You are on page 1of 6

Bandung Lautan Api

Pembukaan:

Instrumen Halo-Halo Bandung dimainkan.

(Suasana warga Bandung berinteraksi dan beraktivitas seperti biasanya berbelanja, berbincang bincang).

(TKR berjaga-jaga dan bersantai disekitaran pusat aktivitas warga).

Narator: 24 maret 1946 merupakan peristiwa yang sangat mendebarkan dikota Bandung. Suasana malam
mencekam saat penduduk melarikan diri, mengungsi ditengah kobaran api dan tembakan tembakan
musuh.Sebuah kisah tentang harapan keberanian dan kasih sayang yang terjadi dalam waktu 7 jam.
Ratusan ribu penduduk mengukir sejarah dengan membumi hanguskan rumah dan harta benda mereka
demi mempertahankan ibu pertiwi. Pasukan sekutu yang berada dibawah Komando Brigade McDonald
menuntut agar seluruh senjata api yang dimiliki penduduk diserahkan kembali. Selain itu orang-orang
belanda juga dituntut agar dibebaskan dari kamp tawanan. Mereka pun mulai melakukan tindakan -
tindakan yang mengganggu keamanan rakyat di kota Bandung

Adegan 1:

(Pasukan Belanda memasuki wilayah aktifitas warga)


(Warga menjadi hening dan ketakutan)

TKR: Apa tujuan kalian datang kemari?

McDonald: We give you a warning, untuk segera serahkan seluruh senjata yang telah kalian rampas dari
tentara Jepang, dan segera kosongkan kota Bandung bagian utara!.

(warga berbisik bisik, ricuh).

McDonald: Ultimatum ini harus dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal 29 November 1945. Jika
warga dan pasukan Indonesia belum juga menarik diri dari Bandung Utara sampai dengan batas waktu
yang kami tentukan, kami tidak akan segan-segan untu mengambil tindakan tegas dengan cara
menangkap dan menembak siapapun yang sudah melanggar ultimatum ini.

(Belanda pergi dan keluar dari panggung)

Narator: TKR dan para masyarakat Bandung pun tak pernah menggubris ultimatum dari pihak sekutu.
Warga tetap bersikap acuh dan menjalankan aktivitas seperti biasanya

(warga bersikap acuh dan kembali menjalani aktifitas dan keluar dari panggung.)
Narator: Bahkan pada tanggal 21 November 1945, TKR serta badan-badan perjuangan melancarkan
serangan ke markas-markas Sekutu di Bandung Utara. Keributan dimana-mana suara tembakan ledakan
dan perang riuh rikuk pikuk.

Adegan 2:

Narator : MC Donald menyebarkan ultimatum untuk kedua kalinya melalui radio dan surat kabar

McDonald: Kami memerintahkan kalian warga Bandung dan pasukan bersenjata pejuang Indonesia
segera meninggalkan kawasan Bandung Selatan hingga radius 10-11 km menjauhi pusat kota. Dan jika
kalian tidak mematuhi ultimatum kedua ini sampai tanggal 24 Maret 1946, di jam 12 malam kami akan
membinasakan kota Bandung hingga tak tersisa.

Adegan 3:

(AHN, Mayor Rukana, Para Pemuda dan TKR memasuki panggung)

Narator: sebelumnya AHN mendapatkan telegram dari Jendral Soedirman “Tiap sejengkal tanah harus
dipertahankan sampai mati.”

Di saat itu juga, pada tanggal 23 maret 1946 Kolonel Abdul Haris Nasution mengadakan musyawarah
bersama para pemuda dan TKR
A. H. Nasution: Rencana apakah yang sudah kalian siapkan?

Mayor Rukana: Mari kita buat Bandung Selatan menjadi lautan api.

A. H. Nasution: Apa maksud dari ucapanmu itu Mayor?

Mayor Rukana: Kita evakuasi seluruh warga dan pejuang bersenjata Indonesia dari kota Bandung. Tapi
sebelum kita pergi dari Bandung, kota Bandung harus terlebih dahulu dibumi hanguskan agar tidak bisa
diambil alih oleh sekutu.

(Selagi Narator membacakan teks AHN, Mayor Rukana, Para Pemuda dan TKR berdiskusi)

Narator: Saran dari Mayor Rukana sangat teramat dipertimbangkan oleh Jenderal Nasution, dengan segala
perhitungan seberapa besar kerugian yang akan diderita oleh pasukan jika mereka memilih melawan
sekutu. Dihitung dari jumlah personel dan logistik yang ada ternyata hal itu masih tidak memandai untuk
melakukan penyerangan. Akhirnya setelah mempertimbangkan dengan matang, Jenderal Nasution pun
yakin membumi hanguskan kota Bandung merupakan solusi yang tepat. Saran itu lah yang menjadi awal
sebuah peristiwa besar dalam sejarah mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.

(Semua orang mengangguk tegas)


TKR: segara evakuasi seluruh warga dari tempat ini batas kalian sampai jam 10 malam, kalian harus pergi
ke Bandung Selatan secepatnya!

Pemuda: SIAP LAKSANAKAN!!!

Pemuda: Demi tatar Parahyangan ini, kita akan berjuang sampai titik darah penghabisan

Pemuda: MERDEKA!! MERDEKA!! MERDEKA!!!

(Pemuda dan TKR keluar dari panggung)

Adegan 4:

(Penduduk memasuki panggung dan beraktivitas seperti biasa)

Narator: Para Pemuda pun segera memberitahukan rencana tersebut kepada para penduduk.

(Para Pemuda memasuki panggung)


Pemuda: Segera tinggalkan kota Bandung, bakar semua gedung dan bangunan! Sebelum tengah malam
kita harus sudah mengosongkan kota ini!

(warga berlarian dan segera pergi meninggalkan tempat tersebut)

Penduduk: Apakah ini jalan satu-satunya yang kita miliki?

(kondisi tidak terkontrol semua warga panik dan berpergian untuk menyelamatkan diri)

Pemuda: Kita harus percaya kepada Jenderal, Kolone, Mayol dan TKR. Cepat atau lambat tanah ini akan
kita rebut kembali!

(Pemuda membakar bangunan )

Narator: Tepat tengah malam, Kota Bandung Utara telah kosong dan penduduk pun menelusuri
pegunungan menuju Bandung Selatan

-SEKIAN-

You might also like