You are on page 1of 11

Tugas : Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen : Besse Eka Ferayanti.A, S.Kep., Ns., S.ST., M.M

MAKALAH

KANKER KULIT

OLEH

FIRA ANGGRAENI (210402051)


MIRNAWATI (210402027)
NURYULIANTIKA (210402035)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATAUNG
TAHUN 2023
KANKER KULIT

1. Definisi

kanker kulit adalah kondisi terjadinya perkembangan sel secara tidak normal, seperti mutasi,
yang terjadi pada jaringan kulit. Ada 3 jenis kanker kulit yang paling sering terjadi, dibedakan
berdasarkan letak pertumbuhan sel tidak normalnya.

Kanker kulit masuk pada jenis kanker yang muncul pada jaringan kulit.munculnya kondisi ini
ditandai dengan terjadinya perubahan pada kulit, seperti terdapat benjolan tahi lalat, atau bercak yang
bentuk ukurannya tidak normal, kanker kulit diyakini terjadi karena paparan ultraviolet yang berasal
dari matahari.

Paparan tersebut memicu terjadinya kerusakan sel di kulit sehingga berujung pada terjadinya
kamker kulit.

Secara umum ada 3 jenis kanker kulit yang paling sering ditemui

 Karsinoma sel basal, jenis kanker kulit yang berasal dari sel yang ada di bagian paling
dalam dari lapisan kulit yang paling luar atau epidermis
 Karsinoma sel skuamosa, jenis kanker kulit yang berasal dari sel yang ada di bagian
tengah dan paling luar dari epidermis
 Melanoma, jenis kanker kulit yang berasal dari sel yang berfungsi untuk menghasilkan
pigmen kulit atau melanosit

2. Tanda dan gejala


Tanda dari kanker kulit : bercak baru atau bercak yang berubah ukuran,bentuk dan warna.
Tanda yang lainnya adalah bintik yang tampak berbeda dari semua bintik lain di kulit .
Tandanya:
 Luka yang tak kunjung sembuh
 Penyebaran pigmen dari bats suatu titik kekulit di sekitarnya
 Kemerahan atau pembengkakan baru diluar batas tahi lalat
 Perubahan sensasi,seperti gatal,nyeri tekan, atau nyeri
 Perubahan pada permukaan tahi lalat-bersisik, mengeluarkan cairan, berdarah, atau
munculnya benjolan

Gejala dari kanker kulit :

1. Munculnya pigmen atau noda tak biasa pada kulit


2. Tahi lalat terasa perih dan tak kunjung hilang
3. Pembengkakan kelenjar
4. Sesak nafas
5. Nyeri tulang (sel kanker menyebar ketulang )

3. Pathway

Sinar matahari (UVB), hereditas, umur, iklim, ras kulit

Gangguan immunodefisiensi

Dermatitits iritan, timbul nodul

Berpoliferasi

Nodul ulserasi

Nodul ulserasi yang menimbulkan ulkus

Mengalir melalui aliran limfatik dan aliran darah

Pertumbuhan sel-sel yang agresif

Ca kulit
Melanoma maligma

Terdapat melonosit dalam lapisan dermis ataupun epidermis

Melonoma supefisial

Terdapat lesi datar/benjolan

Gangguan integritas kulit dan


jaringan
a. Etiologi
Faktor penyebab yang berperan yaitu:
1. Sinar ultraviolet
2. Usia
3. Genetik
4. Infeksi virus

b. Patofisiologi
Patofisiologi pada karsinoma sel skuamosa gluteal dimulai dari paparan sinar ultraviolet yang
kronis serta sejumlah faktor resiko lainnya muncuk menjadi inflamasi di sekitar folikel rambut.
Gangguan peradangan kronis berulang pada folikel rambut didaerah anatomi yang kaya dengan
kelenjar apokrin. Rupture folikel menyebabkan keratin dan bakteri sepanjang dermis yang
menyebabkan respon kemotatik dan terbentuknya abses. Hal ini ditandai dengan nodul subkutan
yang menyakitkan saluran sinus dan jaringan parut yang lama, terutama di aksila, selangkangan
dan bokong.

c. Masalah keperawatan
Masalah keperawatan merupakan salah satu komponen utama dalam diagnosis keperawatan
dan menggambarkan inti dari respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya.
Masalah keperawatan atau biasa disebut diagnosis keperawatan adalah proses keperawatan
yang merupakan bagian dari penilaian klinis tentang pengalaman atau tanggapan individu,
keluarga, atau masyarakat terhadap masalah kesehatan aktual, potensial, dan proses kehidupan.

4. Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, usia, Nama, usia, jenis kelamin, agama, pendidikan, alamat, diagnosis, waktu, dan
tanggal masuk termasuk kedalam identitas.
b. Status kesehatan saat ini
Dalam bentuk keluhan primer yang dialami oleh pasien, pemicu, diagnosis, durasi tinggal di
rumah sakit, dan upaya klien untuk meringankan gejala saat mereka berkembang.
c. Riwayat kesehatan lalu
Riwayat kesehatan yang sebelumnya terjadi merupakan riwayat penyakit yang pernah
dialami kliaen serta pernah dirawat dirs ataupun mengenai alergi obat-obatan dan
sebagaianya
d. Riwayat kesehatan keluarga
Merupakan penyakir yang pernah atau sedang diderita keluarga yang ada kaitanya dengan
penyakit yang diderita klien
e. Riwayat kesehatan lingkungan
Berupa tentang kenyamanan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal klien serta keaamanan
kemungkinan terjadinya bahaya

2. Pola Kesehatan Fungsional


a. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan
Berupa pemahaman tentang bagaiaman klien memelihara sebuah kesehatan serta memahami
tentang bagaiaman upaya yang dilakukan untuk memelihara suatu kesehatan
b. Pola nutrisi dan metabolic
Pola nutrisi dan metabolik berupa bagaiaman pola makan sebelum sakit dan pada saat sakit
apakah pola makan klien terganggu ataupun ada penuruna
c. Eliminasi
Baik kejadian distensi abdomen maupun pola peristaltik usus telah berubah. Perubahan
kebiasaan buang air besar, seperti darah di tinja atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil.
perubahan dalam
d. Eliminasi urin, seperti buang air kecil yang menyakitkan atau panas, sering buang air kecil,
atau hematuria.
e. Pola aktivitas dan latian
Tentang bahgaiaman pola aktivitas sehari hari dalam kegiatan ataupun pekerjaan apakah ada
keluhan yang muncul setelah melakukan aktivitas
f. Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur adakah keluhan kesulitan tidur ataupun tidak dan seberapa lama waktu tidur
g. Pola kognitif-preseptual sensori
Adakah suatu keluhan yang berkaitan dengan kemampuan sensori, serta kaji tentang nyeri
dengan menngguanakn P,Q,R,S,T
h. Pola presepsi diri dan konsep diri
Tinjau harapan klien terhadap setelah terapi serta penilaian mereka terhadap pemikiran
mereka terkait hal yang terjadi kini.
i. Pola mekanisme koping
Menggambarkan mekanisme koping, stresor, dan adanya dukungan mental
j. Pola seksual reproduksi
Menggambarkan pemahaman klien tentang fungsi seksual dan menentukan apakah masalah
hubungan seksual menjadi perhatian serta pengkajian terhadap perempuan tentang riwayat
menstruasi
k. Pola peran berhubungan dengan orang lain
Menjelaskan bagaiaman klien membangun relasi dengan individu di sekitarnya dan
kemampuan dalam berkomunikasi
l. Pola nilai dan kepercayaan
Melaksanakan aktivitas agama atau kepercayaannya adakah suatupertentengan antara
kepercayaan dengan pengobatan kesehatan
m. Masalah perubahan penampilan
Klien mengklaim memiliki lesi kulit yang menjadi lebih besar. Meski keluhan pertumbuhan
seringkali bertahap, beberapa lesi tumbuh dengan cepat. Gejala lain pada pasien karsinoma
sel skuamosa termasuk rasa tidak nyaman dan nyeri di sisi lesi, terutama dengan tumor yang
lebih besar, dan perdarahan di sisi lesi.

3. Pemeriksaan Fisik (head to toe)


a. Kesadaran
Composmentis, apatis, delirium, somnolen, sopor, semi coma, coma
b. Penampilan
Tampak lemah, lesu
c. Vital sign
Suhu, tekanan darah, respirasi, dan nadi
d. Kepala
Bentuk kepala, warna rambut serta kebersihan adanya ketombe atau rambut yang rontok
e. Mata
Pemeriksaan mata dilakukan meliputi kemampuan penglihatan, reaksi pupil terhadap cahaya,
konjungtivitas anemis dan apakah memakai alat bantu penglihatan
f. Hidung
Bagaiamana kebersihan hidung apakah terdapat secret, adakah polip, adakah memakai
oksigen, adakah nafas cuping hidung
g. Telinga
Pemeriksaan dilihat apakah simetris antara telinga kanan dan kiri, adakah gangguan
pendengaran, apakah memakai alat bantu pendengaran
h. Mulut dan tenggorokan
Kaji tentang adakah kesulitan bicara, pemeriksaan gigi, adakah kesulitan mengunyah
makanan, adakah kesulitan menelan makanan, adakah benjolan dileher
i. Dada
1) Jantung : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
2) Paru paru : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
j. Abdomen : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
k. Genetalia
Kaji kebersihan genetalia, adanya luka atau infeksi, dan kaji apakah terpasang kateter
l. Ekstermitas atas dan bawah
Bagaiamana kemampuan fungsi esktermitas apakah ada kelainan gerak dan kekuatan otot
m. Kulit
Kaji tentang kebersihan, warna, turgot, dan adakah edema.

4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik adalah pemeriksaan yang dilakukan
dokter untuk menentukan diagnosis penyakit pada pasien serta tingkat keparahannya.

5.Terapi Obat
Terapi obat merujuk pada pengobatan medikamentosa, yakni pengobatan dengan pemberian
obat pada pasien. Pemberian obat bisa diberikan secara oral menggunakan pil, tablet, kapsul,
sirup, atau secara injeksi melalui suntikan maupun infus.

5. Diagnosa Keperawatan
Gangguan integrasi kulit/jaringan b.d neuropati perifer d.d kerusakan jaringan/lapisan kulit dan nyeri
6. Intetrvensi Keperawatan

Daignosis Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129) Integrasi Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
Definisi (L.14125) Definisi:
Kerusakan kulit (dermis dan /atau epidermis) Setelah dilakukan intervensi Mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan
atau jaringan (memberan mukosa, kornea, fasia, keperawatan selama ….x….jam maka dan kelembaban dan mencegah perkembangan
otot, tendon, tulang, kartilago, kapsul sendi Integritas kulit dan jaringan mikroorganisme
dan/atau ligamen). meningkat.
Dengan kriteria hasil: Tindakan:
Penyebab 1. Elastisitas meningkat Observasi
1. Perubahan sirkulasi 2. Hidrasi meningkat
2. Perubahan status nutrisi 3. Perfusi jaringan meningkat - Identifikasi penyebabgangguan integrasi kulit
3. Kekurangan/kelebihan volume cairan 4. Kerusakan jaringan menurun (mis,perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
4. Penurunan mobilitas 5. Kerusakan lapisan kulit pnurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
5. Bahan kimia iritatif menurun penurunan mobilitas)
6. Suhu lingkungan yang ekstrem 6. Nyeri menurun
7. Faktor mekanis 7. Perdarahan menurun Terapeutik
8. Efek samping terapi radiasi 8. Kemerahan menurun
9. Kelembaban 9. Hematoma menurun - Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
10. Proses penuaan 10. Pigmentasi abnormal menurun - Lakukan pemijatan pada area penonjoloan tulang, jika
11. Neuropti perifer 11. Jaringan parut menurun perlu
12. Perubahan pigmentasi 12. Abrasi kornea menurun - Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama
13. Perubahan hormonal 13. Suhu kulit membaik periode diare
14. Kurang terpapar informasi tentang upaya 14. Sensasi membaik - Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada
mempertahankan/melindungi integritas 15. Tekstur membaik kulit kering
jaringan 16. Pertumbuhan rambut membaik - Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitif
Gejala dan Tanda Mayor - Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
Subjektif (tidak tersedia) kering
Objektif
Edukasi
1. Kerusakan jaringn dan/atau lapisan kulit
- Anjurkan menggunakan pelembab (mis, lotion, serum)
Gejala dan Tanda Minor - Anjurkan minum air yang cukup
Subjektif (tidak tersedia) - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Ojektif
1. Nyeri - Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
2. Perdarahan - Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
3. Kemerahan - Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30
4. Hemaloma saat berada diluar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya

7. Terapi Komplementer
Pengobatan atau terapi komplementer dan alternatif (CAM) sering digunakan oleh pasien kanker kulit. Pemberian CAM sendiri pada pasien pada
melanoma dapat mencapai 40% -50%. CAM seperti agen botani, fitokimia, formula herbal ("salep hitam") dan cannabinoid, antara lain, telah dijelaskan
pada pasien kanker kulit. Tujuan dari artikel observasi ini adalah untuk mengetahui perbedaan CAM pada kanker kulit melalui bukti-bukti terkini,
dengan fokus pada CAM yang aktif secara biologi dibandingkan pendekatan pikiran-tubuh. Kami mencari database MEDLINE untuk artikel yang
diterbitkan hingga Juli 2022, apa pun desain penelitiannya. Dari semua CAM, fitokimia memiliki kemanjuran terbaik yang mendukung bukti in vitro
melawan kanker kulit termasuk melanoma; Namun, hingga saat ini, belum ada yang terbukti efektif pada pasien manusia. Dari sekian banyak fitokimia,
Curcumin adalah yang paling banyak dipelajari. Beberapa temuan mendukung kemanjuran Kurkumin secara in vitro melalui berbagai jalur molekuler,
meskipun sebagian besar penelitian masih dalam tahap awal. Selain itu, penggunaan terapi alternatif juga tidak terlepas dari risiko yang harus
diperhatikan oleh dokter mengenai efek buruknya, interaksi dengan standar pengobatan, dan kemungkinan komplikasi yang timbul akibat penggunaan
CAM. Terdapat bukti yang muncul mengenai penggunaan CAM pada kanker kulit, namun hingga saat ini belum ada uji klinis pada manusia yang
mendukung efektivitas CAM dalam pengobatan kanker kulit. Namun demikian, pasien di seluruh dunia sering menggunakan CAM, dan dokter harus
mendidik diri mereka sendiri mengenai CAM yang tersedia saat ini.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KANKER KULIT

Topik : Pendidikan kesehatan mengenai kanker kulit


Sasaran : Mahasiswa
Hari/Tanggal : Jumat, 08 Desember 2023
Waktu : Pukul 10.00 WITA
Tempat : Ruangan C2-05 Kampus Universitas Puangrimaggalatung
DosenPendamping : Besse Eka Ferayanti A,S.Kep.,Ns.,S.ST.,M.M
Fasilitator : Fira Anggraeni
Mirnawati
Nuryuliantika
A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah memberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 45 menit diharapkan mahasiswa
memahami tentang kanker kulit
2. Tujuan khusus
Setelah diberi penyuluhan masyarakat mampu :
a. Menjelaskan pengertian kanker kulit
b. Menyebutkan tanda dan gejala kanker kulit
c. Menjelaskan pathway dari kanker kulit
d. Menjelaskan mengenai asuhan keperawatan untuk kanker kulit
e. Menjelaskan terapi komplementer untuk kanker kulit
B. Sasaran
Mahasiswa
C. Materi penyuluhan
a. Pengertian kanker kulit
b. Tanda dan gejala kanker kulit
c. Pathway kanker kulit
d. Asuhan keperawatan untuk kanker kulit
e. Terapi komplementer untuk kanker kulit
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
Leaflet atau poster dan proyektor jika memungkinkan.
F. Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PESERTA
1. 5 Menit Pembukaan 1. Menyampaikan salam
2. Perkenalan diri
3. Menjelaskan tujuan
2. 30 Menit Pelaksanaan 1. Menjelaskan dan menguraikan materi
2. Memberikan kesempatan peserta bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
3. 5 Menit Evaluasi 1. Feedback
4. 5 Menit Terminasi 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan
2. Mengakhiri kegiatan (salam)
G. Pengorganisasian kelompok
Moderator : Fira Anggraeni
Penyaji : Mirnawati
Nuryuliantika
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Media sudah dipersiapkan, yaitu poster atau leaflet,
b. Pemateri sudah siap dalam melakukan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memperhatikan
dengan baik materi yang disampaikan.
b. Selama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran
c. Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian kanker kulit
b. Peserta penyuluhan mampu menyebutkan tanda menyebutkan tanda dan gejala kanker kulit
c. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan pathway dari kanker kulit
d. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan mengenai asuhan keperawatan untuk kanker kulit
e. Peserta penyuluhan mampu menjelaskan terapi komplementer untuk kanker kulit

You might also like