You are on page 1of 5

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TEKNOLOGI BENIH

Nama : Noris Rahmadona Tanggal : Senin, 4 Maret 2024


NIM : 05071282126029 Asisten : 1. Lisa Amalia
Kelas : AET A 2. Gaby Tarinda
Judul : Uji Kadar Air Benih 3. Putri Rosalina

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum uji kadar air benih adalah untuk menguji kadar air yang
terdapat di dalam benih.

B. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum uji kadar air benih yaitu,1) Amplop,
2) Kamera handphone, 3) Oven, dan 4) Timbangan neraca analitik

Bahan yang diperlukan pada praktikum uji kadar air benih yaitu, 1) Benih padi

C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum uji kadar air benih yaitu, 1) Siapkan alat dan bahan yag di
butuhkan saat praktikum berlangsung, 2) Labeli amplop dengan nama kelompok, BB, dan
BK, 4) Timbang benih padi menggunakan neraca analitik untuk mengetahui berat basah
nya, lalu masukan benih padi ke dalam amplop dan tulis berat basah nya , 5) Kemudian
masukan amplop berisi benih padi ke dalam oven yang sudah di siapkan dengan suhu
105℃, biarkan selama 1x24 jam, 6) Setelah 1x24 jam di dalam oven ambil kembali amplop
yang berisi benih padi dan timbang berat keringnya, 7) Setelah mengetahui berat basah dan
berat keringnya hitung % kadar airnya.
D. Hasil dan Pembahasan

No Gambar Keterangan

Benih padi ditimbang dengan menggunakan


timbangan neraca analitik
1.

Setiap hasil timbangan berat basah benih di


tulis pada tiap-tiap amplop

2.

Benih setelah ditimbang di masukkan ke dalam


amplop dan tutup rapat
3.

Amplop berisi benih padi di oven selama 1x24


dengan suhu 105℃.
4.

Setelah 1x24 jam amplop berisi benih padi di


ambil dari oven

5.

Benih padi di timbang di timbangan neraca


analitik untuk mengetaui berat kering (BK)
6. dari benih padi tersebut.
Hasil perhitungan yang kami dapatkan pada kelompok 6 yaitu:
Diketahui:
Berat Basah : 3,80 gram
Berat Kering : 3,25 gram

1. Berat Basah
%KA= BB – BK x 100%
BB
%KA= 3,80 – 3,25
x 100%
3,80
%KA = 14%

2. Berat Kering
%KA= BB– BK
x 100%
BK
%KA= 3,80 – 3,25
x 100%
3,25
%KA = 17%

Pembahasan
Dari praktikum yang sudah di lakukan dapat di ketahui berat basah benih padi
sebelum di oven dengan suhu 105℃ yaitu 3,80 g, Sedangkan berat kering setelah di oven
yaitu 3,25 g. Jadi penurunan berat kering dari benih padi sebanyak 0,55 g. Setelah di
lakukan pengovenan untuk mengetahui berat kering nya dan di lakukan perhitungan kadar
air menggunakan rumus % KA = Berat Basah (BB) / Berat Kering (BK) x 100% di
dapatkan hasil berat basah 14% dan berat kering 17%. Kadar air adalah salah satu metode
uji laboratorium kimia yang sangat pent ing dalam industri pangan untuk menentukan
kualitas dan ketahanan pangan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi (Daud et al.,
2019).
Padi yang baru dipanen biasanya mengandung kadar air antara 20-25% (basis basah).
Kadar air pada padi perlu dihilangkan hingga mencapai 12-14% untuk menghindari
kerusakan akibat mikroba maupun jamur. Salah satu metode untuk menghilangkan kadar
air pada padi adalah dengan pengeringan (Raihan, 2021). Pada umumnya, padi dikeringkan
secara konvensional dengan dijemur secara langsung dibawah sinar matahari, cara ini
sederhana dan mudah namun bergantung pada cuaca, memerlukan tempat yang luas,
kehilangan hasil padi cukup tinggi, waktu pengeringan cukup lama, mudah terkontaminasi
dengan benda asing dan kadar air akhir tidak seragam sehingga mutu beras rendah saat
digiling. Salah satu metode untuk menghilangkan kadar air pada padi adalah dengan
melakukan pengeringan (Muhammad, 2022).

Pengeringan calon benih / GKP (Gabah Kering Panen) dengan cara alami dilakukan
di lantai jemur dengan memanfaatkan panas matahari. Gabah disebarkan secara merata di
atas lantai jemur sesuai dengan kapasitas lantai jemur dengan ketebalan 2-5 cm (15-25
kg/m3). Agar diperoleh kadar air yang merata, selama proses penjemuran gabah harus
dibolak-balik sebanyak 5 sampai 7 kali dalam satu hari penjemuran dari jam 08.00 WIB
sampai dengan 16.00 WIB pada keadaan panas matahari normal/terik (Yustisia dan Arham,
2022).

Pengujian kadar air menggunakan metode oven suhu tinggi memiliki kelebihan
terhadap tingkat keakuratan. Pengujian kadar air benih merupakan salah satu pengujian
yang penting dilakukan untuk menghasilkan benih bermutu yang berpengaruh terhadap
viabilitas dan pertumbuhan benih serta menentukan teknik penyimpanan guna
memperpanjang umur simpan benih (Ristanti, 2023).
DAFTAR PUSTAKA

Daud, A., Suriati, S., dan Nuzulyanti, N. 2019. Kajian Penerapan Faktor yang
Mempengaruhi Akurasi Penentuan Kadar Air Metode
Thermogravimetri. Lutjanus, 24(2), 11-16.

Muhamad, V. F. 2022. Pengaruh Temperatur dan Tinggi Tumpukan Gabah Padi


(Oryza Sativa L.) terhadap Lama Pengeringan dengan Metoda Pengeringan
Fluidisasi (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Raihan, M. 2021. Uji Performance Alat Pengering Fluidisasi (Fluidized Bed Dryer)
Menggunakan Udara Panas dari Alat Pirolisis pada Pengeringan Padi
(Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Ristanti, H. 2023. Teknik Pengujian Kadar Air Dalam Menentukan Mutu Benih Padi
Hibrida (Oryza sativa L.) di PT. Benih Citra Asia.
Yustisia, D., dan Arham, A. 2022. Uji Viabilitas Benih Padi (Oryza sativa) pada
Berbagai Kadar Air dan Lama Penyimpanan Benih di Instalasi Kebun Benih
Padi Maros. Tarjih Agriculture System Journal, 2(1), 101-106.

You might also like