You are on page 1of 9
ACARA II IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN JENIS EROSI DI LAPANGAN (Project Based Learning) A. TUIUAN 1 2. 3. 4 Mahasiswa mampu mengenali dan mengidentifikasi jenis-jenis erosi di lapangan Mahasiswa mampu mengukur secara kuantitatif manual beberapa jents erosi di lapangan Mahasiswa mmapu mengolah data hasil pengukuran erosi di lapangan Mahasiswa mampu menganallsis dan menyajikan hasil data lapangan dalam bentuk laporan akhir dan peta B. ALATDAN BAHAN 1 Peta tentatif bentuklahan pada acara 1 Peta rencana titik sampel, dilengkapi dengan metode pengambilan sampel Checklist /formulir lapangan ‘Alot tulis Penggaris, pita ukur, meteran jahit Aplikas! GPS Cam Aplikasi Avenza Map C._LANGKAH KERIA 4 Persiapkan peta tentatif bentuklahan yang telah dibuat dan di ACC oleh dosen/asisten pada acara 1 (kelompok sesuai dengan pembagian pada saat acara 1). Ketua kelompok mengkoordinir anggotanya untuk mempersiapkan peralatan survei lapangan, alat tulis, aplikasi terpasang pada smartphone, dan checklist lapangan. Masukkan peta tentatif bentuklahan format PDF ke dalam aplikasi Avenza Map. Buat rute perjalanan di dalam Avenza Map sesuai dengan jumlah sampel yang telah direnconakan. Identifikasi erosi percik yang tersebar di selurub lokast kajian dalam hal ini adalah AOI (area of interest) sebanyak 15-20 titik kejadian. Lakukan pengukuran tinggi pedestal untuk semua sampel yang ditemukan. Plot koordinatnya dan catat dalam checklist. {dentifikasi erosi alur sebanyak jumlah sampel yang sudah direncanakan dan dipetakan. Lakukan pengukuran selama 2x (awal dan akhir) sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh ‘masing-masing kelompok. Plot koordinatnya dan catat dalam checklist. D. DASAR TEORI Mmetode pembelajaran yang dalam praktikum acara 2 ini adalah Project based learning dengan kerangka kerja GRASPS. Kerangka GRASPS merupakan sebuah metode perancangan Authentic Assesment (penilaian otentik) yang diambil dari gagasan Wiggins dan McTighe yang terdiri dari Goal, Role, Audience, Situation, Product and Standards. Karakteristik utama dari Project based learning adalah adanya permasalahan di lapangan yang diangkat menjadi topik pembelajaran, sedangkan peran mahasiswa adalah sebagai ketua proyek yang merancang kegiatan pengambilan data di lapangan (project) hingga penyusunan laporan akhir disertai dengan pengembangan solusi dan produk untuk mengatasi/menyelesaikan permasalahan tersebut. ‘Adapun produk yang dihasilkan nanti adalah peta sebagai produk utama lulusan sarjana Geografi ‘Adapun Elemen dalam GRASPS ini adalah: (1) Goal, merupakan tujuan kegiatan yang mencakup solusi dan permasalahan yang terjadi di lapangan (2) Role, yaitu peran mahasiswa dalam rencana kerja (3) Audience, yaitu lingkungan yang nantinya akan berhubungan dengan eran mahasiswa dalam rencana Kerja (4) Situation, yaitu tantangan dan detail suasana atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rencana Kerja (5) Product, yaitu hasil atau produk dari mahasiswa selama menyelesaikan kegiatan (6) Standards, menyatakan bagaimana rencana kerja atau kegiatan ini akan di nilai melalui kriteria dan indikator kesuksesannya (Gambar 4}, Gambar 1 Elemen Penyusun GRASPS Berikut adalah contoh kerangka GRASPS untuk project based learning di Mata Kullah Erosi dan Konservasi Lahan dengan judul proyek "Pemetaan Distribusi Erost Percik dan Erosi Alur untuk Kajian Besar Kehilangan Tanah di Sebagian Kota Banjarbaru”. 1. Goal :Tingginya curah hujan akhir-akhir ini mengakibatkan tingginya Kejadian genangan banjir di sebagian Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Perlu adanya identifikasi besarnya kehilangan tanah akibat erosi yang disebabkan oleh aliran genangan tersebut. 2. Role :mahasiswa berperan sebagai peneliti utama sekaligus pelaksana proyek penelitian. 3. Audience : masyarakat setempat 4, Situation: (a) Mahasiswa mengumpulkan data-data terkait karakteristik tanah, curah hujan harian, bentuklahan, penggunaan lahan, dan peta tanah sebagai dasar kajian erosi Mahasiswa di lapangan juga bertugas untuk mengumpulkan data kejadian erosi di lingkup kajian penelitian sebagai data primer untuk menunjang perhitungan besar kebilangan tanah, (c) ‘Mahasiswa membuat laporan penelitian dalam bentuk laporan akhir, video pembelajaran, dan poster. 5. Standard : Kompetensi Dasar: 1) Mengidentifikasi jenis eros! di lapangan, 2) Mahasiswa dapat ‘mengukur besar kehilangan tanah, dan 3) Mahasiswa dapat menyajikan hasil perhitungan ke dalam peta Indikator: Mahasiswa dapat menghasilkan nilai besar kehilangan tanah dan petanya 2. Pengukuran erosi alur (rill erosion) Gamber |. Pengukuran panjang crosi alur pada jalan Koleksi Gomer 2. Pengukuran Iebar erosi_ slur ‘pada jalan kolcksi Gambar 4. Pengvkuran Kedslaman erosi ‘lu pada jalan koleksi ‘Masukkan ketiga pengukuran di atas pada tabel pengukuran di dalam checklist (terlampir). ‘Asdak (2010) mengemukakan bahwa proses erosi terdiriatas tiga bagian yang terdiriatas; engelupasan, pengangkutan, dan pengendapan. Selanjutnya dinyatakan bahwa beberapa tipe €efosi permukaan yang umum dijumpal di daerah tropis adalah: 1) Erosi pericik (splash erosion); Erosi percikan (splash erosion) adalah proses curah hujan yang mencapai permukaan tanah sebagai air lolos pada tajuk vegetasi atau lainnya, menimbulkan energl kinetik yang dapat menyebabkan terkelupasnya partikel tanah bagian atas. 2) Erosilembar (sheet erosion); Erosi lembar (sheet erosion) adalah proses yang terjadi dari kombinasi air hujan dan air larian pada tahan berlereng, hal ini ditandai oleh terkikisnya lapisan tipis permukaan tanah, 3), Erosi alur(ril erosion); Erosi alur (rill erosion) adalah proses erosi yang terjadi pengelupasan dan pengangkutan partikel-partike! tanah, akibat tingginya curah hujan sehingga terjadi aliran permukaan yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. 4) Erosi part (gully erosion); dan Erosi parit (gully erosion) merupakan proses erosi terjadi akibat terjadinya erosi alur yang membentuk jajaran parit yang lebih dalam dan lebar. '5)Erosi tebing sungai (streambank/riverbank erosion), Erosi tebing sungal (streambank/riverbank erosion) adalah erosi yang terjadi akibat ondisi aliran sungai yang tidak normal dan kondisi kepekaan tanah menyebabkan terjadinya pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai, Berikut adalah contoh-contoh gambar erosi di lapangan : Gambar 2 ros! lembar Sumber: geografhid ‘Gambar 3. Eros alur learning upnyk.ocié GGambar 1. Pedestal pada erosi percik ‘Gamber 4, ErosiParit ‘Gambar 5. Eros tebing Sungal Fearing. upmykacid learning. upnykacid DAFTAR PUSTAKA ‘Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press LAMPIRAN, 2. Pengukuran erosi percik (splash erosion) Pedestal adalah indikator adanya eros! percik. Jumlah sampel yang diukur adalah minimal 15 titik yang harus tersebar di banyak titik koordinat datam satu AOI / area kajian. Pengukuran ‘manual menggunakan penggaris. . ae rere iw CHECKLIST PENGAMATAN EROS! PERCIK (SPLASH EROSION) Nama/NIM Kelompok Hari/Tanggal Tanda tangan ‘TABEL PENGUKURAN PEDESTAL Kehilangan tanah (ton/ha) = ketinggian rata-rata pedestal (mm) x BV (ton/m*) x 10 Keterangan tambahan : luas wilayah pengamatan = ha Penjelasan rumus : Berat volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume total contoh tanah, termasuk volume ruang pori yang ada didalamnya, berat volume (BV) dapat juga diartikan kerapatan isi, bulk density, kerapatan bongkah. Tentukan nilai BV berdasarkan data sekunder hasil penelitian yang sudah ada sesuai dengan jenis tanah di titk koordinat selurun sampel pedestal yang Anda temukan di lapangan. Kemudian masukkan dalam rumus dan hitung nila kehilangan tanah! WIN/WNWN (NoIsOud TiId) UNTW ISOWA NVLVWVONAd 1S11193HD

You might also like