You are on page 1of 15

MAKALAH

PENGANTAR ILMU DAKWAH


UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun
Oleh :

Moh. Aldi Kue


NIM : 233022028

Dosen Pengampu : Dr. Andries Kango, M.Ag

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO

2023/2024
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENGERTIAN DAKWAH................................................................................................................................4
A. Pengertian Secara Bahasa...................................................................................................................4
B. Pengertian Secara Istilah / Menurut Pakar..........................................................................................4
C. Istilah-Istilah Lain Dakwah...................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................8
MATERI DAKWAH........................................................................................................................................8
A. Pengertian Materi Dakwah..................................................................................................................8
B. Sumber Materi Dakwah.......................................................................................................................8
C. Materi Dakwah Yang Baik dan Efektif................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................................................11
MEDIA DAKWAH........................................................................................................................................11
A. Pengertian Media Dakwah................................................................................................................11
B. Jenis-Jenis Media Dakwah.................................................................................................................11
C. Media Dakwah Digital........................................................................................................................12
D. Kelebihan Media Dakwah Digital.......................................................................................................13
BAB IV........................................................................................................................................................14
MAD’U (OBJEK DAKWAH)..........................................................................................................................14
A. Pengertian Mad’u..............................................................................................................................14
B. Identifikasi Mad’u..............................................................................................................................14
C. Jenis-Jenis Mad’u...............................................................................................................................15
D. Mad’u Millenial.................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
BAB I

PENGERTIAN DAKWAH

A. Pengertian Secara Bahasa

Dakwah secara etimologis (linguistik) berasal dari bahasa Arab: da’a – yad’u – da’watan
yang berarti mengajak, memanggil dan memanggil. Diantara arti dakwah secara bahasa adalah:

1. An-Nida artinya memanggil; da'a filanun Ika Fulanah artinya ini, mengajak itu

2. Memanggil, ad-du'a ila shai'i artinya memanggil dan mendorong sesuatu

B. Pengertian Secara Istilah / Menurut Pakar

Dalam pengertian istilah dakwah diartikan sebagai berikut:

1. Prof. Toha Yaahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat
dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk
kemaslahatan di dunia dan akhirat.

2. Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan definisi dakwah
sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti
petunjuk (hidayah), menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, agar
mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3. Hamzah Ya’qub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah
(kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

4. Menurut Prof Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang
ada dasarnya berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan
amar ma’ruf nahi mungkar.

5. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru kepada kebaikan dan
mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang diwajibkan kepada setiap muslim

C. Istilah-Istilah Lain Dakwah

1. Amar Ma’ruf nahi mukar

Amar ma’ruf tidak dapat dipisahka dengan nahi munkar. Dalam Al-qur’an istilah ini
sering diulang sampai Sembilan kali dalam surat, yaitu al-a’raf ayat 157,surat al-hajj ayat 41,
surat al-imran 104, surat lukman ayat 17, surat at-taubah ayat 67,71,112. Secara bahasa, ma’ruf
berasal dari kata arafa yang berarti mengetahui dan mengenal. Maka, ma’ruf adalah sesuatu yang
dikeanal, dimengerti, dipahami, diterima,dan pantas. Sebaliknya munkar adalah sesuatu yang
dibenci,ditolak dan tidak pantas. Dengan demikian ma’ruf dan munkar lebih mengarah kepada
norma dan tradisi masyarakat.

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan kewajiban bagi setiap muslim sekaligus sebagai
identitas orang mukmin. Pelaksanaannya diutamakan kepada orang-orang yang terdekat sesuai
dengan kemampuannya, orag yang meninggalkan perintah ini dipandang dosa bahkan diancam
dengan laknat dan siksa di dunia dan di akhirat. Sebaliknya identitas orang non mukmin adalah
amar munkar nahi ma’ruf.
2. An-Nashihah

An-Nashihah artinya memberi petunjuk yang baik, yaitu tutur kata yang baik dalam
menyampaikan pesan-pesan dakwah. Nasihat yang dimaksud adalah usaha memperbaiki tingkah
laku sesorang atau sekelompok orang (masyarakat).

3. Mau’izhah

Maui’zhah artinya memberi nasihat, atau membari pelajaran yang baik kepada orang lain.
Kata maui’zhah biasanya dikaitkan dengan maui’zhah hasanah (nasihat yang baik).

4. Al-Irsyad

Al-Irsyad adalah suatu upaya untuk mendorong manusia agar mau mengikuti petunjuk
dengan menyampaikan kebenaran islam, Sekaligus larangan-larangan sehingga menimbulkan
perbuatan manusia untuk mengikuti Islam.

5. Ad-Di’ayah

Ad-Di’ayah adalah propaganda , yaitu upaya untuk mempropagandakan agama islam


sehingga mereka mengikuti ajaran islam. Ad-Di’ayah, juga dapat diartikan sebagai suatu usaha
untuk menarik perhatian dan simpati seseorang baik secara individu maupun secara kelompok
(masyarakat) terhadap suatu sikap, tidakan atau pemikiran dengan menggunakan bujukun,
pujian, dan sejenisnya.
6. Tabsyir dan Tandzir

Kedua kata ini saling terkait dan keduanya mempunyai makna yang hampir sama dengan
dakwah. Tabsyir adalah memberikan uraian keagamaan kepada orang lain yang isinya berupa
berita-berita yang menggembirakan orang-orang yang menerimanya, seperti berita tentang janji
Allah Swt. Istilah ini juga sepadan dengan targhib yaitu menerangkan ajaran agama yang
menyenangkan hati dan dapat memberikan gairah orang lain untuk melakukannya.

7. Tabligh

Dalam berbagai pembentukan katanya, kata ini dikemukakan al-qur’an sebanyak 77 kali.
Arti asal tabligh adalah menyampaikan. Dalam aktivitas dakwah tabligh berarti menyampaikan
ajaran islam kepada orang lain. Tabligh lebih bersifat pengenalan dasar tentang islam. Pelakunya
disebut muballigh, yaitu orang yang melakukan tabligh. Seorang muballigh akan menghadapi
orang-orang yang beraneka ragam pemahamannya khususnya orang yang awam tentang islam.

8. Washiyah atau Taushiyah

Washiyah berarti pesan atau perintah tentang sesuatu. Kegiatan menyampaikan washiyah
disebut taushiyah. Kata ini kemudian dalam bahasa indonesia ditulis dengan wasiat. Pengertian
ini dipahami dari kata washiyah dan kata pengembangannya dalam al-qur’an dam hadits.
BAB II

MATERI DAKWAH

A. Pengertian Materi Dakwah

Materi dakwah adalah pesan yang berupa ajaran Islam atau sesuatu yang
disampaikan oleh subjek kepada subjek dakwah, khususnya isi ajaran Islam yang terdapat
dalam Kitabullah dan Sunnah Nabi. Pesan Dakwah memuat segala dokumen atau topik
yang memuat hikmah agama yang ingin disampaikan dakwah kepada mad'u selama
melakukan kegiatan dakwah yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.

B. Sumber Materi Dakwah

Semua materi dakwah berlandaskan Kitab Allah dan Sunnah Nabi.

Secara umum materi dakwah dapat dibedakan menjadi 4 persoalan pokok :

1. Persoalan akidah

Isu utama yang melahirkan materi dakwah adalah akidah Islam. Aqidah dan keimanan
merupakan bahan utama dakwah. Karena aspek keimanan dan keyakinan merupakan faktor
utama yang akan membentuk akhlak manusia
2. Permasalahan yang berkaitan dengan Hukum Syariah

Hal ini sering dipandang sebagai cermin peradaban dalam artian ketika peradaban
menjadi matang dan utuh serta tercermin dalam hukumnya. Penerapan hukum syariah
merupakan tempat lahirnya peradaban Islam yang telah melestarikan dan melindunginya
sepanjang sejarah. Syariah akan selalu menjadi kekuatan peradaban umat Islam.

3. Permasalahan Mu'amalah

Islam adalah agama yang menitikberatkan pada permasalahan Mu'amalah dibandingkan


permasalahan ibadah. Ibadah Muamalah dipahami sebagai ibadah yang mencakup hubungan
dengan mahkluq lain dalam mengabdi kepada Allah SWT. Islam lebih memperhatikan aspek
kehidupan sosial dibandingkan kehidupan ritual.

4. Masalah Ahklaq

Secara etimologis, kata ahklaq berasal dari bahasa Arab jamak khuluqun yang berarti
budi pekerti, perangai dan tingkah laku.

Menurut al-Farabi, ilmu ahklaq adalah pembahasan tentang keutamaan yang dapat
mengantarkan manusia pada tujuan hidup tertinggi yaitu kebahagiaan.

Oleh karena itu, berdasarkan pengertian tersebut, ahklaq dalam Islam pada hakikatnya
terdiri dari perbuatan manusia yang mengungkapkan keadaan jiwa seseorang.
C. Materi Dakwah Yang Baik dan Efektif

1. Dapat dimengerti dengan mudah

2. Menimbulkan kesenangan

3. Menimbulkan pengaruh kepada sikap mad’u

4. Menimbulkan hubungan yang semakin baik

5. Menimbulkan tindakan
BAB III

MEDIA DAKWAH

A. Pengertian Media Dakwah

Wasilah (media dakwah), yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi
dakwah (ajaran islam) kepada mad’u.

Pada dasarnya dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah yang dapat merangsang
indera-indera manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima dakwah. Semakin
tepat dan efektif wasilah yang dipakai semakin efektif pula upaya pemahaman ajaran islam pada
masyarakat yang menjadi sasaran dakwah.

Media (terutama media massa) telah meningkatkan intensitas, kecepatan dan jangkauan
komunikasi dilakukan umat manusia begitu luas sebelum adanya media massa seperti pers, radio,
televisi, internet dan sebagainya. Bahkan dapat dikatakan alat-alat tersebut telah melekat tak
terpisahkan dengan kehidupan manusia di abad ini.

B. Jenis-Jenis Media Dakwah

Media dakwah menjadi 3 bentuk yaitu:

(1) Media yang bersifat fitrah( (wasail fitriyah), yaitu kemampuan yang melekat pada bakat
da’i, seperti ceramah monolog,mengajar, ceramah umum, dan khutbah

(2). Media yang bersifat ilmiyah (wasaail fanniyah) seperti (karya tulis), (karya lukis),( kreasi
suara) berupa pengeras suara, telfon. (audio-visual), seperti radio,tv, film, serta seperti teather
dan drama.
(3) Media yang bersifat praktis (tatbiqiyah), seperti: memakmurkan masjid, mendirikan
organisasi, mendirikan sekolah, rumah sakit, menyelenggarakan seminar dan mendirikan sistem
pemerintahan islam.

C. Media Dakwah Digital

1. Dapat diakses kapanpun dan dimanapun: Media digital dakwah dapat diakses oleh semua
orang, kapanpun dan dimanapun, sehingga dakwah dapat menjangkau lebih banyak orang.

2. Lebih Efektif Menjangkau Generasi Milenial: Generasi Millenial lebih akrab dengan teknologi
digital, sehingga media dakwah digital lebih efektif menjangkau mereka.

3. Lebih hemat biaya: Media dakwah digital lebih hemat biaya dibandingkan media dakwah
konvensional seperti brosur cetak atau iklan media massa.

4. Pemantauan efektivitas dakwah lebih mudah: Dalam media dakwah digital, dimungkinkan
untuk memantau interaksi media sosial, keterlibatan pendengar, analitik. Menganalisis data lalu
lintas web dan umpan balik pendengar untuk memahami efektivitas da'ran. Seberapa efektif
dakwah dakwah di era digital.
D. Kelebihan Media Dakwah Digital

1. Dapat diakses kapanpun dan dimanapun: Media digital dakwah dapat diakses oleh semua
orang, kapanpun dan dimanapun, sehingga dakwah dapat menjangkau lebih banyak orang.

2. Lebih Efektif Menjangkau Generasi Milenial: Generasi Millenial lebih akrab dengan teknologi
digital, sehingga media dakwah digital lebih efektif menjangkau mereka.

3. Lebih hemat biaya: Media dakwah digital lebih hemat biaya dibandingkan media dakwah
konvensional seperti brosur cetak atau iklan media massa.

4. Pemantauan efektivitas dakwah lebih mudah: Dalam media dakwah digital, dimungkinkan
untuk memantau interaksi media sosial, keterlibatan pendengar, analitik. Menganalisis data lalu
lintas web dan umpan balik pendengar untuk memahami efektivitas da'ran. Seberapa efektif
dakwah dakwah di era digital.
BAB IV

MAD’U (OBJEK DAKWAH)

A. Pengertian Mad’u

Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik
sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama islam maupun tidak,
atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Sesuai dengan firman Allah QS. Saba’ 28:

٢٨ ‫َو َم ٓا َأۡر َس ۡل َٰن َك ِإاَّل َك ٓاَّفٗة ِّللَّناِس َبِش يٗر ا َو َنِذ يٗر ا َو َٰل ِكَّن َأۡك َثَر ٱلَّناِس اَل َيۡع َلُم وَن‬

Artinya: “Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada yang
mengetahui”. (QS. Saba’: 28)

B. Identifikasi Mad’u

1. Aspek agama : Islam dan kafir atau non-muslim

2. Aspek sosiologis : Masyarakat terasing, pedesaan, kota kecil, dan kota besar, serta
masyarakat marjinal dari kota besar.

3. Aspek struktur kelembagaan : Priyayi, abangan, dan santri.


C. Jenis-Jenis Mad’u

1. Mad’u yang kapasitasnya intelektual tinggi . atau mad’u yang memiliki daya kritis yang tinggi
, yang dipengaruhi oleh pendidikan tinggi . golongan juga di anggap kalangan cendikiawan , baik
yang menghendaki kebenaran atau yang hanya bersikap kritis tetapi di dalam kapasitas bukan
untuk menerima (ini biasanya banyak di jumpai dari orang non muslim yang “anti” islam ).

2. Golongan awam atau masyarakat biasa yang tidak banyak bersikap kritis melainkan cenderung
menerima segala pendapat baru secara constant . golongan awam ini umumnya kurang mampu
menangkap pengertian atau istilah tinggi serta sangat mudah dipengaruhi karena sifatnya yang
cenderung mempertimbangkan secara seksama apa apa yang dikemukakan padanya .

3. Golongan yang hanya suka mendengar seruan agama ( sering tidak mendalam ) tetapi
pengalaman agamanya banyak dipengaruhi oleh sikap fanatisme yang diterima nya secara turun
temurun . golongan ini yang sulit menerima pendapat baru yang dianggap bersebrangan dengan
keyakinan dan pemahaman yang sudah mentradisi dalam kehidupannya .

D. Mad’u Millenial

Mad'u millennial cenderung lebih kritis dan skeptis terhadap informasi yang
diterima, sehingga dakwah yang disampaikan perlu didukung dengan bukti dan data yang
kuat. Mereka juga cenderung lebih toleran terhadap perbedaan, seperti perbedaan agama,
ras, dan orientasi seksual, sehingga dakwah yang disampaikan perlu menghargai
perbedaan dan mempromosikan toleransi.
DAFTAR PUSTAKA

Razak, Nasaruddin.1976.Metodologi Dakwah. Semarang: Toha Putra

Ghazali, M. Bahri.1997. Dakwah Komunikatif. Jakarta :CV.Pedoman Ilmu Jaya.

Jalil, Abdul.1997. Maman ,afiudin. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: Pustaka Setia.

Rasyidah.2009.Ilmu Dakwah “perspektif gender”.Banda Aceh: Bandar Publishing

Jasafat.2012.Meniti Aktivitas Dakwah.Banda Aceh:Ar-Raniry Press

Pikiran Muslim Web Strategi Dakwah Islam: Membangun Dakwah yang Efektif
https://www.pikiranmuslim.com/strategi-dakwah-islam/#:~:text=Berikut%20adalah%20beberapa
%20strategi%20dakwah%20Islam%20yang%20efektif%3A,6%206.%20Menjalin%20Hubungan%20yang
%20Baik%20dengan%20Masyarakat

Web 123 METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY YOGYAKARTA
https://123dok.com/article/wasilah-media-dakwah-unsur-unsur-dakwah.zx51k0r4

Rumah Dakwah Indonesia KLASIFIKASI MAD’U DAN PENDAPAT SERTA SIKAP DA’I TERHADAPNYA
https://rumah-dakwah-indonesia.blogspot.com/2013/11/klasifikasi-madu-dan-pendapat-serta_28.html

NAJA, HUSNA NAILIN (2017) Peran Dakwah Jama’ah Tabligh Dalam Menanamkan
NilaiNilai Islami Masyarakat Abangan Desa Boto Kecamatan Semanding Kabupaten
Tuban. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Kediri.

http://etheses.iainkediri.ac.id/155/3/7.%20BAB%20II.pdf

UMTLier Istilah-istilah yang berkaitan dengan Dakwah


https://everythingwithumtl.blogspot.com/2018/05/istilah-istilah-yang-berkaitan-dengan-dakwah-
umtl.html

You might also like