You are on page 1of 22

Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

LAUT SULAWESI, HALAMAN DEPAN INDONESIA BAGIAN UTARA


Laut Sulawesi atau dikenal sebagai Celebes Sea adalah laut yang terletak di sebelah utara Pulau
Sulawesi. Laut ini dibatasi oleh Kepulauan Sulu dan Mindanao serta Laut Sulu di utara, di bagian timur
oleh rangkaian kepulauan Sangihe, di sebelah selatan oleh Semenanjung Minahasa yaitu lengan utara
Pulau Sulawesi serta di bagian barat dibatasi oleh Pulau Kalimantan. Luas Laut Sulawesi adalah kurang
lebih 280.000 km2 dengan kedalaman maksimum mencapai sekitar 6.200 m.

Pembentukan Laut Sulawesi merupakan hasil interaksi proses geologis yang sangat kompleks sejak
kala Eocene dengan melibatkan pergerakan lempeng India-Australia dan lempeng Pasifik yang saling
bertemu dengan lempeng Eurasia dan disertai terbentuknya lempeng Filipina. Adanya tumbukan
lempeng di daerah ini menyebabkan terjadinya pemekaran dasar laut yang menjadi awal dari
pemekaran dan pendalaman Laut Sulawesi purba di sekitar 42-33 juta tahun yll. Hasil studi anomali
magnetik pada kerak di Laut Sulawesi menunjukkan bahwa pemekaran ini terjadi dengan kecepatan
47 km/juta tahun. Adanya dorongan lempeng dari selatan dan timur menyebabkan Laut Sulawesi
purba berotasi sehingga terletak pada posisi saat ini. Penunjaman lempeng yang terjadi di Sulawesi
Utara menyebabkan perubahan-perubahan bathimetri di Laut Sulawesi selama kala Miosen Akhir
sampai Pliosen.

Gambar 1. Posisi Laut Sulawesi dalam kerangka tektonik Indonesia saat ini (gambar kiri) dan
rekonstruksi awal pembentukan Laut Sulawesi pada sekitar 42 juta tahun yll (gambar kanan) (Nichols
& Hall, 1999).

Gambar 2. Sayatan geologi dari utara (Laut Sulawesi) ke selatan (Laut Banda bagian timur) yang
memotong lengan utara Pulau Sulawesi yang menunjukkan adanya penunjaman lempeng (Rangin &
Silver, 1990).

halaman 1 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Kondisi oseanografi Laut Sulawesi cukup kompleks oleh karena adanya arus yang kuat, konfigurasi
palung-palung hasil penunjaman dan adanya seamount. Secara oseanografi, Laut Sulawesi menjadi
gerbang masuknya air laut dari Laut China Selatan yang sifatnya lebih tawar atau salinitasnya lebih
rendah (fresh water) untuk bercampur dengan air dari Samudera Pasifik yang salinitasnya lebih tinggi.
Arus laut yang melewati perairan Indonesia menuju Samudera Hindia ini dikenal sebagai Indonesian
Throughflow (ITF).

Gambar 3. Jalur utama masuk dan keluarnya ITF di Indonesia (Gordon, 2005).

ITF atau sering disebut sebagai Arus Lintas Indonesia (Arlindo) pada prinsipnya adalah arus yang
berasal dari Samudra Pasifik menuju ke khatulistiwa barat melalui perairan wilayah Indonesia yang
memiliki suhu lebih tinggi dan keasinan lebih rendah. Arlindo lewat Selat Lombok, Ombai, dan Timor
memasuki Samudra Hindia, arusnya teradveksi ke Afrika di dalam Arus Khatulistiwa Selatan Hindia.
Arus ini keluar dari Samudera Hindia lewat Arus Agulhas mengitari Afrika Selatan ke Samudra Atlantik.

Arus Lintas Indonesia memindahkan panas dari Samudra Pasifik dalam jumlah besar ke Samudra
Hindia barat daya, kurang lebih 10.000 km (6200 mil) dari Selat Lombok. Topografi permukaan
samudra (tinggi paras laut) yang lebih tinggi di Pasifik barat daripada Samudra Hindia menggerakkan
air termoklin atas dari Pasifik Utara, melewati rute barat Selat Makassar, dan keluar melalui Selat
Lombok atau mengalir ke timur ke Laut Banda. Aliran lambat air Pasifik Selatan yang lebih asin dan
padat melewati Selat Lifamatola menuju Laut Banda.

Massa air bercampur karena efek pasang surut, spiral Ekman, dan percampuran air tawar hangat di
permukaan samudra. Dari Laut Banda, Arlindo keluar lewat Laut Timor, Selat Ombai, dan Selat
Lombok. Selat Lombok memiliki kedalaman sekitar 300 m dengan lebar 35 km dan arusnya
berkecepatan antara 0,286 m/detik (0,6 mil/jam) ke timur hingga 0,67 m/detik ke barat (rata-rata 0,25
m/detik ke barat). Arus di Ombai berkecepatan mulai dari 0,12 m/detik ke timur hingga 0,16 m/detik
ke barat (rata-rata 0,11 m/detik ke barat) dan melintasi alur laut sedalam 1.250 m dan selebar 35 km.

halaman 2 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Selat Timor yang memiliki kedalaman 1.890 m dan lebar 160 km adalah alur keluar terlebar dengan
kecepatan rata-rata 0,02 m/detik.

Pada tahun 2004–2006, 11 pelampung pengukur ditambatkan di alur masuk dan keluar Arlindo dan
ditempatkan untuk mengukur pengaruh setiap alur laut sebagai bagian dari program International
Nusantara Stratification and Transport (INSTANT). Arus yang melintasi Selat Makassar (11,6 Sv, 1 Sv =
106 m³/detik) dan Lifamatola (1,1 Sv) mencapai 12,7 Sv. Total perpindahan arus keluar mencapai 15,0
Sv (berkisar antara 10,7 sampai 18,7 Sv) dan merupakan gabungan dari arus Lombok (2,6 Sv), Ombai
(4,9 Sv), dan Timor (7,5 Sv) (Sprintall, dkk, 2009). Perpindahan panas di Arlindo sebesar 1,087 PW (1
PW=1015 Watt) (Pandey & Pandey, 2006).

Laut Sulawesi merupakan wilayah perairan paling utara wilayah Indonesia dan berhubungan langsung
dengan lautan Pasifik di sebelah Timur-Laut. Oleh karena itu gangguan cuaca yang terjadi di wilayah
Barat-Laut Pasifik akan juga perpengaruh terhadap laut Sulawesi, seperti halnya ketika terjadi badai
tropis “Haiyan” atau yang disebut juga “super taifun Yolanda” oleh orang Filipina.

Taifun Haiyan, merupakan salah satu siklon tropis yang paling kuat yang pernah tercatat dalam
sejarah, dengan kecepatan badai rerata 1 menit mencapai 315 km/jam atau 195 mph dan bergerak
dengan lintasan mengarah Barat-Laut ketika mencapai Filipina pada tanggal 8 November 2013. Dalam
perjalanannya, Haiyan memberi dampak cuaca jelek, berupa angin kencang dan hujan lebat yang
mengakibat kehancuran infrastruktur, banjir dan longsor dengan korban jiwa. Beberapa negara yang
terkena dampak adalah Palau, Filipina, Cina bagian Selatan, Vietnam dan Taiwan, dengan kerugian
terbesar baik materi maupun korban jiwa adalah Filipina.

Sekitar 6,17% terumbu koral dan 0,22% gunung bawah laut (sea mounts) seluruh dunia berada di
Laut Sulu dan Laut Sulawesi. Penemuan-penemuan arkeologi Neolithic yang ada di dalam gua atau
megalith menunjukkan bahwa daerah ini sudah dihuni manusia sejak jaman prasejarah. Ekskavasi
yang dilakukan di Filipina selatan dan Indonesia (Minahasa dan Talaud) memperlihatkan bahwa
daerah ini sudah dihuni sejak 4000 tahun sebelum masehi.

Mobilitas pelaut dan penduduk yang berada di sekitar area Laut Sulawesi didukung oleh pergerakan
arus samudera pada Laut Sulawesi dan pola umum pergerakan pasang surut. Arus samudera tersebut
paling dipengaruhi oleh angin-angin monsun. Mobilitas pelaut dan penduduk di sekitar Laut Sulawesi
diperkirakan telah ada sejak zaman lampau (pada periode Neolithic) seperti yang dikemukakan oleh
Neri (2019). Studi itu berdasarkan pada analisis geokimia artefak-artefak yang terbuat dari obsidian,
yang diperoleh dari beberapa situs arkeologi di Mindanao bagian utara (Filipina), Bukit Tengkorak
(Sabah, Malaysia), dan kepulauan Talaud (Sulawesi, Indonesia). Berdasarkan studi tersebut, Sulawesi
bagian utara atau sekarang dikenal sebagai Provinsi Sulawesi Utara dapat dikatakan sudah menjadi
pintu gerbang Indonesia Bagian Utara sejak jaman dahulu. Gambar 4 menunjukkan alur pergerakan
pelaut Sulawesi pada periode Neolithic.

Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Manado, juga pernah beberapa kali menjadi tuan rumah gerhana
matahari total (total solar eclipse) atau GMT. Berdasarkan data yang diambil dari situs HMNAO Eclipse
Portal, dalam rentang tahun 1500–2100, kota Manado (λ=124o48’20’’BT; φ=1o30’23’’LU), dilintasi jalur
totalitas pada tanggal 7 April 1502, 22 April 1716, dan 14 Februari 1934. Pada saat GMT 24 Oktober
1995, walaupun di Manado hanya dapat mengamati gerhana matahari sebagian, tetapi jalur totalitas
gerhana saat itu tepat melewati wilayah kepulauan Sangihe (lihat Gambar 5).

halaman 3 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Gambar 4.Perkiraan alur pergerakan pelaut dan penduduk pada periode Neolithic (Neri, 2019).

Pada tahun ini, tepatnya tanggal 26 Desember 2019, wilayah Indonesia akan dilintasi oleh jalur
gerhana matahari cincin (annular solar eclipse), walaupun gerhana cincin tersebut hanya dapat
diamati di pulau Sumatera dan Kalimantan. Dari kota Manado, hanya dapat diamati gerhana matahari
sebagian dengan eclipse magnitude (fraksi diameter piringan Matahari yang tertutupi oleh Bulan)
sebesar 0,89 dan luas piringan Matahari yang ditutupi piringan Bulan (maximum obscuration) sebesar
85,4%. Tetapi di masa depan, tepatnya tanggal 15 November 2096, Kota Manado menjadi salah satu
lokasi terbaik di Indonesia untuk pengamatan gerhana matahari cincin sebab akan dilintasi pusat jalur
annularitas. Fenomena diperkirakan dapat diamati selama 6,5 menit.

Gambar 5. Jalur Gerhana Matahari Total tanggal 24 Oktober 1995 yang melintasi wilayah Laut Cina
Selatan dan Laut Sulawesi (sumber: situs NASA Goddard Space Flight Center Eclipse).

halaman 4 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Daftar Pustaka

Gordon, A.L., 2005. The Oceanography of Indonesian Seas and Their Throughflow, Oceanography, Vol.
18, No. 4, p. 14-27
Neri, L.A.M., 2019. Obsidian Sourcing and Characterization in the Celebes Region: An Initial
Interpretation on the “Celebes Seafaring People”, Open Archaeology, 5, p.167-179
Nichols, G., Hall, R., 1997. History of Celebes Sea Basin based on its stratigraphic and sedimentological
record, Journal of Asian Earth Sciences, Vol. 17, p. 47-59
Pandey, V.K., Pandey, A.C., 2006. Heat transport through Indonesian throughflow, J. Ind. Geophys.
Union, Vol.10, No.4, pp.273-277
Rangin, C., Silver, E., 1990. Geological Setting of The Celebes and Sulu Seas, Proceedings of the Ocean
Drilling Program, Initial Reports, Vol. 124, p. 35-42
Sprintall, J., S.E. Wijffels, R. Molcard, and I. Jaya, 2009. Direct estimates of the Indonesian Throughflow
entering the Indian Ocean: 2004-2006, Journal of Geophysical Research-Oceans, 114, 19
HMNAO Eclipse Portal
http://astro.ukho.gov.uk/eclipse/se_location.html
NASA Goddard Space Flight Center Eclipse
https://eclipse.gsfc.nasa.gov/SEpubs/19951024/text/toc.html

halaman 5 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

SOAL PILIHAN GANDA

1. Seorang pelaut pada periode Neolithic berlayar menggunakan rakit dari suatu lokasi dekat
Bukit Tengkorak, Sabah yang sekarang memiliki koordinat astronomis ( = 118375 BT,  =
42712 LU) menuju suatu lokasi akhir di Kep. Talaud, Sulawesi Utara ( = 1264258 BT,  =
42712 LU). Jika kecepatan rakit yang akibat arus samudera dan angin sekitar 3 knot dan
kecepatan rata-rata tersebut dianggap tidak berubah-ubah, maka pelaut itu berlayar selama
kurang lebih …. sebelum tiba di lokasi akhir. Diketahui 1 knot = 1 menit busur/jam.
a. 8 jam
b. 40 jam
c. 80 jam
d. 120 jam
e. 160 jam
2. Bila pelaut pada soal sebelumnya berlayar pada akhir musim pelayaran yang menggunakan
angin muson barat, maka rasi-rasi yang mungkin diamati pelaut pada malam hari adalah …
a. Scorpio dan Sagittarius
b. Scorpio dan Orion
c. Gemini dan Aquila
d. Taurus dan Andromeda
e. Libra dan Cancer
3. Berdasar data dari perhitungan almanak pada lokasi pengamatan Gerhana Matahari Total
(GMT) 24 Oktober 1995 di Kep. Sangihe (=12533 BT; =330LU), Matahari terbit pukul
05:21 waktu lokal. Perhitungan tersebut memasukkan faktor refraksi horisontal sebesar 35
(menit busur). Andaikan dalam perhitungan tersebut refraksi horisontal diabaikan maka
Matahari terbit pada pukul … (panjang hari sideris = 23 jam 56 menit 4 detik, dan semi
diameter Matahari = 16)
a. 04:46 waktu lokal
b. 05:17 waktu lokal
c. 05:24 waktu lokal
d. 05:56 waktu lokal
e. 06:12 waktu lokal

4. Pada 10 Juni 2019, terjadi peristiwa oposisi Jupiter (2000.0 = 17h13m16s; 2000.0 = 22252)
yang dapat diamati dari Tomohon (=1244929 BT; =12045 LU). Pada pukul 21.00 WITA,
ketinggian (altitude) Jupiter dari Tomohon adalah …
a. 043623
b. 355744
c. 451533
d. 654810
e. 853745

halaman 6 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

5. Pada suatu waktu sebuah teleskop mendeteksi ledakan dahsyat dari sebuah obyek yang
berjarak 2,8 milyar tahun cahaya dari Bumi. Astronom memperkirakan sumber ledakan
tersebut adalah sebuah Supernova yang paling terang pernah diamati. Terangnya 570 milyar
kali terang Matahari. maka magnitudo semu visual Supernova tersebut adalah …
Diberikan magnitudo mutlak Matahari (MVʘ) = 4,83, magnitudo semu Matahari (Vʘ)= 26,7
dan jarak Matahari-Bumi (dʘ) = 1,496×108 km, 1 parsek (pc) = 3,26 tahun cahaya.
a. 26,7
b. 20,5
c. 9,9
d. 9,7
e. 15,2

Gambar. Kawah Jezero, Mars


(sumber: https://solarsystem.nasa.gov/resources/2203/jezero-crater-mars-2020-rover-
landing-site)
6. Gambar di atas menunjukkan kawasan delta kawah Jezero di Mars, terletak di tepi barat basin
Isidis, sebuah cekungan raksasa di utara khatulistiwa Mars. Lokasi tersebut dianggap sebagai
situs untuk laboratorium sains di Mars dan pada November 2018, oleh NASA diputuskan
sebagai situs pendaratan untuk rover Mars 2020. Gambar tersebut diambil oleh Mars
Reconnaissance Orbiter milik NASA. Berdasarkan gambar tersebut, pernyataan-pernyataan
berikut ini yang memberikan interpretasi yang beralasan adalah … (jawaban benar dapat lebih
dari satu)

halaman 7 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

a. mars memiliki atmosfer


b. tidak terdapat endapan yang berisikan lempung (clay) dan karbonat akibat
keberadaan air
c. proses erosi oleh angin aktif pada permukaan Mars
d. proses pengendapan oleh angin masih terjadi pada permukaan Mars
e. proses pengendapan oleh air masih terjadi pada permukaan Mars

Figure. Dione appears cut in two by Saturn's razor-thin rings (source:


https://www.jpl.nasa.gov/spaceimages/details.php?id=PIA18358).

7. Look above Figure. Dione seen nearly edge-on in a view from NASA's Cassini spacecraft. This
scene was captured from just 0.02 degrees above the ring plane. The image was taken in
visible light with the Cassini spacecraft narrow-angle camera on Dec. 25, 2015. The view was
acquired at a distance of approximately 2.3 million kilometers from Dione. From the picture,
find the phase angle of Dione at that moment!
a. 0
b. 45
c. 75
d. 115
e. 220

halaman 8 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

8. Untuk sebuah teleskop dengan diameter bukaan D dan panjang fokus f yang digunakan untuk
mengamati radiasi elektromagnetik dari obyek langit, maka daya pisah dapat ditingkatkan
dengan cara (jawaban benar dapat lebih dari satu) …
a. mengecilkan diameter teleskop
b. mengamati obyek langit pada panjang gelombang yang lebih pendek
c. mengamati obyek langit pada panjang gelombang yang lebih panjang
d. memperpanjang panjang fokus
e. memperbesar diameter teleskop

9. Sebuah teleskop memiliki diameter 254 mm dan nisbah fokal (f/D) = 10 dan menggunakan
kamera CCD yang memiliki ukuran piksel peranti pencitraan 3,5 mikrometer (m). Bila seeing
pada lokasi pengamatan memiliki ukuran setara dengan piringan berdiameter 2 (detik busur),
maka ukuran sebuah bintang pada citra CCD adalah … (catatan 1 m = 106 meter)
a. 1 piksel
b. 3 piksel
c. 5 piksel
d. 7 piksel
e. Tidak bisa ditentukan

10. Data pada Tabel di bawah ini merupakan penyederhanaan dari hasil analisis isotop Aluminium
(Al) dan Magnesium (Mg) dalam inklusi Kalsium-Aluminium pada batuan meteorit Allende
yang jatuh pada tahun 1969 di Chihuahua, Meksiko (sumber: Typhoon Lee, Papanastassioau,
and Wasserburg (1976). “Demonstration of 26Mg excess in Allende and evidence for 26Al”,
Geophysical Research Letters Vol. 3, No.1, 109112). Hasil dari paper tersebut menunjukkan
adanya kecenderungan kelimpahan isotop 26Mg akan meningkat bersama dengan
peningkatan kelimpahan 27Al, walaupun rasio kedua isotop tersebut berbeda untuk berbagai
mineral di dalam inklusi.
Tabel. Rasio isotop 27Al dan 26Mg terhadap 24Mg dalam berbagai mineral yang terdapat di
inklusi Kalsium-Aluminium.
27
Mineral Al/24Mg 26
Mg/24Mg
Fassaite 0 0.1400
Melilite 10 0.1405
Anorthite-B 133 0.1467
Anorthite-G 240 0.1520

Catatan:
1. Isotop 26Mg berasal dari peluruhan beta dari isotop 26Al yang tidak stabil, sedangkan isotop
24
Mg merupakan isotop yang stabil.
2. Isotop 27Al adalah isotop aluminium yang stabil.
3. Hasil analisis ini merupakan salah satu bukti yang memberikan konfirmasi bahwa peluruhan
isotop 26Al merupakan salah satu sumber panas pada masa awal Tata Surya.

halaman 9 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Berdasarkan data tersebut, maka 26Al/27Al adalah …


a. 0
b. 5×103
c. 5×105
d. 2×103
e. 2×105

11. Seseorang mencoba berenang di perairan sekitar pantai di Manado pada siang hari,
merasakan bahwa pada lapisan teratas dengan tebal sekitar 1,5 m, temperatur air laut jauh
lebih panas dari lapisan di bawahnya dan semakin siang, ketebalan lapisan panas tersebut
terus bertambah. Dengan “anemoter tangan” ia juga menemukan telah terjadi peningkatan
suhu dan kelembaban udara di atasnya. Berdasarkan pengamatan tersebut ia menyimpulkan
bahwa ada pertukaran energi antara amosfer dan laut. Bantulah ia untuk memilih jawaban
paling benar tentang bentuk pertukaran energi yang terjadi dari pilihan di bawah ini.
a. panas
b. kelembaban
c. momentum
d. a dan b benar
e. a, b, dan c benar

12. Untuk menjaga kesetimbangan energi di bumi ini, peran pertukaran energi antara laut dan
atmosfer sangatlah penting. Sebutkan bagian laut manakah yang memiliki peran paling
penting dalam mengontrol dan menahan panas dari laut kembali ke atmosfer?
a. Thermohalin
b. Water density
c. Mixing layer
d. Thermocline
e. Water salinity

halaman 10 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Figure. Sea brezze circulation diagram

13. Pay attention to the diagram of Sea Breeze Circulation (SBC) for dry season at clear weather
day in the northern beach of Minahasa peninsula on figure above. On which component of
the diagram will the Cumulus (Cu) cloud be formed?
a. Sea breeze gravity current (SBG)
b. Sea breeze front (SBF)
c. Sea breeze head (SBH)
d. Kelvin-Helmholtz billows (KHBs)
e. Convective internal boundary layer (CIBL)

14. Seseorang sedang bermain di pantai Utara semenanjung Minahasa dan menikmati semilir
angin laut. Ia pernah membaca bahwa angin laut akan terjadi apabila temperatur di darat lebih
tinggi ~ 10 oC dari pada temperatur di laut, tetapi ia lupa, faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kekuatan angin laut. Bantulah ia untuk memilih jawaban yang paling benar
dari pilihan di bawah ini.
a. aliran angin ambien
b. inversi temperatur
c. bentuk garis pantai
d. betuk topografi
e. semua jawaban benar

halaman 11 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

15. Dampak warm episode di Samudra


Pasifik pada bulan Juni – Agustus
terhadap kondisi global dapat dilihat
pada gambar di samping.
Bagaimanakah dampak warm episode
yang terjadi pada bulan Desember –
Februari terhadap musim di Indonesia?
a. basah dan panas
b. basah and dingin
c. kering
d. kering dan panas
e. kering dan dingin

16. Siklon tropis berkembang di wilayah lautan wilayah tropis yang memiliki syarat-syarat
seperti di bawah ini, kecuali …
a. temperatur permukaan diatas 26oC
b. memiliki kedalaman lapisan percampuran 10 m
c. memiliki angin geser (wind shear) yang kecil
d. mengalami pendinginan yang cepat terhadap ketinggian
e. berada pada jarak ≥ 555 km dari ekuator

17. Gelombang Tropis merupakan fenomena yang terbentuk akibat interaksi atmosfer-laut di
bagian utara atau selatan ekuator dan merupakan salah satu sumber pembentukan konveksi
dalam bentuk hujan badai (thunderstorm). Gelombang ini bergerak dari …… ke ….. dan
konveksi akan terbentuk di ……. dari garis troughnya.
a. Timur, Barat, bagian timur
b. Timur, Barat, bagian barat
c. Barat, Timur, bagian timur
d. Barat, Timur, bagian barat
e. Barat, Timur, bagian depan

18. Distribusi daratan dan lautan dapat mempengaruhi pergerakan massa udara secara global,
salah satunya adalah Monsun, yang bukan termasuk jenis Angin Monsun di bawah ini adalah

a. Monsun Afrika Timur
b. Monsun Asia Timur dan Tenggara
c. Monsun Asia Selatan
d. Monsun Australia Utara
e. Monsun Australia Barat

halaman 12 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

19. Sehari sebelum super taifun Haiyan melanda Filipina pada tanggal 8 November 2013, seorang
pengamat meteorologi amatir mencatat, kecepatan angin badai di laut Sulawesi mencapai 60
knot. Berapakah kecepatan angin tersebut jika dinyatakan dalam mil-laut/jam?
a. 15
b. 30
c. 45
d. 60
e. 75

20. Pilihlah jawaban yang tidak sesuai dengan karakter Siklon Tropis (jawaban benar dapat lebih
dari satu).
a. angin terkuatnya merupakan angin permukaan
b. memiliki bentuk yang asimetrik
c. berasosiasi dengan front
d. memiliki ukuran skala meso
e. memiliki durasi skala sinoptik

21. Arus Lintas Indonesia mempunyai karakteristik ...


a. air laut Samudera Pasifik mempunyai salinitas lebih tinggi dari pada salinitas air Samudera
Hindia
b. air laut Samudera Pasifik mempunyai suhu lebih tinggi dari pada suhu air samudera
Hindia
c. air laut Samudera Pasifik mempunyai suhu lebih rendah dari pada suhu air Samudera
Hindia
d. air laut Samudera Pasifik mempunyai salinitas sama dengan salinitas air Samudera Hindia
e. air laut Samudera Pasifik mempunyai suhu sama dengan suhu air samudera Hindia

22. Alur keluar di perairan Indonesia yang paling besar dilewati gerakan arus ARLINDO adalah …
a. Selat Makasar
b. Selat Ombai
c. Selat Lombok
d. Selat Timor
e. Laut Banda

23. Fenomena upwelling dan downwelling yang terjadi diperairan samudera biasanya sangat
dipengaruhi oleh adanya perbedaan …
a. salinitas, densitas dan kecerahan antara massa air di permukaan samudera dengan
salinitas massa air di dasar samudera
b. suhu,salinitas dan densitas antara massa air di permukaan samudera dengan salinitas
massa air di dasar samudera
c. kecerahan , suhu dan salinitas antara massa air di permukaan samudera dengan salinitas
massa air di dasar samudera
d. suhu, densitas dan kedalaman antara massa air di permukaan samudera dengan salinitas
massa air di dasar samudera

halaman 13 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

e. suhu, salinitas dan kecerahan antara massa air di permukaan samudera dengan salinitas
massa air di dasar samudera

24. Berdasarkan data kondisi perairan Indonesia maka pernyataan yang paling benar yang
menyangkut dimensi perairan dan kecepatan arus Arlindo adalah …
a. semakin sempit dan dalam perairan laut kecepatan arus Arlindo semakin besar
b. semakin lebar dan dalam kondisi perairan laut kecepatan semakain besar
c. semakin lebar dan dangkal perairan laut kecepatan arus Arlindo semakin besar
d. semakin sempit dan dangkal perairan laut kecepatan arus Arlindo semakin kecil
e. semakin sempit dan dangkal kondisi perairan laut kecepatan semakain besar

25. Gerakan naik turunnya paras laut dapat dinamakan pasang surut atau gelombang laut, akan
tetapi apabila yan dibicarakan gelombang, maka definisinya adalah …
a. Gerakan naik turunnya paras air laut yang disebabkan oleh gaya gravitasi
b. Gerakan naik turunnya paras air laut disebabkan oleh faktor perpindahan massa air
c. Gerakan naik turunnya paras laut disebabkn oleh perbedaan salinitas air laut
d. Gerakan naik turunnya paras air laut disebabkan oleh faktor angin
e. Gerakan naik turunnya paras laut yang disebabkan oleh faktor suhu air laut

26. Gelombang menuju ke pantai akan mengalami proses pendangkalan gelombang, karena dasar
laut ke arah pantai semakin dangkal, sehingga orbital air laut akan bergesekan dengan dasar
perairan. Gelombang dikatakan gelombang perairan laut transisi apabila …
a. perbandingan antara kedalaman perairan dan panjang gelombang nilainya 0,5
b. perbandingan antara kedalaman peraiaran dan panjang gelombang nilainya 0,05
c. perbandingan antara kedalaman peraiaran dan panjang gelombang nilainya 0,7
d. perbandingan antara kedalaman peraiaran dan panjang gelombang nilainya 1,5
e. perbandingan antara kedalaman peraiaran dan panjang gelombang nilainya 0,25

27. Gelombang dari laut dalam menuju ke pantai akan mengalami pecah gelombang. Apabila
gelombang pecah di depan pantai berpasir yang mempunyai kelandaian pantai relatif kecil
atau landai maka akan terjadi riak gelombang yang membawa sedimen pasir ke pantai dan
dinamakan …
a. Backswash
b. Longshore
c. Swash
d. Backshore
e. Off shore

28. Gelombang laut mempunyai tinggi gelombang (H); periode gelombang (T) ; panjang
gelombang (L); kecepatan gelombang (C); kedalaman gelombang atau jarak antara permukaan
air laut dengan dasar perairan (d) dan angka gelombang (k= 2π/L) , maka gelombang dikatakan
gelombang laut dalam , apabila ...
a. nilai panjang gelombang berbanding lurus dengan 1,56 nilai periode gelombang
b. nilai panjang gelombang berbanding lurus dengan periode gelombang
c. nilai panjang gelombang berbanding lurus dengan 1,56 kuadrat nilai panjang gelombang

halaman 14 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

d. nilai panjang gelombang berbanding terbalik dengan periode gelombang


e. nilai panjang gelombang berbanding lurus dengan 1,56 kecepatan gelombang

29. Wave of sea water which move directly away from shore, nonperpendicularly cut the beach
and break the wave is called …
a. longshore wave
b. longshore current
c. rip current
d. rip wave
e. longshore bar

30. Gelombang laut dengan tinggi gelombang (H), panjang gelombang (L); massa jenis air laut(ρ)
dan gaya gravitasi maka ...
a. Energi gelombang berbanding lurus dengan besarnya tinggi gelombang laut dan massa
jenis air laut
b. Energi gelombang berrbanding lurus dengan besarnya panjang gelombang dan massa
jenis air laut
c. Energi gelombang berbanding terbalik dengan besarnya tinggi gelombang dan besarnya
kuadrat panjang gelombang serta massa jenis air laut
d. Energi gelombang berbanding lurus dengan besarnya tinggi gelombang dan besarnya
panjang gelombang serta massa jenis air laut
e. Energi gelombang berbanding lurus dengan besarnya kuadrat tinggi gelombang dan
besarnya panjang gelombang serta massa jenis air laut

31. Laut Sulawesi mulai terbentuk pada kala …


a. Oligosen-Miosen
b. Eosen-Oligosen
c. Paleosen-Eosen
d. Miosen-Pliosen
e. Pliosen-Pleistosen

32. Patahan di daerah Sulawesi utara berupa sesar geser yang berarah baratlaut – tenggara. Arah
patahan tersebut diakibatkan oleh gaya tekan (kompresi) yang relatif berarah …
a. utara – selatan
b. baratdaya – timurlaut
c. baratlaut – selatan
d. utara – tenggara
e. timur – tenggara

33. Pada bagian paling atas dari kerak samudera biasanya ditemukan …
a. sheeted dykes
b. ignimbrite
c. peridotite
d. pillow basalt
e. metamorphic rock

halaman 15 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

34. Berdasarkan bentuknya, morfologi laut dibagi menjadi beberapa bagian. Daerah dataran yang
semakin mendekati darat dan ketinggiannya akan semakin melandai disebut …
a. palung laut
b. ambang laut
c. paparan benua
d. punggung laut
e. lubuk laut

35. Gempa bumi yang sering terjadi di kawasan Sulawesi Utara dapat diikuti dengan kejadian
tsunami. Gempa bumi yang dapat menyebabkan terjadinya tsunami mempunyai persyaratan
karakteristik, yaitu…(jawaban benar dapat lebih dari satu)
a. Jarak episenter dekat
b. kedalaman gempanya dangkal ≤ 60 km
c. pusat gempa (episenter) berada di daratan
d. jenis patahannya adalah normal fault atau thrust fault
e. magnitude gempanya ≥ 6.5 SR

36. Sulawesi Utara memiliki potensi bahan tambang, salah satunya adalah pasir besi oleh karena
terdapat batuan asal vulkanik. Pasir besi adalah endapan pasir yang memiliki kandungan
mineral utama yaitu ...
a. hematit
b. pirit
c. magnetit
d. pirolusit
e. galena

37. Daerah Manado dan sekitarnya dijumpai singkapan batugamping. Terdapat beberapa jenis
batugamping, salah satunya adalah terbentuk akibat presipitasi-evaporasi yaitu …
a. travertine
b. coquina
c. chalk
d. oolitic limestone
e. coral

38. Which statement below is false?


a. Corals are major contributors to the physical structure of the coral reefs that develop in
tropical and subtropical waters.
b. Corals can be found only in shallow water.
c. Corals are marine invertebrates.
d. Corals are included in the class Anthozoa of the phylum Cnidaria.
e. Corals can secrete calcium carbonate to form a hard skeleton.

halaman 16 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

39. Fakta terkait seamount yang benar adalah… (jawaban benar dapat lebih dari satu)
a. berbentuk gunung
b. tersusun oleh batuan metamorf
c. seamount yang bagian atasnya datar disebut guyot
d. berupa pulau
e. dapat ditumbuhi koral

40. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Manado, diketahui pada suatu tempat terdapat urutan
stratigrafi dengan satuan batuan penyusunnya dari tua ke muda berupa
satuan gunung api tua
satuan gunungapi muda
endapan gamping-terumbu
endapan sungai-danau
aluvium

Berdasarkan urutan tersebut, kemungkinan terjadi perubahan lingkungan pengendapan yaitu


a. darat – laut
b. laut – darat
c. laut – darat – laut
d. darat – laut – darat
e. darat – darat – laut

halaman 17 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

SOAL ESAI

Beberapa soal esai dapat berhubungan dengan teks dan soal pilihan ganda di atas. Perhatikan
informasi yang diberikan dalam teks dan tiap soal untuk dapat menjawab pertanyaan.

1. Provinsi Sulawesi Utara secara umum dan kota Manado secara khusus pernah dilintasi oleh
jalur gerhana matahari baik total, cincin ataupun sebagian.
a. Perkirakan besar piringan Matahari yang tidak tertutup oleh Bulan yang terlihat
(maximum obscuration) dari kota Manado saat terjadi Gerhana Matahari Total 24
Oktober 1995. Tuliskan langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan
jawabanmu!
b. Pada tanggal 26 Desember 2019, akan terjadi Gerhana Matahari Cincin, yang diamati
pada sore hari di wilayah timur Indonesia. Ketinggian Matahari (h) = 42,2o, saat
maksimum gerhana, ketika diamati dari kota Manado. Hitung laju bayangan Bulan saat
diamati dari kota Manado!
(Periode sinodis Bulan = 29,53 hari, jarak Bulan-Bumi = 384.400 km, jari-jari Bumi = 6.378
km)
c. Hitung magnitudo semu Matahari saat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 bila
diamati dari kota Manado! Asumsikan diameter piringan Bulan dan Matahari hampir
sama dan penggelapan tepi pada piringan Matahari diabaikan. Diberikan magnitudo
semu Matahari = -26,7.

2. Pada tanggal 10 Juni 2019, Jupiter berada pada fase oposisi dilihat dari Bumi. Astronom di
Observatorium Bosscha ITB berhasil mengabadikan Jupiter saat oposisi, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Medan pandang pada arah horisontal = 3’18’’ dan pada
arah vertikal = 2’28’’. Diketahui temperatur Matahari = 5800 K.

halaman 18 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Jika pada saat oposisi, jarak Jupiter ke Bumi adalah 6,409×108 km dan 1 au = 1,496×108 km,
maka:
a. Hitung radius Jupiter (Petunjuk: Gunakan perbandingan medan pandang gambar
terhadap diameter sudut Jupiter)
b. Hitung perbandingan energi yang dipancarkan oleh planet Jupiter terhadap energi yang
diterima Jupiter dari Matahari saat oposisi. Asumsikan bahwa Jupiter sebagai benda
hitam dengan temperatur T = 125K (temperatur awan Jupiter) dan konstanta Stefan
Boltzmann σ = 5,67×10-5 erg/cm2K4s. Radius Matahari = 6,96×108 km.

3. Perhatikan diagram super taifun Haiyan pada gambar di bawah ini. Tekanan udara pada paras
rerata muka laut (mean sea level) di mata badai adalah 895 hPa, dan ketinggian muka air laut
yang naik di mata badai adalah 10 m, hitunglah tekanan hidrostatik tepat di permukaan laut
dalam mata badai, jika diketahui g = 10 m/det-2 dan ρ = 1,2 kg/m-3.

4. Super taifun Haiyan bergerak dari lautan Pasifik menuju Filipina dalam arah Barat Laut dengan
kecepatan 45 km/jam. Pada tanggal 7 November 2013 jam 12.00 UTC, Haiyan mencapai
intensitas maksimum dengan kecepatan angin mencapai 315 km/jam. Sesuai dengan struktur
dan gerak siklon, maka ada bagian dari siklon yang kecepatan anginnya bertambah dan ada
bagian yang kecepatan anginnya berkurang. Lengkapi gambar berikut dengan membuat garis
yang menyatakan setiap titik pada garis tersebut memiliki kecepatan maksimum (beri notasi A)
dan garis dengan kecepatan minimum (beri notasi B) serta hitunglah kecepatan angin
maksimum pada masing-masing garis tersebut pada jam 12.00 UTC.

halaman 19 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

5. Angin merupakan massa udara yang bergerak, mempunyai arah datang dan kecepatan yang
dinyatakan dalam satuan knot. Angin yang berhembus di laut akan bergesekan dengan
permukaan laut dan menimbulkan gelombang laut. Besar kecilnya angin laut sangat
berpengaruh terhadap besar kecilnya tinggi gelombang laut. Teori tentang karakteristik angin
yang berhubungan dengan kondisi gelombang dikembangkan pertama kali oleh Admiral Sir
Francis Beaufort (1808), penemu skala angin Beaufort. Beaufort memperkenalkan metode
peramalan gelombang pertama kali kemudian mendeskripsikan kondisi angin dan gelombang
yang ditimbulkan.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan di pantai menggunakan hand anemometer
diperoleh hasil kecepatan angin 10 knot dengan arah angin dari N 25 °E.
a. Berapa kecepatan angin dalam satuan m/detik
b. Gambarkan arah kecepatan angin pada koordinat yang disediakan.
c. Deskripsikan karakteristik angin menurut Beaufort.

6. Pengukuran pasang surut yang telah dilakukan di wilayah perairan Kota Manado diperoleh
data seperti pada tabel. Berdasarkan data elevasi muka air laut pasang surut telah dihitung
nilai Mean Sea Level (MSL) sebesar 172 cm.
a. Buatlah grafik pasang surutnya berdasarkan data jam pengamatan dan elevasi muka air
pasang surut.
b. Gambarkan garis nilai MSL, HHWL (High Higest Water Level) dan LLWL (Low Lowest Water
Level) pada grafik tersebut.
c. Tentukan tipe pasang surutnya berdasarkan gambar grafik dan berikan alasannya.

Tabel 1. Data elevasi muka air laut Pasang surut pada tanggal 2 Juli 2018

No Waktu Pengamatan Elevasi muka air (cm)


1 2 Juli 2018 00.00 256
2 2 Juli 2018 01.00 231
3 2 Juli 2018 02.00 210
4 2 Juli 2018 03.00 174
5 2 Juli 2018 04.00 125
6 2 Juli 2018 05.00 79
7 2 Juli 2018 06.00 105
8 2 Juli 2018 07.00 145
9 2 Juli 2018 08.00 125
10 2 Juli 2018 09.00 79
11 2 Juli 2018 10.00 142
12 2 Juli 2018 11.00 175
13 2 Juli 2018 12.00 221
14 2 Juli 2018 13.00 236
15 2 Juli 2018 14.00 197
16 2 Juli 2018 15.00 212
17 2 Juli 2018 16.00 235
18 2 Juli 2018 17.00 213
19 2 Juli 2018 18.00 179
20 2 Juli 2018 19.00 172
21 2 Juli 2018 20.00 145
22 2 Juli 2018 21.00 135
23 2 Juli 2018 22.00 129
24 2 Juli 2018 23.00 98

halaman 20 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

7. Studi geokronologi merupakan suatu studi untuk menentukan umur suatu batuan atau fosil
yang diaplikasikan untuk mentukan urutan kejadian di bumi dalam kerangka waktu.
Penentuan umur absolut adalah salah satu hal yang penting dilakukan dalam studi
geokronologi. Untuk menentukan umur absolut dapat dipergunakan metode penanggalan
berdasarkan isotop radioaktif, salah satunya adalah dengan mendeteksi keberadaan unsur
radioaktif karbon-14 (C14) yang sering disebut carbon dating.

Berikut ini adalah data hasil ekskavasi di suatu tempat di Sulawesi Utara yang menunjukkan
adanya sisa-sisa pemukiman purba. Pada beberapa sampel material organik dilakukan carbon
dating dengan hasil yang ditampilkan pada tabel.

C
C
D

Keterangan: A = pasir, B = pasir-lempung, C = tephra, D = pasir, E = pasir-lanau

a. Kurang lebih kapankah dan berapa lama daerah tersebut dihuni? Menurut Saudara apakah
daerah tersebut dihuni hanya satu periode saja atau lebih.
b. Kemungkinan daerah tersebut tidak dihuni lagi oleh karena adanya erupsi gunung api. Apa data
yang mendukung hipotesis ini? Kapan dan berapa kali erupsi terjadi?
c. Jika waktu paruh C14 adalah 5.730 tahun, berapa persenkah jumlah atom C14 yang tersisa dalam
tulang vertebrata no 8 dibandingkan jumlah aslinya?

halaman 21 dari 22
Olimpiade Sains Nasional 2019 – Bidang Ilmu Kebumian

Sampel No. Material Umur C14 dalam tahun


(before present)
1 cangkang 1.950 ± 25
2 tulang vertebrata 2.080 ± 25
3 kayu 2.020 ± 30
4 arang 2.110 ± 25
5 tulang ikan 2.210 ± 25
6 arang 2.430 ± 25
7 arang 2.860 ± 25
8 tulang vertebrata 2.480 ± 35
9 arang 2.660 ± 25

8. Sesar-sesar di sekitar Sulawesi Utara termasuk sesar yang aktif. Dilakukan penelitian terhadap
sesar X yaitu dihitung kecepatan pergeseran selama 10 tahun pengamatan. Pengamatan
dilakukan dengan menghitung pergeseran titik P0 ke titik berikutnya (P1, P2, dst) dengan
menggunakan GPS. Dari pengamatan diperoleh data sebagai berikut.

Tahun ke kode titik Jarak antar titik (cm)


1 P1 0,6
2 P2 1,25
3 P3 2
4 P4 3,5
5 P5 5
6 P6 5,6
7 P7 6
8 P8 6,5
9 P9 7,25
10 P10 8,6

Dari data tersebut, tentukan kecepatan pergeserannya dan pada tahun keberapa terjadi
pergeseran paling besar?

halaman 22 dari 22

You might also like