You are on page 1of 15

LAPORAN REFLEKSI KASUS ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI SAKIT USIA 1 BULAN

DENGAN VOMITING

DI PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN 1

OLEH

PUTU YUNIKA WULANDARI (20089151005 )

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN REFLEKSI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SAKIT USIA 1 BULAN

DENGAN VOMITING

DI PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN 1

Telah disetujui dan disahkan pada,

Tanggal:

Hari:

Menyetujui, Singaraja,

Pembimbing Institusi Pembuat Laporan

(Bdn. Kadek Ayu Suarmini, S.ST.,M.Tr.Keb) ( Putu Yunika Wulandari )

NIDN : 0806089202 NIM : 20089151005

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Refleksi Kasus
berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Sakit Usia 1 Bulan dengan Vomiting di
Puskesmas Kubutambahan 1 ”. Laporan ini disusun salah satunya bertujuan untuk
melatih kemampuan berfikir kritis mahasiswa. Dalam proses penyelesaian laporan ini
penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya pada :
1. dr.Putu Yoni Utami selaku Kepala Puskesmas Kubutambahan 1 yang telah
memberikan ijin Praktik. .
2. Ni Made Widiani,A.Md.Keb Selaku CI dan Pembimbing di Puskesmas
Kubutambahan 1.
3. Dr. Ns. I Made Sundayana,S.Kep.,M.Si selaku Ketua STIKes Buleleng.
4. Luh Ayu Purnami,S.S.T,.M.Tr.Keb selaku Kaprodi Sarjana Kebidanan STIKes
Buleleng.
5. Bdn. Kadek Ayu Suarmini, S.ST.,M.Tr.Keb selaku pembimbing institusi di
Kampus .
6. Dosen pembimbing yang telah banyak mengarahkan, memberikan saran dan
masukan demi sempurnanya penyusunan laporan ini.
7. Serta pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas saran, masukan dan
dukugan yang diberikan salama penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk menerima segala saran dan kritik yang
membangun.Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.

Singaraja,

Penulis,

ii
i
DAFTAR ISI

HALAMAN
SAMPUL
LUAR ..................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iv
Asuhan Kebidanan Pada Bayi Sakit Usia 1 Bulan dengan Vomiting di Puskesmas
Kubutambahan 1................................................................................................................. 1
A. Description .............................................................................................................. 1
B. Evaluation ............................................................................................................... 1
C. Analysis ................................................................................................................... 2
D. Conclusion and action plan ..................................................................................... 2
SOAP .................................................................................................................................
3
DAFTAR PUSTAKA

i
v
v
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. S DENGAN BAYI BARU LAHIR
NORMAL DI PMB LUH MARIYANI S.TR.KEB

1. Description
Pada hari ke tujuh saya Praktik di Puskesmas Kubutambahan 1, Pada
Tanggal 10 Juli 2023 Saya mengikuti kegiatan Posyandu hari ini di Puskesmas
Kubutambahan 1 dan juga diajak untuk Kunjungan ke Rumah pasien Penyandang
Down Syndrome dengan Hipertensi.Selepas saya menyelesaikan pekerjaan saya
mengikuti Posyandu di Desa Sanih , saya pun Kembali keruangan tempat saya
berjaga yaitu Ruang Anak dan Lansia. Pada Asuhan ini saya ditugaskan untuk
mencari 5 macam kasus , serta 1 Kasus untuk di presentasikan kedepan. Saya
mengambil Kasus ini dikarenakan sesuai dengan pemblajaran yang saya dapat di
kampus serta saya bisa terjun langsung memberikan KIE kepada Ibu pasien.

Pada Saat itu ibu dari bayi tersebut sangatlah panik datang kepuskesmas, dia
mengatakan anaknya tidak mau Mengkonsumsi ASI dan apabila sudah
dikonsumsi pasti bayi tersebut akan Gumoh, dan hal tersebut juga yang
menambah keresahan ibu serta Berat Badan bayi yang tidak kunjung naik. Ibu
datang Bersama iparnya dan ingin meminta solusi tentang apa yang ia alami

Dimana ditempat saya melakukan praktik di Ruang anak dan Lansia ada
beberapa rekan tenaga medis yang ikut melakukan pemeriksaan kepada bayi
tersebut dan diketahui bahwa Diagnosenya adalah Bayi Ny “R” dengan Vomiting
sejak 2 hari yang lalu. Didapatkan Hasil TTV yaitu Suhu : 36,8 0C , dan
didapatkan Berat Badan : 2900 gram. Setelah selesai melakukan TTV pada bayi
terebut kamipun memberikan KIE berupa tata cara Pemberian ASI yang baik dan
benar, menginformasikan ke Ibu posisi yang benar saat memberikan ASI. Dan
Dokter juga menganjurkan kepada ibu , apabila dalam dalam satu hari masih
seperti itu, dianjurkan untuk melakukan Rujukan ke Rumah Sakit untuk
Merontgen lambung dari bayi tersebut.

1
Evaluation

Gumoh dapat terjadi karena klep penutup lambung belum berfungsi


sempurna. Dari mulut, susu akan masuk ke saluran pencernaan atas, baru
kemudian ke lambung. Di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup
lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna. Akibatnya,
kalau bayi dalam posisi yang salah susu akan keluar dari mulut. Ibu sering
menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementarara bayi tidur telentang.
Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan tetapi ke saluran
pernafasan yang menyebabkan bayi gumoh. (Suparyanto, 2007).

Ada beberapa penyebab terjadinya regurgitasi pada bayi yaitu, bayi menelan
udara pada saat menyusu, posisi saat menyusui yang tidak tepat, minum terburu-
buru, atau bayi sudah kenyang tetapi tetap diberi minum karena orang tuanya
khawatir kalau bayinya kekurangan makan (Sudarti, 2011) Regurgitasi yang
banyak bisa terjadi akibat pemberian susu yang terlalu banyak. Jika susu yang
diberikan melalui botol, regurgitasi bisa dikurangi dengan menggunakan dot yang
lebih keras dan lubangnya lebih kecil. Lebih sering menyendawakan bayi disela-
sela menyusui dan setelah menyusu juga dapat membantu mengurangi frekuensi
regurgitasi, baik pada bayi yang disusui dengan ASI maupun dengan susu botol
(Muslihatun, 2011).

2. Analysis
Regurgitasi atau sering disebut gumoh adalah suatu peristiwa yang sering di
alami oleh bayi yaitu keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung beberapa saat
setelah makan. Bayi memuntahkan kembali susu (ASI) yang telah di minumnya
adalah hal yang umum, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Hal
tersebut disebabkan karena bayi menelan udara saat menyusui (sudarti, 2010).
Secara ilmiah, regurgitasi adalah pengeluaran isi lambung atau esophagus secara
paksa melalui mulut. regurgitasi dapat dialami oleh bayi berumur 2 bulan
(Dinarti, 2010: 41). Regurgitasi atau gumoh merupakan keluarnya (tumpah) susu

2
yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau
menyusui dalam jumlah yang sedikit (Deslidel, 2012: 67).

Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bula pertama
kehidupan dan 2 per 3 nya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama
kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan
persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih
98% kematian ini terjadi di negara berkembang dan sebagian besar kematian ini
dapat dicegah dengan pencegahan dini dan pengobatan yang tepat (Marmi, 2015)

Catatan Depkes pada tahun 2010 sekitar 70% bayi berumur dibawah 4 bulan
mengalami gumoh menimal 1 kali dalam sehari akan berkurang seiring bertambah
usia 8-10% pada umur 9-12 bulan dan 5% pada umur 18 bulan. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh Hegar dkk. (2013), gumoh banyak terjadi pada usia 0-3 bulan,
frekuensinya kadang-kadang mencapai 1-4 kali dalam sehari. 25% bayi mengalami
gumoh lebih dari 4 kali dalam sehari selama 3 bulan pertama. Gumoh akan mnjadi
gejala patologis apabila frekuensinya lebih dari 2 kali sehari selama lebih dari 2
hari/minggu. Pada gejala gumoh yang patologi juga ditemukan adanya penurunan
berat badan (Mohan, 2002), selain itu bayi juga sering menangis, tidak mau makan
atau disfagia dan adanya gangguan pernapasan (Hegar, 2013).
Dampak yang timbul akibat gumoh dapat berupa infeksi saluran pernafasan,
cairan gumoh yang kembali keparu-paru dapat menyebabkan radang, napas terhenti
sesaat, cairan gumoh dapat menimbulkan iritasi, pucat pada wajah bayi karna tidak
bisa napas, bayi tersedak dan batuk (suparyanto,2010). Penelitian di RSCM pada
tahun 2004 menunjukkan bahwa bayi yang mengalami regurgitasi lebih dari tiga kali
dalam sehari, mengalami kenaikan berat badan yang lebih rendah pada usia empat
bulan Videbeck, L (2008) dalam hudayatul (2012).

3
D. CONCLUSION AND ACTION PLAN
Dapat saya simpulkan Regurgitasi atau sering disebut gumoh adalah suatu
peristiwa yang sering di alami oleh bayi yaitu keluarnya kembali sebagian kecil isi
lambung beberapa saat setelah makan. Bayi memuntahkan kembali susu (ASI) yang
telah di minumnya adalah hal yang umum, terutama pada bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif. Hal tersebut disebabkan karena bayi menelan udara saat menyusui
(sudarti, 2010). Secara ilmiah, regurgitasi adalah pengeluaran isi lambung atau
esophagus secara paksa melalui mulut. regurgitasi dapat dialami oleh bayi berumur 2
bulan (Dinarti, 2010: 41). Regurgitasi atau gumoh merupakan keluarnya (tumpah)
susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau
menyusui dalam jumlah yang sedikit
Ada beberapa penyebab terjadinya regurgitasi pada bayi yaitu, bayi menelan
udara pada saat menyusu, posisi saat menyusui yang tidak tepat, minum terburu-buru,
atau bayi sudah kenyang tetapi tetap diberi minum karena orang tuanya khawatir
kalau bayinya kekurangan makan (Sudarti, 2011) Regurgitasi yang banyak bisa
terjadi akibat pemberian susu yang terlalu banyak. Jika susu yang diberikan melalui
botol, regurgitasi bisa dikurangi dengan menggunakan dot yang lebih keras dan
lubangnya lebih kecil. Lebih sering menyendawakan bayi disela-sela menyusui dan
setelah menyusu juga dapat membantu mengurangi frekuensi regurgitasi, baik pada
bayi yang disusui dengan ASI maupun dengan susu botol (Muslihatun, 2011).
Penatalaksana yang dilakukan untuk menangani atau mencegah regurgitasi
(gumoh) adalah memperbaiki cara tehnik menyusui ibu sehingga tidak menyebabkan
terlalu banyak udaya yang tertelan, sendawa bayi dengan tujuan udara yang tertelan
pada saat menyusui dapat dikeluarkan, dan memberitahu ibu bahwa susu formula
dapat menyebabkan gumoh.

4
11. SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SAKIT USIA 1 BULAN
DENGAN VOMITING DI PUSKESMAS KUBUTAMBAHAN 1

Hari/ Tanggal : Senin, 10 Juli 2023


Pukul : 12.25

IDENTITAS / BIODATA
Nama Bayi : By. Ny. R
Umur Bayi : 1 Bulan
Tgl/ Lahir : 07 Juni 2023 / Spontan LBK
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 2900 gram

Nama : Ny. R Nama Suami : Tn. S


Umur : 29 tahun Umur : 35 Tahun
Suku/Bangsa : Bali Suku/Bangsa : Bali
Agama : Hindu Agama : Hindu
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat: Desa Bungkulan Banjar Dinas Alas Arum

S : DATA SUBJEKTIF
Hari / Tanggal: Senin 10 Juli 2023 Pukul: 12.25 WITA
1. Keluhan Utama : Ibu mengatakan sudah dari 1 hari yang lalu bayinya selalu
gumoh saat diberikan ASI.
2. Riwayat Kesehatan

5
a. a. Riwayat Penyakit Sekarang : Bayinya setiap minum ASI selalu
muntah / Gumoh
b. b. Riwayat Penyakit dahulu : Ibu Mengatakan bayinya tidak
pernah sakit
c. Riwayat Penyakit Orang Tua : Ibu mengatakan Ia dan suaminya
tidak menderita sakit apapun
3. Data Imunisasi yang sudah diberikan :
1. HB-0
2. BCG

O : DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Vital Sign
Suhu : 36,8 oC
Nadi : 148 kali/menit
Pernafasan : 50 kali/menit

c. Antropometri
• Berat Badan : 2900 gram
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Sutura tidak teraba penyusupan, ada caput
succendenum, dan chepalhaematom.
b. Ubun-ubun : UUK cembung & UUB datar.
c. Mata : Simetris, sklera putih dan konjungtiva merah muda.
d. Telinga : Simetris antara letak mata dengan kepala.
e. Mulut : Bibir lembab, tidak ada labio palatum, lidah bersih.
f. Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
g. Dada : Simetris
h. Punggung : Tidak ada pembengkakan/cekungan.

6
i. Ekstermitas : Normal, tidak cacat, tonus otot aktif
j. Kulit : Normal, kemerahan, tidak ada tanda lahir
k. Tali Pusat : Tidak ada tanda-tanda infeksi
l. Genitalia : Skrotum turun dan penis berlubang
m. Anus : Berlubang ditandai dengan sudah BAB

A : ASSESMENT
Diagnosa : Bayi Sakit Usia 1 bulan dengan Vomiting di Puskesmas
Kubutambahan 1
Masalah : Setiap kali diberi ASI Selalu gumoh / muntah
Kebutuhan : KIE

P : PLANNING

1. Memberitahukan pada ibu tentang hasil TTV yang didapatkan saat


pemeriksaan.

2. Memberikan KIE kepada ibu tentang tata cara yang benar saat Memberi ASI
pada bayi yaitu dengan memposisikan bayi dengan Pastikan posisi tubuh Si
Kecil dalam keadaan tegak saat ia menyusu. Kemudian, tahan tubuh bayi
masih dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah ia selesai menyusu.

3. Menginformasikan kepada ibu apabila sudah selesai memberikan ASI pada


bayu usakan menyendawakan bayi agar tidak gumoh, Cara menyendawakan
bayi adalah dengan duduk tegak sambil memeluk bayi dan meletakkan dagu
bayi di atas bahu Ibu. Tepuk punggung bayi dengan lembut sambil
mengayunkan tubuh pelan seperti sedang menimang-nimang. Ini bisa
membantu bayi untuk mengeluarkan gas di dalam perutnya.

7
4. Menginformasikan pada ibu agar tidak memberikan ASI terlalu berlebihan,
sebaiknya memberikan ASI sedikit tapi sering

5. Berkolaborasi dengan dokter apabila Muntah / Gumoh ini berlanjut sampai


besok, maka dianjurkan pada ibu untuk merujuk bayinya ke Fasilitas
kesehatan yang lebih Tinggi, seperti Rumah Sakit terdekat untuk melakukan
Rontgen pada daerah Lambung Bayi, Karena Dampak yang timbul akibat
gumoh yang berlebihan dapat berupa infeksi saluran pernafasan, cairan
gumoh yang kembali keparu-paru dapat menyebabkan radang, napas terhenti
sesaat, cairan gumoh dapat menimbulkan iritasi, pucat pada wajah bayi karna
tidak bisa napas, bayi tersedak dan batuk

6. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan akan melaksanakan hal-hal yang
telah dianjurkan.

7. Melakukan dokumentasi, dan dokumentasi telah dilakukan.

Mengetahui Singaraja, 14 Juli 2023

Pembimbing, Pembuat Laporan

( Ni Made Widiani,A.Md.Keb ) ( Putu Yunika Wulandari)

8
Hasil Dokumentasi :

9
Daftar Pustaka

Sumber : Internet
Katrina Loisa Bernadus 1 dan Ika Dwi Lestari 2 Jurnal Hubungan Antara
Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyendawakan Bayi Usia 0 – 6 Bulan Dengan
Kejadian Gumoh Sesudah Menyusui Di Puskesmas Manukan Kulon . Vol. I , April
2012
Doi : file:///C:/Users/HP/Downloads/gdlhub--katrinaloi-158-1-package
%20(1).pdf

Ulva Noviana Hubungan Teknik Menyusui, Sendawa Bayi, Dan Pemberian


Susuformula Dengan Frekuensi Regurgitasi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan
Doi :
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=1732731&val=14501&title=HUBUNGAN%20TEKNIK%20MENYUSUI
%20SENDAWA%20BAYI%20DAN%20PEMBERIAN%20SUSU
%20FORMULA%20DENGAN%20FREKUENSI%20REGURGITASI
%20PADA%20BAYI%20USIA%200-6%20BULAN

10

You might also like