Professional Documents
Culture Documents
Hafidhotul Zulaehah-Mengajar Di Tengah Pandemi
Hafidhotul Zulaehah-Mengajar Di Tengah Pandemi
siap mental dan hati yang lapang dalam menerima kritikan atau pun
masukan dari orang tua peserta didik atau dari pihak manapun.Sikap dan
perilaku dari seorang pendidik itulah yang menjadi cermin bagi anak
sendiri.
adalah tahun yang sangat berat bagi saya sebagai pendidik dan mungkin
tentaranya yang tidak kasat mata berupa virus yang menyebar bernama
desus konpirasi antara negara A dengan B,itu bukan hal yang perlu kita
jelas para pengajar dituntut untuk berinovasi dalam cara mengajar para
jam mereka betah ,apalagi yang mereka buka adalah social media,dan
Tentu hal ini menjadi tantangan sendiri bagi saya dalam menerapkan
pembelajaran jarak jauh di tengah wabah ini.Di satu sisi pendidikan jadi
sangat mengandalkan teknologi dan akhirnya tidak bisa dipisahkan antara
teknologi itu sendiri.Anak-anak yang masih dalam usia dini tentu masih
teknologi.Di sisi lain,banyak orang tua peserta didik maupun anak didik
yang tidak siap dengan kondisi ini dan terbatasnya ketersediaan teknologi
nama alat transportasi,doa sehari hari dan lain sebagainya yang berkaitan
akal,orang tua dituntut lebih aktif berperan dalam hal ini.Tak jarang
banyak anak didik yang sudah bosan belajar dari rumah,mereka selalu
menanyakan kapan masuk sekolah,kapan bermain dengan teman -
atau yang bekerja dari rumah saja bosan apalagi mereka yang dunianya
Akan tetapi saya merasa sedikit lega dan terbantu dengan adanya
facebook ,gadget saya harus ditaruh di jendela rumah agar bisa terkirim di
grup atau saya harus turun ke balai desa untuk mendapatkan sinyal yang
jauh berbeda dengan rumah saya,rata-rata di antara bukit dan hutan.Hal itu
Seminggu sekali saya mengajak orang tua anak didik untuk datang
meminta kepada orang tua anak didik untuk ikut berkontribusi dalam
berhasil selama ada kolaborasi yang baik antara guru,anak didik,dan orang
Indonesia!