You are on page 1of 8

Profil Negara Thailand

Thailand adalah sebuah negara Monarki Konstitusional yang terletak di Asia


Tenggara. Dengan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional tersebut, Kepala negara
Thailand adalah seorang Raja dan Kepala Pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri.
Luas wilayah Thailand adalah sebesar 513.120 km2 dengan jumlah penduduknya adalah
sebanyak 69.480.520 jiwa (2021). Mayoritas penduduk Thailand adalah etnis Thai dan
beragama Buddha.

Secara astronomis, Thailand terletak di antara 5°-21° LU dan 97°-106° BT. Negara
yang nama lokalnya disebut Mueang Thai ini secara geografis berbatasan dengan Laos dan
Kamboja di sebelah Timurnya sedangkan disebelah baratnya berbatasan dengan Myanmar
dan Laut Andaman. Di sebelah Selatan, Thailand berbatasan dengan Malaysia dan Teluk
Siam. Sebelumnya, Negara Thailand ini dikenal juga dengan sebutan Negara Siam.

Di hubungan luar negeri, Thailand adalah salah satu negara pendiri ASEAN bersama
dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina. Kota Bangkok yang merupakan Ibukota
Thailand adalah kota dimana organisasi geo-politik dan ekonomi ASEAN ini didirikan.
Selain sebagai anggota ASEAN, Thailand juga merupakan anggota PBB dan lembaga-
lembaga dibawah PBB serta anggota APEC dan Interpol. Thailand juga dikenal sebagai satu-
satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara-negara Eropa.

Di bidang perekonomian, Thailand memiliki pendapatan domestik bruto atau PDB sebesar
USD. 1,206 triliun dengan pendapatan perkapitanya sebesar USD. 17.300,- pada tahun 2020.
Infrastruktur Thailand berkembang dengan sangat baik dengan kebijakan-kebijakan pro-investasi
sehingga banyak perusahaan yang menanamkan modalnya di negeri gajah putih tersebut. Dua
pertiga PDB Thailand adalah berasal dari ekspor komoditas keluar negeri. Produk-produk yang
diekspor oleh Thailand diantaranya seperti produk otomotif, produk elektronik, komoditas agrikultur
dan produk-produk pengolahan bahan makanan. Pertumbuhan ekonomi Thailand adalah sebesar
2,62% di tahun 2020.
1. Bendera Negara Thailand

Bendera Thailand, dalam bahasa Thai: Thong Trairong (Thai: ธงไตรรงค์), yang
bermakna, "bendera tiga warna". Bendera ini menunjukkan lima jalur yang mendatar
dengan warna merah, putih, biru, putih dan merah, dengan ukuran jalur biru yang ada di
tengah dua kali lebih besar dari jalur-jalur yang lain. Warna merah-putih-biru secara
berurutan melambangkan "negara-agama-raja", semboyan tidak resmi negara Thai.
Bendera ini diresmikan pada 28 September 1917.

Bendera pertama yang digunakan di Siam berwarna merah dan tidak bercorak,
digunakan masa pemerintahan Raja Narai (1656-1688). Kemudiannya berbagai jenis
simbol dirancang di latar belakang tersebut seperti, chakra putih (roda yang berkaitan
dengan agama Buddha), seekor gajah putih di dalam chakra atau cakra putih dengan
matahari di dalamnya.

Dalam catatan resmi, bendera Thai pertama kali dirancang pada tahun 1855 oleh Raja
Mongkut (Rama IV), memaparkan seekor gajah putih (lambang kerajaan) di latar belakang
yang merah, kerana bendera merah yang tidak bercorak tidak begitu sesuai digunakan di
arena internasional.

Pada 1916, bendera Thai diubah menurut bentuk yang digunakan sekarang, tetapi
pada mulanya, jalur yang di tengah berwarna merah seperti jalur yang berada di
lingkungan bendera. Pada 1917, warna merah tersebut diganti dengan warna biru, yang
merupkan warna hari Jumat bagi orang Thai dan juga hari lahirnya Raja Rama VI.
2. Lambang Negara Thailand

Lambang negara Thailand menampilkan Garuda, burung mitologi dalam


kepercayaan Hindu dan Buddha. Di Thailand figur ini digunakan sebagai lambang keluarga
kerajaan dan otoritas. Lambang ini disebut Krut Pha, yang berarti "garuḍa sebagai wahana
dewa Wisnu." Lambang ini menjadi lambang negara Thailand sekaligus lambang Raja
Thailand. Garuda juga merupakan Lambang negara Indonesia serta lambang kota Ulan Bator
(ibu kota Mongolia).

Pada tahun 1873, Raja Chulalongkorn merancang lambang negara Siam (nama lama
Thailand), dalam gaya lambang Barat. Empat puluh tahun kemudian, ia memutuskan bahwa
lambang itu terlalu kebarat-baratan dan tidak ada gambar Garuda (yang digunakan oleh raja-
raja Kerajaan Ayutthaya sebagai lambang kekuasaannya). Ia kemudian memerintahkan
saudaranya, Pangeran Naris, untuk membuat lambang negara baru. Pada mulanya, Naris
merancang lambang yang menampilkan Garuda, Naga, dan dewa Wishnu. Lambang ini hanya
digunakan sebentar, sebelum akhirnya raja memerintahkan gambar Wishnu dan Naga
dihapus.

Setelah pemerintahan Chulalongkorn, Raja Vajiravudh memerintahkan Phra


Dhevabhinimit (bahasa Thai: พระเทวาภินิมมิต (ฉาย เทียมศิลปชัย)) untuk membuat lambang
baru. Lambang tetap menampilkan lambang Chulalongkorn, tetapi ditambahkan lingkaran di
tepinya yang dibubuhi tulisan diraja. Setiap upacara naik takhta, lambang diganti dengan
membubuhkan nama raja baru yang memerintah. Setelah Raja Prajadhipok turun takhta pada
tahun 1935, Raja Ananda Mahidol naik takhta, tetapi ia tidak pernah dimahkotai dan dilantik,
sehingga lambang yang digunakan tetap lambang Chulalongkorn.

Kini, lambang Garuda tanpa lingkaran digunakan sebagai lambang Thailand.


Lambang ini dicetak di atas dokumen resmi dan surat kenegaraan. Patung Krut Pha boleh
dipasang sebagai restu dan anugerah Raja Thailand atas pihak perusahaan, organisasi
perniagaan, kebudayaan atau kenegaraan, yang secara sah terikat kontrak dengan pihak
rumah tangga kerajaan Thailand.

3. Mata Uang

Bāht (บาท, simbol ฿, kode ISO 4217 THB) adalah mata uang resmi Thailand.
Penerbitan mata uang ini merupakan tanggung jawab Bank of Thailand. Satu Baht dibagi
menjadi 100 Satang.

4. Ibu kota
Ibu kota negara Thailand berganti nama dari Bangkok menjadi Krung Thep Maha
Nakhon. Berikut fakta menariknya.

Nama Bangkok sebagai ibukota Thailand resmi telah berganti menjadi Krung Thep Maha
Nakhon. Hal ini diumumkan oleh Kantor Royal Society (ORST).

5. Bahasa

Bahasa Thai, bahasa Thai tengah atau bahasa Siam adalah bahasa resmi yang
digunakan di Thailand. Bahasa ini, dalam bahasa Thailand sendiri disebut ภาษาไทย (phasa
thai, artinya "bahasa rakyat Thailand").

Bahasa Thai adalah bagian dari rumpun bahasa Tai dari kelompok bahasa Tai Kadai.
Bahasa-bahasa Tai-Kadai diperkirakan berasal dari selatan Tiongkok, dan sebagian ahli
bahasa telah menyatakan kemungkinan adanya hubungan antara bahasa Thai dengan
kelompok bahasa Austroasiatik, Austronesia atau Sino-Tibet.

Bahasa Thai adalah bahasa nada dan bahasa analitik. Kombinasi antara nada, ortografi
yang kompleks, penanda hubungan dan fonologi yang berbeda dapat membuat bahasa Thai
sulit dipelajari oleh orang Barat.

6. Agama

Agama di Thailand beragam. Tidak ada agama negara resmi dalam konstitusi Thai,
kebebasan beragama diberikan kepada seluruh warga negara Thai, meskipun raja yang
disahkan secara hukum harus beragama Buddha Theravada. Agama utama yang dipraktikan
di Thailand adalah Buddha. Penduduk Tionghoa Thai juga mempraktikan agama tradisional
Tionghoa, termasuk Tao. Beberapa etnis lainnya, khususnya kelompok etnis Isan,
mempraktikan agama tradisional Thai. Jumlah Muslim yang signifikan, yang kebanyakan
meliputi Melayu Thai, terdapat di wilayah selatan.

Agama Buddha di Thailand sebagian besar beraliran Theravada. Sekitar 93.47% dari
jumlah penduduk di Thailand adalah Buddha dari aliran Theravada, meskipun Buddha Thai
dipraktikan bersama dengan agama asli Tionghoa oleh Tionghoa Thai.

Wihara-wihara Buddha di Thailand diciri-cirikan dengan stupa-stupa emas yang


tinggi, dan arsitektur Buddha Thailand yang mirip dengan negara-negara Asia Tenggara
lainnya, khususnya Kamboja dan Laos, yang berbagi warisan sejarah dengan Kamboja.
7. Iklim

Thailand yang juga dikenal sebagai Negara Gajah Putih ini terletak di Semenanjung
Indochina. Secara geografis berada di bagian tenggara Benua Asia, Thailand berbatasan
langsung dengan negara Myanmar, Laos, Malaysia, dan Kamboja.

Luas wilayah Thailand hampir setara dengan luas Perancis, atau sekitar 514.000 km
persegi. Terbentang di daratan Asia bagian tenggara, Thailand secara geografis memiliki
sedikit wilayah pantai karena diapit oleh daratan.

Iklim negara Thailand adalah tropis. Pergantian musim setiap tahunnya dipengaruhi
oleh pergerakan angin muson yang berhembus dari utara ke selatan begitupun sebaliknya.
Selain itu, wilayah Thailand juga mendapatkan penyinaran matahari sepanjang tahun, karena
tak begitu jauh dari khatulistiwa.

Curah hujan di negara ini tergolong tinggi, begitupun tingkat kelembapannya juga
tinggi. Hal ini berdampak pada kondisi udara yang relatif tidak nyaman pada bulan-bulan
tertentu. Suhu rata-rata tahunannya berkisar di angka 22°C sampai 27°C.

Iklim negara Thailand yang tropis turut berdampak pada pembagian musim, yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Pada saat musim kemarau udara justru terasa lebih
dingin, sedangkan ketika musim penghujan udara akan menjadi lebih lembap.

Dibandingkan dengan negara Indochina lain yang letaknya berdekatan dengan daerah
pantai, Thailand cenderung lebih aman dari potensi bencana tropis seperti badai dan topan.
Namun ketika musim penghujan tiba, tidak jarang terjadi banjir meskipun masih dalam
tataran normal.

Iklim negara Thailand berdasarkan klasifikasi Koppen-Geiger adalah bertipe Aw,


yaitu iklim tropis dengan kondisi panas pada semua bulan. Suhunya berada di atas 18°C,
sedangkan pada musim dingin terjadi periode kering.Uniknya, di wilayah pantai selatan
Thailand iklimnya justru bertipe Af. Agak sedikit berbeda dengan Aw, iklim Af relatif lebih
lembap dan lebih panas di semua bulan sepanjang tahun. Meski demikian, sebenarnya tak
terlalu ada perbedaan signifikan antara kondisi iklim di wilayah utara dengan selatan.

8. Ekonomi
Thailand dijuluki Lumbung Padi Asia Tenggara bukan tanpa alasan. Negara ini
memang ambisius dalam pertanian. Selain itu sektor pariwisatanya juga tak bisa dianggap
remeh. Thailand adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara. Dengan kondisi
iklim tropis dan tanah subur, Thailand sukses mengembangkan sektor pertaniannya.

Hasil pertanian utama mereka adalah beras dan jagung, kayu gelondongan, tapioka,
buah buahan, dan karet untuk diekspor. Indonesia termasuk yang menerima beras dari
Thailand. Pada tahun 2021, Thailand berambisi untuk mengekspor 6 juta ton beras ke
Indonesia, China, Bangladesh, dan Irak.
Selain itu, Thailand juga memiliki potensi ekonomi dari hasil pertambangan yakni
timah, biji besi, minyak dan gas, serta tembaga. Di samping itu, Thailand juga dikenal
mengembangkan industri perakitan elektronik dan otomotif.

9. Destinasi Wisata Negara Thailand

Thailand sebuah negara permata dari Asia Tenggara dan cukup berkembang untuk
memberikan kenyamanan yang kebanyakan dengan
menawarkan jalan petualangan. Thailand
merupakan negara yang matang untuk pengalaman
seumur perjalanan hidup. Kota-kota seperti
Bangkok dan Chiang Mai yang ramai akan aktivitas
dan perdagangan, terdapat pegunungan atau
menikmati waktu bersama dengan gajah atau monyet yang nakal (yang akan mencuri makan
siang Anda).

Atraksi di Thailand sangat beragam dan menyediakan pengalaman yang bermanfaat


dan tak terlupakan ketika anda berkunjung ke negara ini.

Berikut ini merupakan 10 tempat wisata terbaik di Thailand yang wajib anda kunjungi
ketika berkunjung ke luar negeri.
1. Pantai Railay
2. Sukhothai Old City
3. Koh Phi Phi
4. Floating Markets
5. Khao Yai National Park
6. Grand Palace, Bangkok
7. Sunday Walking Street, Chiang Mai
8. Pai
9. Historic City of Ayutthaya
10. Doi Suthep

You might also like