MENTERI PERNUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
Mengingat
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : 63 TAHUN 1993
TENTANG
PERSYARATAN AMBANG BATAS LAIK JALAN
KENDARAAN BERMOTOR, KERETA GANDENGAN,
KERETA TEMPELAN, KAROSERL
DAN BAK MUATAN SERTA KOMPONEN-KOMPONENNYA,
NENTERI PERHUBUNGAN ,
jahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44
‘tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi,
telah diatur ketentuan mengenai persyaratan
ambang batas laik jalan;
wahwa —-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu diatur lebin lanjut dengan
Xeputusan Menteri Perhubungan;
Yndang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang
‘alu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran
Negara Yahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomoi: 3490) jo. Undang-undang Nomor 22
Tahun 1992 tentang ‘Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1
Wahun 1992 tentang Penangguhan Mulai
Berlakunya Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nonor
3494);
Peraturan Pewerintah Nomor 44 Tahun 1993
tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran
Negara Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negaxa Nomor 3530);Henetapkan
ae Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974
tentang Pokok~pokok Organisasi Departemen;
4. Keputusan Presiden Nomer 15 Tahun 1984
tentang Susunan oOrganisasi Departemen,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1993;
5. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor
KM 91/0T.002/Phb-80 dan Nomor KM 164/OT.002/
Phb-80 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Perhubungan, sebagaimana telah
@iubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Pechubungan Nomer KH 58 Tahun 1991;
MEMUTUSKARN:?
dengan mencabut Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KM 8 Tahun 1989 tentang Persyaratan Ambang
Batas Kelaikan Jaian Terhadop Produksi Kendaraan
Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan,
Karoseri dan Bak Muatarn serta Komponen—
komponennya;
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG PERSYARATAW
AMBANG BATAS LAIK JALAN KENDARAAN BERMOTOR, KERETA
GANDENGAN, KERETA TEMPELAN, KAROSERI DAN BAK
MUATAN SERTA KGMPONEN-KOMPONENNYA.
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksu@ dengan
1. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang
digerakkan oleh peralatan teknik yang berada
pada Kendaraan itu;
ae Kereta gandengan adalah suatu alat yang
dipergunakan untuk mengangkut barang yany
seluruh bebannya ditumpu oleh alat itu sen~
di dan dirancang untuk dittarik oleh kenda-
raan bermotor;qa)
(2)
Kereta tempelan adalah suatu alat yang diper-
gunakan untuk mengangkut barang yang diran-
cang untuk ditarik dan sebagian bebannya
ditumpu oleh kendaraan bermotor penariknya;
Karoseri adalah rumah~rumah yang dirancang
untuk tempat orang yang dipasangkan pada
jandasan kendaraan bermotor;
Bak muatan adalah rumah-rumah yang dirancang
untuk tempat barang yang dipasangkan pada
landasan kendaraan bermotor;
Laik jalan adalah persyaratan minimum kondisi
suatu kendaraan yang harus dipenuhi agar
terjaminnya keselamatan dan mencegah terjadi-
nya pencemaran udara dan kebisingan
ingkungan pada waktu dioperasikan di jalan.
Pasal 2
Setiap kendaraan bexmotor, kereta gandengan,
kereta tempelan, karoseri dan bak muatan
serta .komponen-komponennya harus memenuhi
persyaratan ambang batas laik jalan.
Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), dapat berupa :
a. kendaraan bermotor yang belum dilengkapi
rumah-runah (karoseri) atau bak muatan,
sehingga belum siap digunakan di jalan
atau masih merupakan landasan;
b. kendaraan bermotor dalam keadaan
lengkap.
Pasal 3
Persyaratan ambang batas laik jalan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi +
a
b.
emisi gas buang kendaraan bermotor;
kebisingan suara kendaraan bermotor;
efisiensi sistem rem utama;d. eCisiensi sistem rem parkir;
Q. kincup xreoda depan;
fr. tingkat suara klakson;
gy. kemampuan pancar dan arah sinar lampu utama;
he radius putar;
tho alat penunjuk kecepatan;
aii kKekuatan, unjuk kerja dan ketahanan ban
luar untuk masing-masing jenis, ukuran dan
lapisan;
k. kedalaman alur ban Luar.
Pasal 4
Ambang batas laik jalan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 huruf a dan huruf b, sesuai ketentuan yang
ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang bertang-
gung jawak di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 5
Efisiensi sistem rem utama untuk kendaraan bermo—
tor, adalah sebagai berikut ;
a. sistem rem utama mobil penumpang, serendah—
randahnya sebesar 60 % pada gaya kendali rem
sebesar s 500 Newton (50 kg} dengan langkah
gerakan pedal rem maksimum 100 milimeter
dan pengereman sebanyak 12 kali;
b. sistem rem utama mobil barang dan bus,
Serendah-rendahnya sebesar 60 % pada gaya
Kkendali rem sebesar s 700 Newton (70 kg}
dengan langkah gerakan pedal rem maksimun
126 milimeter dan pengeremen sebanyak 12
kali.(a)
(2)
ql)
(2)
Pasal 6
Efisiensi sistem rem parkir untuk kendaraan
bemotor, ditentukan sebagai berikut =
a. sistem rem parkir kendaraan dengan
kendali rem tangan untuk :
1) mobil penumpang, efisiensinya
ditentukan serendah-rendahnya
sebesar 16 % pada gaya kendali rem
tangan sebesar ¢ 100 Nawton (40
kilogram) ;
2) mobil barang dan bus, efisiensinya
ditentukan serendah-~rendahnya
sebesar 12 % pada gaya kendali rem
tanyan sebesar < 500 Newton (50
Kilogram) ;
b, sistem rem parkir kendaraan dengan
kendali rem kaki untuk ¢
1) mobi. penumpang, serendah-rendahnya
sebesar 16 % pada gaya kendali rem
kaki sebesar < 600 Newton (60
kilogram) ;
2) mobil baranq dan bus, serendah~
xendahnya sebesar 12 % pada gaya
kendali rem kaki sebesar < 700
Newton (70 kilogram).
Efisiensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
dan Pasal 6, diukur pada kondisi mendapat
beban sesuai dengan jumlah berat yang diper-
botehkan (JBB).
Pasal 7
Kineup xroda depan kendaraan bermotor, diten-
tukan sebesar - 5 milimeter per menit sampai
dengan + 5 milimeter per menit.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1!, diukur pada kondisi tanpa beban dengan
kecepatan tidak melebihi 5 kilometer per jam.th)
(2)
(1)
(2)
(1)
@)
GQ)
Pasa) 8
Tingkat suara klakson kendaraan bermotor
ditentukan serendah-rendahnya sebesar 90 dB
(A) dan setinggi-tingginya sebesar 118 45
{A)-
XKetentuan scbagaimana dimaksud dalam ayat
(1), diukur pada tempat yang tidak memantul~
kan suara, dengan tingkat suara lingkungan
serendah-rendahnya pada jarak 2 meter di
depan Kendaraan.
Pasal 9
Kemampuan pancar utama kendaraan bermotor,
ditentukan serendah-rendahnya sebesar 12.000
cd untuk lampu utama jauh.
Kemampuan pancar sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), diuxur pada kondisi putaran mesin
Jambat dengan deviasi penyinaran lampu ke
kanan sebesar 0°.34' dan ke kiri sebesar
1°.05'.
Pasal 10
Radius putar minimum kendaraan bermotor
ditentukan maksimum sebesar 12 meter.
Radius putar sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), @iukur pada kondisi tanpa beban dengan
kecepatan rendah pada permukaan bidang datar
yang keras- .
Pasal 11
Penyimpangan alat penunjuk kecepatan pada
kendaraan bermotor, ditentukan sebesar ~ 10 %
sampai dengan + 15 % pada kondisi pengu-
kurannya.
Penyimpangan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), diukur pada kecepatan 40 kilometer
per jon.(2)
(2)
ql)
(2)
(3)
Pasal 12
Kedalaman alur'ban luar kendaraan bermotor
ditentukan serendah-rendahnya 1,00 milimeter.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diukur dari telapak ban paling tengah.
Pasal 13
Motor penggerak kendaraan bermotor dengan
atau tanpa kereta gendengan atau kereta
tempelan, selain sepeda motor, harus memiliki
perbandingan antara daya dan berat total
kendaraan berikut muatannya sekurang-
kurangnya sebesar 4,50 (empat setengah)
kilowatt setiap 1.000 kilogram dari jumlah
berat yang diperbolehkan atau jumlah’ berat
kombinasi yang diperbolehkan.
Perbandingan antara daya motor penggerak dan
berat kendaraan khusus atau sepeda motor
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan lalu
lintas dan angkutan serta kelas jalan.
tentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) tidak berlaku untuk kendaraan
bermotor yang digerakkan ‘dengan tenaga lis-
trik atau kendaraan bermotor yang dirancang
dengan kecepatan tidak melebihi 25 kilometer
per jam pada jalan datar.
Pasal 14
Direktur Jenderal Perhubungan Darat melaksana~
kan
pembinaan dan pengawasan teknis terhadap
pelaksanaan Keputusan ini.Pasa 2s
Keputusan int mulai berlaku pada tanggal 17
September 1993.
Ditetapkan di: JAKARTA
Pada tanggal ¢ 9 September 1993
folinan Keputusan ini @isempaikan kepada >
2.
2.
a.
Para Menterd Rabinel Fombangunan YI}
Kopala Kepolisian Negara Republik Indchesi:
Sokretaris Yendexal, inspektur Jenderal, dan paca Kepale
Badan di lingkungan Gepartemen Parhubungan;
Direktur genderal rerhubungan Darat;
Gubernur Kepala Daerah Tingkat ~ di seluruh Indonesia;
Para Repala Kepolieian Daerah;
Para KAKANWIL Departenen Pernubungan;
Para Kepala Dinas LULA.
srt] M13 /EO/05/Bakuedat I