Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Nama : Wafi Aulia rohman
NIM : 221047017
Kel :3
Jurusan : Teknik Elektro
Kumulatif
Diferensial (tidak dicoba)
N = N (Ia) | U = nominal, Rf = K
Pada keadaan yang sama, torsi motor DC majemuk kumulatif akan lebih
besar daripada torsi motor DC shunt.
Sebab : Φ majemuk kumulatif > Φ shunt
Φ majemuk kumulatif = Φ shunt + Φ seri
Padahal : T = k Φ Ia
Bila beban motor bertambah, maka arus jangkar bertambah dan torsi
akan membesar.
Dari skema dapat dituliskan persamaan-persamaan :
U = ET + Ia Rse
ET = E + IaRa U = E + Ia (Ra + Rse)
E = U – Ia (Ra + Rse)
E = c N Φ = k (Φf + Φs) n
U −Ia(Rs+ Rse)
N=
k (ϕf + ϕse)
Φ = Φf + Φse
Φse = Φse (Ia)
Φ = Φf (If)
Jadi, pada perubahan Ia, penurunan kecepatan motor DC majemuk akan
lebih besar daripada untuk motor DC shunt. Perubahan kecepatan dengan
berubahnya Ia dapat dikehendaki denan merancang lilitan medan seri.
Majemuk Diferensial
Maka pada keadaan yang sama, torsi motor majemuk diferensial akan
lebih kecil daripada motor DC shunt. Hal ini dapat dipahami dari relasi :
U −Ia ( Rs+ Rse )
N=
ϕf −ϕse
Φf = Φf (If)
Φse = Φse (Ia)
Dengan berubahnya Ia, maka perubahan kecepatan putar N tergantung
pada lilitan medan seri, seberapa jauh dia melawan medan shunt-nya.
4.5 Alat yang Digunakan
a) Papan
b) unit Motor DC
c) Voltmeter
d) Amperemeter
e) Tacometer