You are on page 1of 14

MAKALAH PANCASILA DI ANTARA RADIKALISME DAN

SEPARATISME

Untuk memenuhi tugas uts pancasila

dosen pengampu :

Lalu Guna Nugraha,S.H.,M.H.

Disusun oleh :

Vegalira Novantika

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya,saya dapat menyelesaikan makalah yang bertema “pancasila di antara radikalisme
dan separatisme” yang merupakan salah satu tugas uts pancasila.

Dalam makalah ini saya membahas mengenai penjelasan Pancasila di antara


radikalisme dan separatisme yang tidak lain merupakan salah satu bagian struktur dari
penyusun makalah.

Dalam menyelesaikan makalah ini,tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak
Lalu Guna Nugraha,S.H.,M.H. selaku dosen mata kuliah pancasila,yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini.

Dengan keseriusan dan ketekunan dalam pembuatan makalah ini,harapan saya dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca,serta dapat menjadi pembelajaran bagi saya
dalam pembuatan sebuah makalah.

Terlepas dari semua itu,saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penyusun makalah ini,baik dari segi materi maupun tata bahasa.Maka dari itu
kritik dan saran sangat penyusun nantikan.

Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat khususnya untuk penyusun.umumnya bagi
para pembaca.

Mataram,17 Oktober 2023

Vegalira Novantika

ii
ABSTRAK

Pancasila merupakan landasan idiil dalam mengatasi persoalan radikalisme dan


terorisme.Gerakan radikalisme dan terorisme secara khusus bertentangan dengan tiga
sila utama dalam pancasila yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa,sila kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dan sila Persatuan Indonesia.Sila ketuhan berarti kita harus
mempercayai dan mengimani keberadaan Allah SWT yang mengajarkan sifat kasih
sayang,menolak kekerasan dan toleransi.Gerakan radikalisme dan terorisme sangat
bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa karena bertentangan dengan sifat
Ketuhanan yang tidak boleh memaksakan kehendak dan menggunakan cara kekerasan
dalam mencapai tujuan. Implementasi nilai-nilai Pancasila secara keseluruhan adalah
menjadi orang yang mempunyai prinsip adil dalam kehidupan sosial dan kesejahteraan
yang merata. Kesadaran penuh untuk bisa bersiaga pada tatanan nilai dan norma etika
kehidupan bangsa Indonesia ini dapat membentengi diri dari sikap radikalisme dan
tetap teguh pada nilai Pancasila.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

ABSTRAK .................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 1
1.5 Metode ............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

2.1 Pandangan Pancasila terhadap Radikalisme ................................................................... 3


2.2 Peran pancasila dalam Menangkal Radikalisme ............................................................. 4
2.3. Bentuk Radikalisme di Indonesia .................................................................................. 5
2.4 Strategi Menangkal Separatisme ..................................................................................... 5
BAB III ......................................................................................................................... 8

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 8


3.2 SARAN ........................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah dasar Negara Indonesia yang mengandung nilai-nilai
ketuhanan yang maha esa,kemanusiaan yang adil dan beradab,persatuan
Indonesia,kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyaratan/perwakilan,serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam konteks radikalisme,ada kelompok-kelompok yang berupaya merusak


nilai-nilai kebhinekaan dan mengadvokasi ideology yang bertentangan dengan nilai-
nilai pancasila.sementara dalam konteks separatisme,terdapat gerakan-gerakan yang
ingin memisahkan diri dari Negara Indonesia dan menciptakan entitas politik yang
terpisah.ini bisa disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat,masalah
sejarah,atau isu-isu lain yang memicu perpecahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pandangan pancasila terhadap radikalisme?
2. Bagaimana peran pancasila dalam menangkal radikalisme?
3. Apa saja bentuk radikalisme di Indonesia?
4. Bagaimana strategi menangkal separatisme?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pandangan pancasila terhadap radikalisme
2. Untuk mengetahui peran pancasila dalam menangkal radikalisme
3. Untuk mengetahui bentuk radikalisme di Indonesia
4. Untuk mengetahui strategi menangkal separatisme

1.4 Manfaat Penelitian


Memahami pandangan pancasila terhadap radikalisme,peran pancasila dalam
menangkal radikalisme,bentuk radikalisme di Indonesia,strategi menangkal

1
separatisme.memberikan pandangan yang lebih holistic terkait bagaimana nilai-nilai
pancasila dapat diterapkan dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan
berdasarkan persatuan,kesatuan,dan kebhinekaan.Dengan demikian,penelitian tersebut
dapat memberikan landasan yang kuat bagi implementasi kebijakan yang mendukung
perdamaian dan stabilitas di tengah masyarakat yang beragam.

1.5 Metode
Penelitian ini menggunakan rancangan berupa deskriptif
kualitatif.sebagaimana yang dikatakan oleh Arikunto (1998) bahwa penelitiaan
deskriptif kualitatif berusaha mengidentifikasi dan mendeskripsikan fenomena yang
terjadi dengan apa adanya,tanpa ada unsur rekayasa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Pancasila terhadap Radikalisme


Pancasila merupakan landasan idiil dalam mengatasi persoalan radikalisme dan
terorisme.Gerakan radikalisme dan terorisme secara khusus bertentangan dengan tiga
sila utama dalam pancasila yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa,sila kemanusiaan
yang Adil dan Beradab dan sila Persatuan Indonesia.Sila ketuhan berarti kita harus
mempercayai dan mengimani keberadaan Allah SWT yang mengajarkan sifat kasih
sayang,menolak kekerasan dan toleransi.Gerakan radikalisme dan terorisme sangat
bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa karena bertentangan dengan sifat
Ketuhanan yang tidak boleh memaksakan kehendak dan menggunakan cara kekerasan
dalam mencapai tujuan.

Gerakan radikalisme dan terorisme juga bertentangan dengan sila kemanusiaan


karena radikalisme dan terorisme mendorong munculnya tindakan
kekerasan,pembunuhan,kematian yang bertentanngan dengan nilai kemanusiaan dan
tidak menghargai Hak Asasi manusia.Gerakan radikalisme juga bertentangan dengan
sila Persatuan Indonesia,karena adanya pemaksaan kehendak melalui cara
kekerasan,dan keinginan untuk mengganti Dasar Negara pancasila dengan dasar
lainnya,akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Seluruh butir yang terkandung dalam lima sila pancasila sesungguhnya telah
menjadi landasan ideal bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menjaga keutuhan
bangsa.sayangnya,keadaan tersebut terganggu setelah muncul aksi terorisme dan
radikalisme yang mendorong terjadinya intoleransi di Negara ini.kelompok intoleran
di Indonesia mulai terlihat melakukan aksinya di akhir tahun 1990-an,bersamaan
dengan terjadinya perubahan signifikan dalam pemerintah Indonesia.Tuntutan untuk
mengubah sistem politik menjadi lebih demokratis dan transparan pada era

3
reformasi,setelah jatuhnya presiden soeharto,mendorong presiden ketiga
Indonesia,B.J.Habibie mengeluarkan undang-undang (UU) No.2 tahun 1999 tentang
partai politik.UU ini membuat politik menjadi wilayah public di mana setiap orang
dapat terlibat didalamnya dan memberikan kesempatan kepada setiap Warga Negara
Indonesia (WNI) untuk menyampaikan pendapat, berserikat dan membuat partai
politik.

2.2 Peran pancasila dalam Menangkal Radikalisme


1. Menjadi Insan yang Beragama

Menjadi orang yang beragama, penuh cinta dan kasih sayang sesama manusia
merupakan nilai-nilai dasar perilaku mulia dalam Pancasila yang terkandung dalam sila
pertama. Tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama merupakan salah satu
bentuk radikalisme yang bisa ditangkal dengan menjadi insan beragama yang penuh
kasih sayang.

2. Menjadi Insan yang Berakhlak Mulia dan Menjunjung Kemanusiaan

Bentuk implementasi nilai-nilai dalam sila kedua Pancasila dalah dengan


menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan sepakat
untuk menghargai kemanusiaan di atas segala kepentingan materil. Dengan
mengimplementasikan nilai ini, segala bentuk perampasan hak dan penindasan harkat
martabat manusia akan dilarang dan dihentikan.

3. Menjadi Insan yang Menjunjung Nilai Tenggang Rasa

Inisiatif perilaku atau implementasi nilai Pancasila sila keempat adalah


menjadi insan yang menjunjung tinggi nilai tenggang rasa dan mengedepankan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Oleh karena itu, untuk
mengatasi masalah radikalisme ini bisa dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.

4
4. Menjadi Insan Berprinsip Keadilan dalam Kehidupan Sosial

Implementasi nilai-nilai Pancasila secara keseluruhan adalah menjadi orang


yang mempunyai prinsip adil dalam kehidupan sosial dan kesejahteraan yang merata.
Kesadaran penuh untuk bisa bersiaga pada tatanan nilai dan norma etika kehidupan
bangsa Indonesia ini dapat membentengi diri dari sikap radikalisme dan tetap teguh
pada nilai Pancasila.

2.3. Bentuk Radikalisme di Indonesia


1. Gerakan Reformasi 1988 yang menentang dan menggulingkan rezim orde baru
2. Kelompok Kristen anabaptis yang pro perdamaian serta menolak segala bentuk
tindakan kekerasan
3. Pasangan LGBT
4. Terorisme

2.4 Strategi Menangkal Separatisme


Separatisme berasal dari kata seperatis yang dalam Bahasa Inggris: disebut
separate yang berarti pisah atau separated yang berarti terpisah Jadi secara umum
separatisme adalah sebuah gerakan yang dilakukan dengan tujuan- untuk memisahkan
diri dari suatu kelompok atau negara. Menurut Abdul Qodir Djaelani, separatisme
adalah suatu gerakan yang bersifat mengacau dan menghancurkan yang dilakukan oleh
gerombolan pengacau yang bertujuan untuk memisahkan diri dari ikatan suatu negara.
Separatisme adalah jenis keinginan untuk melepaskan diri dari entitas yang lebih besar
yang memilikd legitimasi kekuasaan. Formatnya bisa Negara bagian/pemerintah.
perspektif konflik sosial, separatisme merupakan salah satu bentuk konflik.

Beberapa contoh gerakan separatisme di Indonesia:

1. APRA atau angkatan perang ratu adil yang diketuai oleh KNIL Raymond
Westerling
2. PRRI-Permesta

5
3. NII atau negara islam Indonesia, gerakan separatis yang dibentuk pada 7
agustus 1942 oleh separatis muslim
4. OPM atau organisasi papua merdeka
5. GAM atau gerakan aceh merdeka
6. RMS atau republik maluku selatan

Ciri-ciri dari gerakan separatisme pada umumnya:

1. Terbentuk dari sekelompok orang yang tidak puas terhadap sistem sebuah
negara
2. Menolak ideologi dari negaranya
3. Membangun kemampuan tempur dan militer serta mempersenjatai diri
4. Gerakan dilakukan sembunyi-sembunyi dan rahasia untuk membangun sebuah
kekuatan atau kekuasaan
5. Membuat keonaran untuk memecah belah kerukunan antar rakyat dalam
negara itu sendiri

Penyebab separatisme adalah konflik vertical dan konflik horizontal yang


terjadi dalam suatu negara. Kedua konflik tersebut menjadi faktor penyebab
separatisme yang paling utama. Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara
rakyat dengan pemerintah Sedangkan konflik horizontal merupakan konflik antara
rakyat dengan rakyat, kelompok dengan kelompok, yang sederajat.

Separatisme adalah gerakan yang kerap kali terjadi karena faktor ekonomi.
Krisis ekonomi dan kemanusiaan menjadi alasan utama terjadinya gerakan
separatisme. Ekonomi yang lemah pada suatu negara menyebabkan terjadinya berbagai
tindak kejahatan, seperti merampok, mencuri, membunuh, dan sebagainya. Selain itu,
penyebab separatisme adalah pemulihan dari krisis ekonomi yang lamban dan
berlangsung begitu lama dan tidak efektif. Hal ini bisa menjadi pemicu yang sangat
kuat timbulnya gerakan separatisme.

6
Selanjutnya, penyebab separatisme adalah masalah sosial dan politik. Pejabat
yang korup dan hanya memperjuangkan kepentingan pribadi secara terus menerus
tidak pelak akan menyebabkan kemarahan rakyat. Hal ini tentunya dapat menjadi
penyebab terjadinya gerakan separatisme.

Sementara itu, masalah sosial seperti adanya pembedaan berdasarkan SARA,


intimidasi terhadap kamu tertentu, dan masalah-masalah sosial lainnya juga menjadi
salah satu faktor penyebab separatisme terjadi. Selain itu, lemahnya penegakan hukum
dan Hak Asasi Manusia hingga masuknya negara lain untuk mengajak memisahkan
diri dari suatu negara juga menjadi pemicu timbulnya gerakan separatisme ini.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pancasila sebagai ideologi bangsa memiliki peranan penting dalam mengatasi
intoleran, radikalisme dan terorisme di Indonesia. Peranan tersebut terpancar dari
kelima nilai yang terkandung didalamnya yaitu, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai musyawarah mufakat serta nilai keadian. Nilai-nilai Pancasila ini
harus terus diimplementasikan dalam diri setiap warga negara untuk menjaga keutuhan
dan keamanan negara dari adanya tindakan-tindakan tersebut. Pancasila secara
fundamental bertujuan untuk memperkokoh kebhinekaan, persatuan, dan kesatuan
Indonesia.Dalam konteks radikalisme,Pancasila menjadi landasan utama untuk
menegakkan prinsip-prinsip toleransi, demokrasi, dan hak asasi manusia. Dengan
demikian, Pancasila dapat menjadi landasan kritis untuk menangkal dan melawan
ideologi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut.

3.2 SARAN
Saat berurusan dengan tantangan radikalisme dan separatisme, penting untuk
memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila. Melalui pendekatan ini, kerjasama antar
komunitas dan upaya membangun keberagaman dapat didorong, sambil tetap menjaga
keutuhan negara dan keamanan. Pancasila sebagai landasan ideologi negara Indonesia
menyediakan kerangka kerja yang penting untuk mengatasi tantangan tersebut dengan
menekankan persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi yang berkeadilan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar.muhammad iqbal. 2022. implementasi nilai-nilai pancasila dalam menangkal


Radikalisme

Kumairoh. 2023. contoh radikalisme di Indonesia yang mengancam kesatuan RI.

Nugraha, naufal aditya dan siti maizul habibah. 2023. Peran pancasila dalam
menangkal radikalisme dan separatisme.jurnal.lemhannas, vol.3 no. 2.

9
10

You might also like