekanan serta suhunya. Proses ini memungkinkan refrigeran menyerap
panas dari area yang lebih dingin dan melepaskannya di area yang lebih hangat.
2.15 HLP
Kontrol tekanan tinggi dan rendah (high-low pressure control) adalah bagian dari
sistem perlindungan dan pengendalian dalam sistem pendingin. Mereka digunakan untuk
memonitor dan mengontrol tekanan dalam sistem agar tetap berada dalam rentang yang
aman dan optimal.
2.16 DFTD
DTFD adalah jenis termostat yang digunakan dalam sistem pendingin untuk
mendeteksi perbedaan suhu yang signifikan yang dapat menandakan pembekuan yang tidak
diinginkan dalam sistem. Ketika suhu turun ke tingkat yang dapat mengakibatkan
pembekuan berlebihan, DTFD akan mendeteksi perbedaan suhu yang signifikan di antara
bagian-bagian sistem dan mengambil tindakan pencegahan.
Salah satu fungsi utama dari DTFD adalah untuk menghindari pembekuan berlebih
yang dapat merusak komponen-komponen penting dalam sistem pendingin. Ketika DTFD
mendeteksi ancaman pembekuan yang berlebihan, biasanya akan memicu defrosting atau
langkah-langkah lain untuk mencegah terjadinya masalah lebih lanjut.
Proses hot gas defrost melibatkan beberapa langkah. Pertama, katup atau katup
pengalihan memandu refrigeran panas dari jalur keluar kompresor ke jalur evaporator.
Refrigeran yang panas ini kemudian melewati penukar panas evaporator dan mencairkan es
yang mungkin terbentuk di sana. Setelah proses defrost selesai, sistem kembali ke siklus
pendinginan normalnya.
Hot gas defrost digunakan terutama pada sistem refrigerasi dengan evaporator di
dalam ruangan beku atau chiller, di mana penumpukan es dapat mengurangi efisiensi
penukar panas dan menghambat aliran udara. Ini adalah metode yang efektif untuk menjaga
kinerja sistem dan mencegah pembentukan es yang tidak diinginkan.
BAB III
PROSES PRAKTIKUM
b) Avometer
Multimeter ini digunakan untuk mengukur berbagai parameter listrik seperti
tegangan, arus, dan resistansi. AvoMeter umumnya memiliki jarum penunjuk pada
layarnya yang bergerak di sepanjang skala untuk memberikan pembacaan nilai yang
diukur.
c) Tang Kombinasi
Tang kombinasi sering dilengkapi dengan ujung potong diagonal pada
rahangnya. Ini memungkinkan penggunanya untuk memotong kawat atau kabel
dengan mudah.
2. Menyiapkan dan memeriksa kondisi alat dan bahan dalam keadaan normal serta
gunakan secara efektif dan efisien ( pinjamm dan gunakan yang hanya dibutuhkan).
3. Tentukan meja praktikum yang memiliki ventilasi udara dan intensitas cahaya yang
cukup.
4. Pahami alur pengawatan dari rangkaian, prinsip kerja dari masing-masing komponen
dan prinsip kerja secara umum pada rangkaian refrigeration system defrosted by
ventilator and pump down control. Panel Kelistrikan Gambar Kerja Alat Bahan
Avometer Wire Lampu Obeng (+-) Tang Kombinasi dan Tang Potong Lampu Lampu.
Ketika system dioperasikan, maka kompresor akan bekerja dengan mendapat suplai
arus listrik dari defrost timer, thermostat, oil pressure switch dan HLP. Sedangkan
evaporator ventilator ditunda start nya menggunakan time relay untuk mengumpulkan
dulu udara dingin pada evaporator supaya pendinginannya lebih efektif. Saat temperature
tercapai, maka thermostat akan memutuskan arus listrik yang mengalir ke kompresor dan
ventilator evaporator, maka kompresor dan evaporator akan berhenti bekerja. Untuk
defrost, defrost timer akan merubah pisisi kontaknya yng mulanya NO menjadi NC
sehingga arus listrik yang menalir ke thermostat akan terputus, maka evaporator ventilator
berhenti bekerja akan tetapi kompresor tetap bekerja karena mendapatkanarus listrik dari
kontaktor defrost ventilator. Ketika defrost sedang berlangsung, maka komponen yang
bekerja adalah kompresor, defrost solenoid dan defrost ventilator. Fungsi dari defrost
solenoid adalah untuk mengalirkan refrigerant panas langsung ke evaporator dan
dalanjutkan ke defrost evaporator, kompresor berfungsi untuk mensirkulasikan refrigerant
selama defrost berlangsung dan defrost ventilator berfungsi untuk mencairkan bunga es
pada defrost evaporator. Ketika defrost telah selesai maka system bekerja secara normal.
3.5 Gambar kerja
Rangkaian Sistem
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Defrosting dalam sistem refrigerasi adalah langkah kritis untuk menjaga kinerja
optimal sistem. Akumulasi embun beku atau es pada evaporator dapat mengganggu
transfer panas dan mengurangi efisiensi sistem.
2. Saran
Dalam penulisan laporan praktek ini penulis sangat membutuhkan saran dari pembaca
dalam rangka menyempurnakan laporan praktik ini sehingga dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Wu, J., Hu, J., Chen, A., Mei, P., Zhou, X., & Chen, Z. (2016). Numerical analysis of
temperature distribution of motor-refrigerant in a R32 rotary compressor. Applied Thermal
Engineering, 95, 365-373.
Rahmawati, Y. (2012). Optimasi Peletakkan Arester Pada Saluran Distribusi Kabel Cabang
Tunggal Akibat Surja Petir Gelombang Penuh. TEKNO, 1(1).
Kustori, K., musadek, M., & Hero, D. (2021). Rancangan Simulasi Pengganti Kontaktor
Brightness pada CCR NBF 1200 dengan Menggunakan TRIAC sebagai Penunjang Praktikum
di Politeknik Penerbangan Surabaya. Jurnal Penelitian, 6, 23-29.
Azizah, N.K., & Jakfar, M. (2021). DEFINISI SEDERHANA DARI GENERALISASI RUANG
BERNORMA DAN SIFAT-SIFATNYA. MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika.
Harmoko, D.D. (2023). Apa itu Copywriting? (Memahami Definisi Copywriting dari Sudut Pandang
Lain). LITERATUS.
Xingwei, F., Kunpeng, T., Yu, Z., & Ping, L. (2022). Practical Issue Analysis of Miniature Circuit Breaker
Implementation. Volume 1: Nuclear Plant Operation and Maintenance, Engineering and Modification,
Operation Life Extension (OLE), and Life Cycle.
Kommey, B., Kotey, S.D., Tchao, E.T., & Bamfi, G.A. (2021). Intelligent Miniature Circuit
Breaker. Computer Engineering and Applications Journal.
Fahruzi, A., Suryowinoto, A., & Suherman, A.A. (2018). RANCANG BANGUN MESIN PENETAS
BURUNG MURAI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16.
Ramadhan, G., Basir, Y., & Utari, Y.W. (2020). PENERAPAN OVER CURRENT RELAY (OCR)
KOPEL 20 KV DI GARDU INDUK BOOMBARU.
Ermanda, B., & Latifa, U. (2023). KENDALI RELAY OTOMATIS DILENGKAPI TIMER DAN
DETEKSI SUHU MENGGUNAKAN RTC DS3231. Aisyah Journal Of Informatics and Electrical
Engineering (A.J.I.E.E).
Cotter, D., & Stevenson, R. (1996). Controlling heater for glass door of refrigeration equipment.
尊充, 嶌., & 洋次, 伊. (2014). The oil pressure switch failure determination device.
Nelson, B.I. (2016). “OPTIMIZING HOT GAS DEFROST”.