Cin
PEMBELAJARAN
ICT
Gita Fitri Maharani
06720210031
7 JPerkembangan Kurikulum Pendidikan dan Implementasi
Kurikulum Merdeka di Sekolah
Perkembangan kurikulum pendidikan mulai GBPP 88 hingga abad 21 Ketika bicara
tentang pendidikan, tidak jauh berhubungan denga masa depan generasi bangsa. Segala
bentuk lembaga pendidikan baik formal maupun non formal berjamur demi satu tujuan
yaitu mencerdaskan kehiduoan bangsa.
Kurikulum pendidikan formal senantiasa dinamis mengikuti perkembangan. Ketika saya
menempuh pendidikan dasar dan menengah pertama kurikulum yg digunakan adalah
GBPP 88. Pendidikan dilanjutkan ke jenjang menengah atas menggunakan kurikulum 94.
Kedua kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang sangat inti, metoda yang
digunakan adalah CBSA yaitu Cara Belajar Siswa Aktif, Perkembangan kurikulum,
dilanjutkan dengan KBK 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Kurikulum ini lebih
mengedepankan tentang kompetensi materi yang harus dikuas:
iswa.Perkembangan kurikulum selanjutnya adalah KTSP 2006 (Kurikulun Tingkat Satuan
Pendidikan). Kurikulum ini mempunyai peran bahwa sekolah mempunyai ciri khas tersendiri
dalam setiap pengembangan materi dan metode. Jadi setiap sekolah akan mempunyai ciri khas
masing-masing. Kurikulum ini menambahkan bahwa siswa harus mempunyai karakter yang
bagus. Dari KTSP 2006 berkembang menjadi kurikulum 2013, K13° ini merupakan
pengembangan dari KTSP 2006, dimana K13 ini lebih mengedepankan siswa yg aktif dan guru
hanya sebagai fasilitator.
Pada tahun 2016, kurikulum 2013 ini direvisi dan ditambahkan dengan kurikulum yang
mengedepankan kecakapan abad 21. Perkembangan kurikulum ini dimaksudkan untuk lebih
menyesuaikan materi dan metode dengan kondisi real saat ini. Bagaimana siswa menjadi lebih
aktif how to know, how to learn, how to be, how to be a solving problem. Pada kurikukum ini
juga siswa dituntut menguasi teknologi informasi dan bahasa internasional. Perkembangan
kurikulum ini senantiasa bertujuan untuk menjadikan generasi bangsa yang lebih baik dan lebih
baik lagi, agar Indonesia kelak dipimpin oleh generasi-generasi yang pintar serta berkarakter.IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH
Sekolah Kurikulum Merdeka Belajar adalah kebijakan pengembangan yang
dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di sekolah.
Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk mentransformasi_ pendidikan
demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang memiliki
Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini juga dikenal dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Tahapan Implementasi Penerapan Kurikulum Merdeka Kemdikbud RI melalui
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Dr. Iwan Syahril,
Ph.D mengatakan, terkait pilihan implementasi kurikulum merdeka, Kemendikbud
telah menyiapkan jalur untuk membantu tahap kesiapan setiap satuan pendidikan.Tiga jalur tersebut sudah disesuaikan dengan kondisi dan situasi dari masing-masing
satuan pendidikan, yakni:
1. Mandiri Belajar
Pilihan mandiri belajar akan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat
menerapkan kurikulum merdeka. Beberapa bagian atau prinsip-prinsipnya saja tanpa
mengganti kurikulum yang sedang diterapkan pada satuan PAUD, Kelas 1, Kelas VII,
dan Kelas X.
2. Mandiri Berubah
Jalur kedua akan memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan
kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada
satuan pendidikan PAUD, Kelas I, Kelas VII, dan Kelas X.
3, Mandiri Berbagi
Sementara yang ketiga, sekolah bisa mengembangkan sendiri perangkat ajar dalam
proses penerapan kurikulum merdeka. Jalur ini juga memberikan keleluasaan kepada
satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan
sendiri perangkat ajar pada satuan pendidikan PAUD, Kelas 1, Kelas VII, dan Kelas X.1. Capaian Pembelajaran (CP)
er eee eT eee CO eR Ce ERE
Dalam format Capaian Pembelajaran, tidak ada lagi pemisahan antara aspek pengetahuan, keterampilan,
CS CRS Moe me TRC CCC CU eT
POROUS eC en ero CCT ECT TMT EaR SS er CCM ee)
pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum yang kemudian diturunkan menjadi Capaian
Pembelajaran (CP) menurut elemen yang dipetakan berdasarkan perkembangan siswa.
Pea ene CW)
NT aR OM ono URC WCE NC ee Cea
Pembelajaran (ATP) adalah serangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
RCO eso ET Ce Se eee Tan oe NT CoCo CS
panduan guru dan siswa untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir fase tersebut. Komponen Tujuan
rR eee RCT Cus SCOR ORO Ty
Oe Rot Oe nee come ONE nen Soro RU Cet eURe ET Ty
Pen U eMC eR Onn as cum3. Modul Ajar (MA)
Modul Ajar atau MA adalah istilah pengganti RPP dalam Kurtilas. Sama seperti RPP,
Modul Ajar dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas siswa,
dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa. Terdapat dua
jenis Modul Ajar Kurikulum Merdeka, yaitu Modul Ajar Umum untuk proses.
pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan Modul Ajar Khusus Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dikhususkan untuk mengembangkan
projek Profil Pelajar Pancasila.
4. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah istilah pengganti PPK atau Penguatan Pendidikan
Karakter pada Kurtilas. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.5. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
earore Cee Tew I UB Sonor eT NC eG uO BIRT euMC Teen Ur eta tcon tn werent en
pembelajaran yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran tersebut. KKTP
berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi
Pee i eect Cen tet Nt em co on soe tenet MMeC en eT en TACT
pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
6. Teaching at the Right Level (TaRL)
Rete aT re Bate GRID net ence eM et Te oc anc omer nn
tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Teaching at the right level (TaRL) dalam Kurikulum
Merdeka mengacu pada tingkat kemampuan siswa.
7. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Ferre UO Cee CS UM gel cue OS ETE Meee mee MTEC SO UTaE
SUBS eum Ct GNM rr tu meer Mm eum oe ene ONO
Pee cen Memo nC Uce nett CMC Mest Cume Cesare trey
POS UN Mca eeereeun oso eT e URE e nn cnt e OM COS on uta cunceteT
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan supaya menjadi lebih bermakna.