You are on page 1of 11

AKUPRESUR PADA KEHAMILAN

MAKALAH

OLEH:
Zudjanah Wilela

235401456154

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA SELATAN
2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................ 2

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5

1.3 Manfaat dan Tujuan.......................................................................................5

BAB 2 TINJAUAN TEORI.......................................................................................... 6

2.1 Sejarah akupresure........................................................................................6

2.2 Pengertian akupresure menurut beberapa ahli..............................................7

2.3 Dasar-Dasar akupresure................................................................................8

2.4 Akupresure dalam kehamilan.........................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Teori Pergerakan Lima Unsur..............................................................7
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akupresur adalah bentuk terapi fisioterapi yang melibatkan pemijatan dan
stimulasi pada titik-titik tertentu atau acupoint pada tubuh menggunakan jari
secara bertahap, yang merangsang kemampuan tubuh untuk menyembuhkan
diri secara alami (Heni Setyowati, dkk, 2018).

Penggunaan akupresur dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin


dari kelenjar hipofisis, yang menghasilkan peningkatan kontraksi uterus selama
persalinan. Titik akupresur SP6 juga merangsang tubuh untuk melepaskan
endorphin, yang merupakan pereda nyeri alami. Endorphin juga dapat
menciptakan perasaan nyaman dan menyenangkan (Heni Setyowati, dkk, 2018).

Selain itu, akupresur juga dapat meningkatkan stamina tubuh,


meningkatkan peredaran darah, memperbaiki kualitas tidur, serta mengurangi
stres atau menenangkan pikiran (Rajin, 2020).

Dokter Murdiyanti (2019) dan Yudi Abdul Majid & Rini (2016) telah
membuktikan bahwa akupresur, bahkan hanya dengan sentuhan ringan, dapat
mengurangi kelelahan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu
mengeluarkan racun. Penelitian juga menunjukkan bahwa dukungan suami atau
anggota keluarga selama proses persalinan dapat menjadi sumber motivasi bagi
ibu, dan hal ini ditemukan dalam beberapa penelitian.

Namun, penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan (Rajin, 2020).


hanya fokus pada efek pengobatan akupresur terhadap penurunan nyeri
persalinan, dan penelitian (Sukanta, 2010) hanya menilai pengetahuan ibu
tentang akupresur, tanpa mempertimbangkan kesiapan ibu untuk menghadapi
persalinan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali sejauh mana
pengetahuan ibu hamil tentang akupresur dan kesiapan mereka dalam
menghadapi persalinan, termasuk melibatkan suami atau keluarga dalam
memberikan dukungan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa banyak penelitian telah


menunjukkan manfaat teknik akupresur dalam mengurangi kecemasan, nyeri,
dan memfasilitasi proses persalinan. Namun, informasi ini belum sepenuhnya
diterima oleh ibu hamil, terutama primigravida, yang menggarisbawahi
pentingnya edukasi tentang akupresur untuk membantu persiapan mental dan
fisik ibu hamil menjelang persalinan. Dukungan suami juga menjadi faktor
penting dalam meningkatkan kepercayaan diri ibu hamil terhadap teknik
akupresur ini. Oleh karena itu, edukasi tentang akupresur pada ibu hamil
sangatlah penting.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
tentang bagaimana pengaruh teknik akupresur terhadap kehamilan.

1.3 Manfaat dan Tujuan


Peneliti bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil dan
membantu mereka menghadapi persalinan normal dengan mengenalkan teknik
akupresur. Tujuan utamanya adalah memberikan informasi kepada semua ibu
hamil yang mungkin merasa cemas, takut, atau khawatir karena keluhan-
keluhan yang sering muncul selama kehamilan.
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Sejarah akupresure


Dalam buku dasar ilmu akupresur dan moksibasi (Ikhsan, 2019)
Selama berabad-abad, manusia secara naluriah telah melakukan berbagai
teknik pemijatan, usapan, tepukan, dan sentuhan tangan pada area yang
tidak nyaman untuk mencapai rasa nyaman. Praktik pijat ini tersebar di
seluruh dunia dan telah menjadi bagian dari proses penyembuhan jauh
sebelum pengembangan teknik pengobatan modern. Ilmu akupresur, sebagai
bagian dari tradisi pengobatan Timur khususnya Asia, telah ada sejak zaman
prasejarah, mulai dari zaman batu hingga zaman logam.
Pada tahun 3000 SM, para pendeta Taois menggunakan dan
mendokumentasikan praktik pijat sebagai metode penyembuhan. Buku
Huang di Neijing atau Yellow Emperor’s Inner Canon yang diterbitkan pada
masa pemerintahan Kaisar Kuning mencatat penggunaan teknik pijat dan
akupresur pada meridian tubuh. Di Mesir pada sekitar tahun 2500 hingga
2330 SM, pijat digunakan untuk menyembuhkan melalui area tangan dan
kaki.
Praktik pijat juga terdokumentasi dalam buku suci Hindu pada tahun
1800 SM, dan pada tahun 1000 SM, ilmuwan Hower menyatakan manfaat
minyak zaitun untuk pijat. Pada tahun 500 SM, seorang bernama Dr. Shi
Shivango Komarpaj memperkenalkan pijat Thailand. Pada periode Yunani
kuno, seperti pada Olimpiade tahun 776 SM, pijatan dilakukan pada atlet
sebelum pertandingan dengan hasil yang signifikan. Hippocrates, di sekitar
tahun 500 SM, menjelaskan kombinasi gerakan senam dan pijat untuk
penyembuhan, dan memasukkan pijatan sebagai alternatif medis dalam
praktiknya.
Perkembangan akupresur terus berlanjut hingga saat ini. Pada tahun
600 M, metode pijat shiatsu berkembang di Jepang, yang kemudian dibawa
oleh para pendeta Buddha, Tao, dan Konfusius. Teknik pemijatan ini mulai
tersebar ke negara-negara lain ketika Jepang mulai terbuka. Pada abad ke-
20, seorang ilmuwan kesehatan Arab bernama Ibnu Syifa mulai
mengembangkan metode penyembuhan melalui pelemasan otot dalam tubuh.
Di Indonesia, perkembangan akupresur tidak kalah dari negara lain, dengan
pengaruh dari zaman prasejarah hingga masuknya pengaruh Hindu-Buddha,
Cina, dan Islam melalui perdagangan dan penyebaran kebudayaan.
Pada tahun 1292 hingga 1478, prasasti dari Kerajaan Majapahit
mengungkapkan profesi pengobat tukang jamu yang disebut arcaki. Artefak
dan prasasti dari masa tersebut juga menggambarkan praktik pijat dan
penggunaan bahan alami dalam pengobatan. Perkembangan akupresur terus
berlanjut hingga saat ini, dengan didirikannya Persaudaraan Pelaku dan
Pemerhati Akupresur Indonesia (P3AI) pada tahun 2016, yang bertujuan
untuk mendukung para praktisi dan pengamat pijat akupresur di Indonesia.

2.2 Pengertian akupresure menurut beberapa ahli


Praktik pijat telah menjadi kebiasaan yang akrab bagi masyarakat
Indonesia selama berabad-abad, dan telah mengakar serta berkembang luas
selama berabad-abad. Salah satu bentuk pijat yang populer adalah pijat
akupresur, yang didasarkan pada prinsip ilmu akupunktur atau yang sering
disebut sebagai akupunktur tanpa jarum. Dalam pijat ini, tekanan diberikan
pada titik-titik akupunktur di berbagai bagian tubuh untuk mengatasi keluhan
atau penyakit yang sedang dialami (Sukanta, 2010).
Akupresur juga dijelaskan sebagai proses menekan titik-titik
penyembuhan dengan menggunakan jari secara perlahan, yang merangsang
kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri. (Heni Setyowati, dkk,
2018). Sedangkan menurut (Hasanudin, 2015) Terapi akupresur merupakan
evolusi dari ilmu akupunktur. Secara prinsip, metode terapi akupresur sama
dengan akupunktur, namun yang membedakan adalah terapi akupresur tidak
melibatkan penggunaan jarum dalam proses pengobatannya.
Dengan demikian, dari beberapa pendapat ahli tersebut akupresur
merupakan Akupresur adalah teknik yang melibatkan penekanan titik-titik
penyembuhan dengan menggunakan jari secara perlahan, yang merangsang
kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri. Ini merupakan suatu
evolusi dari ilmu akupunktur. Meskipun prinsip dasarnya mirip dengan
akupunktur, terapi akupresur tidak memerlukan penggunaan jarum dalam
proses pengobatannya.
2.3 Dasar-Dasar akupresure
a. Teori Yin dan Yang

Dasar teori dalam filsafat pengobatan akupunktur adalah konsep


Yin-Yang dan lima unsur. Teori Yin Yang WU-Sing yang digunakan dalam
kedokteran Tiongkok mencakup berbagai bidang seperti fisiologi, patologi,
etiologi, analisis, diagnosa penyakit, dan pengobatan. Teori Yin Yang
menyatakan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta terbentuk, lahir,
bergerak, berkembang, dan berubah karena dorongan atau pengaruh dari
dua aspek yang berlawanan, yaitu aspek fisik dan aspek Yin dan Yang.
Setiap entitas dalam alam semesta memiliki aspek Yin dan Yang yang
berlawanan, yang saling bergantung, melengkapi, dan membentuk satu
sama lain, serta pada kondisi tertentu, bisa berubah dari Yin ke Yang atau
sebaliknya. Dalam teori Yin dan Yang, terdapat beberapa aspek seperti
yang dijelaskan oleh Rajin (2020).

b. Teori Pergerakan Lima Unsur


Teori lima unsur dalam pergerakan kategori unsur alam melibatkan
elemen tanah, air, kayu, api, dan logam. Kelima unsur ini membentuk
keseimbangan dinamis yang teratur dan saling terhubung, dengan setiap
unsur memiliki hubungan erat satu sama lain. Dalam proses diagnosis
penyakit, penting untuk mempertimbangkan lima unsur ini, karena
perubahan pada satu organ dapat mempengaruhi organ lainnya melalui
hubungan yang terikat.
Konsep ini menggambarkan bahwa lima unsur mencerminkan
hubungan antara organ-organ dalam tubuh, dan pentingnya menjaga
keseimbangan di antara mereka. Misalnya, api melambangkan jantung
dan usus kecil, yang memiliki sifat panas dan dapat menguapkan atau
mengeringkan air. Kayu mewakili hati dan kantung empedu, dengan sifat
yang dinamis dan berkembang, namun rentan terbakar jika terpapar api.
Air melambangkan ginjal dan kandung kemih, dengan sifat dingin dan
lembab serta cenderung mengalir ke arah bawah, seperti limpa dan
lambung yang berfungsi untuk pertumbuhan dan pengisian cairan. Logam
melambangkan paru-paru dan usus besar, dengan sifat keras tetapi
fleksibel serta menghasilkan suara yang nyaring.
Perubahan dalam keseimbangan lima unsur ini menjadi pedoman
dalam menentukan masalah kesehatan dan terapi yang diperlukan. (Alam,
2020).

Gambar 1.1 Teori Pergerakan Lima Unsur

Sumber: Dasar ilmu akupresur dan moksibasi, (Ikhsan, 2019).


2.4 Akupresure dalam kehamilan
Menurut (Hasanudin, 2015) akupresur memiliki potensi untuk
meningkatkan aliran darah ke rahim, memengaruhi respons hormonal, dan
merangsang kontraksi rahim. Oleh karena itu, penggunaan akupresur pada
ibu hamil sebaiknya hanya dilakukan setelah mendapatkan persetujuan
dokter. Pada umumnya, akupresur dapat dilakukan sepanjang kehamilan
sesuai dengan keluhan yang dialami. Namun, teknik ini biasanya lebih sering
dilakukan pada awal dan akhir kehamilan. Pada trimester awal, akupresur
dapat membantu mengatasi mual di pagi hari, sementara pada trimester
akhir, dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan.
Akupresur pada ibu hamil dapat dilakukan oleh ahli akupunktur, terapis
pijat, atau bahkan oleh ibu hamil sendiri. Namun, penting untuk memahami
titik-titik akupresur dengan baik jika ingin melakukannya sendiri. Akupresur
tidak dilarang selama kehamilan, tetapi seorang ibu hamil disarankan untuk
berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba perawatan ini, (Hasanudin,
2015).

Berikut teknik akupresur pada ibu hamil:

a. Akupresur untuk atasi morning sickness


Penanganan akupresur menggunakan tekanan pada titik
perikardium 6 (PC6) atau Nei Guan dapat digunakan untuk mengurangi
mual dan muntah, yang biasanya terjadi pada morning sickness. Titik ini
terletak sekitar 3 cm di atas lipatan pergelangan tangan, di antara dua
tendon. Menurut (Rajin, 2020) ibu hamil dapat melakukan teknik ini sendiri
untuk mengatasi rasa mual dengan menekan bagian tengah tendon
pergelangan tangan sekitar 2-3 cm dari ujungnya. Titik ini dikenal sebagai
perikardium 6, yang dalam pengobatan tradisional Cina diyakini dapat
membantu mengatur aliran darah, meredakan kegelisahan, dan menjaga
keseimbangan sistem pencernaan.
(Rajin, 2020) menemukan bahwa akupresur pada titik PC6 efektif
dalam mengurangi gejala mual pada ibu hamil, meskipun tidak
berpengaruh pada frekuensi muntah.
b. Akupresur untuk Atasi masalah pencernaan
Dalam praktik akupresur, titik ST36 atau Zu San Li bisa digunakan
untuk mengatasi masalah pencernaan selama kehamilan. Zu San Li
merupakan titik tekan yang terletak pada bagian luar bawah kaki, tepat di
bawah sendi lutut.
Para ahli dalam pengobatan tradisional Cina meyakini bahwa
menekan area ini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan.
(Hasanudin, 2015) menunjukkan bahwa kombinasi titik P6 dan Zu San Li
(ST36) dapat memberikan efek sinergis dalam meningkatkan motilitas
gastrointestinal.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, H. S. (2020). Upaya Mengurangi Nyeri Persalinan dengan Metode Akupresur.
Media Sains Indonesia.

Mustofa, G., & Dirdjo, M. M. (2015). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien
Hipertensi dengan Pemberian Terapi Akupresur untuk Menurunkan Tekanan
Darah Tinggi di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda Tahun 2015.

Heni Setyowati, E. R., & Kp, S. (2018). Akupresur untuk kesehatan wanita berbasis
hasil penelitian. Unimma press.

Ikhsan, M. N. (2019). Dasar Ilmu Akupresur dan Moksibasi (Vol. 1). Bhimaristan
Press.

Rajin, M. (2020). Bahan Ajar Keperawatan Komplementer Terapi Akupuntur.

Sukanta, P. O., & Kusumawati, S. (2008). Pijat akupresur untuk kesehatan. Jakarta:
Penebar Plus.

You might also like