Professional Documents
Culture Documents
Syarat Pasal2
Syarat Pasal2
PASAL 1
ISTILAH
PERALIHAN TUGAS
PASAL 4
PERALIHAN DAN PENG – SUB – KONTRAKTOR
Pekerjaan utama yang tidak boleh diserahkan pada Sub – Kontraktor serta
pembatasan bagian, Pekerjaan yang boleh diserahkan kepada Sub –
Kontraktor ditentukan dalam bagian II Syarat – syarat Khusus.
3. Kontraktor tetap bertanggung jawab atas segala hal yang dihasilkan oleh
Sub – Kontraktor.
PEMIMPIN PROYEK
PASAL 5
TUGAS DAN WEWENANG PEMIMPIN PROYEK
Tugas dan wewenang Pemimpin Proyek diatur sesuai dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia yang berlaku dan apabila masih diperlukan Ketentuan lebih
lanjut akan ditentukan dalam bagian II Syarat – Syarat Khusus.
DIREKSI
PASAL 6
TUGAS UMUM DAN WEWENANG DIREKSI SERTA PENGAWASAN
PASAL 8
PEMBUATAN KONTRAK
Kontrak setelah diberi peringatan tertulis oleh Pemimpin Proyek sebanyak tiga
kali berturut – turut dalam jangka 15 (lima belas) hari, maka Surat Penunjuk
Pemenang Pelelangan Dibatalkan oleh Pemimpin Proyek serta Jaminan
Penawaran menjadi milik Negara.
4. Kontrak diwajibkan menggandakan Dokumen Kontrak sesauai kebutuhan
atas biaya Kontraktor.
PASAL 9
JAMINAN PELAKSANAAN / PEMELIHARAAN
PASAL 10
PEMENUHAN PERSYARATAN PEKERJAAN
PASAL 11
PENYIAPAN RENCANA KERJA
1. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sesudah Kontrak
ditandatangani, Kontraktor harus menyampaikan suatu rencana kerja
terperinci, yang menunjukkan urutan pelaksanaan bagian – bagian Pekerjaan
untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
PASAL 12
PELAKSANAAN KONTRAKTOR
4. Pelaksana yang diberi kuasa untuk dan atas nama Kontraktor untuk
menerima petunjuk – petunjuk dan perintah – perintah dari Direksi.
Tenaga lapangan yang dikeluarkan dari pekerjaan harus segera diganti oleh
Kontraktor dengan tenaga lapangan baru yang disetujui oleh Direksi.
PASAL 13
PEMATOKAN DAN KETINGGIAN PERMUKAAN
PASAL 14
PENJAGAAN DAN PENERANGAN
PASAL 15
PENGAMANAN PEKERJAAN
PASAL 16
PEMBERSIAN DAN PERAPIAN LAPANGAN
PASAL 17
TUNTUTAN PIHAK KETIGA
Kontraktor harus mengusahakan dengan segala upaya untuk mencegah agar lalu
lintas Konteaktor tidak merusak jalan atau jembatan yang menghubungkan
dengan, atau yang terletak pada jalan yang menuju ke lapangan atau merugikan
lalu lintas umum. Kontraktor harus memilih jalan, memilih dan menggunakan
kendaraan dan membatasi serta membagi beban atau muatan sedemikian rupa
sehingga lalu lintas luar biasa yang timbul sebagai akibat dari lalu lintas alat – alat
serta bahan – bahan dari atau ke lapangan dapat dibatasi sejauh mungkin sehingga
kerusakan – kerusakan atau kerugian – kerugian yang disebabkan olehnya
terhadap jalan – jalan dan jembatan – jembatan menjadi sekecil mungkin.
PASAL 19
GANGGUAN TERHADAP LALU LINTAS DAN MILIK DISEKITARNYA
PASAL 20
KESEMPATAN BEKERJA BAGI KONTRAKTOR
PASAL 21
FOSIL DAN LAIN-LAIN
Semua fosil, mata uang, benda-benda berharga atau kuno, bangunan dan
peninggalan lain atau benda – benda yang menyangkut kepentingan geologi dan
kepurbakalaan yang ditemukan di Lapangan harus dianggap oleh Pemilik dan
Kontraktor sebagai milik mutlak Pemilik.
PASAL 22
KEPATUHAN PADA PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN YANG
BERLAKU
PASAL 23
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PASAL 24
KECELAKAAN DAN KERUGIAN YANG MENIMPA PEKERJA
Pemimpin Proyek / Direksi tidak bertanggung jawab atas kerugian atau ganti rugi
yang sah yang harus dibayar sebagai konsekuensi dari kecelakaan atau kerugian
yang menimpa setiap pekerja atau orang lain yang dipekerjakan oleh Kontraktor.
PASAL 25
TENAGA KONTRAKTOR