Professional Documents
Culture Documents
Ajarlah Anakmu Berulang-Ulang!
Ajarlah Anakmu Berulang-Ulang!
Bacaan : Ulangan 6 : 1 – 15
Ulangan 6:1-15,berbicara tentang mengasihi Tuhan ini sangat dikenal di kalangan orang
yahudi karena itu merupakan dasar utama bagi pendidikan anak-anak mereka. Bahkan
dalam perjanjian baru, Tuhan Yesus sendiri kurang lebih tiga kali mengutip dari bagian
ini tentang hukum yang terutama dan pertama seperti tercatat dalam Matius 22:37-40
serta dua kali pada pencobaan dipadang gurun (Matius 4:7-10).Hal ini menunjukan
betapa Yesus sangat menghormati hukum ini. Bayangkan saudara, jika kita juga mampu
untuk menanamkan rasa mengasihi Tuhan kepada anak-anak kita, maka percayalah bahwa
generasi berikut dari kita masing-masing yaitu anak-anak kita bahkan keturunan kita
selanjutnya akan menjadi generasi yang mengasihi Tuhan dengan sungguh dan pada
akhirnya dapat melakukan segala sesuatu dengan mendasarinya pada sikap mengasihi
Tuhan.
Tuhan memerintahkan pada keluarga Israel untuk terus mengajarkan kasih kepada Allah
secara turun-temurun. Tidak hanya disimpan sebagai konsumsi pribadi, tetapi mereka
harus mengajarkannya berulang-ulang pada generasi di bawah mereka, dan terus-
menerus mengajarkannya di mana pun mereka berada dan beraktivitas (ay. 6-7).
3. Hidup dalam ketetapan dan peraturan Tuhan adalah kunci hidup dalam
berkat.
Setiap orang pastilah mengharapkan keberhasilan kehidupan. Firman Tuhan
mencatat bahwa keberhasilan seseorang apabila Tuhan mengaruniakan panjang
usia, baik keadaan kita, dijadikan sangat banyak, menerima janji kebaikan Tuhan,
dan hidup di negeri dengan berlimpah susu dan madu (ay. 2b-3).
Sekalipun setiap orang menginginkan kehidupan seperti itu, tetapi tidak setiap
orang memahami cara untuk untuk meraihnya. Hari ini firman Tuhan mengajarkan
kita meraih keberhasilan hidup dengan menggunakan kehendak Allah, yaitu
dengan menerima pengajaran firman Tuhan, takut akan Tuhan, berpegang pada
segala ketetapan dan perintah Tuhan, dan mau melakukannya dengan setia (ay. 1-
3a).
RENUNGAN PRIBADI :
Selama ini apa yang kita bicarakan saat sedang berada di tengah-tengah keluarga?
Apakah pusat pembicaraan kita tentang kasih pada Allah? Jika belum, mari mulai dengan
membiasakan diri berbicara berulang-ulang tentang kasih pada Allah. Biarlah pengalaman
mengasihi Allah menjadi dasar bagi keluarga kita melakukan segala sesuatu.