You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar
Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan
proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks
satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan
berkelanjutan melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kolaboratif. Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG
Prajabatan, panduan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing
Lapangan(DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah, atau
mitra program PPG dalam menjalankan perannya dalam mata kuliah PPL.
Panduan ini memberikan gambaran umum tentang PPL mulai dari pengertian,
tujuan, prinsip dasar, prosedur dan kegiatan PPL, sampai dengan evaluasinya.
Implementasi panduan ini dapat disesuaikan dengan konteks sosial, kultural, dan
akademik di tiap perguruan tinggi penyelenggara PPG Prajabatan. Sesuai dengan
Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, dalam
pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta Program
PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra.
3 PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana pada Semester I dilaksanakan
PPL I (Tahap orientasi, Observasi, Aseistensi Mengajar dan Pembelajaran
terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri).
Panduan PPL PPG Prajabatan ini disusun dan dilaksanakan dengan beberapa
acuan.

1
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2.
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3. Peraturan
Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru 4. Permenristekdikti Nomor 55
Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru 5. Permendikbud No 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 6. Perdirjen GTK Nomor
2182/B/PD.00.02/2022 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan. Secara umum, PPL bertujuan agar
mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan
seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh.
Secara khusus, tujuan PPL yang dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah (CPMK). CPMK
PPL I adalah agar mahasiswa:
1. Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar,
dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung
jawab (S1, KU1)
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen
pembimbing (S1, KU4, KU6)
3. Terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di
sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah (S1, KK2)
4. Terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan standar kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi
karakteristik peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang
sesuai dengan karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan
secara kolaboratif dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen
pembimbing) (S1, KU6, KK2, KK3)
5. Terampil melakukan praktik pembelajaran secara terbimbing sesuai
dengan RPP yang disusun secara bertanggung jawab dengan
mengedepankan nilai etika profesi guru (S1, KK2, KK3)
6. Terampil melakukan penilaian hasil belajar (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1,
KK2, KK3).
Pada dasarnya PPL dapat dikembangkan secara mandiri oleh masing- masing
penyelenggara PPG dengan berpijak pada prinsip enam prinsip di bawah ini:
1. PPL dikembangkan secara bertahap, yakni:
a) Observasi terhadap peserta didik dan lingkungan belajar
b) Praktik pembelajaran terbimbing
c) Praktik pengajaran mandiri
d) Studi kasus terhadap seorang atau sekelompok peserta didik yang
bermasalah dalam pembelajaran (case study/case reasoning) Aktivitas di
semua tahapan dicatat di dalam Jurnal Harian (Lampiran 8)
2. Praktik pembelajaran dilakukan dengan siklus: menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi dan refleksi
pelaksanaan pembelajaran, dan menyusun rencana tindak lanjut untuk
pembelajaran berikutnya.
3. Pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
pendekatan inkuiri yang sesuai dengan konteks belajar siswa.
4. PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan reflektif terhadap seluruh
tahapan PPL. Reflektif adalah proses memikirkan dan merenungkan
Tindakan dan proses berpikir yang telah dilaluinya sehingga melalui proses
tersebut seseorang melakukan proses belajar secara berkelanjutan (Schon,
1983). Di dalam PPL, dosen dan guru pamong memberikan tugas dan
pertanyaannyapertanyaan kepada mahasiswa PPG agar mahasiswa belajar
dari pengalamannya. Proses reflektif tidak hanya terbatas pada aspek
kognitif melainkan juga mencakup aspek emosi seperti minat terhadap
profesi guru dan komitmen untuk terus mengembangkan diri.
5. Beban belajar PPL,
a. PPL I dilakukan dengan tahapan observasi, asistensi mengajar, dan tiga
siklus pembelajaran terbimbing).
b. PPL II dilakukan dengan tahapan satu kali siklus pembelajaran
terbimbing dan 5 kali siklus pembelajaran mandiri.
B. Tujuan Observasi
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Program PPL adalah memberi bekal mahasiswa calon
guru agar menjadi pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan,
sikap, dan professional secara utuh.
2. Tujuan Khusus
Program PPL bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan
memantapkan kompetensi akademik pendidikan melalui:
a) Pengamatan langsung kultur sekolah
b) Pengamatan untuk membangun kompetensi akademik dasar
pedagogik, kepribadian, sosial dan professional
c) Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
d) Pengamatan langsung proses pembelajaran di kelas
e) Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran
Program PPL bertujuan memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi akademik
bidang studi dan menetapkan kemampuan awal calon guru
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran melalui:
a. Penelaahan kurikulum dan perangkat pembelajaran
yang digunakan guru
b. Penelaahan strategi pembelajaran
c. Penelaahan instrumen penilaian
d. Rancangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
e. Pengembangan media pembelajaran
f. Pengembangan bahan ajar
g. Pengembangan perangkat evaluasi
h. Pengenalan KDM (Keterampila Dasar Mengajar)
C. Manfaat Observasi
Program PPL ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, SD Negeri 1
Pesawahan , dan Universitas Lampung.
1. Manfaat bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan:
a. Mendapatkan pengalaman, penghayatan, dan pengalaman di
bidang manajemen dan kultur sekolah.
b. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses
c. Membangun kompetensi pedagogik, kepribadian dan sosial di
sekolah
d. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui
pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas
e. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja
secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya
keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan
yang ada di sekolahan
f. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di
sekolah
g. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk
melaksanakan pembelajaran dan kegiatan managerial di
sekolah
h. Memberi kesempatan utnuk dapat berperan sebagai motivator,
fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai
problem solver
2. Manfaat bagi SD Negeri 1 Pesawahan
SD Negeri 1 Pesawahan diharapkan:
a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara SD
Negeri 1 Pesawahan dengan Universitas Lampung.
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan
calon guru yang berdedikasi dan professional.
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi
dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan
sekolah
3. Manfaat bagi Universitas Lampung
Universitas Lampung diharapkan:
a. Mendapatkan informasi tentang manajemen dan kultur sekolah
b. Mendapatkan informasi tentang proses membangun
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional di
sekolah
c. Mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran di kelas
d. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja
e. Membangun sinergitas antara SD Negeri 1 Pesawahan dan
Universitas Lampung dalam memperisapkan lulusan yang
bermutu
f. Mendapatkan umpan-balik tentang kompetensi akademik
mahasiswa Universitas Lampung
g. Membina jaringan kerjasama dengan SD Negeri 1 Pesawahan
dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara
substansi akademik dengan pengetahuan dan keterampilan
sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan
pendidikan masyarakat.

D. Sasaran Observasi
Sasaran dalam observasi ini yaitu berkaitan dengan beberapa aspek yang
di observasi yaitu:
1. Perangkat pembelajaran
2. Karakteristik peserta didik.
3. Pelaksanaan pembelajaran.
4. Lingkungan belajar
5. Manajemen sekolah
BAB II
HASIL OBSERVASI

A. HASIL OBSERVASI

Berikut adalah hasil dari observasi yang telah observer observasi selama 5
yaitu pada tanggal 15,19,20,21 dan 22 Februari 2024 di sekolah SD Negeri 1
Pesawahan :
1. AKADEMIK
a. Karakter Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi karakteristik peserta didik di SD Negeri 1
Pesawahan dapat diketahui pada tabel dibawah ini :

Hari/ Materi Hasil Interpretasi Hasil Observasi


Tanggal Observasi Observasi
Senin/ 19 Budaya Sekolah :
Februari  Apakah suasana  Ya,  Suasana sekolah mendukung
2024 sekolah mendukung pembelajaran dan interaksi
mendukug yang optimal dengan
pembelajaran menyediakan sarana dan
dan interaksi prasarana yang lengkap untuk
ynag optimal? menuunjang proses
pembelajaran yang optimal.
Di setiap kelas disediakan
pojok baca, kipas angin dan
tempat meletakkan karya
pserta didik.

 Sekolah telah menerapkan


budaya 5S (Senyum, Sapa,
Salam, Sopan, Santun)

 Secara umum,  Ya, Profil


apakah profil pelajar
pelajar Pancasila Pancasila
dihidupkan
dalam sekolah?

Budaya Kelas :
 Bagaimana guru  Guru  Di awal pembelajaran guru
dan peserta didik melakukan akan melakukan kesepakatan
melakukan kesepakatan jika pserta didik akan
kesepakatan di awal mengikuti pembelajaran
kelas? pembelajaran. dengan baik.

 Profil pelajar Pancasila juga


diterapkan di dalam kelas
 Bagaimana guru  Guru dengan cara setiap awal pagi
menekankan menekankan pembelajaran diawali dengan
nilai-nilai profil profil pelajar membaca doa dan membaca
pelajar Pancasila Pancasila sura-surat pendek yang sudah
kepada peserta dihafalkan.
didik?

Status sosial
peserta didik :
 Apakah peserta  Tidak, para  Para peserta didik di kelas
didik di kelas peserta didik berasal dari berbagai suku
memiliki latar memiliki etnis daerah, seperti suku Sunda,
belakang etnis yang Jawa, Lampung, Batak.
yang sama? beragam.

 Apakah para  Para peserta didik di kelas


peserta didik di berasal dari budaya yang
kelas memiliki  Tidak, para beragam. Ini terlihat dari
latar belakang peserta didik kebiasaan dan tata krama saat
budaya yang di kelas mereka bersosialisasi di
sama? memiliki latar lingkungan sekolah.
belakang
budaya yang
beragam.

Kemampuan awal :
 Apakah di awal  Ya,  Guru selalu memerhatikan
pembelajaran mengamati kesiapan peserta didik pada
guru mengamati awal pembelajaran, baik
atau mengecek kondisi maupun materi. Guru
kesiapan peserta mengajak peserta didik untuk
didik? Baik berdoa dan membaca surat-
secara kondisi surat pendek serta
maupun materi menyanyikan lagu wajib
yang akan nasional bersama-sama.
diajarkan.

Minat belajar :
 Apa yang  Memberikan  Ketika mengetahui minat
dilakukan oleh pertanyaan belajar peserta didik kurang di
guru saat pemantik di awal pembelajaran, guru
mengetahui awal memberikan pertanyaan
peserta didik pembelajaran pemantik dan appersepsi
memiliki minat dan mengenai materi yang telah
belajar yang appersepsi. dibahas sebelumnya.
beragam?

Gaya belajar :
 Apakah guru  Tidak, guru  Guru masih menerapkan
menerapkan belum pembelajaran sebatas
pembelajaran menerapkan menggunakan media cetak
sesuai dengan pembelajaran (gaya belajar visual dan
gaya belajar sesuai dengan Auditori).
masing-masing gaya belajar
peserta didik? masing-
masing
peserta didik.

Motivasi belajar :
 Jika iya,  Guru  Guru memberikan berbagai
bagaimana guru memotivasi kegiatan untuk memotivasi
memotivasi peserta didik. belajar peserta didik.
peserta didik
untuk terlibat
dalam
pembelajaran?

Perkembangan
emosional :
 Sejauh mana  Peserta didik  Guru memberikan kebebasan
kelas dan ruang bebas bagi peserta didik untuk
pembelajaran berpendapat. mengemukakan pendapatnya
lainnya menjadi mengenai topik yang
ruang ekspresi dipelajari, meski terkadang
diri yang sehat tidak sesuai dengan konteks
untuk peserta yang diharapkan. Keberanian
didik? menyuarakan ide adalah poin
utama.

 Guru mengarahkan peserta


didik untuk berani
berpendapat, salah satunya
 Bagaimana guru  Guru dengan memberikan
merespon peserta mengarahkan pertanyaan pemantik.
didik yang belum peserta didik.
bisa
mengekspresikan
diri dengan
tepat?

Perkembangan
sosial :  Memberikan  Dalam menumbuhkan
 Secara umum, nasehat dan atmosfer yang mendukung
bagaimana guru contoh peseta didik untuk
membangun bersosialisasi, guru
atmosfer yang memberikan nasehat semisal
mendukung ketika ada teman sekelas yang
peserta didik sakit. Guru meminta
untuk perwakilan kelas untuk
mengembangkan menjenguk dan memberikan
kemampuan bantuan berupa iuran uang
bersosialisasi? kas.
Misalnya peka
terhadap situasi
sekitar,
berempati, saling
menghargai,
serta berinteraksi  Guru memfasilitasi peserta
dan  Guru didik, dengan memberikan
berkomunikasi? memfasilitasi wadah. Mengimplementasikan
peserta didik kegiatan kerja kelompok
 Bagaimana guru dalam dalam proses pembelajaran.
memfasilitasi mengembang Pada setiap kelompok guru
peserta didik kan memberikan kesempatan yang
dalam keterampilan sama untuk memecahkan
mengembangkan bersama. masalah yang diberikan guru,
keterampilan kemudian meminta salah satu
bersama peserta perrwakilan untuk
didik dalam membacakan hasil
kegiatan belajar kelompok di depan kelas.
(contoh, kerja
kelompok,
mengerjakan
proyek bersama)
?
Perkembangan
moral dan
spiritual :  Memulai  Kegiatan pembelajaran
 Apa saja yang pembelajaran dimulai dengan bersama-sama
dilakukan guru dengan doa membaca doa sebelum belajar
dalam dan membaca dan membaca surah-surah
membangun surah-surah dalam Al Quran. Hal ini akan
nilai-nilai dalam Al meningkat sikap spiritual
integritas dan Quran dalam peserta didik.
spiritual peserta
didik?
Perkembangan
motorik peserta
didik :  Guru  Guru memfasilitasi peserta
 Bagaimana guru memfasilitasi didik dengan memberikan
memfasilitasi peserta didik kebebasan berdiskusi dengan
peserta didik dalam kelompoknya masing-masing.
dalam mengembang Mengimplementasikan
mengembangkan kan kegiatan kerja kelompok
keterampilan keterampilan dalam proses pembelajaran.
bersama peserta bersama Pada setiap kelompok guru
didik dalam memberikan kesempatan yang
kegiatan belajar sama untuk memecahkan
(contoh, kerja masalah yang diberikan guru.
kelompok,
mengerjakan
proyek bersama)
?

b. Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi perangkat pembelajaran yang di susun oleh Guru
Pamong di SD Negeri 1 Pesawahan dapat diketahui seperti yag terlihat pada
table berikut ini :

No Aspek yang Diobservasi Analisis Kritis


1 Kejelasan perumusan tujuan Ya. Modul ajar sudah memuat tujuan
pembelajaran memenuhi kriteria pembelajaran yang sesuai dan selaras
SMART (Specific, Measurable, dengan CP Pembelajaran Bahasa
Achievable, Relevant, dan Time) Indonesia pada Fase C serta tidak
(tidak menimbulkan penafsiran menimbulkan penafsiran ganda
ganda dan mengandung perilaku
hasil belajar)

2 Pemilihan materi ajar (kesesuaian Sudah sesuai, dalam modul ajar tujuan
tujuan pembelajaran dengan pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik) karakter peserta didik. Guru juga
menyesuaikan materi ajar misalnya
menggunakan Museum Lampung
dalam membuat brosur dan
pengumuman dalam kegiatan
pembelajaran

3 Pengorganisasian materi ajar Iya sudah sesuai, materi ajar disusun


(keruntutan, sistematika materi dan secara runtut, sistematika materi dan
kesesuaian dengan alokasi waktu) alokasi waktu sudah sesuai.
Rangkaian kegiatan berorientasi pada
penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir area tinggi atau
berpikir kritis (terlihat dari ragam
jenis kegiatan yang dilakukan dalam
pembelajaran pada modul ajar).

4 Pemilihan sumber/media Pemilihan sumber/media


pembelajaran (sesuai dengan pembelajaran sudah sesuai dengan
tujuan, materi, dan karakteristik tujuan , materi serta karakteristik
peserta didik) peserta didik. Media yang digunakan
adalah Buku, Alat tulis, brosur tentang
museum.
5 Kejelasan skenario pembelajaran Skenario pembelajaran yang disusun
(langkah-langkah kegiatan sudah jelas, Langkah-langkah
pembelajaran : awal, inti, penutup) kegiatan pembelajaran dari Apersepsi
dan guru memberikan pertanyaan
pemantik yang berhubungan dengan
materi pembelajaran, kegiata inti serta
penutup.
6 Kerincian skenario pembelajaran Skenario pembelajaran disusun secara
(pada setiap langkah tercermin rinci setiap Langkah tercermin strategi
strategi/ metode dan alokasi waktu dan metode serta sudah ditentukan
pada setiap tahap) alokasi waktu pada setiap tahap.
7 Kesesuaian teknik dengan tujuan  Sudah sesuai, Teknik yang Guru
pembelajaran gunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, yaitu Peserta
didik untuk menjadi pribadi
yang cinta tanah air melalui
pengenalan sejarah lewat wisata
ke museum/bangunan
bersejarah, mengenal simbol,
petunjuk, dan informasi di
lokasi wisata, serta menerima
dan membuat informasi lewat
pengumuman. Peserta didik
mempraktekkan dalam
pembuatan brosur serta
mengidentifikasi informasi pada
pengumuman.

8 Kelengkapan instrumen (soal, Instrumen asesmen sudah lengkap,


kunci, pedoman penskoran) asesmen formatif dan asesmen
sumatif, soal dan kunci jawaban,
rubrik Penilaian serta pedoman
penskoran.

c. Pelaksanaan pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang di susun oleh
Guru Pamong di SD Negeri 1 Pesawahan dapat diketahui seperti yang terlihat
pada tabel berikut ini :

Mata Pelajaran/Topik Bahasa Indonesia/Membuat Pengumuman Resmi dan


Brosur
Sekolah/Kelas SDN 1 Pesawahan/V (Lima)
Nama Guru Model Ibu Yuniar, S.Pd
Kompetensi Dasar Cinta Indonesia

Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar tentang topik


pembelajaran hari ini? Bagaimana proses mereka belajar? (tuliskan fakta
konkrit dan alasannya)
Ya, semua peserta didik sudah mengikuti pembelajaran hari ini. Sebagian besar
peserta didik dapat memahami materi. Hal ini dibuktikan saat kegiatan
menyimpulkan bersama, peserta didik antusias saling bertanya jawab dengan
guru.
Siswa mana yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari
ini? (tuliskan fakta konkrit yang diamati dengan diserta nama siswa)
Semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, namun ada salah satu
siswa bernama Nafaza Bilal yang masih kesulitan dalam penggunaan huruf
capital.
Mengapa siswa tersebut tidak dapat belajar dengan baik? Menurut Anda
apa saja penyebabnya dan bagaimana alternative solusinya?
(tuliskan alasan, analisis yang mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan
yang sesuai)
Yang menyebabkan siswa sulit menggunakan huruf kapital adalah siswa belum
tahu bagaimana menggunakan huruf kapital yang baik dan benar, guru belum
menjelaskan tentang huruf kapital, kurangnya latihan tentang penggunaan huruf
kapital, kurang nya motivasi dalam pembelajaran, respon siswa saat
pembelajaran kurang baik.
Solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan pendekatan personal kepada
siswa tersebut, menanyakan kesulitan dan terus melatih siswa tersebut.
Bagaimana usaha guru model dalam mendorong siswa yang tidak aktif
untuk belajar? Apakah usaha tersebut berhasil (tuliskan fakta konkrit
upaya guru & hasilnya)
Usaha guru dalam mendorong siswa yang tidak aktif untuk belajar yaitu guru
harus mendekati siswa yang kurang aktif dan memberikan penjelasan tambahan
serta memotivasi siswa untuk tetap bersemangat dalam proses pembelajaran,
dari hasil observasi usaha guru tersebut belum begitu berhasil, karena masih ada
siswa yang tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran, namun siswa yang tidak
aktif menjadi berkurang.
Pelajaran berharga apa yang Anda petik dari pengamatan pembelajaran
hari ini?
Pelajaran berharga yang bisa di petik dari pengamatan pembelajaran hari ini
adalah sebagai seorang calon guru profesional kita harus memiliki banyak
rencana saat akan mengimplementasikan pembelajaran karena pada faktanya
pada praktik mengajar segala hal bisa terjadi
Lain-lain: Apakah RPP yang telah dirancang dapat dilaksanakan dengan
hasil yang efektif? (berikan bukti keterlaksanaan/ketidaklaksanaan RPP
pada pembelajaran)
Rancangan pembelajaran yang disusun dapat dilaksanakan dengan baik.
Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pada modul ajar yang
dirancang. Materi yang disampaikan merujuk pada bahan ajar yang disertakan
pada modul.
Catatan: Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain
difokuskan pada interaksi antar siswa dalam satu kelompok, interaksi siswa
antar kelompok, interaksi siswa -guru, interaksi siswa -media/sumber
belajar, serta interaksi siswa-lingkungan.

2. NON AKADEMIK
a. Manajemen Sekolah
Berdasarkan hasil wawancara mengenai manajemen sekolah bersama
Kepala Sekolah dan TU di SD Negeri 1 Pesawahan dapat diketahui seperti
yang terlihat pada tabel berikut ini :
Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil Observasi

Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi 1. Lingkungan yang nyaman dan kondusif, diwujudkan dengan
Apa saja kebutuhan siswa 1. Kebutuhan siswa yang menjadi menjadikan sekolah sebagai sekolah ramah anak. Sekolah dijadikan
yang menjadi prioritas prioritas adalah : sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi anak, misalnya :
sekolah? Pembelajaran terhindar dari Bullying, kekerasan, dan hal-hal berbahaya lainnya.
Berapa Jumlah seluruh Kegiatan ekstrakurikuler 2. Lingkungan yang ramah anak diwujudkan dengan mensosialisasikan
Siswa/Siswi? Total sekitar 5 ekskul kepada siswa dan membuat aturan-aturan yang melarang siswa
Apa yang sudah diupakan Bidang olahraga : Sepak Bola, melakukan bullying dan kekerasan di sekolah.
satuan pendidikan untuk Taekwondo, Bola Takraw dan 3. Kebutuhan siswa tercermin dalam analisis karakteristik satuan
memenuhi kebutuhan tersebut? seni tari juga seni musik. pendidikan dan dalam tujuan satuan Pendidikan yang dituangkan
Bagaimana kebutuhan siswa 2. Hal yang sudah diupakan satuan dalam Visi sekolah:
ini tercermin dalam analisis pendidikan untuk memenuhi Beriman tercermin : pada Keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap
karakteristik satuan kebutuhan tersebut : Tuhan Yang Maha Esa.
pendidikan? Ekskul dilaksanakan pada pagi Bertaqwa tercermin dari: dilaksanakannnya kegiatan tahfiz, shalat
Bagaimana kebutuhan peserta setiap hari Selasa, Kamis dan berjamaah, hapalan-hapalan surat pendek.
didik ini tercermin dalam Sabtu,sedangkan untuk ekskul Berprestasi tercermin dari: dalam berpikir kritis, berkreatifitas,
tujuan satuan pendidikan? pada siang yaitu hari Senin dan memanfaatkan teknologi digital, dan mengembangkan minat serta
Hari Rabu. Pada hari Jum’at bakatnya
lapangan sepenuhnya dipakai oleh untuk menghasilkan prestasi.
SD Negeri 2 Pesawahan karna Berkarakter tercermin dari: Menghasilkan lulusan yang memiliki
lapangan SD Negeri 1 dan SD wawasan lingkungan dan mampu
Negeri 2 berbarengan jadi dalam menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial.
menggunakannya juga bergantian.
3. Jumlah seluruh Siswa/Siswi SD
Negeri 1 Pesawahan :
Terdapat 326 Siswa/siswi di SD
Negeri Pesawahan

16
4. Bagaimana kebutuhan siswa ini
tercermin dalam analisis
karakteristik satuan pendidikan
dan dalam tujuan satuan
pendidikan?
Visi Sekolah : "Terwujudnya
Peserta Didik Yang Beriman Dan
Bertaqwa, Berprestasi,
Berkarakter (3b).

Manajemen Kurikulum Hasil Observasi Pengelolaan proses pembelajaran melalui pengaturan jadwal
Bagaimana satuan pendidikan Berdasarkan hasil wawancara mengajar.
mengelola pembelajarannya? dengan wakil kurikulum, sekolah
Bagaimana proses mengelola pembelajaran dengan Proses perencanaan merujuk pada KOSP yang dibuat sesuai
perencanaan dan desain mengatur jadwal guru mengajar karakteristik satuan Pendidikan.
kurikulum? beserta tingkatan kelas yang akan
Seberapa jauh/rutin sekolah diajar. Agar tidak terjadwal Monitoring yang dilakukan melalui supervisi satu kali dalam satu
melakukan monitoring bentrok jam semester,
terhadap pelaksanaan Berdasarkan hasil wawancara,
kurikulum? proses perencanaan dan desain
kurikulum yang dilakukan
sekolah melalui perumusan KOSP
mengacu pada kerangkan dasar
dan struktur kurikulum yang
ditetapkan pemerintah pusat
Berdasarkan hasil wawancara,
sekolah melakukan monitoring
pelaksanaan kurikulum melalui
kegiatan supervisi yang
dilaksanakan satu kali dalam satu
semester.
Manajemen Sumber Daya Hasil Observasi Proses penerimaan guru yaitu dengan mengajukan kebutuhan guru
Manusia Berdasarkan hasil wawancara kepada Dinas Pendidikan dan melewati proses wawancara
Bagaimana proses penerimaan yang dilakukan, proses
guru dalam satuan pendidikan? penerimaan guru di SD Negeri 1 Tidak ada kegiatan khusus untuk membekali guru baru.
Apakah ada kegiatan khusus Pesawahan yaitu dengan
untuk membekali guru yang mengajukan kebutuhan guru ke Kegiatan pengembangan profesional guru melalui lokakarya,
baru mengajar? bagian Dinas Pendidikan setelah Pelatihan dari dinas, Workshop , KKG.
Apakah ada kegiatan khusus itu pihak dinas pendidikan yang
untuk pengembangan menyalurkan guru untuk
profesional guru? ditempatkan disekolah dan
melewati proses wawancara
Berdasarkan hasil wawancara,
tidak ada kegiatan khusus
pembekalan pada guru yang baru
mengajar
Berdasarkan hasil wawancara,
banyak kegiatan khusus yang
dilakukan untuk mengembangkan
profesional guru, kegiatan berupa
lokakarya, Pelatihan dari dinas,
Workshop dan KKG.
Manajemen Sarana & Hasil Observasi 1. Berdasarkan hasil wawancara bersama kepala sekolah dan pihak
Sarana 1. Data yang digunakan untuk bagian Tata Usaha SD Negeri 1 Pesawahan menyatakan bahwa data
Apa saja data yang digunakan perencanaan sarana dan yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana sangat
untuk perencanaan sarana dan prasarana: lengkap. Mulai dari jumlah kelas (totalnya 12 kelas Sarana dan
prasana untuk multimedia terdiri dari dua proyektor, satu, speaker
prasarana? Data yang digunakan data yang Sedangkan sarana dan prasarana untuk setiap kelas lainnya adalah
Apakah penggunaan sarana realistis, ruang kelas, jumlah meja, kursi,Kipas Angin.
dan prasarana sudah efektif peserta didik, kantin,UKS dan 2. Menurut Kepala Sekolah sarana dan prasarana semua fasilitas yang
untuk mendukung proses Perpustakaan ada disekolah sangat efektif dalam mendukung proses pembelajaran.
pembelajaran? Sarana dalam kelas : meja, kursi, Dalam proses pembelajaran sarana dan prasarana dapat membantu
Apakah ada sarana dan Kipas Angin, LCD dan WIFI. atau memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar kepada
prasarana di sekitar sekolah 2. Penggunaan sarana dan peserta didik karena sudah ada proyektor, papan tulis. Kemudian,
yang dapat dimanfaatkan prasarana sudah efektif untuk untuk peserta didik juga merasa nyaman di kelas karena sudah
untuk mendukung mendukung proses pembelajaran dilengkapi dengan kipas angin.
pembelajaran? 3. Sarana dan prasarana di sekitar 3. Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dapat dimanfaatkan
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran sudah sangat memadai yang dapat
untuk mendukung pembelajaran dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran contohnya
yaitu : penggunaan sarana olahraga yaitu lapangan yang cukup luas, kantin
Sarana olahraga (Lapangan sepak dalam area sckolah, musholla, dan lain-lain.
bola, taekwondo, bola takraw)
untuk seni tari dan seni musik
dilakukan diruangan kelas dan
terkadang dilapangan.

Manajemen Anggaran Hasil Observasi Dalam perencanaannya dana BOS merupakan program yang diusung
Apakah satuan pendidikan Ya, memiliki system dalam Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar dapat
memiliki sistem dalam merencanakan, melaksanakan dan memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Bantuan yang
merencanakan, melaksanakan, memonitor anggaran dan diberikan melalui dana BOS yakni berbentuk dana.
dan memonitor anggaran dan penggunaanyapun transparan. Dalam pelaksanaannya sendiri dana tersebut dapat dipergunakan
penggunaannya? Sumber pendanaan anggaran di untuk keperluan sekolah, seperti pemeliharaan sarana dan prasarana
SD Negeri 1 Pesawahan sekolah hingga membeli alat multimedia untuk menunjang kegiatan
bersumber dari dana BOS. belajar mengajar.
Sesuai dengan hasil wawancara Untuk penyaluran dana BOS, Pemerintah telah mengatur pokok
penggunaan anggaran BOS ini kebijakannya, yaitu: nilai satuan biaya BOS bervariasi sesuai
menggunakan aplikasi dan setiap karakteristik masing-masing daerah. penggunaan dana BOS tetap bisa
penggunaanya sesuai dengan fleksibel, dana BOS dapat digunakan untuk keperluan persiapan
kebutuhan dan SOP yang berlaku. pembelajaran tatap muka.
Anggaran BOS ini dipergunakan
untuk penggajian guru honorer,
sarana dan prasarana sekolah serta
kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan disekolah.
Penggunaan dana BOS
dimonitoring bersama pihak
Dinas Pendidikan, Inspektorat,
BPK, Bendahara BOS bersama
Kepala Sekolah dan Operator
Sekolah.
Manajemen Sistem Hasil Observasi 1. Informasi yang dikumpulkan dilakukan oleh pihak kesiswaan untuk
Informasi 1. Informasi/data yang dikumpulkan melengkapi data dengan cara mengumpulkan data melalui isian form,
Apa saja informasi/data yang dalam mendukung proses catatan sipil dan kependudukan, ijazah dan rapor.
dikumpulkan dalam pembelajaran diantaranya biodata2. Dalam pengumpulan data Tata Usaha bekerja sama dengan server.
mendukung proses siswa, data orang tua beserta Hard copy data akan diarsipkan di lemari tata-usaha, sedangkan
pembelajaran pekerjaan untuk soft data melalui server operator sekolah diinpuut ke data
Bagaimana informasi dikelola2. Informasi/data tersebut dikelola dapodik bekerja sama dengan dinas. Data yang ada dikelola untuk
sehingga pembelajaran bisa dengan cara dikumpulkan oleh pemetaan pembelajaran.
dilakukan berbasis data? urusan Tata Usaha bekerja sama 3. Guru boleh mengakses atau bahkan harus ada koordinasi dengan
Sejauh mana guru bisa dengan server. Sementara untuk manajemen TU terkait kondisi siswa yang akan diajarnya. Sehingga
mengakses dan menggunakan keperluan dalam proses dengan data tersebut dijadikan pedoman oleh guru dalam merancang,
data tersebut untuk pembelajaran dilakukan oleh melaksanakan dan mengevaluasi pembelajarannya.
mendukung proses guru.
pembelajaran? 3. Guru bisa mengakses dan
menggunakan data tersebut untuk
mendukung proses pembelajaran
dengan cara adanya koordinasi
dengan manajemen TU.
Manajemen Hasil Observasi Satuan Pendidikan memiliki sistem admistrasi yang biasa digunakan
Ketatalaksanaan Mengakses DAPODIK untuk input nilai siswa. Terdapat tenaga pembantu untuk mengurus
Apa saja yang dimiliki satuan KBM disekolah SD Negeri 1 DAPODIK yaitu mengurus data guru dan data siswa untuk
pendidikan untuk membantu Pesawahan susah terlaksana selanjutnya dikirim ke pusat
sistem administrasi? dengan baik dan sudah sesuai
Apakah KBM disekolah susah dengan aturan yang berlaku.
terlaksana dengan baik?
Analisis Hasil Manajemen Sekolah

Pada manajemen sekolah ada beberapa aspek yang dilihat, yaitu: manajemen
kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya sumber, manajemen
sarana dan prasarana, manajemen anggaran, manajemen sistem informasi,
manajemen ketatalaksanaan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
manajemen kesiswaan di SD Negeri 1 Pesawahan sudah berusaha memenuhi
sarana dan prasarana untuk peserta didik selain itu sarana prasarana disekolah juga
menunjang kualitas pendidikan dibuktikan dengan adanya ruangan kelas yang
nyaman, dan perpustakaan yang cukup luas dan nyaman. Untuk manajemen
kurikulum sekolah menyesuaikan dengan kurikulum Merdeka dan K-13 dari
pemerintah namun sekolah tetap melaksanakan pemantauan atau supervisi dari
Kepala Sekolah, untuk bagian sumber daya manusia diterapkan dalam pemilihan
guru atau GTT dengan mengajukan kebutuhan guru kepada bagian Dinas
Pendidikan dan melaui wawancara. Untuk sarana prasarana nya secara umum
sudah sangat bagus suntuk manajemen anggaran sekolah sangat selektif dalam
penggunaan data dari waktu ke waktu yang dilakukan oleh sekolah secara umum
dari penjelasan kepala sekolah dan wakil kepala pengelolaan anggaran sudah
sangat terstruktur.

Bagian manajemen sistem informasi sudah digunakan baik guru, siswa ,


bahkan alumni dan yang terakhir manajemen ketatalaksanaan dalam satuan
pendidikan dibantu dengan ada nya sistem administrasi yang berbasis data yang
dapat dilihat pada data dapodik seperti adanya EDS , rapor sekolah, dan data dinas
pendidikan. Secara keseluruhan manajemen sekolah sudah tertata dan tersusun
dengan sistematis. Setiap sekolah harus memahami bagaimana cara memanajemen
sekolah dengan baik karena manajemen sekolah sangat penting dan akan
berdampak dalam kegiatan pembelajaran dan interaksi disekolah. Pentingnya
pemahaman terhadap keefektifan sekolah tidak saja dalam kaitan nya dengan
meningkatkan mutu pendidikan tetapi juga sejalan dengan kebijakan nasional
yaitu desentralisasi pendidikan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Dengan konsep ini, pemerintah tidak hanya berharap pada meningkatnya mutu
pendidikan melainkan juga tercapainya pemerataan, relevansi, dan efisiensi
penyelenggaraan pendidikan. Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa

22
studi keefektifan sekolah telah banyak membantu dalam memecahkan masalah
pendidikan dalam kaitan dengan peningkatan mutu Pendidikan (Sabariah, 2021).

Di SD Negeri 1 Pesawahan memiliki manajemen yang lengkap dimulai dari


mengalokasikan yang efektif yang bersumber pada dana BOS. Pengalokasian
dilakukan secara efektif dengan melibatkan seluruh unsur sekolah. Kemudian,
dalam pelaksanaan kurikulum dilakukan secara baik dan efektif agar dapat
terlaksananya kurikulum merdeka.
b. Lingkungan Belajar di Sekolah
Berdasarkan pada hasil wawancara mengenai Lingkungan Belajar
disekolah bersama Kepala Sekolah di SD Negeri 1 Pesawahan dapat
diketahui seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :

Tanggal Sasaran Hasil Interpretasi


Observasi Observasi Hasil Observasi
18/02/2024 1.Latar belakang sosial- Benar Proses pembelajaran tidak
ekonomi murid dipengaruhi oleh latar
belakang peserta didik. Di
Murid dengan kondisi dalam kelas tidak tercemin
sosil-ekonomi yang adanya indikasi
berbeda memiliki hak dikriminasi. Setiap peserta
yang sama dalam didik bebas untuk
mengakses dan berpendapat dan
memperoleh layanan memberikan argumen.
pendidikan yang Peserta didik berlaku dan
berkualitas, seperti diperlakukan secara
tingkat pendidikan orang bijaksana sesuai kapasitas
tua dan fasilitas belajar dan kebutuhan.
yang tersedia di rumah.
18/02/2024 2.Kualitas pembelajaran Benar Indikator menejemen,
di sekolah dukungan efektif,
pembelajaran interaktif
Seluruh kegiatan belajar dan penyesuaian cara
mengajar di kelas, mengajar dengan tingkat
mencakup indikator kemampuan peserta didik
manajemen kelas, kelas sudah diaplikasikan
dukungan efektif, kepada peserta didik
pembelajaran interaktif melalui guru mengatur

24
dan penyesuaian cara situasi kelas sebelum
mengajar dengan tingkat memulai pelajaran,
kemampuan murid. memperhatikan siapa yang
belum siap untuk belajar,
memperhatikan sekitar
seperti sampah, serta
pembelajaran berjalan
interaktif.
18/02/2024 3.Refleksi dan Benar Guru merupakan seorang
peerbaikan pembelajaran pembelajar sepanjang
guru hayat. Guru terus
meningkatkan kompetensi
Kemampuan melalui belajar mandiri
pengembangan guru dengan merefleksi praktik
untuk terus pengajaran yang telah
meningkatkan diterapkan. Tingkat
kompetensi melalui kemandirian berada pada
belajar mandiri dengan tingkat mandiri berbagi
merefleksikan praktik sebagai seorang fasilitator.
pengajran yang telah
diterapkan dan juga
belajar dari rekan guru.
18/02/2024 4.Kepemimpinan Benar Kepala sekolah selalu
Instruksional mengawasi visi, misi,
program dan kebijakan
Kemampuan kepala tersusun dengan baik.
satuan pendidikn dalam Seperti memeriksa apakah
menyusun dan gruu telah berada di dalam
mengkomunikasikan visi, kelas tepat waktu atau
misi, program dan belum. Kepala sekolah
kebijakan yang kembali mengingatkan
mendukung guru dalam agar peserta didik
meningkatkan mutu memeiliki timeline capaian
pembelajaran di satuan kehidupan yang harus
pendidikan. mereka targetkan, pada
umur berapa akan tamat,
lulus, bekerja dan
membalas budi kedua
orang tua.
19/02/2024 5.Iklim Keamanan di Benar Berbagai macam psoter
Satuan Pendidikan dipajang pada dinding-
dinding sekolah. Poster
Satuan pendidikan yang kekerasan, anti bullying
memiliki kebijakan, dan lain sebagainya.
pemahaman dan program
terkait perundungan Peserta didik yang
hukum fisik kekerasan melanggar peraturan
seksual dan narkotika sekolah diberikan sanksi
sehingga memberikan yang sesuai dengan
perlindungan dan rasa pelanggaran yang
aman bagi warga satuan dilakukan siswa. Mulai
pendidikan, baik secara dari hukuman ringan bagi
fisik maupun psikologis. pelanggaran ringan dan
hukuman skors hingga
dikeluarkan bagi
pelanggaran berat.
6.Iklim Kebinekaan di Benar Peserta didik berasal dari
satuan Pendidikan latar belakang agama dan
budaya yang berbeda.
Lingkungan atuan Seluruh peserta didik dan
pendidikan yang guru yang verasal dari
menghargai keragaman latar belakang berbeda
agama maupun sosial diperlakukan setara.
budaya dan dukungan
kesetaraan hak.

Kesimpulan :

SD Negeri 1 Pesawahan memiliki Lingkungan Belajar yang baik bagi


perkembngan peserta didik. Sesuai dengan perkembangkan peserta didik yang
berada pada fase C ini, dimana peserta didik di didik untuk belajar disiplin,
mematuhi aturan dan menghindar pelanggaran.

B. ANALISIS HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama satu minggu dapat


disimpulkan bahwa peserta didik memiliki semangat tinggi dalam belajar,
didukung dengan suasana sekolah dan kelas yang kondusif yang dapat membantu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dalam
keaktifan siswa dalam belajar, memiliki tingkah laku yang sopan dan santun, serta
adanya interaksi yang baik antara peserta didik dan guru.

Guru juga menyajikan pembelajaran dengan menarik dan kreatif seperti


menggunakan perangkat digital yang kemudian di tayangan dalam bentuk video
dan gambar. Guru juga mampu mendampingi peserta didik yang kurang paham
tentang topik pemblajaran dengan melakukan pendekatan secara individu.

Pembelajaran dilakukan dengan berpusat pada peserta didik, hal ini dapat
terlihat dari proses belajar mengajar dimana guru membentuk kelompok kerja
yang berdasarkan pada gaya belajar peserta didik itu sendiri. Selanjutnya, dalam
modul kurikulum merdeka, pembelajaran menggunakan pembelajaran
berdiferensiasi.

Manajemen yang terdapat di sekolah berjalan dengan efektif dimana


sckolah mengalokasikan sumber dana yang berasal dari dana yaitu BOS.
Kemudian, dalam pemenuhan kebutuhan peserta didik sudah terpenuhi sehingga
peserta didik dapat lebih termotivasi dalam pembelajaran.
Dalam interaksi lingkungan sekolah ini sangat ramah, baik dari guru, staff
dan peserta didik. Selanjutnya, sekolah terlihat rapi, bersih dan sehat. Kemudian,
dari segi keamanan, sckolah memiliki pagar yang mana pagar dijaga oleh satpam.

C. Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan observasi

Salah satu faktor penghambat pelaksanaan observasi karakteristik peserta


didik adalah banyaknya jumlah peserta didik di dalam satu kelas sehingga
observer tidak dapat memperhatikan peserta didik satu persatu secara seksama.
Salah satu faktor pendukung pelaksanaan observasi lingkungan belajar adalah SD
Negeri 1 Pesawahan merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum merdeka
sehingga memudahkan observer melakukan observasi terhadap penerapan
kurikulum merdeka. Lalu faktor lain yang mendukung pelaksanaan observasi
adalah adanya sikap kooperatif dari semua pihak yang terlibat dalam pelaksaan
observasi di SD Negeri 1 Pesawahan yang bersedia meluangkan waktu untuk
diwawancarai mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh observer.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


SD Negeri 1 Pesawahan Kota Bandar Lampung secara umum
sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyusun perangkat
pembelajaran serta membentuk karakter peserta didik sesuai profil pelajar
Pancasila dengan menanamkan nilai-nilai ketuhanan, gotong royong,
berpikir kritis, mandiri, dan kreatif di dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas juga berjalan dengan sangat baik dan
kondusif dimana terdapat interaksi yang baik antara peserta didik dan
guru. Guru juga aktif dalam mengatur peserta didik yang kurang paham
dengan topik pembelajaran, manajemen sekolah, dan lingkungan belajar di
sekolah. Sekolah juga memiliki manajemen yang lengkap dimulai dari
pengalokasian yang efketif yang bersumber dari Dana BOS Kinerja.
Pengalokasian dilakukan secara efektif dengan melibatkan seluruh unsur
sekolah.

B. Refleksi
Observasi adalah tahap awal dalam program PPL ini sebelum
melanjutkan ke tahap praktik pengajaran terbimbing, praktik pengajaran
mandiri dan studi kasus. Setelah 5 hari melakukan observas dari tanggal
15,19-22 Februari 2024. Dalam observasi ini kami bekerja secara
kelompok yang sudah di bagi dalam rombongan belajar. Pekerjaan
kelompok dalam observasi ini sangat memudahkan kami dalam bekerja
mengingat banyak sekali hal yang harus menjadi pantauan kami sebagai
mahasiswa PPG di SDN 1 Pesawahan.
Setelah mengobservasi karakteristik peserta didik, dapat kami
simpulkan bahwa peserta didik di sekolah ini tergolong baik, sopan dan
memiliki keinginan yang kuat dalam belajar. Kami juga dapat merasakan
lingkungan belajar yang aman, dan nyaman. Guru pamong yang juga
kooperatif membantu kami dalam kegian pertama atau kegiatan observasi
PPL semester ini. Jika dikaitkan dengan teori perkembangan peserta didik,
pada tahapan ini setiap peserta didik pasti masih mau perkembangan fisik,
kognitif dan sosial dan emosional sejak dari lahir. Dan untuk peserta didik
yang sedang di tingkat SD, perkembangannya termasuk ke dalam anak
usia dini. Perkembangan ini sangat memerlukan beberapa perhatian
khusus, karena fase ini berada dalam usia matang bagi anak-anak untuk
belajar.
Berdasarkan apa yang kami sampaikan dalam laporan hasil
observasi dan lampiran - lampiran yang kami sediakan dapat direfleksikan
bahwa kegiatan observasi ini berjalan baik dan lancar berkat kerjasama
semua pihak, baik dalam internal kelompok kami sendiri, pihak sekolah
dan guru pamong.

C. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut pada laporan observasi ini bahwa observer
berencana untuk memperbanyak referensi dalam menginterpretasikan hasil
observasi yang telah dilakukan. Referensi dibutuhkan untuk memperluas
wawasan dari observer, yang mana observer perlu memahami keadaan
yang akan diobservasi. Selanjutnya observer berencana untuk
meningkatkan kemampuan observasi dengan melakukan banyak
pengamanatan di tempat yang berbeda agar dapat membandingkan hasil
observasi. Dalam mengobservasi, observer perlu menganalisis dengan
cermat hasi dari observasi.

You might also like