You are on page 1of 19

Model EOQ (economic order quantity)

 Permintaan diketahui dengan pasti dan tetap sebagai fungsi waktu


 Tidak terjadi kekurangan pemenuhan permintaan
 Waktu tunggu (lead time) konstan
 Tidak ada penundaan pemesanan

Jumlah
pesanan

Reorder point

Waktu tunggu Waktu

P
Biaya tahunan pemesanan = Bo
Q
Q
Biaya tahunan inventori = Bi
2
P Q
Biaya total, BT ¿ Bo +B i
Q 2

Bo: biaya pemesanan (rupiah per sekali pesan)


Bi : biaya penyimpanan (rupiah per produk per tahun)
P: permintaan (unit per tahun)
Q: jumlah pesanan (unit per sekali pesan)

Biaya
tahunan

P Q
BT=B o +B
Q i2
Biaya total Q
minimum
Bi
2

P
Bo
Q
1
Q optimal Q
Mencari Q optimal:

P Q
BT=B o + Bi
Q 2
dBT −B o P Bi
= 2
+
dQ Q 2

dBT
Optimal apabila =0
dQ
−B o P Bi
2
+ =0
Q 2

Q¿ =
√2 Bo P
Bi
P Q
¿
Biaya total minimal: BT m=B o ¿ +B i
Q 2

Contoh:

Untuk kepentingan pengadaan suku cadang sebuah peralatan direncanakan


pemesanan sejumlah 2500 unit per tahun. Kebutuhan sebesar 2500 unit ini bisa
dipenuhi dengan melakukan beberapa kali pemesanan. Biaya pemesanan
diperkirakan sebesar Rp100 per order. Biaya penyimpanan suku cadang
diperkirakan Rp2 per unit per tahun. Tentukan jumlah unit yang harus dipesan
setiap order agar biaya pengadaan suku cadang minimal.

¿
Penyelesaian: P Q
BT m=B o ¿ +B i
Q 2
Bo = 100 2500 500
Bi = 2 BT m=100× +2 × =500+500=1000 rupiah
500 2
P = 2500
Jumlah order pesanan per tahun =
¿
Q=

2 Bo P
Bi
2500/500 = 5

Dengan mengangap terdapat 300 hari

√ 2(100)(2500) kerja per tahun, maka waktu siklus


¿
Q= =500 unit order adalah:
2
Waktu siklus order = 300/5 = 60 hari

Model production lot size

2
k = laju harian pengeluaran produk dari inventori
m = laju harian penerimaan produk masuk ke inventori atau laju produksi, m > k

( )
Inventori k
maksimal Q 1−
m
Inv Inventori
ent bertambah
ori
Inventori
berkurang
( )
Inventori Q k
Rata-rata 1−
2 m

Awal Akhir Waktu


penerimaan penerimaan
pesanan pesanan

Apabila laju penerimaan produk = m (unit/hari), dan jumlah pesanan = Q unit,


maka waktu pemenuhan pesanan adalah Q/m hari. Jumlah produk yang harus
dikeluarkan dari inventori adalah (Q/m) x k.

Inventori maksimal
Q
m
k
( )
Q− k=Q 1− Inventori rata-rata
m
Q
2
1−
k
m ( )
Biaya penyimpanan
Bi ×
Q
2
1−(k
m )
Biaya total tahunan
BT=B o
P
+B ×
Q i 2
Q
1−
k
m ( )
dBT
Optimal apabila =0
dQ
−B o P Bi
Q
2
+
2
k
1− =0
m ( )

√(
¿ 2 Bo P
Q=
Bi 1−
m
k
)
Contoh:

3
Untuk kepentingan perakitan sebuah peralatan dibutuhkan sejumlah 6000 unit
suku cadang per tahun. Kebutuhan suku cadang ini bisa dipenuhi dari dalam
industri dengan biaya persiapan sebesar Rp50 per order. Biaya penyimpanan
suku cadang diperkirakan Rp4 per unit per tahun. Bagian produksi suku cadang
ini bisa menyediakan sejumlah 50 unit suku cadang per hari. Tentukan jumlah
unit yang harus dipesan setiap order agar biaya pengadaan suku cadang ini
minimal.

Penyelesaian:

Bo = 50 per set-up
Βi = 4 rupiah per unit per tahun
P = 6000 unit/tahun
m = 50 unit/hari

Dengan asumsi jumlah hari kerja per tahun = 300, maka jumlah suku cadang
yang dibutuhkan per hari adalah:

k = 6000/ 300 = 20 unit/hari


¿ 2 Bo P
Q=
(
Bi 1−
k
m )

√(
2 ( 50 ) 6000
Q¿ = =500 unit
4 1−
20
50 )
Biaya total tahunan

BT=B o
P
Q
+ Bi ×
Q
2
1−
k
m ( )
BT=50
6000
500
+4 ×
500
2
1−
20
50 ( )
=600+ 600=1200 rupiah

Lama waktu pemenuhan produk:


¿
Q 500
= =10 hari
m 50

Model dengan kekurangan produk:

4
Inventori

(Q-S)

Q
t1 t2
Waktu
S
T

Biaya tahunan pemesanan:


P
Bo
Q
Biaya tahunan penyimpanan:

2 ) (T )
( Q−S
t1
Bi × ×

( )( )
2
Q−S Q−S (Q−S)
Bi × × =Bi
2 Q 2Q
Biaya kekurangan produk:

()( )
S t
Bk × × 2
2 T

()( )
2
S S S
Bk × × =Bk
2 Q 2Q

Bk :biaya per unit per tahun kekurangan produk

Total biaya per tahun:


2
P (Q−S) S2
BT=B o + Bi +B k
Q 2Q 2Q

Apabila BT diturunkan secara parsial ke S dan ke Q, maka diperoleh:

∂ BT Bk S−Bi (Q−S)
=
∂S Q

5
2 2 2
∂ BT −2 Bo P−Bi Q + Bi S + B k S
= 2
∂Q 2Q

Harga minimal biaya diperoleh apabila

∂ BT Bk S−Bi (Q−S)
=0 ; =0
∂S Q
2 2 2
∂ BT 2 B o P−Bi Q +B i S + Bk S
=0 ;− 2
=0
∂Q 2Q

Penyelesaian dua persamaan ini menghasilkan harga S dan Q optimal:

Q=
¿

√2 B o P (B i+ Bk )
Bi B k

Contoh:
S¿ =

2 B o Bi P
(B k +B i)B k

Untuk kepentingan perakitan sebuah peralatan dibutuhkan sejumlah 4800 unit


suku cadang per tahun dengan kemungkinan adanya kekurangan pemenuhan
kebutuhan. Biaya penyimpanan suku cadang diperkirakan Rp4 per unit per
tahun. Biaya pemesanan diperkirakan sebesar Rp160 per order. Biaya
kekurangan produk diperkirakan Rp6 per unit per tahun. Tentukan harga
beberapa parameter yang terkait dengan model ini.

Penyelesaian:

Bo = 160 per order


Bi = 4 rupiah per unit per tahun
P = 4800 unit/tahun
Bk = 6 rupiah per unit per tahun

 Mencari jumlah pesanan optimal, Q*

Q=
¿

√ 2 B o P (B i+ Bk )
Bi B k

Q=
¿

√ 2(160)(4800)(4 +6)
(4 )(6)
=800 unit

 Mencari jumlah kekurangan optimal,S*

6
S¿ =

2 B o Bi P
(B k +B i)B k
¿
S=

2(160)(4)(4800)
(6+4 )(6)
=320 unit

 Mencari biaya tahunan optimal, BTmin


2
P (Q−S) S2
BT min =Bo + Bi + Bk
Q 2Q 2Q
2
4800 (800−320) 3202
¿ 160 +4 +6 =1920 rupiah
800 2(800) 2(800)

 Mencari frekuensi pesanan, Fp

P 4800
F p= = =6 kali per tahun
Q 800

 Mencari inventori maksimum, Imaks

I maks=Q−S=800−320=480 unit
 Mencari waktu antarpesanan, T

Dengan asumsi jumlah hari kerja = 300 hari /tahun

T =300/6=50 hari

 Mencari waktu ada inventori, t 1

Q−S 480
t 1= = =0.1 tahun=0 , 1× 300=30 hari
P 4800

 Mencari waktu kekurangan inventori, t 2

S 320
t 2= = =0.0667 tahun=0,0667 ×300=20 hari
P 4800

Model dengan diskon:

Total biaya per tahun:

7
P Q
BT=B o +rh i +h i P
Q 2

Biaya simpan dinyatakan dengan rhi . hi adalah harga produk untuk rentang i dan
r adalah persentase biaya penyimpanan relatif terhadap harga produk.

Mencari Q optimal:
P Q
BT=B o +rh i +h i P
Q 2

dBT
Optimal apabila =0
dQ
−B o P rhi
2
+ =0
Q 2

Q¿ =

2 Bo P
rhi
P Q
¿
Biaya total minimal: BT m=B o ¿ +rhi +h i P
Q 2

Penentuan harga Q¿diperoleh dengan langkah sebagai berikut:

 Hitung harga Qopt untuk tiap-tiap harga produk.


 Apabila untuk setiap harga produk, nilaiQopt yang diperoleh berada dalam
rentang jumlah produk yang sudah dtentukan, makaQopt ditetapkan seperti
yang diperoleh pada perhitungan langkah1. Apabila tidak, naikkan harga Qopt
menjadi harga minimum pada rentang sesuai harga produk (lihat contoh
soal).
 Hitung biaya total untuk masing-masing Qopt dan pilih Qopt dengan harga biaya
total minimal.

Contoh:

Untuk kepentingan perakitan sebuah peralatan dibutuhkan suku cadang sebesar


4000 unit per tahun. Harga suku cadang ini bervariasi tergantung dari jumlah
produk yang dipesan. Untuk Pesanan antara 0 sampai lebih kecil dari 1000 unit,
harga suku cadang Rp5 per unit. Untuk pesanan antara 1000 sampai lebih kecil
dari 2000 unit, harga suku cadang Rp4 per unit, dan untuk pesanan 2000 unit
dan lebih besar, harga berubah menjadi Rp3 per unit. Biaya penyimpanan suku
cadang diperkirakan 20% dari harga produk. Biaya pemesanan diperkirakan
sebesar Rp80 per order. Tentukan jumlah pesanan optimal agar biaya
pengadaan suku cadang ini minimal.

Penyelesaian:

Bo = 80 per order

8
r = 0,2 harga produk
P = 4000 unit/tahun
Harga produk: h1 = Rp5 untuk 0 < Q < 1000
h2 = Rp4 untuk 1000 ≤ Q < 2000
h3 = Rp3 untuk 2000 ≤ Q

√ √
Q ¿1=
2 Bo P
rh1
=
2(80)(4000)
0 , 2(5)
=800 unit

Q¿2=
√ √
2 Bo P
rh 1
=
2(80)(4000)
0 , 2(4 )
=894 , 4 unit

¿
Q 3=
√ √
2 Bo P
rh1
=
2 (80)(4000)
0 , 2(3)
=1032 , 8unit

¿
Harga Q1dipertahankan tetap sebesar 800 unit, karena untuk harga produk =
¿
Rp5, nilai Q1sebesar 800 ini terletak pada rentang 0 dan 1000 unit.
¿
Harga Q2dinaikkan menjadi 1000 unit, karena untuk memperoleh harga diskon =
¿
Rp4, nilai Q2minimal 1000 unit.
¿
Harga Q3dinaikkan menjadi 2000 unit, karena untuk memperoleh harga diskon =
¿
Rp3, nilai Q3minimal 2000 unit.
¿
P Q
Biaya total minimal: BT m=B o ¿ +rhi +h i P
Q 2
¿
Untuk harga Q1=800
(4000) (800)
BT m=80 + 0 ,2 ( 5 ) +5 ( 4000 )=20800
800 2
¿
Untuk harga Q2=1000
(4000) (1000)
BT m=80 + 0 ,2 ( 4 ) + 4 ( 4000 )=16720
1000 2
¿
Untuk harga Q3=2000
(4000) (2000)
BT m=80 + 0 ,2 ( 3 ) +3 ( 4000 )=12620
2000 2
Biaya pengadaan minimal diperoleh dengan memesan sebesar 2000 unit per
pesanan.
Model dengan diskon dan biaya simpan konstan:

Karena biaya simpan merupakan biaya tetap, maka perhitungan menggunakan


rumus berikut:

Cari jumlah pesanan optimal dengan rumus umum:

Q¿ =
√ 2 Bo P
Bi

9
Kemudian tentukan biaya minimal dengan rumus :
¿
P Q
BT m=B o ¿ +B i +hi P
Q 2

Bandingkan harga minimal yang diperoleh ini dengan harga minimal yang
diperoleh berikutnya apabila pesanan ditentukan pada level terendah pada
rentang dengan harga produk yang lebih murah. Pilih kemudian jumlah pesanan
pada harga yang minimal.

Sebagai contoh:

Harga produk bervariasi sesuai rentang pesanan seperti ditunjukkan pada tabel:

Harga Jumlah pesanan


3 0 - 5000
2 5001 - 1000
1.5 10001 +

Diketahui: Bo=10 ; Bi=0 , 05 (konstan) ; permintaan = 10000

Q¿ =
√ 2(10)(10000)
0 , 05
=2000

Masuk dalam harga 3 pada rentang pesanan 0 - 5000


¿
P Q
BT m=B o ¿ +B i +hi P
Q 2

10000 2000
BT m=10 +0 , 05 +3 ( 10000 )=30100
2000 2

Untuk harga Harga produk = 2, Qminimal 5001


¿
Q =5001

10000 5001
BT m=10 +0 , 05 + 2 ( 10000 )=20145
5001 2

Biaya total lebih murah sehingga order sebesar 5001 unit.

10
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
Berdasar pada peramalan permintaan untuk produk jadi, sistem perencanaan
MRP membuat suatu daftar lengkap bagian-bagian dan subassemblies yang
dibutuhkan untuk memprodusir produk jadi disertai dengan rincian tentang
jumlah dan waktu.

Master Production Schedule

Minggu
Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11
A1 200 400 200 100 500
A2 200 100 600 300 100

Status Inventori
Item On-hand On-order Lead time Order Qty
A1 250 - 1 -
A2 50 - 1 -
B 120 100(1) 2 100
C 350 800(3) 3 400
D 450 - 2 200
E 1500 1200(1) 1 1200
F 1100 900(1) 2 900
G 1800 1500(2) 2 1500
H 1600 - 4 2000

Product Tree Structure

A1 A2

B(2) C(3) B(1) D(2)

G(4)

E(1) F(2) E(2) G(1) E(1) F(2) G(2) H(1) E(3)

Komponen A1

Component : A1 Minggu
Order Qty : -
Lead Time : 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 200 400 200 100 500
Scheduled receipt 350 200 100 500
On hand 250 50 50 50 - - - - - - -
Planned order 350 200 100 500

12
Komponen A2

Component : A2 Minggu
Order Qty : -
Lead Time : 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 200 100 600 300 100
Scheduled receipt 150 100 600 300 100
On hand 50 50 - - - - - - - - -
Planned order 150 100 600 300 100
Komponen B
A1 = 2B 700 400 200 1000
A2 = B 150 100 600 300 100

Component : B Minggu
Order Qty : 100
Lead Time : 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 150 800 1000 200 300 1100
Scheduled receipt 100 800 1000 200 300 1100
On hand 120 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Planned order 800 1000 200 300 1100

Komponen C
A1 = 3C 1050 600 300 1500

Component : C Minggu
Order Qty : 400
Lead Time : 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 1050 600 300 1500
Scheduled receipt 800 800 1600
On hand 350 350 350 100 100 300 - - - 100 100
Planned order 800 1600

Komponen D
A2 = 2D 300 200 1200 600 200

Component : D Minggu
Order Qty : 200
Lead Time : 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 300 200 1200 600 200
Scheduled receipt 200 1200 600 200
On hand 450 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Planned order 200 1200 600 200

Komponen E

13
B = 1E 800 1000 200 300 1100
C = 2E 1600 3200
D = 3E 600 3600 1800 600

Component : E Minggu
Order Qty : 1200
Lead Time : 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 1400 1600 4600 200 2100 3200 1700
Scheduled receipt 1200 1200 4800 1200 3600 2400
On hand 1500 1300 900 1100 900 - 400 1100 1100 1100 1100
Planned order 1200 4800 1200 3600 2400

Komponen F
B = 2F 1600 2000 400 600 2200

Component : F Minggu
Order Qty : 900
Lead Time : 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 1600 2000 400 600 2200
Scheduled receipt 900 1800 900 2700
On hand 1100 400 400 200 700 100 100 600 600 600 600
Planned order 1800 900 2700

Komponen G
C = 1G 800 1600
A2 = 4G 600 400 2400 1200 400
D = 2G 400 2400 1200 400
Order tambahan 300 900 1400

Component : G Minggu
Order Qty : 1500
Lead Time : 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 1000 1100 2800 900 3600 1600 1600 1400 400
Scheduled receipt 1500 3000 4500 1500 1500 1500
On hand 1800 800 1200 1400 500 1400 1300 1200 1300 900 900
Planned order 3000 4500 1500 1500 1500

14
Komponen H
D = 1H 200 1200 600 200

Component : H Minggu
Order Qty : 2000
Lead Time : 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross req’ment 200 1200 600 200
Scheduled receipt 2000
On hand 1600 1400 1400 200 200 1600 1600 1400 1400 1400 1400
Planned order 2000

Dynamic Programming masalah inventori


Sebuah perusahaan merencanakan untuk memenuhi permintaan produk untuk 4
periode mendatang. Kapasitas produksi, jumlah permintaan, dan biaya produksi untuk
masing-masing periode ditunjukkan pada tabel. Produk yang dibuat pada suatu periode
bisa disimpan untuk digunakan memenuhi permintaan periode berikutnya.
Penyimpanan produk ini akan menimbulkan biaya sebesar 3 rupiah per produk per
periode. Tentukan dengan metode Dynamic programming berapa jumlah produk yang
harus dibuat per periode, berapa yang harus disimpan, agar biaya yang timbul minimal.
Untuk kemudahan, produksi dan inventori diatur bervariasi dengan kelipatan 10.

Periode
1 2 3 4
Produksi 60 50 40 40
Demand 40 30 30 20
Biaya produksi 5 10 12 8
Biaya inventori 3

Demand periode 4 : 20; Biaya produksi 8


Produksi
0 10 20
0 20 x 8 = 160
Inventori
10 80
20 0

Demand periode 3 : 30; Biaya produksi 12


Produksi
0 10 20 30 40
360 160 0 480 80 30
0
520 590
24 3
160 0 360 80 480 0 60
10 0 0
Inventori
400 470 540
24 6
120 160 0 80 30 360 0
20 0 0
280 350 420

15
24
0 160 0 120 80 30 0 60
30 0
160 230 300
3
0 80 120 0 60
40 0
110 180

Demand periode 2 : 30; Biaya produksi 10


Produksi
0 10 20 30 40 50
30 3 28
520 0 400 400 500 60
0 0 0 0
820 830 840
20 30 3 6 16
Inventor 520 0 400 400 280 500 90
10 0 0 0 0 0
i
720 730 740 750
52 20 30 6 9 11
100 0 400 30 280 400 160 500 120
20 0 0 0 0 0 0
620 630 640 650 730

Demand periode 1 : 40; Biaya produksi 5


Produksi
40 50 60
20 72
820 0 250 30 300 620 60
0 0
1020 1000 980

Nilai minimal dipenuhi dengan:memproduksi 60 unit pada periode 1, 10 unit pada


periode 2, 30 unit pada periode 3, dan 20 unit pada periode 4. Inventori yang
dibutuhkan hanya sebanyak 20 unit dari periode 1 ke periode 2.

 Reorder point

Menentukan level dari inventori untuk melakukan pemesanan baru.

Inventori

Reorder
point 16
Reorder point:
RP = d × L

d = laju permintaan per periode waktu


L = lead time

Contoh:

Permintaan sebuah produk diketahui sebanyak 3000 unit per tahun. Waktu per
tahun diasumsikan 300 hari. Apabila lead time ditentukan sebesar 15 hari, maka
reorder point adalah:

RP = dL
RP = (3000/300) × 15 = 150

Apabila jumlah barang di gudang tersisa sebanyak 150 unit, maka pemesanan
baru perlu dilakukan.

 Reorder point dengan permintaan bervariasi

RP=d L+Z σ d √ L

d = rata-rata permintaan harian


L = lead time
σ d= standar deviasi permintaan harian
Z = jumlah standar deviasi sesuai dengan probabilitas level pelayanan
Z σ d √ L = safety stock

Variance = variance harian ×jumlah hari lead time = σ 2d L


Standar deviasi = √ σ 2d L=σ d √ L

17
Contoh:

Permintaan sebuah produk berdistribusi normal dengan harga rata-rata 100 dan
standar deviasi 10 unit per hari. Lead time pemesanan diperkirakan 5 hari.
Tentukan reorder point dan safety stock untuk level pelayanan 95%.

Penyelesaian:

d = 100 unit per hari, L = 5 hari, σ d= 10 unit per hari

RP=d L+Z σ d √ L

RP=100 ( 5 ) +1 , 65 ( 10 ) √ 5=536 , 90

Safety stock = Z σ d √ L = 36,90 unit

Apabila jumlah barang di gudang tersisa sebanyak 536,90 unit, maka


pemesanan baru perlu dilakukan.

 Reorder point dengan lead time bervariasi


RP=d L+Zd σ L

d = permintaan harian tetap


L= rata-rata lead time
σ L= standar deviasi lead time
d σ L= standar deviasi permintaan selama lead time
Zd σ L= safety stock

Contoh:

Permintaan sebuah produk berharga tetap sebesar 100 unit per hari. Lead time
pemesanan berdistribusi normal dengan rata-rata 8 dan standar deviasi 2 hari.
Tentukan reorder point dan safety stock untuk level pelayanan 95%.

RP=d L+Zd σ L

d = 100 unit per hari; L= 8 unit per hari; σ L= 2 unit per hari

R=100 ( 8 ) +1 ,65 ( 100 ) ( 2 )=1130

18
Apabila jumlah barang di gudang tersisa sebanyak 1130 unit, maka pemesanan
baru perlu dilakukan.

 Reorder point dengan permintaan dan lead time bervariasi


2 2 2
RP=d L+Z √ σ d L+σ L d

d = rata-rata permintaan harian


L= rata-rata lead time
2 2 2
√ σ d L+σ L d = standar deviasi permintaan selama lead time
2 2 2
Z √ σ d L+σ L d = safety stock

Contoh:

Permintaan sebuah produk berdistribusi normal dengan harga rata-rata 100 dan
standar deviasi 10 unit per hari. Lead time pemesanan juga berdistribusi normal
dengan rata-rata 8 dan standar deviasi 2 hari. Tentukan reorder point dan safety
stock untuk level pelayanan 95%.

d = 100 unit per hari, σ d= 10 unit per hari, L= 8 unit per hari; σ L= 2 unit per hari.

2 2 2
RP=d L+Z √ σ d L+σ L d

RP=( 100 )( 8 )+1 , 65 √ 10 2 (8)+ 22 (100)2 =1133, 3unit

Apabila jumlah barang di gudang tersisa sebanyak 1133,3 unit, maka


pemesanan baru perlu dilakukan.

19

You might also like