Professional Documents
Culture Documents
Makalah Geografi 2
Makalah Geografi 2
NAMA KELOMPOK :
YUSTINA VIVI SUMANTI
SOPHIA LIDIA
YUSUF BERNADINO
KORNELIA MELIN FEBURI
VALENTINO KURNIAWAN
ELVINA AGUSTINE
KATA PENGATAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1) Mendskripsikan pengertian dari upacara Tiwah
2) Mengetahui makna dari upacara Tiwah
3)
4) Mengetahui apa saja tahapan dalam upacara Tiwah
5) Mengetahui peralatan yang digunakan dalam upacara Tiwah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1.3 Tahapan Upacara Tiwah
Banyaknya tahapan dalam upacara Tiwah membuat perayaan ini bias
berlangsung selama 7 hingga 40 hari.
Tahapan-tahapan dalam upacara Tiwah dalah sebagai berikut.
1) Keluaraga harus mendirikan balai nyahu, yaitu tempat untuk
menyimpan tulang berulang yang sudah dibersihkan.
2) Keluarga harus membuat anjung-anjungatau bendera kain yang
jumlahnya harus sama dengan jenasah yang akan ditiwahkan.
3) Keluarga harus memasukkan tulang belulang ke balai nyahu.
Tahapan ini disebut Tabuh I, Tabuh II, dan Tabuh III. Ini
merupakan tahapan yang riskan karena disinilah roh mulai
diantarkan ke LewuTatau. Tabuh dilakukan secara tiga hari
berturut-turut.
4) Keluarga melakukan tarian Manganjan sambal mengelilingi
sangkai raya (tempat anjung-anjung dan persembahan untuk
Kanying Hatalla berada) dan sapundu (patung berbentuk manusia).
4
5) Bara-bara atau Hantar Bajang yakni sejenis pagar yang terbuat dari
bambu dihiasisejumlah bendera yang mewakili arwah yang akan
melaksanakan upacara Tiwah. Bara-bara merupakan pintu gerbang
yang letaknya ditepi sungai. Hal ini dikarenakan rumah masyarakat
Dayak Ngaju umumnya terletak ditepi sungai. Tiang-tiang yang
menjadi pagar tersebut saling terhubung dengan daun-daunan yang
disebut dengan daun biru.
6) Pasah pali merupakan rumah-rumahan yang berfungsi sebagai
tempat meletakkan saji-sajian. Pasah pali memiliki bentuk persegi
empat dengan ukkuran 1x1 meter. Selain itu, Pasah pali dilengkapi
dengan beberaoa tiang dengan tinggi rata-rata 2 meter.
7) Garantung (gong) dan kakandin (kain merah). Gong dalam upacara
Tiwah tidak hanya berfungsi sebagai alat music, juga sebagai
tempat membawa tulang-tulang. Sedangkan kain merah digunakan
sebagai pembungkus tulang belulang sebelum dimasukkan
kedalam sandung.
8) Pahamay merupakan wadah yang digunakan untuk membakar
jenazah. Hewah kurban yang biasa disediakan dalam upacara
Tiwah adalah ayam, babi, dan kerbau.
5
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sebagian masyarakata suku Dayak pada dasarnya masih sangat menghargai
kebudayaaan tersebut dan juga sangat menghormati leluhur mereka, karena
dalam kehidupan mereka sangat percaya pada leluhur mereka, apapun yang
ditinggalkan leluhur mereka itulah yang wajib dikerjakan dan dilestarikan.
Mereka beranggapan bahwa bila ini tidak dijalankan maka aka nada bencana
bagi keluarga mereka dan juga orang yang ada disekitar mereka. Ritual
upacara Tiwah merupakan suatu kewajiban moral mereka yang harus tetap
dilestarikan.
1.2 Saran
Hendaknya kita sebagai masyarakat Dayak lebih mengenal lagi kearifan serta
tradisi budaya yang sejak lama diwariskan oleh nenek moyang dahulu agar
kelak dapat kita wariskan kepada anak cucu kita. Kami dari penulis menyadari
bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini tentu nantinya akan
menjadi bahan evaluasi kedepan.
6