Professional Documents
Culture Documents
7-Bab-2 Tinjauan Pustaka
7-Bab-2 Tinjauan Pustaka
KAJIAN PUSTAKA
1
Jo Wessel Strandhagen, et.al, 2018. The Fit of Industry 4.0 Application in
Manufacturing Logistics-a Multiple Case Study, hal. 4
4
5
Logistik 4.0 adalah istilah yang lebih sempit daripada Industri 4.0
meskipun memiliki asumsi yang sama. Logistik 4.0 didefinisikan sebagai
proses yang tegas dan saling terkait antara anggota independen dengan
penggunaan sejumlah besar data. Adapun pendekatan jangka menengah
Logistik 4.0 didefinisikan sebagai otonom, sistem mengatur diri sendiri
dalam sistem lain.3 4
2
Brdulak, 2016. Rola handlu internetowego w budowaniu nowego modelu biznesu w
łańcuchach dostaw, Hal. 410.
3
Jeschke S. (2016), Quo Vadis Logistik 4.0, available at: www.ima-zlw-ifu.rwth-aach-
en.de/fileadmin/user_upload/INSTITUTSCLUSTER/Publikation_Medien/Vortraege/
download//Quo_vadis_Logistik4.0_17March2016.pdf (accessed 18 February 2017).
4
Timm J. & Lorig F. (2015), Logistics 4.0 – a challenge for simulation, Yilmaz L., Chan
W.K.V., Moon I., Roeder T.M.K., Macal C. & Rossetti D. (Eds.), Proceedings of the
2015 Winter Simulation Conference, IEEE Press Piscataway, NJ, USA, pp. 3118–
3119.
5
Hompel ten M. & Kerner S. (2015), Logistik 4.0 Die Vision vom Internet der
autonomen Dinge, Informatik Spektrum, Vol. 38, No. 3, pp. 176–182.
Balitbang Kemhan
6
Karena kesamaan antara konsep Logistik 4.0 dan Industri 4.0, yang
pertama didasarkan pada fitur-fiturnya yang khas, yaitu: digitalisasi,
otomatisasi, kerja-bersih, dan mobilitas.9 Solusi teknologi Logistik 4.0
didasarkan pada penggunaan drone, kendaraan self-steering, sensor, Big
Data, GPS, RFID, M2M. Sebagai bagian dari konsep, teknologi yang
didedikasikan untuk perusahaan modern menggunakan kacamata virtual
reality, transporter cerdas, gerbang, forklift dan kendaraan otomatis.10
6
Dussmann Group (2016), Logistics 4.0, available at: https://news.Dus-
smanngroup.com/en/multimedia/news/logistics-40/ (accessed 18 February 2017).
7
Czaja F. (2016), Auswirkungen von Logistk 4.0 auf Mittelstand und Handwerk,
available at:www.landtag.nrw.de/portal/WWW/GB_I/I.1/EK/16.WP/EK_
VI/Anlage1_Vortrag_ Auswirkungen_Logistik_4.0_auf_den_Mittelstand_2016-07-
01.pdf (accessed 18 February 2017).
8
Wang S., Wan J., Li D. & Zhang Ch. (2016), Implementing Smart Factory of
Industrie 4.0: An Outlook, International Journal of Distributed Sensor Networks, Vol.
16, No. 7, pp. 1–10.
9
Pfohl H.Ch., Yahsi B. & Kurnaz T. (2015), The impact of Industry 4.0. on the supply
chain, Hal. 31-58
10
DHL (2015), Internet of Things in Logistics, available at:
www.dhl.com/con-tent/dam/Local_Images/g0/New_aboutus/innovation/DHLTrendRep
ort_Internet_of_things.pdf (accessed 18 February 2017).
Balitbang Kemhan
7
Balitbang Kemhan
8
Balitbang Kemhan
9
antara semua fase rantai nilai. Sebagai contoh, transportasi akan dapat
mengomunikasikan posisi mereka dan meramalkan waktu kedatangan
kepada sistem manajemen gudang cerdas, sehingga dapat dapat memilih
dan menyiapkan slot docking, mengoptimalkan pengiriman just-in-time
dan just-in-sequence. Bersamaan dengan itu, Sensor RFID (Radio
Frequency Identification) akan mengungkapkan apa yang telah dikirimkan,
dan mengirim data jejak-dan-penelusuran ke seluruh rantai pasok. WMS
akan secara otomatis menghubungkan ke ruang penyimpanan sesuai
dengan spesifikasi pengiriman, meminta peralatan yang sesuai untuk
memindahkan barang ke lokasi yang tepat secara mandiri.
Setiap pergerakan barang (per kemasan, per palet, atau per truk)
dapat diketahui dan tercatat (jejak digitalnya) karena tag akan
pengirimkan sinyal ke WMS untuk menyediakan tingkat persediaan real-
time yang terbaca (visibility), yang dapat mencegah biaya kekurangan
stok yang mahal, serta meningkatkan kemampuan manajemen keputusan
terhadap penyesuaian yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan
tingkat layanan.
Balitbang Kemhan
10
IoT dan TMS akan memainkan peran yang semakin penting dalam
industri transportasi dan logistik karena lebih banyak lagi benda fisik
dilengkapi dengan kode batang, tag RFID atau sensor, sehingga
perusahaan transportasi dan logistik dapat melakukan pemantauan real-
time terhadap pergerakan benda-benda fisik dari asal ke tujuan di seluruh
rantai pasokan termasuk manufaktur, pengiriman, dan distribusi. IoT juga
menawarkan solusi yang menjanjikan untuk sistem transportasi dan
layanan mobil. Sejalan dengan kendaraan memiliki penginderaan yang
semakin kuat, jaringan, komunikasi, dan kemampuan pemrosesan data,
teknologi IoT dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan
berbagi sumber daya yang kurang dimanfaatkan di antara kendaraan di
tempat parkir atau di jalan. Misalnya, teknologi IoT memungkinkan
melacak lokasi terkini setiap kendaraan, memantau pergerakannya, dan
memprediksi lokasi berikutnya.
Balitbang Kemhan
11
Balitbang Kemhan
12
12
Goodrich, M., Tamassia, R. 2014. Introduction to Computer Security, 2nd ed.,
Addison-Wesley Professional.
Balitbang Kemhan