You are on page 1of 12

MAKALAH

MACAM-MACAM AKHLAK
Makalah ini ditujukan memenuhi tugas kelompok sebagai salah satu
persyaratan pada mata kuliah Akhlak dan Tasawuf

DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. H. MA. Achlami, HS. MA.

Kelompok 1 :

Choirul Vicky E. 2341020003

PMI B

PROGRAM STUDY PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul “MACAM-MACAM AKHLAK” dapat kami selesaikan dengan
baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang Macam-macam Akhlak, dsb. Begitu pula
atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada
kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan
banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing kami, Prof. Dr. H. MA.
Achlami, HS. MA. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami
selanjutnya.

Bandar Lampung, 18 Maret 2024

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2


A. Pengertian Akhlak ................................................................................. 3
B. Macam-macam Akhlak .......................................................................... 3

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8


A. Kesimpulan ........................................................................................ 8

B. Saran .................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup


manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi
utama kerasulan Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak
manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan
dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima,
hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur'an; Kepada umat
manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan
keluhuran budi Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam
kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang mematuhi permintaan ini
dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat. Setiap muslim
meyakini, bahwa Allah adalah sumber segala sumber dalam kehidupannya.
Allah adalah Pencipta dirinya, pencipta jagad raya dengan segala isinya,
Allah adalah pengatur alam semesta yang demikian luasnya. Allah adalah
pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam kehidupan manusia, dan lain
sebagainya. Sehingga manakala hal seperti ini mengakar dalam diri setiap
muslim, maka akan terimplementasikan dalam realita bahwa Allah lah yang
pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak. Jika kita perhatikan,
akhlak terhadap Allah ini merupakan pondasi atau dasar dalam berakhlak
terhadap siapapun yang ada di muka bumi ini. Jika seseorang tidak
memiliki akhlak positif terhadap Allah, maka ia tidak akan mungkin
memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian pula sebaliknya, jika
ia memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini merupakan pintu
gerbang untuk menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain.

2. Rumusan Masalah

a) Apa Pengertian Akhlak?

b) Apa Pengertian Akhlak Mazmudah?

c) Apa Pengertian Akhlak Mazmumah?

1
d) Bagaimana Mencegah Akhlak Mazmumah?

3. Tujuan Penulisan

a) Agar mengetahui pengertian akhlak Mazmudah

b) Agar mengetahui pengertian akhlak Mazmumah

c) Agar mengetahui cara mencegah akhlak Mazmumah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu,


ikhlaqan, jama'nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan
(al'adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi'ah), perbedaan yang baik
(al-maru'ah), dan agama (ad-din).

Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia
apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan
agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia,
bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini
dapat dikemukakan contohnya: Perbuatan baik termasuk akhlak, karena
membicarakan nilai atau kriteria suatu perbuatan. Perbuatan itu sesuai dengan
petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk ilmunya, karena membicarakan ilmu yang
telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan.

B. Macam-Macam Akhlak

Akhlak terbagi menjadi dua yakni mahmudah dan mazmumah.

1. Akhlak Mahmudah

Mengutip buku Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan


oleh Aditya Firdaus dan Rinda Fauzian (2018) secara sederhana akhlak
mahmudah berarti akhlak yang terpuji. Dengan kata lain, akhlak mahmudah
yakni perangai dan ucapan baik serta perbuatan yang disenangi.

Sedangkan, menurut Muhammad Husni dalam Studi Pengantar Pendidikan


Agama Islam, sifat terpuji adalah perilaku yang melekat dalam diri manusia
dapat mendatangkan kesenangan, punya nilai kebenaran, mendatangkan
rahmat, dan memberikan kebaikan. Akhlak mahmudah akan mendatangkan
keselamatan dan kebahagiaan.

3
a) Ikhlas

Ikhlas dalam bahasa diartikan sebagai tulus atau murni, yaitu melakukan
setiap aktivitas (baik aktivitas yang berhubungan dengan dunia maupun
aktivias yang berhubungan dengan akhirat) semata-mata hanya untuk
mendapatkan ridho Allah SWT. sebagaimana pada doa iftitah dalam sholat
yang sering kita baca:

َ‫ب ْال ٰعلَ ِميْن‬ ِ ‫اي َو َم َما ِت ْي ِ ه‬


ِ ‫ّلِل َر‬ ُ ُ‫ص ََل ِت ْي َون‬
َ ‫س ِك ْي َو َم ْح َي‬ َ ‫ا َِّن‬

Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk “


. Allah, Tuhan semest a alam

b) Tawakkal

Tawakkal diartikan sebagai berpasrah diri kepada Allah SWT berpasrah


disini bukan berarti 100% pasrah tanpa melakukan usaha, justru tawakkal
adalah bentuk kepasraan diri tanpa menghilangkan nilai usaha. Tawakkal
adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Allah SWT untuk
mendapatkan kemaslahatan serta mencegah kemudharatan baik
menyangkut urusan dunia maupun akhirat.

c) Sabar

Sabar diartikan sebagai sifat tabah dalam menghadapi segala macam bentuk
cobaan hidup dan masalah yang menimpa. Sifat sabar memang sangat berat
kecuali bagi orang-orang yang memiliki pondasi hati yang kuat. Allah SWT
berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 45.

َ ‫ص ٰلو ِۗةِ َواِنَّ َها لَ َك ِبي َْرة ٌ ا ََِّّل‬


َ‫علَى ا ْل ٰخ ِش ِعيْن‬ َّ ‫َوا ْست َ ِع ْينُ ْوا ِبال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬

“Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat.


Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyuk”.

d) Syukur

Syukur diartikan sebagai wujud dari rasa berterima kasih kepada Allah
SWT atas segala rahmat dan nikmat yang Dia berikan dengan menjalankan
semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Wujud rasa syukur
4
diungkapkan dengan perkataan, perbuatan, dan hati. Sedangkan lawan dari
syukur ialah kufur.

e) Zuhud

Zuhud ialah mengutammakan kepentingan akhirat diatas kepentingan


dunia.
Orang-orang yang zuhud adalah orang-orang yang enggan berurusan
dengan urusan dunia kecuali urusan dunia yang bisa mendukung urusan
akhirat, seolah-olah mereka tidak peduli atas macam kemewahan dunia
yang bersifat semu, serta menghabiskan segenap waktu dengan beribadah,
berdzikir, bermunajah, dan lain-lain.

f) Haya’ atau Malu

Maksud “malu” disini adalah memiliki sifat malu untuk melakukan sebuah
keburukan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Orang yang
mempunyai malu tidak hanya dari hati saja, tetapi juga ditunjukkan dari
perkataan dan perbuatan.

g) Afwu atau Pemaaf

Sifat pemaaf adalah akhlak yang sangat dianjurkan dalam berhubungan


social, karena memaafkan kesalahan orang lain adalah sesuatu yang berat
untuk dilakukan. Untuk itulah, memaafkan atas kesalahan orang lain lebih
baik daripada meminta maaf atas kesalahan sendiri.

h) Khifdul Lisan atau Menjaga Lisan

Lisan merupakan salah satu faktor besar yang bisa memecah tali
persaudaraan, bahkan tidak jarang terjadi permusuhan, perkalahian,
pembunuhan dan lain sebagainya karena bersumber dari ketidak mampuan
dalam menjaga lisan.

2. Akhlak Mazmumah

Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tidak dibenarkan oleh agama. Ini
golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia.
Akhlak mazmumah harus dijauhi karena dapat mendatangkan kemudaratan

5
bagi diri sendiri maupun orang lain.

a) Marah

Berpuncak dari kurang kesabaran dalam menghadapi keadaan. Orang yang


demikian selalu disorong oleh pengaruh syaitan yang ingin merusakkan
iman dan dirinya.

b) Takbur

Puncak berlakunya sifat takbur adalah dari banyak sebab yang boleh
menyebabkan seseorang itu takbur atau sombong diri seperti nasab
keturunan, kuasa pemerintah, kekayaan, berlebihan ilmu dan banyak
pengikut.

c) Riyak

Orang yang riyak ditarifkan sebagai sifat yang menarik pandangan orang
yang menampakkan berbagai amalan yang baik dilakukan semata-mata
menginginkan pujian, pangkat atau kedudukan.

d) Ujub

Ujub berkait rapat dengan takbur dan riya’. Ujub berarti keistimewaan atau
kelebihan diri sendiri. Ini juga berkait rapat dengan kelebihan dari segi
kecantikan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain.

e) Banyak Berkata

Banyak berkata perkataan sia-sia ialah manusia yang suka berkata-kata,


berbual-bual, bersembang-sembang perkara yang laga (lalai) seperti
mencaci orang, menfitnah, hanya perkara dunia, perkara tanpa faidah, dan
sebagainya.

f) Hasud

Hasud adalah sikap suka menghasud atau mengadu domba terhadap


sesama. Menghasud adalah tindalan yang jahat dan menyesatkan karena
mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat seseorang atau juga
karena mempublikasikan hal-hal yang jelek yang sebenarnya ditutupi.

6
g) Ghibah dan Namimah

Ghibah dalam Bahasa kita adalah mengumpat atau mengunjing. Ghibah


adalah membicarakan aib orang lain, sedangkan orang itu tidak suka
apabila aibnya dibicarakan. Ghibah terjadi disebabkan dari dengki, mencuri
muka atau berolok-olok dengan tujuan untuk menjatuhkan martabat orang
yang diumpat.

h) Penyakit Hati Disebabkan Perasaan Iri Dengki

Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan


kenikmatan atau berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan
berpindah kepada dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat
musibah. Sifat dengki ini berkaitan dengan iri hanya saja sifat dengki sudah
dalam bentu perbuatan yang berupa kemarahan, menjelek-jelekkan,
menjatuhkan nama baik orang lain.

Cara Menghindari Akhlak Mazmumah:

1. Perbanyak Ibadah

2. Biasakan Berbagi

3. Selalu Bersyukur atas Nikmat Allah

4. Pahami Keterbatasan Manusia

5. Jaga Tali Silaturahmi

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akhlak Islamiyah dibagi menjadi dua yakni Akhlak Mahmudah


(fadilah) dan Akhlak Mazmumah (qabihah). Akhlak mahmudah yaitu
akhlak yang terpuji dan macam-macam dari sifat terpuji ada ikhlas,
tawakkal, sabar, syukur, zuhud, haya’ (malu), afwu’ (pemaaf), dan khifdul
lisan (menjaga lisan). Sedangkan Akhlak mazmudah yaitu akhlak yang
tercela dan macam-macam dari sifat tercela ada marah, takbur, riyak, ujub,
banyak berkata, hafud, ghibah dan namimah, dan penyakit hati disebabkan
karena perasaan dengki. Dan untuk menghindari sifat tercela tersebut
sebaiknya kita harus memperbanyak beribadah, biasakan berbagi, bersyukur
atas nikmat Allah, pahami keterbatasan manusia, dan menjaga tali
silaturahmi.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat


bagi pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan sehingga kami mengharapkan saran dan kritik untuk
menyempurnakan makalah kami ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nurfadilla. 2021. https://osf.io/6r5h3/download/?format=pdf

Lailatul, S. 2017. “Akhlak Dalam Perspektif Al-Qur'an”. Jurnal Al-


Fath, Vol. 11 No. 02.

Supriyanti, D. 2017. “Macam-Macam Akhlak”.


https://www.scribd.com/document/362164594/Macam-
Macam-Akhlak.

You might also like