Professional Documents
Culture Documents
0modul Permainan Aceh Kelompok 1 II - A
0modul Permainan Aceh Kelompok 1 II - A
Tradisional Provinsi
Aceh
“CEBUNIN”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Kelas : II_A
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga modul ini bisa tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang sudah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya.
Kami berharap semoga modul ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar modul ini si pembaca
mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan modul ini, karena keterbatasan
pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan modul ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kesimpulan : ............................................................................................................................................... 10
Saran : ......................................................................................................................................................... 10
3
A. Permainan Tradisional Aceh
Sebanyak 54 nama olahraga dan permainan tradisional yang ada di Provinsi Aceh
dirangkum oleh Drs. Asli Kesuma, salah seorang narasumber pada seminar Permainan
Rakyat yang digelar di Banda Aceh, 3-4 September 2012 oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Aceh.
Ke-54 nama-nama olahraga dan permainan rakyat yang tumbuh dari 7 suku bangsa di
Aceh (Aceh pesisir, Gayo, Alas, Melayu Tamiang, Jamee, Simeulue, dan Kluet) tersebut antara
lain :
30. Jejorosen
1. Meuen Galah 31. Berenep Empan
2. Geulayang Teunang 32. Berkekuren
3. Silat Pelintau 33. Pacu Kude
4. Gatok (Katok) 34. Bebaningen
5. Lomba Perahu Tradisional 35. Kededes
6. Geudeue-Geudeue 36. Asak-asakan
7. Panca 37. Lelumpeten
8. Gasing 38. Kude Mandi
9. Sipak Raga 39. Pangkal
10. Galumbang 40. Dukung
11. Geunteut (Engrang) 41. Gedung
12. Patok Lele Skupang
13. Sepangkal 42. Pak Kemiri
14. King-kingan 43. Terompah
15. Tempi Bambu dan
16. Auh-auh batok
17. Bebilun 44. Beciken
18. Cebunih 45. Rangkam
19. Gegeli 46. Pepilo
20. Merimueng-rimueng 47. Cek Meng
21. Menduwo 48. Cengkerek
22. Meukrueng-krueng 49. Teng-teng Iyek
23. Somsom Batee 50. Berkekucingen
24. Meuheneb 51. Itik-itiken
25. Nebang Kayu 52. Merah Mege
26. Leteb 53. Inen
27. Lehong Maskerning
28. Daboih 54. Atu Belah
29. Nandong
Asli Kesuma meyakini masih banyak olahraga dan permainan rakyat yang belum
terinventaris dan kepada peserta dia berharap agar segera melakukan pendataan sebelum hilang
tergerus zaman modern.
4
B. Sejarah Permainan Cebunin
Permainan ini hanya memerlukan kain penutup mata. Biasanya, masyarakat memainkan
permainan ini saat malam. Sesuatu yang khas dari permainan Cebunih adalah sembunyi.
Sebagian dari pemain harus bersembunyi dan merebut daerah pusat lingkaran. (Kemendikbud,
1998:19)
5
C. Permainan Tradisional Cebunin
Keberadaan sebuah budaya identik dengan keberadaan sebuah masyarakat. Perkembangan
budaya pun mengikuti berkembangnya sebuah kebudayaan. Permainan Rakyat Cebunin sebagai
bagian dari kebudayaan Alas berkembang sesuai dengan keberadaan suku bangsa Alas. Unsur
budaya ini diwariskan dari generasi ke generasi hingga saat ini. Tidak diketahui kapan tepatnya
budaya ini mulai muncul dan berkembang. Akan tetapi, suku bangsa Alas sudah ada di tanah
Alas jauh sebelum Pemerintah Kolonial Belanda masuk ke Indonesia dimana keadaan penduduk
lembah Alas telah diabadikan dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang bangsa Belanda
bernama Radermacher (1781:8), bila dilihat dari catatan sejarah masuknya Islam ke Tanah Alas,
pada tahun 1325 (Effendy, 1960:26) maka jelas penduduk ini sudah ada walaupun masih
bersifat nomaden dengan menganut kepercayaan animisme.
Manfaat
Manfaat permainan Cebunin sebagai berikut Aspek Fisik : Permainan Cebunin melatih anak untuk bergerak
dengan gesit dan hati-hati. Pergerakan kaki dan tangan sangat dibutuhkan dalam per- mainan ini.
Aspek Emosional : Pada permainan Cebunin, anak diajarkan untuk sabar dan cermat ketika
mereka menjadi regu penjaga. Anak-anak juga dilatih untuk melakukan apa yang sudah menjadi
ketentuan, tidak melakukan ke- curangan.
Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam permainan Cebunin adalah mem- berikan pengalaman kepada
anak untuk terlibat langsung pada kon- sep peningkatan kepekaan hati nurani. Pada saat anak
harus menutupi matanya, maka anak diuji untuk jujur yaitu tidak mengintip. Sclama ber- main,
anak juga diajarkan untuk bermain sportif, tahu apa yang harus dilakukan dan
dipertanggungjawabkan.
Sasaran
Syarat Khusus
Usia
6
6 – 12 Tahun
Jumlah Pemain
6 – 10 Orang.
Waktu
Orientasi
7
2. Kegiatan Inti Pembagian kelompok 25 menit
8
yang mendapat skor.
Ronde 2
9
Kesimpulan :
Saran :
10
TIM : Kelompok 1 Semester II_A
Penyusun :
Rahmanillah
Ria Anugerah
Syamsinar
Kartika Kamaruddin
Nurfadillah Sari
Nisrina Farah Salsabila
Riswandi
Editor : Rahmanillah
11