You are on page 1of 15

Laporan praktikum pengukuran dan kalibrasi

PENGUKURAN DAN KALIBRASI RESISTENSI/TAHANAN LISTRIK

Nama : Andika Alfitra


Npm : 2305106010015
Kelas : Jumat 16.30 WIB
Asisten : 1. Arif Wiguna Mestika
2. M. Galuh Sulthan Naufal

LABORATORIUM INTRUMENTASI DAN ENERGI


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2024
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengukuran dan kalibrasi resistensi merupakan dua aspek kritis dalam dunia
elektronika dan ilmu teknologi. Resistensi, yang diukur dalam satuan ohm (Ω),
menggambarkan sejauh mana sebuah material atau komponen mampu menghambat arus
listrik. Pentingnya pengukuran dan kalibrasi resistensi mencuat karena nilai resistensi yang
akurat diperlukan untuk memastikan kinerja optimal perangkat elektronika, sistem
kelistrikan, dan alat ukur. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang pengukuran
resistensi, kebutuhan akan kalibrasi, metode-metode yang digunakan, dan dampaknya
dalam berbagai bidang.. Pada dasarnya, resistensi memainkan peran utama dalam
perangkat elektronika. Ketepatan nilai resistensi sangat berpengaruh pada performa dan
stabilitas suatu sistem. Misalnya, pada rangkaian listrik, deviasi kecil dari nilai resistensi
yang diinginkan dapat menyebabkan perubahan besar dalam kinerja suatu perangkat. Oleh
karena itu, pengukuran resistensi yang akurat menjadi kunci untuk memastikan kehandalan
dan ketahanan suatu sistem terhadap variasi kondisi operasional
Pengukuran resistensi adalah proses menentukan seberapa besar hambatan yang
dimiliki oleh suatu komponen atau sistem terhadap arus listrik. Resistansi diukur
menggunakan alat khusus yang disebut ohmmeter. Alat ini umumnya memiliki tiga buah
terminal, dua di antaranya terhubung ke ujung komponen yang akan diukur, dan satu lagi
sebagai ground. Nilai resistansi kemudian ditampilkan pada layar ohmmeter. Pentingnya
pengukuran resistensi mencuat dalam berbagai konteks, mulai dari perangkat elektronika
konsumen hingga sistem tenaga listrik yang kompleks. Ketelitian pengukuran resistensi
sangat krusial untuk memastikan bahwa suatu perangkat atau sistem beroperasi sesuai
dengan spesifikasi yang ditetapkan. Ketidakakuratan dalam pengukuran resistensi dapat
menyebabkan perubahan yang signifikan dalam kinerja sistem dan bahkan dapat
merugikan perangkat elektronika.
Meskipun alat pengukur resistensi (ohmmeter) dirancang untuk memberikan hasil
yang akurat, perlu diingat bahwa faktor-faktor seperti usia, keausan, dan kondisi
lingkungan dapat mempengaruhi keakuratan alat tersebut. Oleh karena itu, kalibrasi
resistensi menjadi suatu langkah yang penting untuk memastikan bahwa alat pengukur
memberikan hasil yang konsisten dan akurat. Kalibrasi resistensi melibatkan
pembandingan nilai resistensi yang diukur dengan nilai resistensi yang diketahui atau
standar. Standar resistensi yang digunakan biasanya merujuk pada nilai-nilai yang telah
ditetapkan oleh lembaga standar nasional atau internasional. Proses kalibrasi ini dapat
dilakukan secara berkala untuk memonitor kinerja alat pengukur resistensi seiring
berjalannya waktu. Pengukuran dan kalibrasi resistensi ini memiliki dampak yang luas
dalam berbagai sektor. Dalam industri elektronika, nilai resistensi yang tepat dapat
diperlukan untuk merancang dan memproduksi perangkat elektronika yang efisien dan
handal. Di bidang riset, pengukuran resistensi yang akurat mendukung percobaan dan
penelitian ilmiah yang memerlukan kontrol ketat terhadap parameter listrik.

1
2

Resistor adalah komponen elektronik yang digunakan dalam rangkaian listrik untuk
mengatur arus dan tegangan. Kode warna digunakan untuk mengidentifikasi nilai resistansi
pada resistor.Pertama-tama, resistor memiliki tiga hingga empat gelang warna yang
menunjukkan nilai resistansinya. Gelang pertama dan kedua mewakili digit pertama dan
kedua dari nilai resistansi, sementara gelang ketiga menunjukkan pengali (10 pangkat nilai
resistansi), dan jika ada, gelang keempat menunjukkan toleransi. Ada beberapa kriteria
yang harus dipahami untuk membaca kode warna resistor. Warna Gelang Pertama dan
Kedua, warna gelang pertama dan kedua menunjukkan digit pertama dan kedua dari nilai
resistansi. Setiap warna memiliki nilai numerik tertentu. Misalnya, coklat mewakili nilai 1,
hitam mewakili nilai 0, merah mewakili nilai 2, dan seterusnya.Warna Gelang Ketiga,
warna gelang ketiga menunjukkan pengali atau 10 pangkat dari nilai resistansi. Misalnya,
jika gelang ketiga berwarna merah, maka nilai resistansinya akan dikalikan dengan 10
pangkat 2 (100), sehingga nilai resistansinya akan 100 kali lipat. Warna Gelang Keempat,
Gelang keempat menunjukkan toleransi, yaitu batas kesalahan yang diperbolehkan dari
nilai resistansi yang sebenarnya. Warna emas menunjukkan toleransi sebesar ±5%,
sedangkan perak menunjukkan toleransi sebesar ±10%. Contoh, sebuah resistor dengan
gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwarna ungu, dan gelang ketiga
berwarna merah, serta gelang keempat berwarna emas memiliki nilai resistansi sebesar 47
x 10^2 ohm dengan toleransi ±5%. Pemahaman tentang kode warna resistor sangat penting
dalam merakit dan memahami rangkaian elektronik. Dengan mengetahui cara membaca
kode warna, Anda dapat dengan mudah menentukan nilai resistansi dan toleransi resistor
yang digunakan dalam suatu rangkaian.
3

1.2. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum kali ini adalah untuk memberi pemahaman pada
mahasiswa bagaimana cara pengukuran tahanan dengan cara pembacaan kode warna dan
multimeter.
BAB II. TINJAUAN PUASTAKA

Alat praktikum di laboratorium fisika sebagian besar menggunakan alat-alat


praktikum konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun alat
praktikum hukum ohm digital berbasis Arduino Mega 2560. Metode penelitian yang
digunakan adalah Research and Development dengan model Nieveen meliputi Preliminary
Research, Prototyping Stage, dan Assesment Stage. Penelitian ini dilakukan sampai tahap
Prototyping Stage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancang bangun alat praktikum
hukum ohm digital telah valid dan memiliki keunggulan dapat menampilkan hasil
pengukuran resistansi, arus, dan tegangan secara real-time pada LCD dengan akurasi nilai
error%(kesalahan) pengukuran sebesar-5, 36% hingga 2, 27% dan nilai koefisien
determinasi R 2≥ 0, 9997 pada seluruh hasil kalibrasi (Prastia,2022).

Resistor merupakan salah satu bagian penting pada elektronika. Pemilihan nilai
dalam resistor yang sesuai dapat mengoptimalkan rangkaian agar bekerja sesuai dengan
sebagaimana mestinya. Dilihat dari semua peralatan elektronika yang ada selalu
membutuhkan resistor dalam merancangnya ataupun dalam tahap pembuatannya.
Kesalahan dalam memilih nilai resistor dapat menyebabkan rangkaian yang dibuat tidak
bekerja dengan sebagaimana mestinya. Media pembelajaran ini bertujuan untuk memahami
nilai resistor yang ada dengan mencari nilainya berdasarkan warna resistor dengan tepat.
Media pembelajaran perhitungan nilai resistor berdasarkan warna gelang ini memiliki dua
buah perhitungan yakni perhitungan berdasarkan kode warna 3 gelang dan perhitungan
berdasarkan kode warna 4 gelang. Program ini berfungsi untuk mencari nilai dari sebuah
resistor dengan menggunakan masukan berupa warna gelang resistor (Cahyono,2023).

Resistor merupakan komponen dasar elektronik yang digunakan untuk memberikan


hambatan terhadap arus listrik atau bisa dikatakan membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian elektronik. Salah satu sistem yang membutuhkan citra sebagai
masukannya adalah penentuan nilai resistor berdasarkan gelang warna. Oleh karena itu,
diperlukan algoritma pemrograman yang mampu menganalisa dan mengenali warna yang
terdapat dalam objek citra atau gambar sesuai dengan gelang-gelang warna yang terdapat
pada resistor. Permasalahan yang ada saat ini adalah bagaimana memudahkan masyarakat
dalam membaca nilai resistor dengan tepat hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti keterbatasan dalam mengartikan nilai dari gelang-gelang warna, kesulitan dalam
melakukan perhitungan resistor, kesulitan dalam membedakan warna gelang–gelang
resistor, serta mungkin kecacatan dalam pembuatan resistor dan masih banyak lagi
permasalahan lainnya. Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini bertujuan untuk
membangun aplikasi pembaca nilai resistor berbasis Android (Ayu,2023).

Mengetahui besarnya tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik merupakan hal
yang penting untuk menentukan apakah peralatan tersebut dapat dioperasikan dengan
aman. Secara umum jika akan mengoperasikan peralat-an tenaga listrik seperti generator,
transformator dan motor, sebaiknya terlebih dahulu memeriksa tahanan isolasinya, tidak

4
5

peduli apakah alat tsb baru atau lama tidak dipakai. Untuk mengukur tahanan isolasi
digunakan Mega Ohm Meter/Insulation tester. Isolasi yg dimaksud adalah isolasi antara
bagian yang bertegangan dengan bertegangan maupun dengan bagian yang tidak
bertegangan seperti body/ground. Megger banyak digunakan petugas dalam mengukur
tahanan isolasi pada: Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan, kabel tegangan rendah,
dan kabel tegangan tinggi. Megger yang saya gunakan dengan specifikasi sebagai berikut:
Megger yang digunakan untuk mengukur isolasi kabel adalah merk: Kyoritsu, Model:
3166; 1000V/2000MΩ, Uji Tegangan DC: 1000V, Tegangan AC: 600V, Skala: DC volt 0–
1000 dan 0–2000 MΩ (Yusniati,2021).

Landasan teori kelistrikan ialah Hukum Ohm, yang pada awalnya diusulkan pada abad ke-
19 oleh fisikawan Jerman, Georg Simon Ohm. Menurut hukum Ohm, arus listrik dalam
sebuah rangkaian berbanding terbalik dengan hambatan dalam rangkaian dan sebanding
dengan tegangan yang diberikan. Ide dasar di balik hukum Ohm adalah bahwa, dengan
hambatan yang konstan, arus yang mengalir melalui konduktor (seperti kawat logam) akan
sebanding dengan tegangan yang diberikan pada konduktor tersebut. Dengan kata lain,
konduktor yang memiliki tegangan lebih tinggi yang diterapkan padanya akan memiliki
arus yang lebih tinggi yang mengalir melaluinya, sementara konduktor dengan resistansi
yang lebih tinggi akan memiliki arus yang lebih rendah yang mengalir melaluinya pada
tegangan yang sama. Hukum Ohm dikaitkan dengan gagasan tegangan (V), arus (I), dan
resistansi (R). Hukum Ohm hanya berlaku dalam situasi terbatas, seperti bahan konduktif
tetap dan suhu konstan. Selain itu, ada juga yang menggunakannya dalam berbagai hal
seperti gadget komunikasi, mobil listrik, dan peralatan rumah tangga lainnya
(Kurniawan,2023).
6
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu


Adapun tempat dan waktu dilaksanakan praktikum ini adalah di laboratorium
Instrumentasi dan Energi. Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas
Syiah Kuala - Darussalam Banda Aceh. Pada hari Jum’at Tanggal 8 Maret 2024 Pukul
16.30 WIB.

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah;
1.Multimeter digital
2.Sampel resistor

3.3. Cara Kerja

7
9

4.3 Pembahasan
Resistansi adalah kemampuan suatu benda untuk menahan arus listrik yang
mengalir melaluinya.Konsep ini sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari fisika
hingga aplikasi teknologi modern. Pembahasan ini mencakup berbagai aspek resistensi,
termasuk definisinya, faktor-faktor yang mempengaruhi resistensi, pengukuran,
penerapannya, dan pentingnya dalam situasi sehari-hari. Pengertian dan Konsep Dasar
Resistansi secara sederhana dapat digambarkan sebagai hambatan terhadap arus listrik
yang mengalir dalam suatu benda. Dalam konteks fisika, hambatan didefinisikan sebagai
perbandingan tegangan yang diberikan pada suatu benda (V) dengan arus yang mengalir
melaluinya (I) menurut hukum Ohm: R = V/I. Satuan hambatan adalah ohm (Ω).
Pada bahan konduktif seperti logam, elektron bebas bergerak secara acak ketika
arus listrik melewatinya. Resistensi ini dihasilkan dari tumbukan antara elektron dan atom
di dalam material. Semakin resistif suatu material, semakin besar resistensinya terhadap
aliran elektron. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hambatan Berikut ini faktor-faktor
yang mempengaruhi hambatan suatu benda.Panjang dan Penampang, menurut hukum
Ohm, hambatan (R) suatu kawat berbanding lurus dengan hambatannya (R). Panjangnya
(L) berbanding terbalik dengan luas penampang (A). Rumusnya adalah R = ρL/A. dimana
ρ adalah resistivitas material. Semakin panjang kawat dan semakin kecil luas
penampangnya, semakin tinggi hambatannya. Suhu, Secara umum, jika suhu meningkat,
resistivitas suatu material meningkat.Hal ini disebabkan oleh atom-atom di dalam material
lebih banyak bergetar dan lebih sering bertabrakan dengan elektron. Namun, ada beberapa
bahan, seperti semikonduktor, yang resistivitasnya justru menurun seiring dengan kenaikan
suhu. Tipe Bahan, setiap material mempunyai resistivitas yang berbeda. Bahan konduktif
seperti logam memiliki resistivitas rendah, sedangkan isolator memiliki resistivitas tinggi.
Kemurnian Bahan, semakin tinggi kemurnian bahan, resistivitasnya cenderung semakin
rendah. Kotoran dalam material dapat menyebabkan peningkatan resistivitas. Medan
magnet, resistansi bahan dapat berubah dalam medan magnet yang kuat, seperti efek Hall.
Pengukuran Resistansi Resistansi suatu benda dapat diukur dengan berbagai cara,
tergantung pada jenis benda dan ketelitian yang diperlukan. Salah satu metode yang paling
umum digunakan adalah mengukur menggunakan multimeter. Dengan menggunakan
multimeter, Anda dapat mengukur hambatan dengan menghubungkan kedua ujung benda
yang ingin diukur dan membaca nilai hambatan di layar. Untuk benda yang resistansinya
sangat rendah. Untuk konduktor yang sangat pendek, metode 4 kutub atau Kelvin
digunakan untuk menghilangkan resistansi kontak. Teknik ini memastikan bahwa resistansi
kontak tidak mempengaruhi hasil pengukuran resistansi sebenarnya. Penerapan perlawanan
dalam kehidupan sehari-hari Perlawanan mempunyai banyak penerapan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam bidang teknologi maupun dalam rumah tangga. Pemanas listrik,
seperti elemen pemanas pada oven dan setrika, didasarkan pada konsep hambatan. Ketika
arus mengalir melalui kawat resistansi, resistansi tersebut menghasilkan panas, yang
memanaskan benda di sekitarnya. Rangkaian Listrik, Resistor digunakan dalam membuat
rangkaian listrik yang mengatur aliran arus dan tegangan. Komponen seperti resistor
digunakan untuk mengatur dan membatasi arus pada rangkaian elektronik. Sensor suhu
sering kali bekerja berdasarkan perubahan resistansi seiring dengan perubahan suhu.
Ketika suhu meningkat, resistansi di dalam sensor meningkat. Pada lampu pijar, filamen
lampu merupakan suatu resistor yang dipanaskan oleh arus listrik hingga cukup panas
untuk menghasilkan cahaya. Pentingnya Perlawanan dalam Kehidupan Modern
Perlawanan memegang peranan penting dalam perkembangan teknologi modern.
10

Pemahaman tentang resistensi telah memungkinkan berkembangnya berbagai macam


perangkat elektronik, mulai dari perangkat sederhana seperti lampu hingga perangkat
canggih seperti komputer dan peralatan komunikasi. Tanpa pemahaman menyeluruh
tentang resistensi, banyak inovasi modern tidak akan mungkin terjadi. Resistensi juga
penting untuk penghematan energi. Penggunaan bahan dengan resistansi rendah pada
peralatan elektronik dapat mengurangi konsumsi energi, mengurangi emisi karbon, dan
melindungi lingkungan. Kesimpulan Resistansi merupakan konsep penting dalam fisika
dan teknik modern. Memahami resistor memungkinkan Anda merancang berbagai
perangkat elektronik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang paling umum digunakan
pada berbagai jenis rangkaian elektronika. Fungsinya untuk mengatur aliran listrik pada
suatu rangkaian dengan membatasi atau mengendalikan besarnya arus yang mengalir.
Uraian ini mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan resistor seperti jenis, fitur,
kode warna, aplikasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja resistor. Resistor
adalah suatu komponen listrik yang mempunyai hambatan tertentu, yaitu kemampuan
untuk menghalangi aliran arus. Resistansi diukur dalam ohm (Ω). Resistor digunakan
dalam berbagai aplikasi, mulai dari rangkaian elektronik sederhana hingga sistem
kelistrikan yang kompleks. Fungsi Resistor Fungsi utama resistor adalah membatasi arus
pada suatu rangkaian. Ini dapat digunakan untuk mengontrol laju aliran arus, mengatur
tegangan, membagi tegangan, dan mengatur impedansi dalam suatu rangkaian.Resistor
juga biasa digunakan untuk membuat pembagi tegangan, mengatur kecerahan lampu, dan
membatasi arus LED.Jenis-jenis resistor yang umum digunakan. Resistor Karbon, Resistor
ini dibuat dari campuran karbon dan bahan pengikat. Mereka biasanya memiliki resistansi
rendah dan cocok untuk aplikasi arus rendah. Resistor Film Logam, Resistor ini terdiri dari
lapisan logam tipis yang diendapkan pada substrat keramik. Ini memiliki nilai resistansi
yang stabil dan resistansi yang tinggi. Resistor Oksida Logam, Resistor menggunakan film
oksida logam untuk menciptakan resistansi. Ini memiliki nilai resistansi yang stabil dan
ketahanan yang baik. Resistor Kawat, Resistor ini terdiri dari kawat logam yang dililitkan
pada inti keramik.Cocok untuk aplikasi arus tinggi dan memiliki nilai resistansi yang
stabil. Resistor SMD (Perangkat Pemasangan Permukaan), Resistor ini dirancang untuk
dipasang langsung ke permukaan papan sirkuit cetak (PCB). Kompak dan cocok untuk
aplikasi dengan ruang terbatas. Kode warna resistor resistor seringkali mempunyai kode
warna untuk menunjukkan nilai resistansinya. Kode warna terdiri dari pita warna yang
mewakili angka dan pengganda. Dengan mengartikan kode warna, Anda dapat dengan
mudah menentukan nilai resistansi resistor.
Aplikasi Resistor Resistor dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi pada
berbagai jenis peralatan elektronik, antara lain: Sirkuit Audio: resistor digunakan dalam
filter suara, kontrol volume, dan penguatan sinyal audio. Elektronik Kendaraan: resistor
digunakan dalam sistem pengapian, kontrol mesin, dan sistem kelistrikan
kendaraan.Komputer dan Elektronik Konsumen, resistor digunakan pada motherboard
komputer, monitor, televisi, dan elektronik konsumen lainnya. Sistem Tenaga: resistor
digunakan untuk membuat pengatur tegangan, pengatur kecepatan motor, dan pengatur
daya dalam sistem tenaga. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Resistor Faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja resistor antara lain: Tegangan Pengoperasian, resistor
memiliki batas tegangan maksimum yang dapat ditahannya. Melebihi tegangan ini dapat
merusak resistor atau mengubah resistansinya. Disipasi Daya, Setiap resistor memiliki
kapasitas daya maksimum yang dapat mentoleransi panas berlebih.
11
BAB V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini adalahn sebagai
berikut:
1. Resistensi adalah Sifat Penting dalam Resistor: Resistensi adalah kemampuan suatu
bahan untuk menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya. Dalam konteks resistor,
resistensi adalah karakteristik utama yang menentukan seberapa baik resistor dapat
menghambat arus listrik. Nilai resistensi resistor dinyatakan dalam satuan ohm (Ω) dan
menentukan seberapa besar tegangan yang akan jatuh di resistor saat arus melewatinya,
sesuai dengan hukum Ohm
2.Toleransi Resistensi Menunjukkan Konsistensi Produksi: Toleransi resistensi merujuk
pada rentang nilai resistensi yang dapat diterima dari nilai resistensi yang ditentukan oleh
spesifikasi teknis resistor.
3. Resistensi Temperatur dan Perubahan Nilai Resistansi: Resistansi resistor tidak selalu
tetap pada satu nilai sepanjang waktu. Sebagian besar resistor mengalami perubahan
resistansi seiring dengan perubahan suhu lingkungan. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat
termal material konduktif yang digunakan dalam resistor

5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini adalah di harapkan kepada teman-teman dapat
menjaga ketenangan pada saat pembelajaran agar suasana belajar menjadi lebih produktif
dan nyaman

11
12
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Syiafinas Nurul Andi, 2023, Aplikasi Pembaca Nilai Resistor Berbasis Android. Jurnal
Sintaks Logika 3 (1).

Kurniawan Dzikry Firdaus, 2023, Kuat Arus Terhadap Resistor dengan Percobaan
Rangkaian Seri Menggunakan Hukum Ohm. JPNM Jurnal Pustaka Nusantara Multidisiplin
1 (4).

Yusniati, 2021, Pengukuran resistansi isolasi instalasi penerangan basement pada gedung
rumah sakit grend mitra medika medan. Buletin Utama Teknik 16 (3).

Cahyono Dwi Bagus, 2023, Pengembangan Media Pembelajaran Elektronika Dasar Untuk
Memahami Nilai Resistor Berdasarkan Kode Warna 3 Gelang Dan 4 Gelang Bagi Siswa
SMK Kelas X Jurusan Teknik Otomasi Industri. Journal on Education 5 (4).

Prasista Andi, 2022, Rancang bangun alat praktikum hukum ohm digital berbasis Arduino
mega 2560. Jurnal Fisika Unand 11 (3).

12
13

You might also like