Professional Documents
Culture Documents
Perjanjian Pembiayaan Non Vehicle
Perjanjian Pembiayaan Non Vehicle
_________________________________________________________________________________________
RABU
Pada hari ini ......................... 25-10-2023
tanggal ...................................... dibuat, disepakati dan ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Syariah yaitu Perjanjian
Pembiayaan Ulang dengan Akad Al-Bai’ Wa Al-Isti’jar (“Perjanjian”), berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (“DSN-MUI”)
No. 89/DSN-MUI/XII/2013 tentang Pembiayaan Ulang (Refinancing) Syariah, oleh pihak-pihak berikut:
I. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE
PT ................................................................, BOGOR
–Unit Usaha Syariah, dalam hal ini dilakukan oleh kantor cabang ......................................................,
RUKO PAJAJARAN BARU NO. 28 F JL. RAYA PAJAJARAN BANTAR JATI
beralamat di......................................................................................................................................................................................................; bersama
.......................................................................................................................................................................disebut “Pihak Pertama”; dan
II. SUHARTONO
..........................................................................................................................................................................................................................................
PERUM DEPSOS 1 NO 21 RT 003 RW 013 KEL KARADENAN KEC CIBINONG RT 003 RW 013 KEL KARADENAN KEC CIBINONG
alamat ..............................................................................................................................................................................................................................
3201012805700012
NIK/NIB .................................................., PEGAWAI NEGERI
NPWP ........................................., pekerjaan/bidang .....................................................................................
dalam hal suatu badan diwakili oleh ............................................................................ jabatan ......................................................................................
NIK ...................................................................................................................................., selanjutnya disebut “Pihak Kedua”.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua, selanjutnya disebut “Para Pihak”, sepakat dan mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat dan ketentuan tertuang
di bawah ini maupun dalam pasal-pasal pada halaman berikut serta lampiran, ketentuan khusus, jika ada, yang merupakan satu kesatuan tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
Bahwa Para Pihak sepakat jenis kegiatan pembiayaan dalam Perjanjian ini adalah Pembiayaan Ulang berdasarkan Fatwa DSN-MUI tersebut di atas
dengan menggunakan skema Akad Al-Bai’ Wa Al-Isti’jar, sehingga semua rukun, syarat, dan ketentuan dalam Fatwa DSN-MUI No. 71/DSN-MUI/VI/2008
tentang Sale and Lease Back dan Fatwa DSN-MUI No. 27/DSN-MUI/III/2002 tentang Al-Ijarah Al-Muntahiyah Bi Al-Tamlik (“IMBT”) berlaku pada
pada Perjanjian ini;
Bahwa Pihak Kedua mengajukan pembiayaan ulang kepada Pihak Pertama dengan menjual barang milik Pihak Kedua, sebagaimana didefinisikan dalam
Akad Al-Bai’ Wa Al-Isti’jar (“Al-Bai’”), kepada Pihak Pertama untuk mendapatkan modal guna pemenuhan kebutuhannya, kemudian Pihak Kedua
mengajukan permohonan kepada Pihak Pertama untuk menyewa barang tersebut;
Bahwa merujuk tujuan pembiayaan ini, Pihak Pertama sepakat memberikan pembiayaan ulang kepada Pihak Kedua dengan Akad Al-Bai’ sebagaimana
Fatwa DSN-MUI tersebut, sehingga berlaku semua rukun, syarat, dan ketentuan kedua akad sebagai berikut:
__________________________________________________________________________________________________
1. AKAD AL-BAI’ (JUAL BELI) 2. AKAD IJARAH MUNTAHIYAH BIT TAMLIK (SEWA MENYEWA)
(1) Pihak Kedua sebagai pemilik barang yang sah dan tidak sedang (1) Pihak Pertama selaku Pemilik Barang sepakat untuk menyewakan
berada dalam sengketa maupun pembebanan jaminan, dengan Barang kepada Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua sepakat
jenis dan spesifikasi sebagai berikut: menyewa Barang dari Pihak Pertama berdasarkan prinsip syariah
MOTOR SMH IMBT sesuai tujuan Akad ini.
Jenis : .........................................................................
(2) Pihak Kedua menyewa Barang dari Pihak Pertama, dengan struktur
Merek dan tipe HONDA DAN F1C02N28L0A AT
: ......................................................................... sebagai berikut:
MH1JM3114HK016519 Total Harga Sewa 20.940.000
: Rp. ......................................................
Nomor rangka : .........................................................................
Uang Muka Sewa 4.600.000
: Rp. ......................................................
Nomor mesin JM31E1024014
: ......................................................................... 16.340.000
Sisa Kewajiban Sewa : Rp. ......................................................
Tahun / Warna 2017 / COKLAT HITAM 19
: ......................................................................... Jangka Waktu Sewa : ............................................................
S05906807 25 Okt 2023 s/d 25 Mei 2025
Nomor BPKB : ......................................................................... Periode Sewa : ............................................................
............................................................ SUHARTONO
............................................................
Perjanjian ini telah disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK")
FIF Terdaftar dan diawasi oleh OJK
PPS-PUBWI-XXI 1
CETAKAN DIGITAL APPLICATION FORM
SYARAT DAN KETENTUAN
1. TUJUAN PEMBIAYAAN a. Pihak Kedua tidak membayar Angsuran Sewa selambatnya pada Tanggal
Pembiayaan ini bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan modal Pihak Kedua. Jatuh Tempo dan/atau memenuhi satu atau lebih kewajiban sebagaimana
Pihak Kedua sepakat bahwa Pihak Pertama berhak untuk mengabulkan kepada Pihak Pertama sebagaimana Pihak Pertama berhak mengambil
atau menerima pengembalian Barang beserta STNK untuk dijualkan
atau menolak perubahan Perjanjian bila diajukan oleh Pihak Kedua.
dengan cara yang dianggap baik oleh Pihak Pertama atau melalui institusi
3. Pelunasan dipercepat dilakukan dengan membayar Angsuran Sewa yang
yang berwenang untuk menjualkan Barang guna pelunasan Utang
belum terbayar kepada Pihak Pertama berdasarkan Perjanjian ini.
Pembiayaan Pihak Kedua setelah dikurangi biaya yang terjadi.
4. TA’ZIR, TA’WIDH, BIAYA, DAN PAJAK 3. Penyerahan dan penjualan Barang sebagaimana ayat 2 huruf b pasal ini tidak
1. Setiap keterlambatan pembayaran Angsuran Sewa, Pihak Kedua sepakat berarti Pihak Kedua telah melunasi Utang Pembiayaan kepada Pihak Pertama,
membayar Ta’zir (sanksi) untuk dana sosial dan Ta’widh (ganti kerugian) jika hasil penjualan Barang tidak mencukupi pelunasan Utang Pembiayaan,
yaitu penggantian atas biaya yang dikeluarkan Pihak Pertama untuk penagi- maka Pihak Kedua berkewajiban untuk membayar sisanya kepada Pihak
han sebagai akibat dari pembayaran Angsuran Sewa melampaui Tanggal Pertama hingga lunas. Sebaliknya, jika terdapat kelebihan maka Pihak Kedua
Jatuh Tempo, berdasarkan Fatwa DSN-MUI besaran Ta'widh tidak dapat berhak atas kelebihan tersebut yang akan dibayarkan Pihak Pertama, atas
dicantumkan dalam akad. permintaan Pihak Kedua, selambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak
2. Ta’zir (sanksi) dan Ta’widh (ganti kerugian) wajib dibayar seluruhnya bersa- tanggal pelunasan seluruh kewajiban Pihak Kedua tersisa.
ma pembayaran Angsuran Sewa yang terlambat tersebut atau dapat diang- 7. BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini berakhir apabila Pihak Kedua telah melunasi Utang Pembiayaan
sur sebesar nilai pembayaran minimum yang ditetapkan oleh Pihak Pertama
berdasarkan Perjanjian ini kepada Pihak Pertama. Dengan berakhirnya Perjanjian
3. Pihak Kedua menanggung setiap beban pajak, termasuk kewajiban NPWP
ini, maka Pihak Pertama akan memindahkan kepemilikan (wa’ad) Barang dari
dan pajak atas Barang dan biaya lain terkait fasilitas pembiayaan maupun
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan suatu akad hibah.
pelaksanaan Perjanjian ini, termasuk biaya yang dibebankan pada tempat
8. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
atau fasilitas pembayaran.
Segala perselisihan yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian ini, Para Pihak sepakat
5. HAK DAN KEWAJIBAN ATAS BARANG memilih domisili hukum yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan
1. Hak kepemilikan Barang selama Periode Sewa dan/atau selama kewajiban Agama yang wilayah hukumnya meliputi kantor cabang Pihak Pertama atau
Pihak Kedua kepada Pihak Pertama belum lunas, berada pada Pihak tempat lainnya yang ditunjuk oleh Pihak Pertama.
PPS-PUBWI-XXI 2