You are on page 1of 38

MODUL AJAR

Jenjang/Kelas : SMA/X
Mata Pelajaran : Biologi
Fase/ Kelas : E/X
Materi : Perubahan Lingkungan
Sub Materi : Pencemaran Lingkungan
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit ( 1 X pertemuan)
A. Capaian Pembelajaran
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman biologi Di akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan
menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman perubahan lingkungan.
Keterampilan proses 1. Mengamati pencemaran lingkungan di sekitar.
2. Mempertanyakan dan memprediksi penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan terhadap
pencemaran lingkungan di sekitar
4. Memproses, menganalisis data dan informasi terkait
pencemaran lingkungan dan mengajukan atau
menciptakan solusi
5. Mengevaluasi dan refleksi hasil analisis data terkait
pencemaran lingkungan
6. Mengomunikasikan hasil diskusi mengenai
pencemaran lingkungan
B. Profil Pelajar Pancasila :
Ketuhanan yang Maha Esa, Mandiri, Gotong Royong, dan Bernalar Kritis.
C. Sarana dan Prasarana :
Sarana
Buku paket biologi Irnaningtyas, power point, lembar kerja peserta didik, video pembelajaran,
power point perubahan lingkungan, computer/ laptop, smartphone, spidol, alat tulis, video
pembelajaran https://bit.ly/videopencemaran, artikel pencemaran
https://bit.ly/artikelpencemaran, gelas plastik, pH indikator universal, Ikan kecil, Air
yang terkontaminasi limbah, Air sungai yang tidak terkontaminasi limbah.

Prasarana
Jaringan internet, papan tulis, LCD Projector.
D. Target Peserta Didik:
Kategori peserta didik dalam proses pembelajaran ini adalah peserta didik regular/ tipikal,di
mana mereka tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. Jumlah peserta
didik sebanyak 34 siswa.
E. Model dan Metode Pembelajaran Yang Digunakan:
Model pembelajaran yang digunakan adalah PBL (Problem Based Learning) dengan metode
ceramah, diskusi, presentasi, tanya jawab, dan penugasan
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menyebutkan jenis-jenis bahan pencemar lingkungan setelah melakukan
studi literatur dengan benar.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar setelah
melakukan studi literatur dengan benar.
3. Peserta didik dapat menganalisis penyebab pencemaran lingkungan melalui video
pembelajaran, artikel pencemaran, dan pengamatan dengan benar.
4. Peserta didik dapat menganalisis dampak negatif dari pencemaran lingkungan melalui video
pembelajaran, artikel pencemaran, dan pengamatan dengan benar.
5. Peserta didik dapat menciptakan solusi dampak pencemaran lingkungan setelah melakukan
diskusi kelompok dengan tepat.
B. Asesmen
1. Diagnostik : Asesmen diagnostik non kognitif
2. Formatif : Diskusi, presentasi, penilaian sikap, Post test, dan refleksi
3. Sumatif : Penilaian harian akhir bab
C. Kompetensi awal
a. Mengetahui komponen ekosistem
b. Mengetahui interaksi antar komponen ekosistem
c. Mengetahui daur biogeokimia
D. Pertanyaan pemantik
1. Apakah kalian merasakan bahwa suhu di lingkungan sekitar semakin panas?
2. Apakah di daerah tempat kalian tinggal pernah mengalami kesulitan mendapatkan air
bersih?
3. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
TAHAP KEGIATAN PESERTA ALOKASI
KEGIATAN GURU WAKTU
PEMBELAJARAN DIDIK
Kegiatan Pendahuluan
Persiapan/orientasi 1. Guru melakukan 1. Peserta didik menjawab 5 menit
pembukaan dengan salam salam dari guru dan berdoa.
pembuka dan berdoa untuk
memulai pelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran 2. Peserta didik melakukan
peserta didik. presensi. 5 menit
3. Guru meminta peserta 3. Peserta didik melakukan
didik untuk memberikan yel-yel kelas.
yel-yel kelas.
Apersepsi dan 1. Guru melakukan apersepsi 1. Peserta didik menjawab 5 menit
Motivasi awal dengan bertanya pertanyaan dari guru
“Masih ingatkah kalian
pernah mempelajari materi
tentang komponen
ekosistem? Ekosistem itu 5 menit
apa? Didalamnya berisi
apa saja?”
“apa yang terjadi jika salah
satu komponen ekosistem
tersebut hilang?”
2. Guru menanyakan
pertanyaan pemantik
berikut.
 Apakah kalian
merasakan bahwa
suhu di lingkungan
sekitar semakin
panas? 5 menit
 Apakah di daerah
tempat kalian tinggal
pernah mengalami
kesulitan mendapatkan
TAHAP KEGIATAN PESERTA ALOKASI
KEGIATAN GURU WAKTU
PEMBELAJARAN DIDIK
air bersih?
 Mengapa hal tersebut
bisa terjadi?
3. Guru menyebutkan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Fase 1 1. Guru memperlihatkan 1. Peserta didik mengamati 5 menit
Orientasi peserta didik gambar dua ekosistem dua jenis air tersebut.
kepada masalah seimbang dan ekosistem
rusak serta dua jenis air 5 menit
yaitu air bersih dan air
tercemar.
2. Guru membimbing peserta 2. Peserta didik bertanya
didik untuk mengajukan mengenai dua jenis air
pertanyaan terkait dua tersebut.
gambar dan dua jenis air
tersebut.
Fase 2 1. Peserta didik dibagi dalam 1. Peserta didik duduk sesuai 5 menit
Mengorganisasikan kelompok yang kelompoknya masing-
peserta didik beranggotakan 4-5 orang. masing.
2. Guru membagikan LKPD 2. Peserta didik mengakses e-
melalui link LKPD dan mendiskusikan
(https://fliphtml5.com/jevx dengan kelompok.
f/piwu/) pada masing-
masing kelompok untuk
didiskusikan.
3. Guru meminta peserta 3. Peserta didik
didik mengidentifikasi mengidentifikasi
isu/permasalahan yang isu/permasalahan yang
telah disajikan melalui telah disajikan.
media pembelajaran yang
telah disediakan sesuai
dengan gaya belajar 30 menit
peserta didik.
TAHAP KEGIATAN PESERTA ALOKASI
KEGIATAN GURU WAKTU
PEMBELAJARAN DIDIK
 Visual (wacana berita
terkait pencemaran
lingkungan)
 Auditori (video
pembelajaran terkait
pencemaran
lingkungan)
 Kinestetik (sampel
perairan tercemar dan
tidak tercemar limbah)
4. Hasil diskusi dicatat dalam 4. Peserta didik mencatat hasil
lembar jawab yang diskusi pada e-LKPD.
dibagikan melalui QR
Code.
Fase 3 1. Guru berkeliling untuk 1. Peserta didik melakukan
Membimbing melihat kegiatan yang kegiatan kelompok dengan
penyelidikan individu dilakukan peserta didik. mencari informasi dari
dan kelompok 2. Guru melihat sampel berbagai sumber di internet
pekerjaan peserta terkait masalah yang
didik/kelompok dan sedang dibahas
melakukan diskusi ringan
tentang apa yang sudah
dilakukan.
3. Guru memberikan
masukan, apabila ada
peserta didik/kelompok
yang mengalami kesulitan
Fase 4 1. Guru meminta kelompok 1. Peserta didik
Mengembangkan dan untuk sukarela mempresentasikan hasil
menyajikan hasil mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
karya diskusi/ mengacak
kelompok. 2. Peserta didik dari
2. Guru meminta kelompok kelompok lain diminta 25 menit
lain untuk menanggapi dan untuk menanggapi dan
TAHAP KEGIATAN PESERTA ALOKASI
KEGIATAN GURU WAKTU
PEMBELAJARAN DIDIK
memberikan tanggapan memberikan argumen
tentang apa yang tentang apa yang
dipresentasikan. dipresentasikan
Fase 5 1. Guru meminta semua 1. Peserta didik saling
Menganalisa dan peserta didik untuk saling melakukan apresiasi.
mengevaluasi proses memberikan apresiasi.
pemecahan masalah 2. Guru memberikan 2. Peserta didik
penguatan terhadap memperhatikan penjelasan
jawaban peserta didik guru 15 menit
3. Guru membimbing peserta 3. Peserta didik menarik
didik untuk menarik kesimpulan terkait
kesimpulan terkait pembelajaran yang telah
pembelajaran yang telah dilakukan.
dilakukan.
Kegiatan Penutup
1. Guru membimbing peserta 1. Peserta didik
didik untuk melakukan memperhatikan penjelasan
refleksi pembelajaran. guru.
2. Guru memberikan soal 2. Peserta didik mengerjakan
post test. soal post test. 20 menit
3. Guru membimbing peserta 3. Peserta didik melakukan
didik untuk melakukan refleksi terhadap
refleksi terhadap pembelajaran yang telah
pembelajaran yang telah dilakukan.
dilakukan.
4. Guru mengkonfirmasi 4. Peserta didik
materi yang akan di bahas memperhatikan penjelasan
pada pertemuan guru.
berikutnya.
5. Guru memberi penugasan
kepada peserta didik untuk
membuat karya persuasif
berupa ajakan menjaga
lingkungan dapat berupa
infografis, poster, video
TAHAP KEGIATAN PESERTA ALOKASI
KEGIATAN GURU WAKTU
PEMBELAJARAN DIDIK
dan lainnya.

Refleksi peserta didik


Refleksi Peserta didik
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah saya dapat menyebutkan jenis-jenis bahan
pencemar lingkungan?
2. Apakah saya dapat mengidentifikasi pencemaran
lingkungan yang terjadi di sekitar?
3. Apakah saya dapat menganalisis penyebab pencemaran
lingkungan yang terjadi di sekitar?
4. Apakah saya dapat menjelaskan dampak negatif
pencemaran lingkungan?
5. Apakah saya dapat menciptkan solusi atas dampak dari
pencemaran lingkungan yang terjadi?

Refleksi Guru
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah pembelajaran berlangsung sesuai
rencana?
2. Apa yang menjadi kelebihan dari proses
pembelajaran yang sudah saya lakukan?
3. Apa yang menjadi kekurangan dari proses
pembelajaran yang sudah saya lakukan?

4. Apakah peserta didik yang mengalami


hambatan, dapat teridentifikasi dan
terfasilitasi dengan baik?
5. Apa rencana tindak lanjut yang akan saya
lakukan?
Pengayaan dan remedial
Program pengayaan dilakukan pada peserta didik dengan dua cara yaitu:
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok adalah sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan
tugas untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan materi
yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah. Pemecahan
masalah yang diberikan kepada peserta didik berupa pemecahan masalah nyata. Selain itu,
secara kelompok peserta didik dapat diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek atau
penelitian ilmiah.
2. Belajar Mandiri
Belajar Mandiri adalah secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan. Kegiatan pemecahan masalah nyata, tugas
proyek, atau pun penelitian ilmiah juga dapat dilakukan oleh peserta didik secara mandiri
jika kegiatan tersebut diminati secara individu.
Program Remidial disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan peserta didik yang dapat
dilakukan dengan cara:
1. Pemberian bimbingan secara individu. Hal ini dilakukan apabila ada beberapa anak yang
mengalami kesulitan yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta
didik.
2. Pemberian bimbingan secara kelompok. Hal ini dilakukan apabila dalam pembelajaran
klasikal ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
3. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.Pembelajaran ulang
dilakukan apabila semua peserta didik mengalami kesulitan. Pembelajaran ulang dilakukan
dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai kompetensi yang diharapkan, baik secara individu maupun kelompok.

Bahan bacaan pendidik dan peserta didik


1. Buku paket biologi Irnaningtyas
2. Buku interaktif biologi untuk SMA/MA Intan Pariwara
3. Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wesserman, P. V.

Daftar Pustaka
 Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2010. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3 Terjemahan:
Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga
 Irnaningtyas, 2013. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
 Irnaningtyas, 2022. IPA Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
 Waty, Henny Purnama. 2021. Buku interaktif biologi untuk SMA/MA. Yogyakarta:
Penerbit Intan Pariwara

Purwokerto, 18 November 2022


Guru Model PPG,

Azzah Mualifah, S.Si.


NIM. 2201670076
Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong,

Mufida Nofiana, M.Pd. Dra. Susmiati


NIDN. 0620118702 NIP. 19690210 199412 2 003
Lampiran 1. LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Satuan Pendidikan : SMA N 5 Purwokerto
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/ 2
Materi/Pokok Bahasan/SPB : Perubahan Lingkungan/pencemaran
lingkungan
A. Identitas
Kelompok : …………………………………………………..
Kelas : …………………………………………………..
Angggota Kelompok : 1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menganalisis penyebab pencemaran lingkungan setelah mengamati
video pembelajaran dengan benar.
2. Peserta didik dapat menganalisis dampak negatif dari pencemaran lingkungan setelah
mengamati video pembelajaran dengan benar.
3. Peserta didik dapat menciptakan solusi dampak pencemaran lingkungan setelah melakukan
diskusi kelompok dengan tepat.
C. Petunjuk
1. Baca dan pahami petunjuk serta langkah kegiatan dengan cermat.
2. Lakukan langkah-langkah kegiatan secara runtut.
3. Diskusikan dengan kelompok terkait permasalahan yang ada dalam LKPD
4. Presentasikan hasil diskusi didepan kelas.
D. Langkah kegiatan.
1. Bacalah wacana terkait dengan isu lingkungan melalui link di bawah ini:
https://drive.google.com/file/d/1ZgrUUyjlf2OX8CH
IprcsNEIG55nNoRP/view?usp=sharing
2. Cermati video terkait dengan isu lingkungan melalui link di bawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=trp2UDX9VgQ
3. Buatlah rumusan masalah berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam wacana/video
terkait isu lingkungan bersama dengan teman kelompok
4. Tentukan jawaban sementara/hipotesis berdasarkan rumusan masalah bersama dengan
teman kelompok
5. Rancanglah kegiatan penyelidikan/percobaan untuk membuktikan kebenaran hipotesis
bersama dengan teman kelompok
6. Lakukan kegiatan penyelidikan/percobaan yang telah dirancang secara mandiri
7. Catatlah hasil penyelidikan/percobaan dan diskusikan bersama dengan teman kelompok
8. Buatlah solusi dari permasalahan yang terjadi.
9. Hasil diskusi dilampirkan pada lembar jawab yang sudah disediakan. Lembar jawab dapat
diakses melalui QR Code berikut.
LEMBAR JAWAB PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : SMA N 5 Purwokerto
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/ 1
Materi/Pokok Bahasan/SPB : Perubahan Lingkungan/pencemaran
lingkungan
A. Identitas
Kelompok : …………………………………………………..
Kelas : …………………………………………………..
Angggota Kelompok : 1. ………………………………………………..
2. ………………………………………………..
3. ………………………………………………..
4. ………………………………………………..
1. Tuliskan rumusan masalah berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam wacana/video
terkait isu lingkungan yang sudah didiskusikan dengan teman kelompok.

2. Tentukan jawaban sementara/hipotesis berdasarkan rumusan masalah hasil diskusi


kelompok!
PENYELIDIKAN/EKSPERIMEN
PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Alat dan bahan
1. Alat
a. 4 buah gelas palastik
b. pH indikator universal
c. Termometer
2. Bahan
a. Ikan kecil
b. Air yang terkontaminasi limbah
c. Air sungai yang tidak terkontaminasi limbah
B. Cara kerja
Berdasarkan alat dan bahan yang disediakan, rancanglah prosedur atau langkah-langkah
penyelidikan/percobaan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan eksperimen tersebut!

Prosedur kerja.

1. ..................................................................................................................
2. ..................................................................................................................
3. ..................................................................................................................
4. ..................................................................................................................
5. ..................................................................................................................
6. ..................................................................................................................
7. ..................................................................................................................
8. ..................................................................................................................
dst...................................................................................................................

C. Kegiatan Penyelidikan
1. Lakuan kegiatan penyelidikan/percobaan secara mandiri berdasarkan rancangan yang
telah disusun dan disepakati dengan teman kelompok!
2. Lakukan penyelidikan/percobaan dengan tetap memperhatikan tindakan
keselamatan kerja dan kebersihan lingkungan!

D. Hasil Pengamatan
Tuliskan hasil pengamatan pada tabel di bawah ini!
Tabel 1. Kondisi perairan berdasarkan indikator fisik
Sampel air tidak Sampel air
No
Indikator terkontaminasi limbah terkontaminasi limbah
1. Aroma
2. Kekeruhan
3. Warna
4. pH
5. Suhu

Tabel 2. Pengaruh kondisi perairan pada organisme akuatik (ikan)


Kondisi Ikan
No Perlakuan
Menit ke-5 Menit ke-10 Menit ke-15
1. Sampel air sungai tidak
terkontaminasi limbah
2. Sampel air terkontaminasi
limbah

Keterangan:
++++ : sehat dan menunjukkan pergerakan seperti biasa
+++ : bergerak dengan sangat cepat
++ : berenang melambat
+ : berenang sangat lambat/ sedikit pergerakan
Berdasarkan hasil penyelidikan/percobaan yang telah dilakukan secara mandiri, diskusikanlah
pertanyaan berikut ini bersama dengan teman kelompok kalian!
1. Berdasarkan data hasil penyelidikan/percobaan terhadap sampel perairan yang digunakan
pada Tabel 1. Kondisi perairan berdasarkan indikator fisik, manakah sampel yang
menunjukkan kondisi lingkungan yang sudah tercemar? Jelaskan!

2. Berdasarkan data hasil penyelidikan/percobaan terhadap sampel yang digunakan pada Tabel
2. Kondisi perairan berdasarkan indikator biologis, adakah perbedaan hasil
penyelidikan/percobaan pada setiap perlakuan? Jika terdapat perbedaan, jelaskan mengapa
perbedaan tersebut dapat terjadi!.

3. Dari kegiatan yang sudah anda lakukan, berikan kesimpulan pemecahan masalah yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul!
Lampiran 2. Instrumen penilaian
ASESMEN DIAGNOSTIK
NON KOGNITIF (GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK)

Nama :
Kelas :
No Absen :
Hari/ Tanggal :

Petunjuk:
1. Pada angket ini terdapat beberapa pernyataan. Berilah jawabanyang benar-benar cocok
dengan pilihan Anda.
2. Berilah tanda centang “√” pada kolom yang telah tersedia sesuai jawabanmu.
Keterangan:
S : Sering
K : Kadang-kadag
J : Jarang
No. VISUAL S K J
1 Saya termaksuk orang yang rapi dan teratur
2 Saya berbicara dengan cepat
3 Saya adalah perencana dan pengatur jangkapanjang
4 Saya lebih ingat apa yang dilihat dari pada apa yang di dengar
5 Saya lebih suka membaca dari pada dibacakan
6 Saya suka mencoret-mencoret selama menelpon/mendengarkan
ceramah
7 Saya lebih suka seni rupa dari pada seni music
8 Saya suka mencatat perintah atau instruksi yang disampaikan
kepada saya
9 Saya tahu apa yang harus dikatakan tetapi tidak terpikirkan kata
yang tepat
10 Saya suka mengeja dan saya pikir saya pintar mengeja kata-kata
11 Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian
dalam pikiransaya
12 Saya lebih suka membacakan dari pada mendengarkan cerita
13 Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telpon atau
dalam suatupertemuan
14 Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar
suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman
15 Saat melihat objek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan
mudah mengenali objek yang sama walaupun posisi objek itu
diputar atau diubah
16 Ketika mendengar orang lain berbicara, saya biasanya
membuat gambar dari apa yang mereka katakana dalam
pikiran
17 Saya suka menulis surat atau jurnal
18 Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau selatan dimana pun
saya berada.
19 Jika saya mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya
terlebih dahulu
20 Saya lebih suka membaca dari pada mendengarkan Materi
pelajaran
Subtotal X2 X1 X0
Subtotal setelah dikali
Total
AUDITORIAL
4. Saya berbicara pada diri sendiri saat beraktivitas
5. Saya mudah terganggu oleh keributan
6. Saya menggerakkan bibir/ menglafalkan kata saat membaca
7. Saya suka membaca keras-keras dan mendengarkan
8. Saya merasa menulis itu sulit tetapi saya pandai bercerita
9. Saya lebih suka bernyayi daripada seni
10. Saya belajar melalui mendengar dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
11. Saya banyak bicara, berdiskusi, dan menjelaskan panjang lebar
12. Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang dikatakan orang
13. Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada
saya saat saya sedang menonton televisi
14. Saya lebih suka berbicara daripada menulis
15. Saya mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar
suara dan berbicarapada diri saya mengenai pengalaman itu
16. Mudah sekali bagi saya untuk mengontrol dalam kawan saya saat
berbicara ditelpon
17. Tanpa music hidup itu membosankan
18. Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat dengan mudah
berbicara dengan siapa saja
19. Saya tahu hampir semua kata-kata dari lagu yang saya dengar
20. Saat saya berbicara, saya suka mengatakan “saya mendengar anda,
itu terdengar bagus, itu bunyinya bagus”.
21. Saat saya seorang diri, saya biasanya memainkan music atau lagu
atau bernyanyi
Subtotal X2 X1 X0
Subtotal setelah dikali
Total
KINESTETIK
1. Saya berbicara dengan lambat
2. Saya berdiri dekat-dekat saat berbicara dengan seseorang
3. Saya menghafal dengan cara berjalan dan melihat
4. Saya banyak menggunakan isyarat tubuh
5. Saya tidak bias duduk tenang dalam waktu lama
6. Saya mengetuk-ngetuk pulpen, jari,atau kaki saat mendengarkan
7. Saya membuat keputusan berdasarkan perasaan
8. Saya meluangkan waktu untuk berolaraga dan berkegiatan fisik
lainnya
9. Saya paling mudah belajar sambil mempraktekkan/melakukan
10. Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama
11. Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi
12. Saya biasanya menggunakan jari saya untuk menunjuk kalimat
yang saya baca
13. Saya biasanya berbicara dengan perlahan
14. Saya lebih suka melakukan contoh peragaan dari pada membuat
laporan tertulis atassuatu kejadian
15. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat
bagaimana perasaaan sayaterhadap pengalaman itu
16. Saya suka olaraga dan saya rasa saya adalah olaragawan yang baik
17. Saya suka merancang, mengerjakan, dan membuat sesuatu dengan
kedua tangan saya
18. Ruangan, meja, mobil, atau rumah saya biasanya berantakan /
tidak teratur.
19. Saya lebih suka berolaraga dari pada membaca buku
Subtotal X2 X1 X0
Subtotal setelah dikali
Total
ASESMEN FORMATIF POST TEST
A. Kisi-kisi Asesmen formatif Post test
Tujuan pembelajaran Materi Indikator soal Nomor Level
soal kognitif
Peserta didik dapat Perubahan Disajikan gambar 1 C1
menyebutkan jenis-jenis lingkungan pendingin ruangan
bahan pencemar lingkungan Peserta didik dapat
setelah melakukan studi menyebutkan jenis-jenis
literatur dengan benar. bahan pencemar
lingkungan
Peserta didik dapat Perubahan Disajikan kasus 2 C1
mengidentifikasi pencemaran lingkungan peningkatan
lingkungan yang terjadi di pertumbuhan penduduk
sekitar setelah melakukan dari tahun ke tahun
studi literatur dengan benar. Peserta didik dapat
mengidentifikasi
pencemaran lingkungan
yang terjadi di sekitar
Peserta didik dapat Perubahan Disajikan data tentang 3 C4
menganalisis penyebab lingkungan kualitas hujan yang turun
pencemaran lingkungan di Indonesia pada Juni
setelah mengamati video 2021 Peserta didik dapat
pembelajaran dengan benar. menganalisis penyebab
pencemaran lingkungan
Peserta didik dapat Perubahan Disajikan kasus kegiatan 4 C4
menganalisis dampak negatif lingkungan industri yang
dari pencemaran lingkungan menghasilkan polutan
setelah mengamati video Peserta didik dapat
pembelajaran dengan benar. menganalisis dampak
negatif dari pencemaran
lingkungan
Peserta didik dapat Perubahan Disajikan kasus 5 C6
menciptakan solusi dampak lingkungan pertambahan kendaraan
pencemaran lingkungan bermotor di perkotaan
setelah melakukan diskusi Peserta didik dapat
kelompok dengan tepat. menciptakan solusi
dampak pencemaran
lingkungan

B. Soal Asesmen Formatif


1. Perhatikan gambar berikut.

Penggunaan alat elektronik seperti gambar tersebut dapat menyebabkan kerusakan


lingkungan karena menghasilkan....
a. Polutan gas CO yang memicu kematian hewan
b. Polutan PO4 yang memicu terjadinya hujan asam
c. Polutan gas CO2 yang memicu pemanasan global
d. Polutan CFC yang memicu penipisan lapisan ozon
e. Polutan SO2 dan NO2 yang memicu peningkatan efek rumah kaca
2. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan penduduk di dunia makin meningkat.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk tersebut akan diiringi peningkatan
penggunaan bahan bakar fosil untuk berbagai keperluan, misalnya penggunaan
kendaraan bermotor. Peningkatan aktivitas tersebut dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan lingkungan berupa....
a. Efek rumah kaca dari pemantulan polutan CFC
b. Kematian tumbuhan karena tingginya kadar karbon dioksida
c. Hujan asam karena meningkatnya kadar fosfat di lingkungan
d. Pemanasan global akibat peningkatan polutan gas karbon dioksida
e. Penipisan lapisan ozon oleh gas zulfur dioksida dan nitrogen dioksida
3. Data yang dihimpun oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Republik
Indonesia pada Juni 2021 menunjukkan bahwa hujan yang turun di sebagian besar
wilayah Indonesia memiliki pH dibawah 5,6. Kondisi tersebut menunjukkan adanya
perubahan lingkungan yang disebabkan oleh....
a. Meningkatnya kadar gas metana akibat pembusukan sampah organik
b. Bertambahnya jumlah gas CFC di udara akibat penggunaan produk aerosol
c. Meningkatnya kadar gas nitrogen dioksida di udara akibat kegiatan industri
d. Terakumulasinya gas karbon dioksida di atmosfer akibat pembakaran bahan
bakar fosil
e. Meningkatnya gas karbon monoksida di udara akibat penggunaan kendaraan
bermotor
4. Kegiatan industri peleburan baja menghasilkan beberapa jenis polutan yang dapat
mengakibatkan pencemaran udara. Salah satu zat pencemar yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut yaitu oksida sulfur. Apabila zat tersebut terhirup oleh manusia
dalam jumlah banyak dapat menyebabkan....
a. Kanker kulit
b. Iritasi tenggorokan
c. Pembengkakan paru-paru
d. Tubuh kekurangan oksigen
e. Fungsi enzim intraseluler terganggu
5. Di daerah perkotaan jumlah kendaraan bermotor selalu mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut,
konsentrasi gas buang yang berupa karbon dioksida juga mengalami peningkatan.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya berbagai permasalahan lingkungan. Upaya
yang tepat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah....
a. Meningkatkan pajak kendaraan bermotor
b. Melarang pemakaian kendaraan bermotor
c. Menggunakan transportasi umum saat bepergian
d. Membuat taman-taman kota dan menggalakan penghijauan
e. Membuat saringan karbon dioksida di tempat-tempat tertentu
C. Rubrik Penilaian Asesmen Formatif
No Soal Jawaban Skor bobot Total
1. Perhatikan gambar berikut. D Benar: 1 1 1
Salah: 0

Penggunaan alat elektronik seperti


gambar tersebut dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan karena
menghasilkan....
a. Polutan gas CO yang memicu
kematian hewan
b. Polutan PO4 yang memicu
terjadinya hujan asam
c. Polutan gas CO2 yang memicu
pemanasan global
d. Polutan CFC yang memicu
penipisan lapisan ozon
e. Polutan SO2 dan NO2 yang
memicu peningkatan efek
rumah kaca
2. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan D Benar: 1 1 1
penduduk di dunia makin meningkat. Salah: 0
Meningkatnya pertumbuhan
penduduk tersebut akan diiringi
peningkatan penggunaan bahan
bakar fosil untuk berbagai keperluan,
misalnya penggunaan kendaraan
bermotor. Peningkatan aktivitas
tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya perubahan lingkungan
berupa....
a. Efek rumah kaca dari
pemantulan polutan CFC
b. Kematian tumbuhan karena
tingginya kadar karbon dioksida
c. Hujan asam karena
meningkatnya kadar fosfat di
lingkungan
d. Pemanasan global akibat
peningkatan polutan gas karbon
dioksida
e. Penipisan lapisan ozon oleh gas
zulfur dioksida dan nitrogen
dioksida
3. Data yang dihimpun oleh Badan C Benar: 1 1 1
Meteorologi, Klimatologi, dan Salah: 0
Geofisika Republik Indonesia pada
Juni 2021 menunjukkan bahwa hujan
yang turun di sebagian besar wilayah
Indonesia memiliki pH dibawah 5,6.
Kondisi tersebut menunjukkan
adanya perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh....
a. Meningkatnya kadar gas metana
akibat pembusukan sampah
organik
b. Bertambahnya jumlah gas CFC
di udara akibat penggunaan
produk aerosol
c. Meningkatnya kadar gas
nitrogen dioksida di udara
akibat kegiatan industri
d. Terakumulasinya gas karbon
dioksida di atmosfer akibat
pembakaran bahan bakar fosil
e. Meningkatnya gas karbon
monoksida di udara akibat
penggunaan kendaraan bermotor
4. Kegiatan industri peleburan baja B Benar: 1 1 1
menghasilkan beberapa jenis polutan Salah: 0
yang dapat mengakibatkan
pencemaran udara. Salah satu zat
pencemar yang dihasilkan dari
kegiatan tersebut yaitu oksida sulfur.
Apabila zat tersebut terhirup oleh
manusia dalam jumlah banyak dapat
menyebabkan....
a. Kanker kulit
b. Iritasi tenggorokan
c. Pembengkakan paru-paru
d. Tubuh kekurangan oksigen
e. Fungsi enzim intraseluler
terganggu
5. Di daerah perkotaan jumlah D Benar: 1 1 1
kendaraan bermotor selalu Salah: 0
mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Sejalan dengan
peningkatan jumlah kendaraan
bermotor tersebut, konsentrasi gas
buang yang berupa karbon dioksida
juga mengalami peningkatan.
Kondisi ini mengakibatkan
terjadinya berbagai permasalahan
lingkungan. Upaya yang tepat
dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah....
a. Meningkatkan pajak kendaraan
bermotor
b. Melarang pemakaian kendaraan
bermotor
c. Menggunakan transportasi
umum saat bepergian
d. Membuat taman-taman kota dan
menggalakan penghijauan
e. Membuat saringan karbon
dioksida di tempat-tempat
tertentu
Panduan penilaian

Nilai = x 100
Lampiran 3. Instrumen penilaian sikap
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Aspek penilaian : Afektif


Judul kegiatan : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Tanggal Penilaian :
Kelas :X

NO KELOMPOK NAMA PESERTA DIDIK Aspek yang dinilai Jumlah Skor Nilai
Tanggung Disiplin Kerja sama
jawab

1. Kelompok 1

2. Kelompok 2

3. Kelompok 3

4. Kelompok 4

Dst.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP (AFEKTIF)

NO SIKAP YANG KRITERIA PENILAIAN SKOR


DINILAI
1. Tanggung Jawab Peserta didik memenuhi keempat kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap 4
 Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik hanya memenuhi 3 dari 4 kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap 3
 Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik hanya memenuhi 2 dari 4 kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap 2
 Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik hanya memenuhi 1 dari 4 kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap 1
 Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran
Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
Peserta didik tidak memenuhi seluruh kriteria
bertanggung jawab yang meliputi:
 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas
 Tugas yang dikumpulkan lengkap 0
 Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran
 Merapihkan kembali alat dan bahan yang
dikunakan dalam kegiatan pembelajaran
2. Disiplin Peserta didik memenuhi seluruh kriteria disiplin
yang meliputi: 4
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan pembelajaran
3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik hanya memenuhi 3 dari 4 kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 3
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan pembelajaran
3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik hanya memenuhi 2 dari 4 kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 2
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan pembelajaran
3tanpa alasan yang jelas
Peserta didik hanya memenuhi 1 dari 4 kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 1
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
Tidak meninggalkan kegiatan pembelajaran 3tanpa
alasan yang jelas
Peserta didik tidak memenuhi seluruh kriteria
disiplin yang meliputi:
 Tidak terlambat masuk kelas
 Berseragam sesuai ketentuan 0
 Tidak mengganggu siswa lain saat pelajaran
 Tidak meninggalkan kegiatan pembelajaran
tanpa alasan yang jelas
3. Kerja Sama Peserta didik memenuhi seluruh kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah 4
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat dalam
kegiatan diskusi
Peserta didik memenuhi 3 dari 4 kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah 3
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat dalam
kegiatan diskusi
Peserta didik memenuhi 2 dari 4 kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah 2
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat dalam
kegiatan diskusi
Peserta didik memenuhi 1 dari 4 kriteria kerja sama
yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah 1
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematis
 Menghargai adanya perbedaan pendapat dalam
kegiatan diskusi
Peserta didik tidak memenuhi seluruh kriteria kerja
sama yang baik, yaitu meliputi:
 Dapat bekerjasama dengan baik saat kegiatan
kelompok dalam proses pemecahan masalah 0
 Terdapat pembagian kerja dalam kelompok
 Melakukan kegiatan secara sistematik
 Menghargai adanya perbedaan pendapat dalam
kegiatan diskusi
Skor Maksimal 12

Nilai:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑋 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Skor Kriteria Nilai Kriteria


4 Sangat Baik 80 < x ≤ 100 Sangat Baik
3 Baik 60 < x ≤ 80 Baik
2 Cukup 40 < x ≤ 60 Cukup
1 Kurang 20 < x ≤ 40 Kurang
0 Sangat Kurang 0 < x ≤ 20 Sangat Kurang
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA KELOMPOK)

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/semester : X/2
Topik : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Kelompok :
Nama Peserta didik : 1 .
2.
3.
4.

Petunjuk Pengisian:
Beri tanda check list (√) pada pada kolom yang sesuai dengan perilaku peserta didik dalam kerja
kelompokselama proses pembelajaran berlangsung.

No. Aspek yang diobservasi Hasil Pengamatan


1 2 3 4
1 Interaksi peserta didik dalam konteks pembelajaran kelompok
2 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
3 Kerjasama antar peserta didik dalam belajar kelompok
4 Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
Jumlah
Total
Nilai Akhir (Total/5)

Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap:

Skor Kualifikasi
1,00 – 1,99 Sikap Kurang (K)
2,00 – 2,99 Sikap Cukup (C)
3,00 – 3,99 Sikap Baik (B)
4,00 Sikap sangat baik (SB)
PENILAIAN FORMATIF RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP
DALAM PROSES PEMBELAJARAN (TUGAS KELOMPOK)

ASPEK KRITERIA SKOR

Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Interaksi peserta didik dalam konteks pembelajaran kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kerjasama antar peserta didik dalam belajar kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam satu kelompok
Mulai tampak 2
Belum tampak 1
Selalu tampak 4
Sering tampak 3
Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain
Mulai tampak 2
Belum tampak 1

Nilai akhir = Total Nilai


5
AFTAR NILAI PESERTA DIDIK ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN
TEKNIK NON TES BENTUK PENGAMATAN

Nama Sekolah : SMA N 5 Purwokerto


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/2
Topik : Perubahan dan Pencemaran Lingkungan
Skor Aktivitas Peserta Didik
Nama Peserta
No didik Menghargai Menghargai Jumlah NA
Interaksi Kerjasam Kesungguha dalam Kelompok
a n kelompok lain
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Nilai akhir = Total Nilai


5
Lampiran 4. Materi Ajar
PERUBAHAN LINGKUNGAN
A. Keseimbangan Lingkungan
Undang-undang RI nomor 32 tahun 2009 menjelasakan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, dayam keadaan, dan makhluk hidu,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia beserta makhluk hidup lainnya. Lingkungan menyediakan
sumber daya alam yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupannya. Namun
terkadang berbagai aktivitas manusia secara berlebihan dapat berdampak pada terjadinya
ketidak seimbangan lingkungan (Wijayana, 2014).
Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup 1) Keseimbangan Lingkungan
Undang-undang RI nomor 32 tahun 2009 menjelasakan bahwa lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, dayam keadaan, dan makhluk hidu, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia beserta makhluk hidup lainnya. Lingkungan menyediakan sumber
daya alam yang dibutuhkan manusia untuk menunjang kehidupannya. Namun terkadang
berbagai aktivitas manusia secara berlebihan dapat berdampak pada terjadinya ketidak
seimbangan lingkungan (Wijayana, 2014).
B. Perubahan Lingkungan Hidup
1. Faktor alam
Faktor alam yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan antara lain
badai, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, banjir, angin topan, kemarau panjang,
dan sebagainya. Dalam hal ini, manusia tidak dapat mencegah namun dapat
meminimalkan efek dari perubahan lingkungan tersebut
2. Faktor Manusia
Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memperoleh bahan pangan, perumahan, dan
obat-obatan. Salah satu aktivitas manusia yang sering dilakukan misalnya adalah
melakukan eksplopitasi sumber daya alam.
C. Pencemaran Lingkungan Hidup
Undang-undang nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 menjelaskan bahwa
pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga terjadi penurunan kualitas hingga ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan peruntukannya.
Kemudian, pada undang-undang nomor 32 tahun 2009 pasal 1 ayat 14 juga menyatakan
bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan dan dapat
menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Baku mutu
lingkungan hidup merupakan ukuran batas atau kadarada atau harus adanya unsur
pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
Bahan penyebab pencemaran disebut polutan. Suatu lingkungan dikatakan
tercemar bila jumlah atau kadar polutan melebihi ambang batas sehingga menyebabkan
menurunnya kualitas atau daya dukung lingkungan dan terganggunya kehidupan
makhluk hidup (Irnaningtyas, 2016). Turunnya kualitas lingkungan dapat dilihat ketika
melemahnya fungsi alam dan adanya gangguan pada makhluk hidup didalamnya,
misalnya berkurangnya pertumbuhan atau bahkan kemungkinan terjadinya kematian
pada organisme hidup dalam lingkungan tersebut (Wijana, 2014). Berdasarkan sifat zat
pencemarnya, sumber pencemaran dapat dibedakan menjadi sumber pencemaran fisik
yang meliputi bahan pencemar berbentuk padat, gas, dan cair; sumber pencemaran kimia
seperti kandungan logam berbahaya; serta sumber pencemaran biologis seperti bakteri.
Berbagai aktivitas manusia hampir selalu menghasilkan limbah. Sebagian besar
limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia baik pada skala kecil maupun skala besar
biasanya tidak dikelola dengan baik dan dibuang ke lingkungan. Peraturan Pemerintah RI
nomor 18 tahun 1999 menjelaskan bahwa limbah adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan. Limbah tersebut dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan makhluk
hidup jika tidak ditangani dengan tepat. Pencemaran dapat dibedakan menjadi empat
macam, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran
udara. Adapun empat macam pencemaran tersebut sebagai berikut:
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi jika adanya ketidakseimbangan komposisi atmosfer
bumi yang menyebabkan berbagai masalah lingkungan (Wijana, 2014). Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buang karena terjadi peningkatan kegiatan industri atau
penggunaan bahan bakar fosil untuk kendaraan bermotor, yang membuat terjadinya
penambahan jumlah polutan yang tercampur di udara secara signifikan. Menurut
Irnaningtyas (2016) ada beberapa zat yang dapat menyebabkan pencemaran udara
adalah sebagai berikut:
a. Karbon monoksida (CO): memiliki sifat tidak berwarna dan tidak berbau. Jika
terhirup, karbon monoksida berikatan dengan hemoglobin dalam darah
membentuk senyawa yang stabil, yaitu karboksihemoglobin (HbCO).
Pembentukan karboksiheoglobin menyebabkan terganggunya kemampuan
pengikatan oksigen dalam darah, sehingga sangat berbahaya karena mampu
menyebabkan kematian.
b. Nitrogen oksida (NO2): memiliki karakteristik tidak berbau, tidak berwarna, dan
dapat teroksidasi oleh oksigen menjadi NO2 yang dapat menyebabkan penyakit
(bersifat toksik). Dalam konsentrasi tinggi, gas NO dapat menyebabkan iritasi
mata dan gangguan sistem saraf. Gas NO2 dapat menyebabkan terjadinya hujan
asam yang mampu membahayakan makhluk hidup serta menyebabkan
merapuhkan struktur bangunan dan korosi pada logam.
c. Clorofluorocarbon (CFC) dan Halon. Clorofluorocarbon memiliki karakteristik
stabil dalam lingkungan, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mudah terbakar.
Clorofluorocarbon dapat mengakibatkan terjadinya pelebaran dan kerusakan
lapisan ozon di atmosfer. Terbentuknya lubang ozon akan mengakibatkan
peningkatan intensitas paparan sinar ultraviolet masuk ke bumisehingga dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan seperti kanker kulit dan kerusakan
mata pada manusia, serta mematikan spesies tumbuhan tertentu.
d. Ozon (O3): menimbulkan efek pusing dan gangguan paru-paru. Gas ozon
memiliki karakteristik mudah bereaksi dengan zat-zat lain.
e. Gas Rumah Kaca (H2O, CO2, CH4, O3, dan NO): menyebabkan terjadinya
efek rumah kaca (greenhouse effect) dan berakibat pada pemanasan global yamg
menyebabkan mencairnya suhu, sehingga es di kutub dapat mencari dan terjadi
peningkatan air laut. Hal tersebut berdampak pada perubahan iklim bumi.
f. Belerang oksida (SO2 dan SO3): memiliki karakteristik berupa sifat reaktif
dengan gas nitrogen oksida dan uap air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang
mampu mengakibatkan terjadinya hujan asam dan korosi logam serta dapat
mengakibatkan kejang pada saluran pernapasan pada penderita gangguan
pernapasan akut.
2. Pencemaran Air
Air merupakan bagian dari lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan
hidup dan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh sebab itu, pelestarian
fungsi air sangat perlu dilakukan. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air, mengatur bahwa salah satu cara pelestarian fungsi air yang dapat
dilakukan dengan melakukan pengelolaan kualitas air dan melakukan pengendalian
pencemaran air secara bijaksana dengan selalu memperhatikan kepentingan generasi
sekarang, generasi mendatang, serta keseimbangan ekologis.
Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan
pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar tetap
sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Dalam hal baku mutu air, maka mutu
air dikelompokkan menjadi beberapa status mutu air. Status mutu air adalah tingkat
kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu
sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang
ditetapkan.
Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan
parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Zulkifli (2014) menjelaskan bahwa terdapat tiga parameter
yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas air, yaitu: 1) parameter fisik:
meliputi kandungam partikel padat, kekeruhan, warna, zat padat terlarut, suhu, dan
aroma; 2) parameter kimia meliputi BOD yang merupakan pengukuran kandungan
oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan
organik di dalam air, COD yang merupakan ukuran kandungan oksigen yang
diperlukan agar bahan buangan di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia,
dan DO yang merupakan ukuran kandungan oksigen terlarut dalam air; 3) parameter
biologi, berupa makhluk hidup yang dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran air
seperti Planaria sp, cacing Tubifex (Syamsuri, 2017).
Penyebab pencemaran air dapat berasal dari sumber langsung sumber
pencemaran langsung berupa buangan (efluen) dan sumber pencemaran tidak
langsung berupa hasil kontaminasi yang dpat terjadi karena adanya timbunan limbah
industri dan limbah domestik yang merembes ke perairan terbuka. Limbah industri
merupakan limbah yang berasal dari industri (pabrik). Limbah industri berupa bahan-
bahan sisa yang mengandung logam berat berbahaya dan beracun seperti timbal (Pb),
merkuri (Hg), tembaga (Cu), seng (Zn), krom (Cr), dan nikel (Ni), dan sebagainya.
Salah satunya berasal dari industri tekstil batik yang menggunakan pewarna sintetik
seperti napthol dan indigosol. Kemudian limbah domestik merupakan limbah yang
berasal dari aktivitas perumahan, perkantoran, pusat perdagangan, rumah sakit dan
tempat umum lainya, misalnya detergen, sampah organik, tinja hewan, dan tinja
manusia.
Berdasarkan mutu air, air dikelompokkan menjadi beberapa kelas air sesuai
dengan peruntukkannya/fungsinya dalam kehidupan. Kelas air merupakan peringkat
kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukannya
berdasarkan kriteria mutu air. Kriteria mutu air adalah tolok ukur mutu air untuk
setiap kelas air. Adapun Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas,
yaitu: kelas satu: air yang dapat dimanfaatkan untuk air baku air minum; kelas dua: air
yang dapat dimanfaatkan untuk sarana rekreasi air; kelas tiga: air yang dapat
dimanfaatkan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, proses pengairan
tanaman pertanian dan atau keperluan lain; kelas empat: air yang dapat dimanfaatkan
untuk mengairi pertanaman.
Pembagian kelas tersebut berdasarkan pada gradasi tingkatan baiknya mutu air,
dan kemungkinan kegunaannya. Tingkatan mutu air dari kelas satu hingga kelas
empat menunjukkan tingkatan klasifikasi kualitas air dari yang tebaik hingga yang
paling kurang baik. Ketika air memiliki kriteri mutu air yang sangat rendah hingga
tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan peruntukannya, maka menunjukkan bahwa
air tersebut telah tercemar.
PP Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air menjabarkan bahwa pencemaran air adalah
masuknya/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Salah satu hal yang mampu menyebabkan terjadinya pencemaran air adalah masuknya
limbah ke badan perairan. Limbah berarti sisa suatu usaha atau kegiatan manusia.
Salah satu limbah yang sering dihasilkan yakni berupa zat berbentuk cair dari hasil
usaha dan atau kegiatan manusia yang disebut sebagai air limbah. Air limbah salah
satunya berasal dari usaha dan/atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran,
perniagaan, apartemen, dan asrama yang disebut sebagai air limbah domestik. Selain
itu, air limbah juga dapat dihasilkan dari kegiatan perindustrian yang disebut sebagai
air limbah industri.
Air limbah yang masuk ke dalam badan perairan dapat menyebabkan terjadinya
perubahan kondisi perairan sesuai dengan peruntukannya ketika air limbah yang
masuk tersebut melebihi baku mutu air limbah. Baku mutu air limbah merupakan
ukuran batas atau kadar unsur pencemar atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam media air
dari suatu usaha atau kegiatan. Baku mutu air limbah berbeda pada setiap jenis usaha
atau kegiatan manusia. Salah satu contoh mengenai baku mutu air limbah yang
berbeda-beda yakni bahwa baku mutu air limbah hasil usaha atau kegiatan domestik
berbeda dengan baku mutu air limbah hasil usaha atau kegiatan industri kayu, dan
berbeda juga dengan baku mutu air limbah hasil usaha atau kegiatan industri tekstil.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran berdampak negatif seperti dapat mengakibatkan terganggunya
organisme tanah bahkan dapat menyebabkan terjadinya kematian organisme tanah
karena ketidak seimbangan komponen tanah sehingga harus dilakukan penanganan
yang tepat. Istilah untuk memulihkan atau membersihkan tanah dari bahan pencemar
dikenal dengan remediasi. Proses remediasi membutuhkan bantuan organisme hidup,
yang dikenal dengan istilah bioremediasi. Organisme yang sering digunakan untuk
bioremediasi umumnya dari kelompok mikroorganisme fungi dan bakteri. Beberapa
contoh bakteri yang dapat digunakan dalam proses remidiasi yaitu Pseudomonas,
Moraxella, Acinetobacter, Burkholderia, dan Alcaligenes. Bakteri tersebut memiliki
kemampuan untuk mendegradasi kandungan pencemar sehingga mampu terurai dan
mampu menurunkan nilai pencemar dalam perairan. Kemudian, tanaman dapat pula
digunaakan untuk remidiasi; yang dikenal dengan istilah fitoremidiasi (Zulkifli, 2014).
Adapun tanaman yang dapat digunakan dalam proses remidiasi adalah enceng gondok,
genjer, teratai, kayu apu dan melati air. Tanaman-tanaman tersebut mempunyai
kemampuan untuk menurunkan kandungan pencemar pada lingkungan perairan.
4. Pencemaran Suara
Adanya bunyi yang mampu mengakibatkan pada ketidaknyamanan pendengaran
hingga menyebabkan kerusakan pada sistem pendengaran disebut sebagai pencemaran
suara yang biasanya disebabkan karena bunyi bising (Syamsuri, 2017). Pencemaran
suara dapat dibedakan menjadi empat macam:
1. kebisingan impulsif, yakni kebisingan yang terjadi dalam waktu singkat dan
mengejutkan, contohnya adalah ledakan mercon, suara tembakan senjatam dan
suara petir;
2. kebisingan impulsif kontinu, yakni kebisingan impulsif yang terjadi terus
menerus seperti adanya suara palu pada aktivitas pembangunan:
3. kebisingan semikontinu, yakni kebisingan kontinu yang hanya terjadi dalam
kurun waktu relatif singkat, kemudian hilang dan muncul lagi. Seperti aktivitas
penerbangan pesawat di udara; kebisingan kontinu, yakni kebisingan yang
terjadi secara terus-menerus dalam kurun waktu yang cukup lama seperti
aktivitas mesin pada pabrik industri. Kebisingan dapat diketahui dengan
menggunakan alat SLM (Sound level meter) untuk mengetahui tingkat
kebisingan., yang dinyatakan pada satuan desibel (dB). Suatu bunyi dikatakan
bising jika frekuansi suara berada di atas 80 dB. Nilai ambang atas (NAB)
kebisingan di Indonesia yakni 85 dB (Irnaningtyas, 2016).
5. Dampak Pencemaran Lingkungan
a. Punahnya spesies: dimana spesies hewan maupun tumbuhan memiliki tingkat
kekebalan yang berbeda dalam tubuhnya terhadap bahan pencemar. Jenis
makhluk hidup muda seperti larva, merupakan hewan yang sensitif dan tidak
tahan terhadap bahan pencemar. Sedangkan kerang hijau, adalah salah satu
contoh spesies memeiliki keekbalan tinggi karena mampu beradaptasi terhadap
polutan
b. Ledakan hama: dimana hal tersebut dapat terjadi karena pengguanaan bahan
kimia seperti pertisida berlebihan yang mengakibatkan pada kepunahan predator
sehingga terjadi perkembangan hama tak terkendali.
c. Kesuburan Tanah Berkurang: dimana hal tersebut dapat disebabkan karena
penggunaan pupuk berlebihan sehingga tanah menjadi memiliki derajat keasaman
rendah.
d. Keracunan dan penyakit: hal tersebut dapat terjadi karena adanya proses rantai
makanan dimana bahan makanan yang dikonsumsi telah tercemar, sehingga
polutan tersebar dan terakumulasi dalam tubuh.
e. Gangguan Keseimbangan: hal ini terjadi ketika adanya perubahan pola interaksi
pada spesies tertentu di ekosistem, seperti perubahan pola rantai makanan,
perubahan jaring-jaring makanan, dan perubahan aliran energi.

6. Upaya untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan


a. Penanggulangan secara Adminstratif: dimana upaya ini dilakukan dengan cara
melakukan analisis lingkungan terlebih dahulu mengenai dampak lingkungan,
yang dikenal dengan istilah AMDAL untuk meminimalisir terjadinya
ketidakseimbangan lingkungan yang berakibat terjadinya kerusakan lingkungan.
b. Penanggulangan secara Teknologis: dimana upaya ini dilakukan dengan cara
melakikan pengelolaan menggunakan alat tertentu, bergantung dari permasalahan
lingkungan yang ditemukan.
c. Penanggulangan secara Edukatif: dimana upaya ini dapat dilakukan dengan
melakukan suatu pengarahan atau sosialisasi mengenai cara mengatasi berbagai
permasalahan lingkungan.

You might also like