Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pengolahan Makanan
Makalah Pengolahan Makanan
OLEH
NURUL AINUNISA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengolahan Makanan Khas Sulawesi Tenggara”.
Dalam pengantar ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada guru
pembimbing yang telah membimbing saya dalam pengerjaan makalah ini . Terima kasih juga
saya sampaikan kepada orang tua dan teman teman yang selalu memberikan doa dan
dukungan.
Kemudian, saya juga mohon maaf karena menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
tidak lepas dari kesalahan dan kekuranga, oleh karena itu saya mengharapkan dan saran
untuk membangun guna memperbaiki kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi saya dan pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullhi Wabarokaatuh.
DAFTAR ISI
BAB II
SULAWESI TENGGARA
A. LOKASI
Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) adalah sebuah provisi di indonesia yang terletak bagian tenggara
pulau Sulawesi, dengan ibu kota Kendari. Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara
Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' –
06°15'Llintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas
38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (Laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha). Pada pertengahan
tahun 2023, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebanyak 2.726.590 orang.
D. MATA PENCARIAN
Perdagangan menjadi sumber ekonomi masyarakat Sulawesi Tenggara secara garis besar
selain sebagai petani, nelayan, pedagang dan pelayar. Untuk bidang pertanian dan
perkebunan bisa diketahui dari laporan tertulis tentang mata pencaharian masyarakat
Indonesia secara umum sebagai petani. Jika sebelum kedatangan kolonial Belanda
masyarakat Sulawesi Tenggara hanya mengenal tamanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari
seperti umbi-umbian, maka saat masuknya Kolonial Belanda mereka mulai diperkenalkan
dengan jenis tanaman baru. Yang kemudian dibudidayakan dalam jumlah besar untuk
selanjutnya dijual di pasar Internasional.
Peternakan menjadi mata pencaharian yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Sulawesi
Tenggara. Peternakan ini terutama berkembang di daerah Muna. Hasil peternakan Muna
yang terkenal adalah Sapi, Mutiara dan ayam yang kemudian di ekspor ke luar kota. Untuk
ayam diekspor ke Ambon sedangkan sapi diekspor ke Bali. Wilayah hutan yang luas di
Sulawesi Tenggara tidak disia-siakan oleh penduduk Sulawesi Tenggara. Hal ini terbukti
dengan hasil hutannya yang melimpah terutama rotan yang kemudian diekspor ke berbagai
negara. Namun hal tersebut tidak membuat masyarakat Sulawesi Tenggara mampu
memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri. Sehingga mereka juga mengimpor bahan-bahan
pokok dari luar seperti beras, gula, garam, kain dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan
munculnya hubungan perdagangan di Sulawesi Tenggara.
MAKANAN DAERAH
‘SULAWESI TENGGARA”
1. MAKANAN POKOK
2. SOUP / SAYUR
sup tinira dari Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yang hanya ada
saat perayaan hari besar. Perwakilan dari Pemprov Sulawesi Tenggara.
Sup tinira sendiri adalah sayur yang terbuat dari potongan rebung pohon palem
yang dimasak bersama santan. Yang unik adalah sup ini disajikan dalam sebuah
labu kuning berukuran besar. berkesempatan mencicipi sup unik yang jarang ada
bahkan di daerah asalnya ini, rasa rebung yang dimasak memiliki rasa mirip
seperti talas. Dan kuah santan dengan paduan bumbu-bumbunya menghasilkan
rasa yang gurih sedap. Rasanya mirip seperti sayur lodeh namun dengan kuah
yang lebih kental dan lebih krimi. Lezat
3. LAUK PAUK
MENU TABLE DHOTE
APPETIZER
SOUP TIRINA
MAIN COURSE
SINONGGI
IKAN PARENDEN
IKAN DOLE
KERUPUK SAGU
SAMBAL KAHOLEO