Professional Documents
Culture Documents
Aulyra Velinda Pinanti Putri - 225090707111002 - Laporan 07
Aulyra Velinda Pinanti Putri - 225090707111002 - Laporan 07
NIM 225090707111002
Kelompok 08
Korektor Asisten
Catatan:
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Adapun tujuan dari dilakukannya percobaan kali ini adalah dapat dipahaminya prinsip
transistor sebagai saklar.
Konfigurasi transistor yang paling umum adalah transistor NPN. Sambungan transistor
bipolar dapat berupa bias dibuat dengan salah satu dari tiga cara berbeda Common Base,
Common Emitter, dan Common Collector. Dalam subbagian ini, transistor bipolar dapat dilihat
secara detail. Contoh penggunaan transistor NPN adalah pada rangkaian penguat emitter satu
tahap. Cara kerja transistor sebagai saklar yaitu, apabila saklar dalam posisi tertutup atau
terhubung arus listrik akan mengalir dari kutub baterai positif melewati beban (misalnya lampu)
kemudian menuju kaki kolektor dan berhenti di sana. Arus berhenti dikarenakan transistor
masih belum mendapatkan pemicu sehingga posisinya tidak aktif. Hal ini menyebabkan lampu
masih tetap mati. Kemudian untuk waktu yang bersamaan, arus pemicu yang ukurannya lebih
kecil dibandingkan arus listrik utama mengalir dari sumber listrik menuju ke resistor kemudian
ke saklar, melewati kaki basis transistor lanjut ke emitor, dan berlanjut menuju massa. Karena
lampu mendapatkan masa listrik, beban tersebut pun akan menyala. Dari cara kerja transistor
NPN tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasinya masih berkaitan dengan saklar. Baik
saklar lampu maupun saklar pada peralatan elektronik lainnya (Setiyo, M. 2017).
Pada transistor, terdapat BJT (bipolar junction transistor) dan juga MOSFET (metal-
oxide semiconductor field-effect transistor). BJT atau bipolar junction transistor terdiri dari satu
kristal sandwich yang berada di antara dua jenis yang berlawanan. NPN dan PNP transistor.
Terdapat tiga semikonduktor yang dinamai collector, baase, dan emitter. Panah akan selalu
berada pada emmiter dan akan menandaakan arah dari arus yang mengalir pada operasi normal.
Pada sirkuit digital dapat ditemukan transistor MOSFET sebagai saklar. Pada transistor
MOSFET, bagian yang disebut sebagai emmiter pada bipolar transistor disebut sebagai source.
Collector pada bipolar transistor disebut sebagai drain pada MOSFET. Kemudian base disebut
sebagai gate. Gate akan bertindak untuk membiarkan arus dapat mengalir atau tidak dari source
ke drain yang tergantung pada medan listrik yang disediakan oleh gate untuk melintasi isolator
yang memisahkannya dari semikonduktor p-type. MOSFET biasa digunakan sebagai saklar, on
atau off, yang pada sirkuit digital dapat memungkinkan penyimpanan bit binary (Giancoli, D.C.
2015).
Transistor sebagai penguat dituntut agar mampu mengeluarkan sinyal yang panjang
gelombangnya dan sinyal yang masuk adalah sama, akan tetapi amplitudonya yang lebih besar.
Apabila panjang gelombang sinyal keluaran tidak sama dengan sinyal masukan, maka sinyal
keluaran dianggap cacat atau gagal. Penguat dibagi menjadi 3, yaitu di antaranya adalah
common base, common emitor, dan common collector. Grounded base atau yang sering dikenal
sebagai common base adalah suatu keadaan dimana basis pada ground, emitor pada input, dan
kolektor sebagai output. Common base biasa digunakan sebagai penguat tegangan. Ciri-ciri
common emitor adalah saat emitor disambungkan dengan ground, basic dengan input dan
kolektor dengan output. Terakhir, jenis common collector, yaitu penguat yang menyambungkan
kolektor pada ground, basis pada input, dan emitor pada output (Malvino, A & Bates, D. 2015).
BAB II
METODOLOGI
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan kali ini diantaranya voltmeter DC,
amperemeter DC, variable power supply, dan rangkaian uji transistor. Adapun komponen yang
digunakan dalam percobaan kali ini diantaranya transistor Q1, tahanan RB1 47Ω, tahanan RB2
1kΩ, dan kipas/motor 12 V DC.
• Persiapan
Untuk Langkah pertama dilakukan persiapan terlebih dahulu yaitu dengan dipilihnya
transistor T1 yaitu transistor 2N3904. Putus saklar S2, S3, dan S4, pada voltmeter dan
amperemeter dipilih mode DC. Terminal voltmeter dihubungkan ke titik X-E dimana untuk
terminal positif ke titik X dan terminal negatif ke titik E. Voltmeter saat ini akan menunjukkan
tegangan VXE atau tegangan keluaran variabel power supply 1 atau tegangan VBB. Variable
power supply 1 diatur agar didapat tegangan keluaran 5 V. Terminal voltmeter dihubungkan ke
titik D-E dimana untuk terminal positif ke titik D dan terminal negatif ke titik E. Voltmeter saat
ini akan menunjukkan tegangan VDE atau tegangan keluaran variabel power supply 2 atau
tegangan VCC. Variable power supply 2 diatur agar didapat tegangan keluaran 6 V.Saklar S1,
S2 dan S5 dihubungkan. Kondisi motor saat ini dalam keadaan On atau berputar.
• Saat VAE = 5 V
Terminal voltmeter dihubungkan ke titik A-E dan tegangan VAE dicatat. Terminal
voltmeter dihubungkan ke titik B-E dan catat tegangan VBE. Posisikan amperemeter di posisi
I1 dan catat arus IB dimana arus IB = I1. Terminal voltmeter dihubungkan ke titik C-E dan
dicatat tegangan VCE. Amperemeter diposisikan pada I2 dan catat arus IC dimana IC = I2.
Kondisi motor dicatat (On atau Off ).
• Saat VAE dibawah 5 V
Terminal voltmeter dihubungkan ke titik A-E dan tegangan VAE diturunkan hingga
didapat tegangan 0,5 V dibawah tegangan VAE sebelumnya dan tegangan VAE dicatat.
Terminal voltmeter dihubungkan ke titik B-E dan catat tegangan VBE. Posisikan amperemeter
di posisi I1 dan catat arus IB (IB = I1). Terminal voltmeter dihubungkan ke titik C-E dan dicatat
tegangan VCE. Amperemeter diposisikan pada I2 dan catat arus IC (IC = I2). Kondisi motor
dicatat (On atau Off ). Ulangi langkah yang sama sampai kondisi VAE = 0 V.
• Persiapan
• Kendali On
• Kendali Off
Saklar S1 di Off kan (masukan untuk ground dipilih). Saklar S2 dan S5 dipastikan
terhubung. Tegangan VAE dicatat. Kondisi motor dicatat (On atau Off ).
2.3 GAMBAR ALAT DAN RANGKAIAN PERCOBAAN
2.3.1 Voltmeter DC
2.3.2 Amperemeter DC
3.4 PEMBAHASAN
3.4.1 ANALISA PROSEDUR
3.4.1.1 FUNGSI ALAT
Pada percobaan kali ini setiap alat tentunya memiliki fungsi masingmasing, diantaranya
seperti transistor sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, tahanan sebagai penghambat arus
listrik, dan motor sebagai beban.
Voltmeter DC digunakan sebagai penghitung tegangan pada rangkaian uji.
Pengendalian motor dapat dikendalikan oleh besar kecilnya tegangan dan arus yang
masuk pada motor. Motor dapat menyala dengan cara arus IB diatur agar transistor dalam keadaan
saturasi, agar arus yang mengalir pada motor dapat maksimal maka transistor bertindak sebagai
penyambung kaki kolektor dan emitor dititik C dan E. Tegangan VAE dan tegangan power supply
bernilai 5 V dengan saklar S1, dan S2 On. Motor dapat off dengan cara arus IB diatur agar transistor
dalam keadaan cut-off. Transistor memutus kaki kolektor dan emitor dititik C dan E sehingga
arus yang mengalir pada motor minimal atau mendekati nol.
Adapun pengaplikasian transistor sebagai saklar dalam kehidupan sehari-hari yang
terdapat di berbagai perangkat elektronik dikarenakan dimilikinya keandalan yang signifikan
dengan konsumsi biaya yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan relay konvensional.
Transistor sebagai saklar biasanya digunakan untuk mengendalikan motor, beban lampu, solenoid
dan lain-lainnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukannya percobaan kali ini yaitu transistor sebagai saklar, maka dapat
dipahaminya prinsip transistor yang digunakan sebagai saklar oleh praktikan. Dimana motor
dalam keadaan menyala, maka memasuki daerah jenuh atau saturasi, arus dapat mengalir dari
kolektor menuju emitor, karena itu saklar pada kondisi ini dihubungkan (tertutup). Namun, saat
motor dalam keadaan off, dimana tidak ada arus yang dapat dialirkan dikarenakan saklarnya
terbuka. Saat itulah disebut sebagai daerah cut-off.
4.2 SARAN
Dikarenakan praktikum dilaksanakan secara online, praktikan tidak dapat mencoba
alatalat yang seharusnya digunakan pada praktikum offline, sehingga praktikan kurang paham
terhadap alat-alat yang digunakan. Disamping itu keterbatasan waktu juga menyebabkan kurang
pahamnya praktikan terahadap topik yang dibawa pada percobaan kali ini. Jaringan juga menjadi
masalah pada percobaan kali ini. Saya harap praktikum selanjutnya dapat dilaksanakan secara
offline. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D.C. 2015. Physics Principles with Application. 7th ed. New Jersey : Pearson
Education, Inc.
Schultz, M.E. 2016. Grog's Basic Electronic. 12th ed. New York : McGraw-Hill.
Setiyo, M. 2017. Listrik Elektronika Dasar Otomotif. Edisi Pertama. Magelang : UNIMMA
PRESS.
LAMPIRAN