Professional Documents
Culture Documents
2022 TA SAR 052001800102 Bab-1 Pendahuluan
2022 TA SAR 052001800102 Bab-1 Pendahuluan
PENDAHULUAN
Menurut Charles Landry dan Jonathan Hyams (2000), ada banyak faktor yang
dapat dipertimbangkan untuk mengukur sebuah kota, termasuk kategori kota
kreatif. Diantaranya adalah keberadaan tempat-tempat kreatif di berbagai sudut
kota, kelompok-kelompok terlatih yang tahu bagaimana mengekspresikan ide dan
kreativitas mereka, serta para pemimpin dan politisi yang memberi ruang bagi
pengembangan berbagai industri dengan mudah. Menurut Creative HubKit (2016)
dari British Council, creative hub adalah tempat, baik fisik maupun virtual, yang
menyatukan orang-orang kreatif, tempat pertemuan, menawarkan ruang dan
dukungan untuk jaringan, pengembangan bisnis, dan keterlibatan dalam
komunitas budaya yang kreatif dan sektor teknologi. Terdapat juga banyak
fasilitas dalam perancangan Cibiru Creative Center seperti Youth Co-Working
Space, Library, Youth Space dan Amphitheatre.
Berdasarkan RPJMD Kota Bandung Tahun 2018-2013, dari 8 isu strategis, tiga
isu terkait infrastruktur adalah optimalisasi infrastruktur dan penataan ruang;
lingkungan yang berkualitas; dan optimalisasi pengelolaan sampah. Selain untuk
mengatasi isu-isu strategis kota, program pembangunan kota Bandung juga
dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan program prioritas Kepala Daerah.
Program prioritas Kepala Daerah yang berkaitan dengan infrastruktur untuk
mewujudkan Bandung yang nyaman adalah PIPPK (Program Inovasi
Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan ) Plus, 1 pusat kreativitas pemuda per
wilayah, youth space di setiap kelurahan, dan youth space di setiap kelurahan,
kampung wisata di setiap wilayah, pembangunan flyover/underpass,
pembangunan kolam/saluran retensi, fasilitas disabilitas di semua ruang publik,
Dengan bertitik tolak dari hal-hal diatas, maka perlu diupayakan untuk
mengahadirkan suatu wadah atau tempat dimana para remaja dapat menyalurkan
dan mengembangkan bakat dan kreativitas yang dimiliki oleh mereka. Tuntutan
rancangan yang diharapkan mengacu pada konsep arsitektur berkelanjutan.
1.3.2 Tujuan
Perancangan Pusat Kreatif Cibiru bertujuan untuk menghasilkan
bangunan dan area yang dapat menampung kreatifitas generasi muda.
Selain itu perancangan ini bertujuan:
1.3.3 Sasaran
1. Menghadirkan sebuah pusat kreatif dengan fasilitas fisik yang
lengkap dan mampu mengintegrasikan keseluruhan subsektor dalam
industri kreatif.
2. Mengembangkan konsep-konsep serta prinsip dari pendekatan
arsitektur berkelanjutan untuk diaplikasikan ke dalam penampilan
bangunan Pusat Kreatif.
1.4 Metode
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Pada tahap pertama, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mendapatkan data sebanyak-banyaknya, yaitu dengan :
• Studi Literatur : berdasarkan Term of Reference (TOR) sayembara
dan teori- teori perancangan arsitektur
• Studi Lapangan : berdasarkan kunjungan dan pengamatan ke daerah
Cibiru, Bandung.
• Studi Preseden : mencari proyek yang serupa mengenai bangunan
pusat Kreatif untuk menganalisis standart kebutuhan dan fasilitas
serta masterplan sehingga dapat menjadi acuan perancangan yang
ideal.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber referensi yang terdapat pada laporan proposal tugas akhir ini.