You are on page 1of 7

Jurnal PETRA | Volume 6, No.

1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

OPTIMASI ALAT ICE CUBE MAKER KAPASITAS 60 KG

Ferry Irawan1, Rafsanjani2


1,2
Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Sekayu, Sekayu 30711, Indonesia

E-mail: ferry.irawan_mail@yahoo.com

ABSTRAK

Optimasi merupakan suatu mengoptimalkan suatu hal yang sudah ada, atau merancang dan membuat
sesuatu secara optimal. Tujuan dari optimasi alat ice cube maker adalah mengetahui penyebab alat ice cube
bekerja secara tidak optimal, mengatasi masalah dari penyebab alat ice cube bekerja secara tidak optimal dan
mempercepat produksi alat ice cube. Ice cube maker adalah salah satu mesin pembuat es yang berbentuk kubus
dengan ukuran pada umumnya 2 x 2 x 2 cm atau silinder berdiameter 2 cm dan tebal 2 cm. Proses optimasi alat
ice cube dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan mempersiapkan alat ice cube, pengecekan komponen,
memperbaiki komponen yang rusak, dan uji performa alat. Pada kegiatan proses optimasi alat ice cube,
ditemukan beberapa permasalahan seperti kekurangan refrigeran, jarak antara kapiler dan masukan evaporator
terlalu jauh, pipa tidak dibalut isolasi, terdapat pipa bocor, dan defrost tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Cara mengatasi penyebab alat ice cube bekerja tidak optimal yaitu menambah refrigeran, mendekatkan kapiler
ke masukan evaporator, membalut pipa dengan isolasi pipa, mengganti pipa yang bocor dengan yang baru, dan
membuat defrost berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Produksi es menjadi lebih cepat setelah dilakukan
optimasi dari 2 jam menjadi 50 menit.

Kata Kunci:Optimasi,Ice Cube Maker

1. Pendahuluan agar pemakaiannya tidak memperpendek umur


1.1. Latar Belakang peralatan dan mempertinggi biaya pemakaian.
Pada zaman modern saat ini didukung Karena itu penulis memutuskan untuk mengambil
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan judul “Optimasi Alat Ice Cube Maker Kapasitas
teknologi, kita dituntut untuk dapat bersaing di era 60 Kg”. Tujuan optimasi alatice cube maker yaitu
globalisasi yang canggih ini. Segala bentuk untuk memperbaiki alat ice cube maker supaya
perkembangan teknologi sangat berdampak bagi dapat bekerja secara optimal.
kehidupan sehari-hari. Begitu juga perkembangan
teknologi yang terjadi pada dunia refrigerasi yang 1.2. Tujuan
memiliki peranan penting dalam memenuhi Adapun tujuan dari optimasi ini adalah
kebutuhan manusia yang secara terus menerus akan sebagai berikut:
meningkat. 1) Untuk mengetahui apa penyebab alat ice cube
Ice Maker atau mesin es batu, awalnya maker bekerja secara tidak optimal.
masuk ke tanah Indonesia dibawa oleh restoran- 2) Mengatasi masalah dari penyebab alat ice cube
restoran cepat saji ala Amerika sebut saja KFC, Mc maker bekerja secara tidak optimal.
Donald dan Burger King. Karena es batu adalah 3) Untuk mempercepat produksi dari alat ice
sangat penting dan krusial perannya untuk cube maker.
mendinginkan minuman dimana akan
menimbulkan sensasi segar peminumnya 2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
menjadikan alasan utama es batu sangat di anak 2.1. SiklusRefrigerasi Kompresi Uap
emaskan dalam industri kuliner. Siklus kompresi uap digunakan untuk
Mesin ice cube atau disebut juga ice maker refrigerasi dalam preferensi terhadap siklus gas;
adalah mesin pembuat es batu secara otomatis. penggunaan panas laten memungkinkan jumlah
Mesin ini juga sering disebut dengan mesin es panas yang lebih besar untuk diekstraksi untuk laju
kristal. aliraan massa refrigeran tertentu.(G.F. Hundry, A.R
Dalam penggunaannya, banyak ditemukan Trott, and T.C. Welch ,2008)
permasalahan yang dapat memperpendek umur alat
trainer ice cube. Masalah-masalah tersebut antara
lain, penggunaan tida sesuai prosedur, waktu
operasiyang berlebihan, kondensor kotor,
kurangnya perawatan pada alat, dan lain-lain.
Dengan banyaknya permasalahan diatas perlu
dilakukan optimasi alat ice cube maker tersebut

39
Jurnal PETRA | Volume 6, No.1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

sudah ada , ataupun merancang dan membuat


sesuatu secara optimal.

2.3. Ice Cube


Ice Cube Maker adalah salah satu mesin
pembuat es yang berbentuk kubus dengan ukuran
pada umumnya adalah 2 cm x 2 cm x 2 cm atau
silinder berdiameter 2 cm dan tebal 2 cm. Sistem
pendingin yang digunakan biasanya adalah sistem
refrigerasi kompresi uap, pada bagian
Gambar 1. Diagram Proses Siklus Kompresi uap evaporatornya dipasang cetakan-cetakan berbentuk
(Moran, M., J,& Saphiro, H., N.2006) kubus (ada yang berbentuk bulat) yang merupakan
tempat terbentukmya es yang di kehendaki.
(Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker).

Gambar 2. Diagram p-h (Stoeker, Jones,1982)


Gambar 3. Ice Cube Machine
Cara kerja siklus kompresi uap :
a. Proses 1-2 adalah proses kompresi yang
dilakukan oleh kompresor, yaitu meningkatkan
tekanan dan suhu refrigeran gas yang dihisap
dari suction dan kemudian mengkompresi
hingga tekanan dan suhu tertentu.
b. Proses 2-3 adalah proses kondensasi (panas
laten) yang berlangsung di kondensor, yaitu
panas lanjut dari kompresor didinginkan
hingga mencapai suhu kondensasi dan
kemudian mengembun. Pada saat ini kondisi
refrigerant adalah liquid pada suhu dan
tekanan kondensasi (konstan). Gambar 4.Ice Cube
c. Proses 3-4 adalah proses ekspansi dimana
tekanan refrigerant cair langsung turun karena 2.3.1. Prinsip Kerja Ice Cube Maker
mengalami proses ekspansi diabatik (proses Proses pembuatan es tersebut adalah: air dari
yang terjadi tanpa kehilangan atau tangki disemprotkan dengan menggunakan motor
pertambahan panas) yaitu entalpi tidak berubah pompa air melalui nozzle, yang diarahkan ke
dan mengalami penyempitan sehingga suhu permukaan cetakan (bagian dalam) yang berbentuk
dan tekanan refrigerant turun. kubus. Temperatur evaporator dan cetakan
d. Proses 4-1 adalah proses evaporasi, yaitu berbentuk kubus sangat rendah (biasanya jauh
penguapan refrigerant cair di evaporator dibawah 0°C) sehingga butiran-butiran air dari
dengan disertai penyerapankalor (Qin). Pada nozzle yang menempel pada permukaan bagian
kondisi ini suhu dan tekanana dalahkonstan. dalam dari cetakan es akan membeku, demikian
(Widodo, Sapto dan Syamsuri Hasan. 2008). seterusnya, sehingga mencapai ketebalan tertentu
(sampai memenuhi cetakan dan berbentuk es
2.2. Pengertian Optimasi kubus). Pada saat es sudah terbentuk dan siap
Optimasi addalah suatu proses untuk mencapai diambil/dituai, maka perlu ditambahkan energi
hasil yang ideal atau optimasi.(nilai efektif yang panas dengan mekanisme defrost agar es dapat
dapat dicapai). Optimasi dapat diartikan sebagai lepas dari wadahnya dan jatuh ke dalam kotak
suatu bentuk mengoptimalkan sesuatu hal yang penampungan. Metoda defrosting yang umum
dilakukan adalah :

40
Jurnal PETRA | Volume 6, No.1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

1) Sistem dengan elemen pemanas/heater. 2.3.3.2. Kondensor


2) Aliran gas panas (hot gas defrost). Kondensor adalah alat penukar kalor yang
Untuk sistem yang menggunakan electic serupa dengan evaporator; ini menolak pana dari
defrost, elemen pemanas yang dipasang pada sistem yang diserap oleh evaporator .panas ini
bagian evaporator akan segera bekerja, sementara ditolak membentuk uap super panas pada lintasan
sistem refrigerasiya/siklusnya akan berhenti. Untuk pertama kondensor.(William C. Whitman,
sistem refrigerasi yang menggunakan hot gas dkk.2009)
defrost, kompresor akan tetap bekerja untuk 2.3.3.3. Alat Expansi
mengalirkan refrigeran panas dari saluran Alat expansi sering disebut perangkat
discharge ke evaporator. Air yang terbuang pada matering, adalah komponen ke empat yang di
saat proses penyemprotan akan kembali lagi ke bak perlukan agar siklus refrigerasi kompresi berfungsi.
penampungan, dari bak penampungan Perangkat expansi tidak terlihat seperti evaporator,
disirkulasikan kembali oleh pompa agar menuju kondensor, atau kompresor. Umumnya, perangkat
proses penyemprotan kembali. Berikut ini adalah tersembunyi di dalam kabinet evaporator dan tidak
sistem mekanik sekaligus sirkulasi air pada unit jelas bagi pengamat biasa.(William C. Whitman,
trainer ice cube maker. (Jobsheet Unit Trainer Ice dkk.2009)
Cube Maker).
2.3.3.4. Evaporator
Evaporator dalam sistem refrigerasi
bertanggung jawab untuk menggeluarkan panas ke
dalam sistem dari media apapun yang harus
didinginkan. Proses pelepasan panas ini dilakukan
dengan mempertahankan koil evaporator pada suhu
yang lebih rendah dari pada media yang akan
didinginkan.(William C. Whitman, dkk.2009)
2.3.3.5. Strainer Dryer
Strainer dyer adalah sebuah perangkat
yang yang berfungsi menyaring kotoran, dan
menghilangkan uap air yang kemungkinan masih
tertingggal dalam sistem sirkulasi refrigeran.
Strainer dryer dipasang pada liquid line, yakni
Gambar 5. Sistem mekanik dan sirkulasi air pada saluran yang menghubungkan keluaran kondensor
ice cube maker denngan alat ekspansi. (Jobsheet Unit Trainer Ice
Cube Maker)
2.3.2. Siklus Ice Cube Maker 2.3.3.6. Pressure Gauge
Pressure gauge adalah suatu alat yang
berfungsi sebagai pengukur tekanan. Dalam nilai
satuan tekanan, dibagi beberapa macam, tapi dibuat
dengan fungsi yang sama. (Jobsheet Unit Trainer
Ice Cube Maker)

2.3.3.7. Kabel
Kabel adalah perangkat yang berfungsi
sebgai penghantar arus listrik. Dimana di dalamnya
terdapat logam yang terbungkus isolator (dapat
berupa karet, plastik, dll). (Jobsheet Unit Trainer
Ice Cube Maker)

2.3.3.8. Push Button


Push button adalah adalah perangkat yang
Gambar 6. Sistem mekanik dan sirkulasi air pada
berfungsi menutup dan membuka aliran listrik, jika
ice cube maker
push button ditekan maka arus listrik akan mengalir
melewatinya, dan jika tidak ditekan maka arus
2.3.3. Komponen-Komponen Ice Cube Maker
listrik tidak akan mengalir melewatinya. (Jobsheet
2.3.3.1. Kompresor
Unit Trainer Ice Cube Maker)
Kompresor di anggap sebagai jantung
sistem refrigerasi. Istilah yang paling
2.3.3.9. Lampu Indikator
menggambarkan kompresor adalah pompa uap.
Lampu indikator (indicator lamp) adalah
Kompresor benar-benar meningkatkan
perangkat yang berfungsi sebagai pemberi indikasi
tekanansuction ke tekanan discharge.(William C.
Whitman, dkk.2009)

41
Jurnal PETRA | Volume 6, No.1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

mengenai perangkat yang sedang bekerja. 2.3.3.15. Temperature Transmitter


(Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker) Temperature transmitter adalah suatu alat yang
berfungsi sebagai manipulator variable. Merubah
2.3.3.10. Relay satuan yang diukur (berupa temperatur) menjadi
Relay adalah perangkat yang bekerja satuan elektrik (4-20mA). (Jobsheet Unit Trainer
berdasarkan prinsip magnetik, dimana di dalam Ice Cube Maker)
relay terdapat kontak-kontak yang terbuka
(normally open) dan kontak-kontak yang tertutup 2.3.3.16. Pressure Trasmitter
(normally close). Dan pada saat relay aktif (jika Pressure transmitter adalah suatu alat
diberi tegangan) maka kontak-kontak terbuka akan yang berfungsi sebagai manipulator variable.
menjadi tertutup (normally open to normally close). Merubah satuan yang diukur (berupa tekanan)
(Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker) menjadi satuan elektrik (4-20mA). (Jobsheet Unit
Trainer Ice Cube Maker)
2.3.3.11. Matering Device Expansion Device
Refrigeran cair dari kondensor kemudian 2.3.3.17. MCB (Main Cicuit Breaker)
mengalir ke “liquid line” ke arah perangkat yang MCB adalah suatu perangkat yang
disebut “matering device” . Matering device ini berfungsi sebagai pengaman arus yang masuk
bertugas untuk mengontrol banyaknya aliran dalam unit trainer ice cube maker. (Jobsheet Unit
refrigeran yang menuju evaporator. Perangkat ini Trainer Ice Cube Maker)
biasanya dipasang pada jalur “liquid line” diantara
kondensor dan evaporator. Di dalam percobaan ini 2.3.3.18. Selector Switch
matering device yang digunakan adalah jenis Selector switch adalah alat yang berfungsi
Thermostatic Expansion Valve (TXV). TXV ini sebagai saklar dalam tiga kondisi. Kondisi pertama
dapat mengatur aliran refrigeran secara variabel tidak mengalirkan arus listrik sama sekali, kondisi
sesuai dengan perubahan suhu pada pipa keluar kedua, mengalirkan arus listrik pada jalur 1, dan
dari evaporator. Suhu ini dimonitor oleh “sensing kondisi ketiga mengairkan arus listrik pada jalur 2.
bulb” dari TXV yang kemudian akan mengatur (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker)
besar kecilnya pembukaan katup di dalam TXV
tersebut. (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker) 2.3.3.19. Pompa Air
Pompa adalah suatu perangkat yang
2.3.3.12. Hand Valve berfungsi sebagai penghisap air yang akan
Hand valve adalah suatu perangkat yang mengalami sirkulasi di dalam unit trainer ice cube
berfungsi untuk membuka dan menutup aliran maker. (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker)
refrigeran yang mengalir dalam pipa tembaga.
Dimana untuk menutup atau membuka aliran 2.3.3.20. Terminal Block
refrigeran yang ada di dalam pipa cukup dengan Terminal block berfungsi sebagai tempat
memutar hand valve kearah berlawanan arah jarum persimpangan penyambungan kabel. (Jobsheet Unit
jam atau kearah searah jarum jam. (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker)
Trainer Ice Cube Maker)
2.3.3.21. Volt Meter
2.3.3.13. Selenoid Valve Volt meter adalah perangkat yang
Selenoid valve adalah sebuah katup yang berfungsi sebagai pengukur tegangan yang masuk
bekerja berdasarkan magnet (elektromagnetik), ke dalam unit trainer ice cube maker pada saat
yang berfungsi untuk membuka atau menutup sedang bekerja. (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube
aliran. Dimana selenoid valve disimpan di tempat Maker)
sesuai yang diinginkan fungsinya. (Jobsheet Unit
Trainer Ice Cube Maker) 2.3.3.22. Ampere Meter
Ampere meter adalah perangkat yang
2.3.3.14. Pressure Switch berfungsi sebagai pengukur arus yang terpakai oleh
Presssure switch digunakan unuk unit trainer ice cube maker pada saat sedang
mengontrol tekanan di dalam sistem. Pressure bekerja. (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker)
switch adalah alat untuk membuka dan menutup
sejumlah kontak ketika tekanan pada diapragma 2.3.3.23. Float Switch
switch yang telah ditentukan. Dalam unit trainer Float switch adalah perangkat yang berguna
ini, pressure switch difungsikan sebagai pengaman sebagai pembatas tinggi air dalam bak
sistem. Pressure switch dibagi menjadi 3 macam penampungan. Jika float switch sudah bekerja
jenis, yaitu HPS, LPS dan HLPS. (Jobsheet Unit maka tidak akan ada lagi air yang masuk ke dalam
Trainer Ice Cube Maker) unit trainer ice cube sampai float switch tidak
bekerja (ketinggian air dalam bak penampungan
rendah. (Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker)

42
Jurnal PETRA | Volume 6, No.1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

2.4. Refrigeran Dimana Wk merupakan daya kompresor (W);


Refrigeran adalah zat yang bertindak sebagai V adalah teganan (V) dan I adalah arus (A)
fluida kerja media yang menyerap panas dari air,
udara, benda atau bahan lainnya sehingga mudah 2.5.2. Coefficient Of Performance
berubah wujudnya dari cair menjadi gas dan Untuk menghitung Coefficient Of
membuang panas ke udara sehingga mudah Performance digunakan rumus sebagai berikut:
berubah wujud dari gas menjadi cair dan (Stoecker dan Jones, 1982)
sebaliknya.
Secara International, refrigeran diidentifikasi 𝑖
Koefisien Prestasi = (2)
dengan huruf R, diikuti dengan suatu urutan angka
yang menunjukan komposisi dari refrigeran.
Dimana Qin merupakan jumlah kalor yang
Syarat-syarat Refrigeran :
diserap evaporator (W) dan Wk merupakan daya
1. Tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau
kompresor (W).
pada segala keadaan
2. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri,
3. Bahan dan Metode Penelitian
juga jika bercampur dengan udara, minyak
3.1. Diagram Alir Metodelogi Optimasi
pelumas dan lain-lain.
3. Tidak korosif terhadap logam.
4. Dapat bercampur dengan minyak pelumas
kompresor, tetapi tidak mempengaruhi atau
merusak pelumas tersebut.
5. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak
teruai setiap kali dimampatkan, diembunkan
dan diuapkan.
6. Memiliki tekanan kondensasi yang rendah.
7. Memiliki tekanan penguapan yang sedikit
lebih tinggi dari atmosfir, jika bocor, udara
luar tak masuk kesistem.
8. Harganya murah.

2.4.1. Refrigeran R-22


Digunakan terutama pada perumahan,
komersial, dan aplikasi pengkondisian udara, dan
didalam beberapa pendinginan komersial dan
industri. R-22 mengalami kegagalan dalam
peralatan baru di tahun 2010, dan produksi total
akan diberhentikan pada tahun 2020. .(William C.
Whitman, dkk. 2009).

Gambar 8. Diagram alir optimasi

3.2. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan-bahan yang digunakan adalah:
1. 1 set ice cube maker
2. Obeng (-) dan (+)
3. Pressure Gage
4. Tang
5. Tang Ampere
6. Multitester
7. Kunci pas
Gambar 7. Refrigeran R22 8. Thermometer
9. Mesin Las
2.5. Prestasi Kompresi Uap 10. Refrigeran R22
2.5.1. Kerja Kompresor 11. Kawat tembaga las 14)
Untuk menghitung kerja kompresi dan 12. Cutting dan
daya kompresor dapat menggunakan persamaan 13. Kunci L
sebagai berikut: (Aslimeri, Dkk.2008) 14. bending tool
15. Flearing/Swagging tool
Wk = V × I (1)

43
Jurnal PETRA | Volume 6, No.1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

3.3. Tabel Pengecekan Alat Ice Cube Maker menyebabkan air refrigeran terus keluar dan tidak
Tabel 1. Klarifikasi Komponen Ice Cube Maker. dapat membuat es menjadi beku.
4.2. Proses Optimasi
Adapun Kegiatan yang dilakukan pada proses
optimasi antara lain :

1) Pengelasan pipa yang bocor dan penggantian


pipa.
2) Pemvakuman dan penambahan refrigeran.
3) Mengisolasi Pipa
4) Pencucian Alat
5) Mendekatkan pipa kapiler
6) Penambahan defrost otomatis

Setelah alat ice cube maker diperbaiki,


dilakukan diambil datanya diperoleh sebagai
berikut:

Tabel 3. data ice cube maker sebelum dioptimasi.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1. Tabel Pengecekan Kerusakan Komponen
Alat Ice Cube Maker

Tabel 2. Hasil Pengecekan Kerusakan Alat Ice


Cube Maker.

Tabel 4.dataice cube maker setelah dioptimasi.

Catatan :
Semua komponen yang ada di alat ice cube Perhitungan COP standar alat ice cube
maker masih dalam keadaanbaik. Baik komponen maker. Koefisien Prestasi (Copactual) persamaan
utama maupun komponen pendukung. Hanya saja dengan rumus (2)
terdapat beberapa masalah seperti kabel-kabel
listrik yang putus , pipa tembaga yang rusakdan Qin , kW
Koefisien Prestasi= = = ,
patah, dan terdapat kebocoran pada pipa yang Wk , kW

terdapat di saluran pengisian refrigeran sehingga

44
Jurnal PETRA | Volume 6, No.1, Januari-Juli 2019 | EISSN: 2654 – 508X PISSN: 2460-8408

Perhitungan menit ke 50 dengan


refrigerant R-22 (sebelum dioptimasi), Koefisien DAFTAR PUSTAKA
Prestasi (Copactual) persamaan dengan rumus (2) Aslimeri, Dkk. 2008. Teknik Transmisi Tenaga
Listrik. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Qin , kW Sekolah Menengah Kejuruan.
Koefisien Prestasi= Wk = , kW = ,
Hundry, G.F.,Troot, A.R. Dkk. 2002. Refrigeration
Penrhitungan menit ke 50 dengan And Air Conditioning 4th Edition. USA :
refrigerant R-22 (data optimal), Koefisien Prestasi McGaw-Hill Book Company.
(Copactual) persamaan dengan rumus (2) Jobsheet Unit Trainer Ice Cube Maker.
Qin , kW
Moran, M,J., Saphiro. 2006. Fundamentals of
Koefisien Prestasi= Wk = = , Engineering Thermodynamics 5th Edition.
, kW
London : Jhon Wiley & Sons.
Dimana Qin adalah jumlah kalor yang diserap Stoecker, W.F., dan Jerold, W.J. 1982.
evaporator dan Wk merupakan daya kompresor. Refrigeration and Air Conditioning 2nd
Setelah alat Ice cube maker diperbaiki, dilakukan Edition. USA : McGaw-Hill Book
pengambilan data kurang lebih 130 menit untuk Company.
membuat es kubus jadi. Tetapi tidak seluruh bagian Whitman, William C. Dkk. 2009. Refrigeration
cetakan berisikan es, cetakan hanya terisi sebanyak And Air Conditioning Technogy 6th
2 baris saja. Setelah alat Ice cube maker dioptimasi, Edition. USA : Delmar Cengage Learning.
pengambilan data dilakukan selama 80 menit saja Widodo, Sapto dan Syamsuri Hasan. 2008. Sistem
untuk membuat 3 baris cetakan ice cube terisi. Ini Refrigerasi dan Tata Udara Jilid 1. Jakarta
menandakan bahwa alat ice cube maker sudah Direktorat Pembinaan Sekolah menengah
optimal dari sebelumnya. Kejuruan.

5. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan
pada optimasi alat ice cube maker, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Penyebab alat ice cube maker bekerja secara
tidak optimal diantaranya kekurangan
refrigeran, jarak antara pipa kapiler dan
masukan evaporator terlalu jauh, pipa tidak
dibalut dengan isolasi pipa, terdapat kebocoran
pada pipa dan tidak berfungsinya defrost
sebagaimana mestinya.
b. Cara mengatasi permasalahan penyebab alat
ice cube maker tidak optimal diatas yaitu
menambah refrigeran, mendekatkan pipa
kapiler ke masukan evaporator, membalut pipa
dengan isolasi pipa, menganti pipa yang bocor
dengan yang baru dan membuat defrost
berfungsi kembali sebagaimana mestinya
(defrost otomatis).
c. Sebelum alat ice cube maker dioptimasi, es
yang diproduksi oleh alat ice cube maker jadi
dalam waktu 130 menit. Setelah alat ice cube
maker dioptimasi es yang diproduksi oleh alat
ice cube maker jadi dalam waktu 80 menit.

45

You might also like