Professional Documents
Culture Documents
Proposal Final - PKM PM069 - C - 096 - Ni Putu Putri Diptasari Parwata
Proposal Final - PKM PM069 - C - 096 - Ni Putu Putri Diptasari Parwata
BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Karina Sih Nityani Kumar, 2002511003; 2020
Rachel Cittradewi Susanto, 2102531089; 2021
Putu Adinda Pradnyandari Artha Saputri, 2102531094; 2021
Ni Putu Putri Diptasari Parwata, 2102531096; 2021
Diva Adyaksa Dewantara, 2102531108; 2021
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2022
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Gambar ii
Daftar Tabel iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang 1
2. Permasalahan 2
3. Tujuan 2
4. Luaran 3
5. Manfaat 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA
1. Profil Masyarakat Mitra secara Umum 4
2. Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan 5
2. Tahap Pelaksanaan 6
3. Tahap Evaluasi 8
4. Potensi Keberlanjutan 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. Anggaran Biaya 9
2. Jadwal Kegiatan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 25
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 27
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 29
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra 30
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program 31
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak adalah generasi yang akan meneruskan kehidupan bangsa yang akan
berlangsung secara terus menerus dan bersifat alamiah. Pada generasi tersebut
anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangannya masing-masing (Dewi et al., 2020). Pertumbuhan dan
perkembangan jasmani berkaitan dengan perkembangan fisik motorik anak.
Perkembangan motorik anak sangat penting untuk diperhatikan, karena mencakup
aspek-aspek seperti kesehatan, perkembangan emosi, kemandirian, self-
entertainment, sosialisasi, maupun pengembangan konsep diri di kemudian hari
(Hurlock, 1972). Perkembangan motorik meliputi perkembangan motorik kasar
dan motorik halus. Motorik kasar melibatkan otot-otot besar dan motorik halus
melibatkan otot-otot kecil. Lain halnya dengan motoric kasar, kegiatan motorik
halus memerlukan koordinasi tangan dan mata seperti menggambar, menulis,
menggunting.
Perkembangan motorik anak di Indonesia tergolong rendah. Berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa persentase
anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik kasar di Indonesia
sebesar 12,4% dan perkembangan motorik halus sebesar 9,8% (Riskesdas, 2013).
Pertumbuhan dan perkembangan anak tergantung pada kualitas rangsangan,
dukungan dan pengasuhan anak di lingkungan atau keluarga. Kegiatan stimulasi
dapat diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga, masyarakat
dengan tenaga profesional akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak
usia dini. Salah satu bentuk stimulasi yang dapat diberikan untuk intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang yang dapat dilakukan terhadap anak usia dini
contohnya dengan melakukan stimulasi berupa Expressive Art and Games
Therapy berupa aktivitas montase dan permainan gobak sodor.
Art Therapy adalah sebuah terapi yang menggunakan potensi anak-anak
untuk menjadi lebih kreatif dengan proses yang akan menghasilkan sebuah karya
seni. Art Therapy masuk ke dalam terapi ekspresif yang memakai media warna,
pensil, dan diintegrasikan dengan psikoterapeutik dan teknik proses kreatif. Tidak
hanya digunakan dalam menambah kreativitas, Art Therapy juga dapat digunakan
dalam penyembuhan psikologis, sedangkan Expressive games adalah Terapi
bermain adalah usaha mengubah tingkah laku bermasalah, dengan menempatkan
anak dalam situasi bermain. Permainan yang dapat menstimulasi anak dalam
mengembangkan kerjasama, membantu anak menyesuaikan diri, saling
berinteraksi secara positif, dapat mengkondisikan anak dalam mengontrol diri,
mengembangkan sikap empati terhadap teman, menaati aturan, serta menghargai
orang lain. Perkembangan motorik menjadi suatu hal yang sangat penting karena
perkembangan motorik sangat berhubungan erat dan mempengaruhi kepada
perkembangan yang lainnya (Efendi, 2015). Dalam pelaksanaan expressive art
and games di Yayasan Begawan, akan berupa montase dan permainan tradisional
2
berupa gobak sodor. Montase dan permainan tradisional ini merupakan kegiatan
yang melibatkan otak serta fisik, di mana aktivitas tersebut dapat membantu
perkembangan motorik, dikarenakan aktivitas seperti menempel, menggunting
dapat melatih pengendalian lengan dan otot-otot di tangan, sedangkan berlari,
menghindar dan mengatur strategi dapat melatih pemikiran kritis dan kestabilan
tubuh. Pelaksanaan kegiatan ini sangatlah mudah, praktis, dan sederhana, karena
setelah diberikan pembelajaran anak-anak akan mudah untuk mengikuti, serta
guru maupun pengawas lainnya dapat ikut serta dalam permainan tradisional ini
sehingga dalam prakteknya anak-anak dapat diawasi dengan aman. Oleh karena
itu, kami kelompok PKM-PM dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
mengajukan proposal dengan judul “Mengembangkan Kinerja Motorik Anak-
Anak Melalui Aktivitas Montase dan Permainan Gobak Sodor Pada Siswa
Yayasan Begawan Payangan Gianyar”.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang di atas
adalah sebagai berikut.
1.2.1 Kurangnya kesadaran orang tua, wali, guru, maupun masyarakat
sekitar mengenai pentingnya perkembangan motorik halus maupun
kasar pada anak usia dini.
1.2.2 Berkurangnya praktek Art Therapy dan permainan tradisional yang
memiliki nilai budaya, edukatif, dan etika yang memiliki manfaat
menanamkan nilai tersebut ke sikap, perilaku, dan keterampilan anak
di kalangan masyarakat belakangan ini.
1.3 Tujuan Program
Adapun tujuan dibuatnya program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada
masyarakat ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Meningkatkan kesadaran orang tua, wali, guru, dan masyarakat sekitar
terhadap perkembangan motorik halus maupun kasar anak usia dini
menggunakan metode permainan tradisional.
1.3.2 Mengembangkan Art Therapy dan melestarikan budaya permainan
tradisional yang memiliki nilai budaya, edukatif, agama, dan etika
serta menanamkan nilai-nilai tersebut ke sikap, perilaku, dan
keterampilan kepada anak usia dini.
1.4 Urgensi Permasalahan
Urgensi dari permasalahan yang diangkat adalah kurangnya pengetahuan
mengenai kemampuan motorik halus dan motorik kasar anak usia dini, proses
perkembangan kemampuan motorik anak usia dini, cara pencegahan
terjadinya keterlambatan perkembangan kemampuan motorik anak usia dini,
serta bagaimana Art Therapy dan permainan tradisional dapat membantu
perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak usia dini.
3
Belmawa 5.000.000,00
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 1.250.000,00
Jumlah 6.250.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, M.P., Neviyarni, & Irdamurni. (2020). Perkembangan Bahasa, Emosi, dan
Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar. 7(1),
Hal. 1-11.
Efendi, D.I. (2015). Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi Aspek
Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Didaktika. 13(3), Hal. 11-
18.
Fitriani, R. (2018). Perkembangan Fisik Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age
Hamzanwadi University. 3(1), hal. 25-35.
Hurlock, E.B. (1972). Child Development. Edisi 5. New York: McGraw-Hill
Education.
Ketty, E., 2020. PENGARUH PERMAINAN GOBAK SODOR TERHADAP
KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN TK
ABA TIRTAMULYA KECAMATAN MAKARTI JAYA. PERNIK :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, [online] 3(2), p.115. Available at:
<https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/pernik/article/view/405
1/3750> [Accessed 25 July 2022].
Kurniati, E. (2011). Program Bimbingan untuk Mengembangkan Keterampilan
Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional. Surakarta: Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Tidak diterbitkan.
Shaffer, D.R. & Kipp, K. (2010). Developmental Psychology Childhood and
Adolescence. Edisi 8. Belmont: Wadsworth.
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Lama Perjalanan
Dengan motor : 45 menit
Dengan mobil : 69 menit